Anda di halaman 1dari 28

Hemodialisis pada acute

kidney injury

Oleh : dr. Suciarsih


Identitas pasien
Nama : Tn. T
No RM : 052-xx-xx
Usia : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jakarta
Jaminan : BPJS
Keluhan utama

sesak nafas sejak 1 hari yang lalu


Riwayat Perjalanan Penyakit
3 hari yg lalu pasien dirawat
dengan leptospira, pasien sudah
mendapat antibiotik dan cairan
infue, 2L/24jam
Sejak 2 hari yang lalu mengaku
kencing sedikit tapi tidak diukur
berapa jumlahnya.
Sejak 1 hari yg lalu os mengeluh
sesak. Oleh dokter ruangan di
anjurkan HD.
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital :
TD: 120/80 mmHg RR : 28 x/mnt
Suhu: 38,5 0C HR: 120 x/mnt
BB : 52 kg TB : 168 cm
BMI : 18,6
Kesan : normal
Satatus Generalisata
Kepala :
Mata : konjungtiva anemis( - ), sklera
ikterik (+/+)
Leher : JVP 5+2 cm H20
Thorax :
Cor : irama teratur ,BJ I dan II
dalam batas normal, bising (-),
murmur (-)
Pulmo : vesikuler, Rh+/+ basal
paru, Wh-/-
Abdomen : datar, Hepar dan lien
tidak teraba, undulasi (-)
Ekstremitas : oedem (-), nyeri tekan
gastroknemius(+/+)
Hasil
Laboratorium
Range
HbsAg Non reactive
Anti HIV Non Reactive
Anti HCV Non reactive

GDS 133 < 200

Urine lengkap :
Warna Kuning keruh
Keton Negatif
Protein/albumin urine +1
Glukosa negatif
Bilirubin negatif
Darah samar negatf
Nitrit Negatif
Urobilinogen 0,2

Leukosit > 50
Eritrosit 5-6
Silinder Negatif
Epitel negatif
Diagnosa
Acute kidney injury stage III AKIN
leptospirosis.
Terapi
Ceftriaxon
1x 1gr i.v
Paracetamaol 3x 500 mg p.o
Resep Hemodialisa
Akses vaskular : femoral,
Mesin HD: fresenius, low calsium,
suhu 37 0C
Dialiser : FX 80 high flux, baru
Lama HD: 3 jam, UFG: 2000 ml,
Qb: 200 ml/mnt, Qd : 500 ml/mnt.
Heparin : reguler, total 5000 IU,
bolus 2000 IU, kontinyu 3000 IU
Pemantauan Jam Ke-
Pre HD
1 2 3 Post HD

Jam(WIB) 07.00 08.00 09.00 09.55 10.00

Sesak Sesak
Keluhan sesak sesak tidak ada
berkurang berkurang

BB(kg) 54

Kesadaran CM CM CM CM CM

TD(mmHg) 120/80 120/80 110/70 110/70 110/70

RR/HR(X/Mnt) 28/120 28/120 24/110 18/100 16/74

Sh(0C) 38

Qb(ml/mnt) 200 200 200

Qd(ml/mnt) 500 500 500

Tek. Vena(mmHg) 90 80 100

TMP (mmHg) 100 60 80

Volume yg
700 1400 2000 2000
di tarik(ml)
TINJAUAN PUSTAKA
Leptospirosis

Leptospirosis adalah suatu


penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh patogen
spirochaeta, genus Leptospira
penyakit ini menyerang manusia
dengan gejala demam, ikterus,
pembesaran hati dan limpa, serta
kerusakan ginj.l
Hewan terpenting dalam penularan
leptospirosis adalah jenis binatang
pengerat, terutama tikus
Sedangkan hewan peliharaan seperti
kucing, anjing, kelinci, kambing, sapi,
kerbau, dan babi dapat menjadi hospes
perantara dalam penularan leptospirosis.
bakteri leptospira ke manusia dapat
terjadi karena ada kontak dengan air atau
tanah yang tercemar urin hewan yang
mengandung leptospira, bisa juga terjadi
karena mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi dengan
bakteri leptospira.
Selanjutnya bakteri leptospira virulen
akan mengalami multiplikasi di darah
dan jaringan.
Patogenitas leptospira yang penting
adalah perlekatannya pada permukaan
sel dan toksisitas selular
Leptospira virulen mempunyai
kemampuan motilitas yang tinggi, lesi
primer adalah kerusakan dinding
endotel pembuluh darah dan
menimbulkan vaskulitis serta merusak
organ. Vaskulitis yang timbul dapat
disertai dengan kebocoran dan
ekstravasasi sel.
Komplikasi yang sering terjadi pada
penderita leptospirosis adalah Gagal
ginjal akut.
Invasi/ nefrotoksik langsung dari
leptospira. Invasi leptospira
menyebabkan kerusakan tubulus
dan glomerulus sebagai efek
langsung dari migrasi leptospira
yang menyebar hematogen menuju
kapiler peritubuler kemudian
menuju jaringan interstitium,
tubulus, dan lumen tubulus.
Reaksi imunologi . Reaksi
imunologi berlangsung cepat,
adanya kompleks imun dalam
sirkulasi dan endapan
komplemen dan adanya electron
dence bodies dalam glomerulus,
membuktikan adanya proses
immune-complex
glomerulonephritis dan terjadi
tubulo interstitial nefritis.
C. Reaksi non spesifik terhadap
infeksi seperti infeksi yang lain
yang menyebabkan iskemia ginjal ,
seperti Hipovolemia dan hipotensi.
-Iskemia ginjal, glomerulonefritis,
tubulo interstitial nefritis, dan
invasi kuman menyebabkan
terjadinya nekrosis gagal ginjal
akut.
Definisi
Acute kidney injury (AKI) penurunan
fungsi ginjal dalam hitungan jam - hari yang
menimbulkan akumulasi produk nitrogen &
gangguan homeostasis cairan, elektrolit &
asam basa.

Acute Kidney Injury Network (AKIN)


peningkatan Kr serum 0.3 mg/dL dalam 48
jam atau peningkatan Kr serum 1.5 kali kadar
Kr awal yang diketahui 7 hari sebelumnya
atau volume urin < 0.5 ml/kg/jam dalam 6
jam.
RIFLE criteria for AKI

Failure

KDIGO 2012
Tahapan gangguan ginjal akut menurut
AKIN

KDIGO 2012
ETIOLOGI

Prerenal:
hipovolemia/
penurunan
volume efektif
arteri
Renal:
vaskular,
glomerular,
tubular, dan
penyakit
interstitial
Postrenal:
obstruksi
Renal Replacement Therapy pada
AKI
Dilakukan apabila terdapat kegawatdaruratan
Bertujuan:
Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit,
asam basa, solut
Mencegah cedera lebih lanjut pada ginjal
Memberi kesempatan pada ginjal untuk perbaikan
Mempermudah pemberian antibiotik dan nutrisi
RRT dihentikan bila tidak diperlukan karena fungsi
ginjal perbaikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai