Anda di halaman 1dari 15

PENGAWASAN

PENGGUNAAN DANA DESA


DISAMPAIKAN OLEH

DRS. HATAM TAFSIR, MM


INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN MERANGIN
PADA
PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH DESA
DALAM BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
RABU, 7 DESEMBER 2016
PENGERTIAN
PENGELOLAAN
PENGAWASAN ADALAH salah satu fungsi organik manajemen yang merupakan
proses kegiatan Pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan, sasaran
serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan
rencana, kebijaksanaan, instruksi dan ketentuan-keentuan yang berlaku.

PENGAWASAN ADALAH suatu bentuk pengawasan yang pada umumnya


dilakukan secara menyeluruh dengan jalan mengadakan perbandingan antara
kenyataan yang dilaksanakan dengan yang seharusnya dilaksanakan atau terjadi
yang diikuti dengan penilaian dan pelaporan.

Dalam percakapan sehari-hari istilah pengawasan diberikan arti yang sama dengan
istilah PEMERIKSAAN. Misalnya instansi yang bertugas melaksanakan
pemeriksaan dinamakan Instansi Pemeriksa, dan juga dinamakan Instansi
Pengawas, seperti : 1. Inspektorat Daerah dulu dinamakan Badan Pengawasan
Daerah 2. BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) 3. BPK (Badan
Pemeriksa Keuangan)
HAKEKAT/FILOSOFI
PENGAWASAN

Bukanlah untuk mencari kesalahan atau bersifat menakut-


nakuti (watch dog)
Sebab Pengawasan merupakan suatu upaya untuk dapat
mencegah sedini mungkin terjadi penyimpangan,
pemborosan, penyelewengan, hambatan, kesalahan dan
kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta
pelaksanaan tugas-tugas organiisasi.
Dengan demikian harus dihindarkan dalam pemahaman
kita bahwa pengawasan suatu upaya untuk mencari
penyimpangan, pemborosan, penyelewengan, hambatan,
kesalahan dan kegagalan.
TUJUAN
PENGAWASAN/PEMERIKSAAN
1. Menilai apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dan taat terhadap
peraturan perundangan yang berlaku.
2. Mendeteksi adanya kecurangan
3. Menilai apakah kegiatan dilaksanakan secara ekonomis, effisien dan
efektif.

Contoh 1 KETAATAN TERHADAP PERATURAN


Apakah pengadaan barang dan jasa di Desa X telah
dilaksnakan sesuai dengan peraturan yang berlaku ?
(Sesuai dgn Perbup Kab.Merangin Nomor 35 Tahun 2015
ttg Pedoman dan Tata cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa
dalam Kabupaten Merangin.
Contoh 2 MENDETEKSI ADANYA KECURANGAN
Apakah dalam pengadaan barang dan jasa di Desa X
terdapat adanya indikasi KKN (Korupsi, Kolusi dan
Nepotise)
Contoh 3 EKONOMIS, EFEKTIF DAN EFISIEN
- Ekonomis/Hemat berhubungan dengan kegiatan
yaitu bilamana input/bahan yang diperoleh menjadi lebih
rendah/murah/hemat maka terjadi penghematan/ekonomis,
jika sebaliknya harga input/bahan yang diperoleh menjadi
lebih tinggi/mahal maka terjadi pemborosan.
- Efektif : Hubungan antara Output (Hasil) dengan Manfaat
(Efek)
yaitu output (hasil) direncanakan untuk dijual, bila tidak
terjual berarti tidak efektif (sbab tjuannya adalah
laba/untung, sedangkan terjual adalah efek atau manfaat.
Efisien : Hubungan antara Input (Bahan) dan Output (Hasil)
yaitu dengan Input (bahan) tetentu diharapkan Output
(hasil) X satuan. Bila output lebih kecil dari X satuan maka
terjadi inefisiensi sebaliknya bila output lebih besar dari X
Satuan maka terjadi efisien.
JENIS PENGAWASAN
1. Menurut waktu melaksanakan pengawasan
a. Pengawasan dilakukan sebelumm kegiatan dimulai :
- mengadakan pemeriksaan terhadap persetujuan rencana
kerja dan rencana anggarannya, penetapan petunjuk
operasional, dll berkaiatan dengan seluruh perencanaan.
- pengawasan bersifat preventif
b. Pengawasan dilakukan selama kegiatan sedang dilakukan
- mengadakan pemeriksaan dengan cara membandingkan
antara hasil yang nyata dicapai dalam waktu selanjutnya.
c. Pengawasan dilakukan sesudah kegiatan selesai laksanakan:
- mengadakan pemeriksaan dengan cara membandingkan
antara rencana dan hasil.
- pengawasan bersifat represif.
2. MENURUT SUBJEK YANG MELAKUKAN
PENGAWASAN
a. Pengawasan melekat (Waskat)
Merupakan pengawasan yang dilakukan
pemimpin terhadap bawahan dan serekan
kerja yang dipimpinnya .
b. Pengawasan Fungsional (Wasnal)
Pengawasan yang dilakukan oleh aparatur
yang tugas puncaknya melakukan pengawasan
seperti Itjen, Itwil Prov/Kab/Kota, BPKP dan
BPK
c. Pengawasan Legislatif (Wesleg)
Pengawasan yang dilakukan oleh lembaga
DPRD, DPR Prov/Kab/Kota, Pengawasan ini
merupakan pengawasan politik.
d. Pengawasan Masyarakat (Wasmas)
Pengawasan dilakukan masyarakat bisik
secara individu maupun secara kelompok,
secara lansung atau berupa surat pengaduan
maupun berita dibuat secara media massa.
PENGAWASAN PENGGUNA DANA
DESA
Penggunaan /Pengeluaran Keuangan Desa :
Adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi:

Perencanaan, Peleksanaan, Penetausahaan,


Pelaporan dan Penanggungjawab Keuangan
Desa.
Oleh karenanya pengawasan penggunaan dana
desa juga meliputi :
Pengawasan terhadap perencanaan keuangan
desa
Pengawasan terhadap pelaksanaan Keuangan
desa
Pengawasan terhadap penatausahaan keuangan
desa
Pengawasan terhadap pelaporan dan
penenggungjawab
keuangan desa.
PENGAWASAN TERHADAP
PERENCANAAN DESA
1. Apakah APB desa telah ditetapkan dengan peraturan Desa
dan ditetapkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah APBD
Kabupaten ditetapkan.
2. Apakah APB desa disusun berdasarkan rencana kerja
pembangunan desa (RKP DESA) dan telah ditetapkan dengan
peraturan kepala desa yang diselesaikan paling lambat akhir
bulan maret tahun anggaran sebelumnya.
3. Apakah RKP Desa merupakan penjabaran dari rencana
pembangunan jangka menegah Desa (RPJMD) dan disusun
berdasakan hasil musyawarah rencana pembangunan Desa
(MUSREMBANGDES)
4. Apakah kepala Desa telah menetapkan pejabat teknis
pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) yang terdiri dari
Sekretaris Desa, Perangkat Desa dan Bendahara.
5. Apakah Kepala Desa telah menetapkan petugas yang
melakukan pemungutan penerimaan Desa.
6. Apakah prioritas pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat Desa direncanakan sesuai dengan tipologi Desa
Yaitu:
Tipologi Desa sangat tertinggal
Tipologi Desa Berkembang
Tipologi Desa Maju dan Mandiri
PENGAWASAN TERHADAP
PELAKSANAAN KEUANGAN DESA
1. Apakah semua penerimaan dan pengeluaran Desa dalam
rangka pelaksanaan keuangan desa dilaksanakan meliputi
rekening kas Desa.
2. Apakah semua penerimaan dan pengeluaran desa telah
didukung oleh bukti yang lengkap (kuitansi dan faktur
pembelian serta bukti pendukung lainnya) dan sah
memperoleh pembayaran.
3. Apakah Pemerintah Desa melaksanakan pungutan sebagai
penerimaan desa yang tidak sesuai dengan ketentuan
(melanggar larangan pemungutan yang belum ditetapkan
dengan peraturan Desa.
4. Apakah Bendahara Desa tidak melaksanakan sebagai wajib
pungut pajak penghasilan (PPH) dan pajak lainnya, dan wajib
meyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Apakah pengadaan barang dan jasa di desa dilaksanakan
sesuai dengan perbub merangin nomor 35 tahun 2015 tentang
pedoman dan tata cara pengadaan barang/ jasa di Desa dalam
kabupaten Merangin.
6. Apakah penggunaan Keuangan Desa telah dilaksanakan secara
Ekonimis, Efiktif dan Efisien.
7. Apakah kepala Desa dan PTPKD telah melaksanakan tugasnya
8. Apakah ada pengeluaran Desa yang mengakibatkan beban
APB Desa yang dilakukan sebelum rencana peraturan Desa
Tentang APB Desa ditetapkan menjadi Peraturan Desa yang
tidak sesuai ketentuan kecuali untuk belanja pegawai yang
bersifat mengikat dan operasional perkantoran yang
ditetapkan dalam Peraturan Desa
9. Apakah ada Desa yang tidak melakukan perubahan APB Desa
yang keadaannya menyebabkan dilakukan perubahan APB
Desa karena harus dilakukan pengeseran antar jenis belanja
dengan tidak menambah kegiatan baru.
PENGAWASAN TERHADAP
PENATAUSAHAN KEUANGAN DESA
1. Apakah penatausahaan keuangan Desa dilakukan
oleh Bendahara Desa
2. Apakah penatausahaan penerimaan dan pengeluaran
dilakukan dengan menggunakan :
- Buku Kas Umum
- Buku Kas Pembantu Penerimaan Per Obyek
- Buku Kas Pembantu Pajak
- Buku Kas Harian Pembantu
- Buku Bank
3. Apakah Bendahara Desa melaksanakan kewajibannya
melakukan pencatatan setiap penerimaan dan
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap
akhir bulan secara tertib.
4. Apakah Bendahara Desa melaksanakan kewajibannya
mempertanggungjawabkan uang melalui laporan
pertanggungjawaban yang disampaikan setiap bulan
kepada Keapala Desa paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
PENGAWASAN TERHADAP
PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
DESA

1. Apakah Kepala Desa telah menyampaikan laporan


realitasi pelaksanaan APB Desa kepada Bupati
Merangin berupa :
a. Laporan Semester I Berupa laporan realitasi APB
Desa paling
lambat akhir bulan Jali Tahun berjalan.
b. Laporan Semester akhir Tahun disampaikan
paling lambat
akhir bulan Januari Tahun berikutnya.
2. Apakah Kepala Desa telah menyampaikan laporan
pertanggungjawaban realitasi pelaksanaan APB Desa
kepada Bupati setiap akhir tahun Anggaran.
3. Apakah laporan pertanggungjawaban realitasi
pelaksanaan APB Desa telah ditetapkan dengan
peraturan Desa.
4. Apakah Peraturan Desa Tentang laporan
pertanggungjawaban realitasi pelaksanaan APB Desa
a. Format laporan pertanggungjawaban realitasi
pelaksanaan APB Desa Tahun Anggaran
berkenaan.
b. Format laporan kekayaan milik Desa Per 31
Desember Tahun Anggaran berkenaan
c. Format Laporan program Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang masuk ke Desa Tahun
Anggaran berkenaan.
.....SEKIAN.....
...TERIMAKASIH...

PEMERINTAH DAERAH

INSPEKTORAT
KABUPATEN MERANGIN

Anda mungkin juga menyukai