Oleh:
Agil Noviar Alvirosa
(G99152034)
Itsna Ulin Nuha (G99152035)
Putri Nur Kumalasari
(G99152031)
Rusmita Hardinasari
(G99152038)
Pembimbing:
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTASEvi Nurhayatun,UNS/RSUD
KEDOKTERAN dr., Sp.PD, M.Kes
DR MOEWARDI
SURAKARTA
2017
ANAMNESIS
Identitas
Nama :Ny. Y
Jenis kelamin :Perempuan
Umur :51 Tahun
Alamat :Jatiroto, Wonogiri, Jawa Tengah
Suku :Jawa
Pekerjaan :Buruh Tani sejak sakit pasien tidak
bekerja
Pendidikan :SMP
Agama :Islam
Status :Menikah
No. RM ; 01359XXX
Tanggal masuk RS : 25 April 2017
Tanggal pemeriksaan : 27 April 2017
Keluhan utama
Sesak napas memberat sejak 2 jam
SMRS
Riwayat
Pasien datang kePenyakit Sekarang:
IGD RSDM dengan keluhan sesak napas yang memberat
sejak 2 jam SMRS. Sesak dirasakan setelah pasein menjalani cuci darah,
makin lama semakin memberat, dada terasa tertekan dan pasien merasa
kesulitan untuk bernapas. Sesak tidak dipengaruhi oleh perubahan cuaca
dan debu, batuk disangkal. Pasien memang sering sesak terutama saat
aktivitas ringan dan istirahat, pasien mengaku lebih nyaman berbaring
sebelah kanan daripada kiri. Pasien juga mengeluh dada berdebar-debar
yang timbul bersamaan dengan sesak, muncul tiba-tiba dan terus
menerus. Berdebar-debar tidak berkurang walaupun dipakai istirahat.
Penurunan berat badan , tidak tahan panas maupun gemetar disangkal.
Nyeri dada kiri disangkal, nyeri menjalar ke lengan kiri atau punggung
Pasien juga sering merasakan lemas diseluruh tubuh terus menerus sejak
disangkal.
7 bulan yang lalu, tidak berkurang dengan pemberian makan, kadang-
kadang mendadak pusing nggliyer saat perubahan posisi dari duduk ke
berdiri. Sekitar 7 bulan SMRS, pasien berobat ke RSDM dan dokter
mengatakan pasien harus menjalani cuci darah rutin 1x/minggu (setiap
hari Selasa). Saat cuci darah pasien sudah mendapatkan transfusi darah
beberapa kali.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sekitar 2 tahun SMRS, pasien sudah sering sesak terutama bila aktivitas
dan berkurang dengan istirahat. Pasien mengaku kadang terbangun dari
tidur karena sesaknya. Bengkak juga dirasakan hilang timbul di kedua
kaki. Bengkak muncul terutama saat berdiri lama atau saat sore hari dan
berkurang saat pagi hari. Pasien nyaman tidur dengan 3 bantal. Pasien
mengeluh mual muntah yang hilang timbul, diperberat dengan makan.
Pasien punya riwayat pernah berobat ke RSDM karena keluhan sesak
yang sangat hebat, mual muntah yang memberat dan gatal-gatal dikulit,
oleh dokter didiagnosis terkena sakit ginjal. Namun, pasien tidak mau
berobat rutin.
Saat ini, pasien buang air kecil 1 3 kali sehari, sebanyak 100 cc
tiap kencing kadang kurang, berwarna kuning. BAK berwarna seperti teh
disangkal. BAK terasa panas disangkal. Nyeri saat BAK disangkal. BAK
anyang-anyangan disangkal. BAK darah disangkal. BAK berpasir disangkal.
Pasien buang air besar 1 kali sehari, dengan konsistensi lunak,
dan berwarna kecokelatan. BAB darah disangkal. BAB berwarna hitam
disangkal. BAB berbau amis disangkal. BAB berlendir disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien memiliki riwayat sakit gula dan darah tinggi 10 tahun, Pasien
mengaku tidak rutin kontrol dan minum obat jika ada keluhan. Pasien
mengaku saat cek gula darah biasanya 400 500. Untuk tensi biasanya
150 170 (sistolik). Setengah tahun terakhir, pasien rutin minum obat
domperidon (jika ada mual), anemolat 1 x 1mg, amlodipin 1 x 10 mg,
acetylcystein 3 x 200 mg dan novorapid (4-4-4 IU) .
Pada saat di IGD dan dilakukan pemeriksaan EKG ditemukan gambaran
Atrial Fibrilasi dengan respon ventrikel cepat, HR 120 bpm, normoaxis dan
LVH. Kemudian pasien diberikan tatalaksana injeksi lanoxin 0,25 mg/4jam
sampai HR< 100x/menit, setelah pemberian lanoxin /4 jam di monitoring
EKG didapatkan irama sinus rythm, HR : 105 bpm, normoaxis,LVH dan
dilanjutkan injeksi lanoxin sampai HR < 100 bpm.
Riwayat Penyakit Dahulu
Posterior
Inspeksi
Statis :normochest, simetris.
Dinamis : pengembangan dada simetris
kanan=kiri, retraksi intercostal (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Palpasi
Statis :simetris
Dinamis :pergerakan dada kanan = kiri, fremitus raba
kanan =kiri
Perkusi
Kanan : redup mulai dari SIC V
Kiri : sonor
Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler menurun di SIC V.
Suara tambahan: wheezing(-), ronkhi basah kasar (-),
ronkhi basah halus (+)
Kiri : Suara dasar vesikulernormal. Suara tambahan:
wheezing (-), ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah
halus (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Inspeksi : Dinding perutsejajar dinding
thorak,distended (-),venektasi (-),
sikatrik (-), striae (-), caput medusae (-)
Auskultasi: Bising usus (+) 8x/menit normal,
bruit hepar (-), bising epigastrium (-)
Perkusi :Timpani, liver span 10 cm, pekak alih(-),
undulasi (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan(-), hepar dan lien
tidak teraba, nyeri ketok ginjal (-)
Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang
HIPERTENSI ARITMIA
KARDIOMIOPA LAIN-LAIN
TI
Klasifikasi CHF
Menurut New York Heart Association (NYHA)
Seberapa
BERAT kah
gejala
I II
pasien?
Tidak ada Keluhan saat
keluhan aktivitas sehari2
III IV
Keluhan saat Keluhan terjadi saat
aktivitas ringan istirahat
PATOFISIOLOGI CHF
Diawali oleh gangguan kontraksi otot jantung
Mekanisme Kompensasi
Mekanisme
Kompensasi CHF
DIAGNOSIS CHF
Menurut Framingham => minimal dua kriteria mayor
atau satu kriteria mayor disertai dua kriteria minor
MAYOR MINOR
a. Paroksismal nokturnal dyspnea a. Edema ekstremitas
b. Distensi vena leher b. Batuk malam hari
c. Ronki paru c. Dyspneu deffort
d. Kardiomegali d. Hepatomegali
e. Edema paru akut e. Efusi pleura
f. Gallop S3 f. Penurunan kapasitas vital 1/3
g. Peninggian tekanan vena dari normal
jugularis g. Takikardi (>120/menit)
h. Refluks hepatojugular
DIAGNOSIS CHF
Pemeriksaan Fisik
JVP
RBH (+/ IC : lokasi
+) dibawah
Efusi SIC V
pleura Gallop (+)
(+)
bilateral
Pemeriksaan Penunjang
Foto thorax -> CTR
meningkat, distensi vena
paru Edema
EKG -> gel. Q abnormal,
LBBB, hipertrofi ventrikel
tungkai
atau atrium kiri, aritmia (+)
ventrikel atau atrium
Echo => LVEF < 0,40
TATALAKSANA CHF
-Diet jantung :
Non- -Merokok stop
farmakologi -Aktivitas fisik olahraga rutin
Farmakologi
DKD
Definisi: Patofisiologi
Komplikasi yang sering Dasar nefropati =
terjadi pada penderita
proses hiperfiltrasi-
diabetes, terjadi kerusakan
pada filter ginjal atau yang hiperperfusi membran
dikenal dengan glomerulus, basal glomeruli.
maka sejumlah protein
darah diekskresikan ke
Hipertensi hanya
dalam urin secara abnormal.
mempercepat progesivitas
DIABETES Hiperglisemia + Genetik
INTERVENSIFARMAKOLOGIS
Mekanisme kerja OHO
Adipose Muscle Blocks
Promotes
e
os
Liver Metformin
G
uc
gl
d ke
lu
co TZD e
ir ta
pa up
ke
se
ta
re FFA Im
up
le release
a
se
se
co
Circulatory
lu
TZD
G
System Metformin
ab F
so FA
Glucose rp
tio
n
e n
FFA Glucose
Intestinal
tiv tio lipase inhibitor
fec cre absorption
D e se Insulin
lin release Fat
su
Pancreasin SU AGI
Carbohydrates Intestines
DPP-4
GLP-1 inhibitor
agoni
AGI:
Cheng-glucosidase
A, Fantus G.inhibitors;
Can Med Assoc
Nefrologia. 2010;30:61825.
st dipeptidyl peptidase-4;
DPP-4:J2005;172:21326.. FFA:A.free
Barnett Int fatty
J Clin acid;
PractTZD: thiazolidinedione
2006;60:145470. Prez Lpez G, et al.
Golongan Carakerjautama Efeksampingutama PenurunanA1C
Meningkatkansekresi
BBnaik,hipoglikemia
Sulfonilurea insulin 1,52%
Meningkatkansekresi
BBnaik,hipoglikemia
Glinid insulin 1,52%
Menekanproduksi
glukosahati&
Diare,dyspepsia,
menambah
asidosislaktat
Metformin sensitifitasterhadap 1,52%
insulin
Penghambat Menghambatabsorpsi
Flatulens,tinjalembek
glukosidase glukosa 0,51,0%
Menambahsensitifitas
Tiazolidindion Edema
terhadapinsulin 1,3%
Menekanproduksi
Mikroangiopati:
Retinopati diabetik
Nefropati diabetik
Neuropati
HIPOKALEMIA
AB S I
EK
R-
SI
SO
P
ETI
OLO
GI
OPSI
RES
MANIFESTASI KLINIS
-lemas dan menurunnya refleks tendon
-Otot pernafasan menurun
-Delirium, disfungsi kognitif, disorientasi,
inkoherensia
-Strupor sampai koma
AF
PAROKSISM
AL
EHRA
II
Penggunaan
Skor CHA2DS2-VASc = 4 Antikoagula
n on HD
Indikasi HD
Terapi:
-Diet rendah garam <5g/hari dan protein 0,6-
0,8 g/kgBB/hari~40g/hari
-Pedoman CKD tidak menyatakan apa-apa
tentang manajemen cairan iv
-Infus asam amino keto (asam amino total 69
g/L, nitrogen 8,3 g/L, xylitol 10 g/L )
mengganti kehilangan protein melalui urin. S
-Furosemide 20mg/8jam IV dan captopril 25
mg/ 8 jam menurunkan tekanan darah
untuk mencapai target <140/90mmHg.
-Asam folat dan NAC diberikan sebagai
antioksidan karena pada penyakit DM dan
CKD terjadi low grade inflammation.
DM TIPE 2
- Riwayat DM T2 10 tahun,
-IMT: 16.64 kg/m2
Gula
Darah
-GDP =109 mg/dl
Terkontr
-GD2PP = 184 mg/dl
ol
DKD
insulin rapid
gangguan
dosis 4-4-4
fungsi
IU
klirens
Anemia pada PGK
Pemeriksaan laboratorium :
Hb: 6.7 g/dl, Hct 20%, Eritrosit 2.46x106/l.
GFR: 7.0ml/min/1.73m2 (GFR < 15
ml/min/1.73m2 DKD stage V)
Transfu
si on
HD
HIPOKALEMIA DAN
HIPERKALSEMIA RINGAN
Hasil pemeriksaan laboratorium:
kalium = 3.2 mmol/L hypokalemia ringan
Pemberian kalium tidak perlu segera
EVALUASI
Cek ulang elektrolit 3 hari
Alur Pemikiran Kasus
TERIMA KASIH