BETON II
Untuk m yang sama atau lebih kecil dari 0,2 harus memiliki
tebal plat minimal 125 mm. Sehingga tebal plat rencana dapat
digunakan
Pemeriksaan tebal plat berdasarkan syarat gaya geser :
WU = 1,6 WLL + 1,2 WDL
WU = 1,6 (2,40) + 1,2 (6,25)
WU = 10,915 kPa = 11 kPa
Perhitungan
d = tebal plat selimut beton
= 250 25
= 225 mm
Gaya geser netto terfaktor keliling kolom,
VU = [ ( l1 ) ( l2 ) ( c1 + d ) ( c2 + d ) ] WU
VU = [ ( 6 ) ( 4 ) ( 0,5 + 0,225 ) ( 0,5 + 0,225 ) ] 11
VU = 258,218 kN
2 f c Ac
1) Vc
1
c 6
2 30 (652500 x 10 -3 )
Vc 1
1 6
Vc 1786,945kN
Diambil nilai VC terkecil, jadi VC = 1191,297 kN
Dengan syarat VC > Vn
Nilai terkecil VC = 1191,297 kN > Vn = 344,291 kN dapat
digunakan perhitungan awal.
Diperhitungkan ada tambahan beban dari dinding eksterior 4,0
kN/m
Gaya geser netto terfaktor keliling kolom,
VU = [ (4) (6 + 0,45) {0,45 + (0,225)} (0,5 + 0,225) ] 11
+ (4-0,5)(4,0) (1,2)
VU =154,684kN
46,2
VU = kNm
5,525
91,969
VU = kNm
5,525
+
VU = 249,934 kNm
Berdasarkan SKSNI 03-2847-2013
Dengan mengacu pada gambar,
menentukan letak titik berat penampang kritis
dengan menggunakan momen statis :
Ac = b0 (d)
= {2 (c1 + d ) + c2 + d } d
= (2c1 + 2d + c2 ) d
= 427500 mm2
jarak titik berat penampang kritis,
Jarak dari muka kolom ke itik berat penampang kritis, s= 140,158 (225)
= 27,658 mm. Gaya geser Vu dilimpahkan dari muka kolom ke pusat berat
penampang kritis dengan menambahkan momen kolom eksterior Mu = 46,2
kNm.
Momen eksterior rencana total :
MU = MU + VU(s) = 46,2 + 249,934 (27,658)(10)-3 = 53,113 kNm
Momen inersia sisi penampang kritis yang sejajar dengan arah
momen terhadap sumbu melebar bangunan :
I1 = 2[1/12(225)(562,5)3 + 225(562,5)(1/2(562,5) 140,158)2 +
1/12(562,5)(225)3]
= 2(3337097168 + 2519473671 + 533935546,9) =
10
1278101277x 10 mm4
Momen inersia sisi penampang kritis yang tegak lurus dengan
arah momen terhadap sumbu melebar bangunan :
I2 = Ad2 = (500 + 225)(225)(140,158)2 = 3204470722 mm4
Momen inersia torsional :
Jc = I1 + I2 = 1278101277x1010 + 3204470722 = 1598548349x1010
mm4