BUM DESA
Disampaikan Oleh:
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN
KABUPATEN MERANGIN
Pengertian BUM Desa
Badan Usaha Milik Desa, disingkat dengan
BUM Desa, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari
kekayaan Desa yang dipisahkan guna
mengelola aset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Desa.
DASAR HUKUM BUM Desa
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa
PENDIRIAN BUM Desa
Desa dapat mendirikan BUM Desa berdasarkan
Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.
Desa dapat mendirikan BUM Desa sebagaimana
dimaksud dengan mempertimbangkan:
adanya inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat Desa;
adanya potensi usaha ekonomi Desa;
tersedianya sumberdaya alam di Desa;
tersedianya sumberdaya manusia yang mampu mengelola
BUM Desa;
adanya penyertaan modal dari Pemerintah Desa untuk
pembiayaan BUM Desa; dan
adanya aset Desa yang dapat diserahkan untuk dikelola
sebagai bagian dari usaha BUM Desa.
TATA CARA PENDIRIAN
BUM Desa
Pendirian BUM Desa disepakati melalui
Musyawarah Desa.
Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD
dan difasilitasi oleh Pemerintah Desa.
Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud
pada menyepakati:
pendirian BUM Desa;
organisasi pengelola BUM Desa;
modal usaha BUM Desa;
Anggaran Dasar BUM Desa; dan
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa.
Kesepakatan Musyawarah Desa menjadi
pedoman bagi Pemerintah Desa untuk
menyusun Rancangan Peraturan Desa
tentang Pendirian BUM Desa.
Kepala Desa mengajukan Rancangan
Peraturan Desa tentang Pendirian BUM
Desa untuk dibahas dalam Rapat BPD.
Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa
tentang Pendirian BUM Desa setelah
mendapatkan persetujuan BPD.
Kepala Desa dapat membuat akta
pencatatan oleh notaris atas pendirian
BUM Desa serta pencatatan atas Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga BUM
ANGGARAN DASAR (AD)
BUM Desa
Anggaran Dasar BUM Desa paling sedikit memuat:
nama dan tempat kedudukan;
asas dan tujuan;
jangka waktu;
wilayah usaha;
bidang usaha;
kepemilikan modal;
organisasi pengelola;
hak dan kewajiban;
tata cara pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian pengurus;
tata cara penggunaan dan pembagian keuntungan;
pertanggungjawaban;
pembubaran; dan
pembinaan dan pengawasan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
BUM Desa
Anggaran Rumah Tangga BUM Desa
paling sedikit memuat:
hak dan kewajiban pengurus;
masa bakti kepengurusan;
tata cara pengangkatan dan
pemberhentian pengurus;
jenis usaha; dan
sumber permodalan.
PENDIRIAN BUM Desa
BERSAMA
Dalam rangka kerja sama antar-Desa dan/atau
pelayanan usaha antar-Desa dapat dibentuk BUM
Desa Bersama yang merupakan milik 2 (dua)
Desa atau lebih.
Pembentukan BUM Desa Bersama dapat
dilakukan melalui pendirian BUM Desa Bersama
atau penggabungan BUM Desa yang ada.
Pembentukan BUM Desa Bersama serta
pengelolaannya disepakati melalui Musyawarah
antar-Desa yang difasilitasi oleh badan kerja
sama antar-Desa.
Musyawarah antar-Desa menyepakati:
pendirian atau penggabungan;
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;
organisasi pengelola;
tugas dan kewenangan pengelola;
jenis usaha;
permodalan usaha;
bagi hasil usaha;
kerugian dan kepailitan;
pengembangan kegiatan usaha;
laporan pertanggungjawaban; dan
pembinaan dan pengawasan.
Kesepakatan Musyawarah antar-Desa menjadi pedoman
penyusunan Rancangan Peraturan Bersama Kepala Desa
tentang Pendirian BUM Desa Bersama.
Peraturan Bersama Kepala Desa tentang Pendirian BUM Desa
Bersama ditetapkan dengan persetujuan masing-masing BPD.
ORGANISASI PENGELOLA BUM DESA
PEMBUBARAN
BUM Desa dapat dibubarkan dengan Peraturan Desa.
Pembubaran BUM Desa apabila:
BUM Desa mengalami kerugian terus-menerus;
BUM Desa dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan; dan
adanya ketentuan peraturan yang lebih tinggi
yang menyatakan BUM Desa harus dibubarkan.
Semua akibat yang timbul dari pembubaran BUM
Desa menjadi tanggung jawab Pemerintah Desa.
Aset yang dimiliki oleh BUM Desa yang sudah
dibubarkan menjadi milik Pemerintah Desa.
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
Pembinaan, pemantauan, dan evaluasi BUM Desa menjadi tanggung
jawab Bupati yang dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah
yang menyelenggarakan urusan pemberdayaan pemerintahan Desa
dan/atau masyarakat Desa dengan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Pembinaan, pemantauan, dan evaluasi meliputi:
pembinaan manajemen operasional BUM Desa;
pendidikan dan pelatihan bagi manajemen BUM Desa dan unit-unit
usaha;
pembinaan manajemen bisnis unit-unit usaha;
pembinaan teknis operasional unit-unit usaha;
pelatihan teknis operasional unit-unit usaha;
supervisi teknis pengembangan usaha;
supervisi teknis dan manajemen operasional unit-unit usaha;
fasilitasi akses permodalan;
pengawasan pengelolaan BUM Desa dan unit-unit usaha; dan
evaluasi kinerja BUM Desa dan unit-unit usaha.
STRUKTUR ORGANISASI
BUM Desa
Kepala Desa Musyawarah
Penasihat Desa
Dewan Pengawas
Direktur Utama