MEMPENGARUHI TINGKAH
LAKU REMAJA
F5
Age Stage
0 - 8 bulan Fase oral -> kepuasan di sekitar mulut,
seperti menghisap dan menggigit,
menyusu
1 - 3 tahun Fase anal -> BAB, BAK, toilet training
3 - 5/6 / 7 Fase falik -> identifikasi seksual,
tahun pengenalan terhadap diri sendiri
5/6/7 - 12 Fase laten -> masa tenang, walau anak
tahun mengalami perkembangan pesat pada
aspek motorik dan kognitif, fokus pada
Kegagalan pekerjaan rumahkonflik
menyelesaikan dan permainan
di fase dini
perkembangan
12 tahun ke ->genital
Fase masalah psikologik
-> Pubertas memicu kembali
atas
Penyelesaiankebangkitan
masalahdari
baiknafsu->
seksual
maturitas kepribadian,
identitas seksual dan kehidupan emosional yang mantap
Perkembangan Kognitif
Perkembangan proses pikir atau nalar dan kemampuan intelegentif lainnya
Jean Piaget -> siklus kehidupan dari sudut perkembangan
kognitif/intelektual
Sensorimotor ( 0-2thn )
Merubah seorang bayi baru lahir yang tidak berdaya menjadi bayi
yang dapat berjalan dan berbicara.
Pre-operasional ( 2-7thn )
Level 2: Konvensional
Level 3: Post-konvensional
Aspek fisiologis
Hormon
Zat kimia
berinteraksi Lingkungan
Peristiwa fisik
eksternal
Persepsi,
ingatan,
Tidak berfungsinya tubuh secara fisikperilaku
(proses kerja otak dan faktor genetik)
-> Perilaku abnormal (depresi, perilaku tidak bisa dikendalikan )
Faktor Sosial
Pola asuh:
Otoriter
Lingkungan keluarga
peranan ibu & ayah sangat besar
Lingkungan Sekolah
Pertimbangan: Susunan Sekolah
(Kedisiplinan, Kebiasaan belajar)
Bimbingan Guru
Guru pembimbing
Lingkungan Masyarakat
Nilai materi
Perbedaan ajaran dan kenyataan di
dunia luar
Faktor Psikologi
Pikiran
Perasaa
Perilaku
n
Gangguan perilaku:
- gangguan kepribadian cemas/menghindar
- retardasi mental
- depresi
- gangguan cemas menyeluruh
- gangguan kepribadian skizoid
Gangguan Kepribadian
Menghindar
Perasaan tidak nyaman dan keengganan untuk bergaul secara
sosial, rasa redah diri, hipersensitif terhadap evaluasi
negatif
Tidak mau membuat hubungan akrab kecuali dijamin bahwa
ia diterima
Gambaran Klinistanpa kritik
Fobia sosial
Utama: hipersensitivitas terhadap penolakan
Ciri kepribadian: malu
Retardasi Mental Sangat Berat: tidak dapat bergerak atau sangat terbatas dalam
gerakannya dan hanya mampu mengadakan komunikasi non verbal yang belum
sempurna, terdapat disabilitas neurologis dan fisik lain seperti epilepsi, hendaya daya
lihat dan daya dengar
Penatalaksanaan
Pencegahan primer. Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau
mengurangi keadaan yang menimbulkan terjadinya gangguan yang terkait dengan
retardasi mental, misalnya: memperbaiki kebijakan kesehatan dan undang-undang
untuk menyediakan perawatan kesehatan ibu dan anak yang optimal
Farmakoterapi Psikoterapi
Fluoksetin (oleh US Food and Terapi kognitif-perilaku
Drug Administration/ FDA)
Terapi interpersonal
Sitalopram
Esitalopram
Terapi perilaku dialektis
Golongan antidepresan
(paroksetin, venlafaksin,
placebo)
Gangguan Cemas Menyeluruh
Kecemasan dan kekhawatiran yang
berlebihan dan tidak rasional terhadap
berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari
Gambaran Klinis
Cemas (utama)
Ketegangan motorik -> gemetar, gelisah, sakit
kepala
Hiperaktivitas otonom -> napas pendek, keringat
berlebih, gangguan pencernaan, palpitasi
Kesiagaan kognitif -> iritabilitas, mudah terkejut
Penatalaksanaan
Psikoterapi
Terapi kognitif-perilaku: mengenali gejala somatik secara
langsung
Terapi suportif: menggali potensi dan mendukung agar bisa
Farmakoterapi
Benzodiazepin (utama)
riwayat depresi
Obat lain untuk mengurangi cemas
Gambaran Klinis
Menjauh
Diam
Menyendiri
Tidak bersosialisasi
Penatalaksanaan
Psikoterapi Farmakoterapi
Bina kepercayaan Antipsikotik
Psikostimultan