Anda di halaman 1dari 29

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI TINGKAH
LAKU REMAJA
F5

1. Yudia Mahardika 102009028


2. Mutiara Sri Widyastuti 102013043
3. Siska Rahmawati 102013191
4. Vitalis Diego N 102013267
5. Andani Delabene 102013270
6. Eva Estrelita Cardoso 102013362
7. Victor Morando N 102013392
8. Citra Tanti 102013468
Skenario 8
Seorang anak perempuan berusia 16
tahun dibawa ke Poli Psikiatri Anak-
Remaja oleh ibunya karena malu bergaul
dengan teman seusianya sejak awal
masuk SMA
Rumusan Masalah
Anak perempuan 16 tahun dibawa ke Poli
Psikiatri Anak-Remaja karena malu
bergaul dengan teman seusianya
Remaja
Mencapai kematangan mental,
emosional sosial, dan fisik
Terjadi banyak perubahan
Peningkatan emosional
Kondisi sosial
Perubahan fisik dan kematangan seksual
Hubungan dengan orang sekitar
Perkembangan Psikososial

Perkembangan Upaya penyesuaian diri


mental dengan lingkungan dan
emosional pengalaman

Erik H. Erikson -> delapan fase (bayi-usia


lanjut) -> krisis tiap fase -> maturasi
kepribadian

Krisis-krisis yang tidak terselesaikan ->


psikopatologi kepribadian
Perkembangan Psikososial
Erikson
Basic trust vs mistrust (lahir-1 tahun)

Belajar untuk mempercayai orang lain yang


memperhatikan kebutuhan dasar mereka ( care-
giver)
Autonomy vs shame and doubt(1-3 tahun)

belajar untuk menjadi mandiri. Kegagalan


kemandirian akan menyebabkan anak menjadi
pribadi yang ragu akan kemampuan sendiri dan
malu.
Initiative vs guilt (3-6 tahun)

Berusaha bertanggung jawab sendiri. Kadang


bertentangan dgn org tua dan menyebabkan rasa
bersalah.
Industry vs inferiority (6-12 tahun)
Menguasai kemampuan akademis dan
sosial yang penitng. Berhasil -> anak rajin
& banyak kemampuan akademis + sosial.
Gagal -> merasa inferior/rendah diri. Guru
dan teman sebaya merupakan agen sosial
kunci pada tahap ini.

Identity vs role confusion (12-20 tahun)


Persimpangan antara masa kanak2 dan
masa dewasa. Remaja mulai menanya
siapa saya? penetapan identitas sosial
haru tetapkan atau tdk bisa menyebabkan
kebingungan dengan peran yg harus
mereka jalankan.
Perkembangan Psikoseksual
Sigmund Freud

Age Stage
0 - 8 bulan Fase oral -> kepuasan di sekitar mulut,
seperti menghisap dan menggigit,
menyusu
1 - 3 tahun Fase anal -> BAB, BAK, toilet training
3 - 5/6 / 7 Fase falik -> identifikasi seksual,
tahun pengenalan terhadap diri sendiri
5/6/7 - 12 Fase laten -> masa tenang, walau anak
tahun mengalami perkembangan pesat pada
aspek motorik dan kognitif, fokus pada
Kegagalan pekerjaan rumahkonflik
menyelesaikan dan permainan
di fase dini
perkembangan
12 tahun ke ->genital
Fase masalah psikologik
-> Pubertas memicu kembali
atas
Penyelesaiankebangkitan
masalahdari
baiknafsu->
seksual
maturitas kepribadian,
identitas seksual dan kehidupan emosional yang mantap
Perkembangan Kognitif
Perkembangan proses pikir atau nalar dan kemampuan intelegentif lainnya
Jean Piaget -> siklus kehidupan dari sudut perkembangan
kognitif/intelektual

Sensorimotor ( 0-2thn )
Merubah seorang bayi baru lahir yang tidak berdaya menjadi bayi
yang dapat berjalan dan berbicara.
Pre-operasional ( 2-7thn )

Peningkatan dan perkembangan bahasa, permainan imajinasi,


Anak menjadi begitu ingin tahu, menanyakan berbagai
pertanyaan yang bervariasi.
Operasional konkrit ( 7-12thn )

Perkembangan strategi dan pemecahan masalah.


Operasional formal ( 12-16thn )

Memecahkan masalah yg bersifat hipotetis atau deduktif hipotetis


dan pemecahan masalah yg sistematis.
Perkembangan Moral

Lawrence Kohlberg -> moralitas:


kemampuan membedakan benar dan salah
/ baik dan buruk

1. Aspek kognitif: kemampuan mengambil peran,


mempertimbangkan, dan membuat keputusan
2. Aspek afektif: empati, kepedulian, dan merasakan
perasaan orang lain
3. Aspek perilaku: mempraktekkan pengertian dan
perasaan dalam tingkah laku
Perkembangan Moral
Level 1 : Pre-konvensional
Tahap 1: Punishment-Obedience Orientation

Tahap 2: Personal-Reward Orientation

Level 2: Konvensional

Tahap 3: Good-Person Orientation

Tahap 4: Law-and-Order Orientation

Level 3: Post-konvensional

Tahap 5: Social-Contract Orientation

Tahap 6: Universal-Ethical-Principle Organization


Faktor Biologi
Berfokus pada berbagai peristiwa yang berlangsung di dalam tubuh,
yang memengaruhi perilaku, perasaan, dan pikiran seseorang
Fisik -> cacat fisik

Aspek fisiologis

Hormon

Zat kimia

berinteraksi Lingkungan
Peristiwa fisik
eksternal

Persepsi,
ingatan,
Tidak berfungsinya tubuh secara fisikperilaku
(proses kerja otak dan faktor genetik)
-> Perilaku abnormal (depresi, perilaku tidak bisa dikendalikan )
Faktor Sosial

Pengalaman masa kanak-kanak


Kedekatan orang tua di masa kanak-kanak

Pola asuh:
Otoriter

membentuk, mengendalikan, dan mengevaluasi`perilaku dan


sifat anak.
Autoritatif

mengarahkan anaknya secara rasional, berorientasi pada


masalah yang dihadapi, terdapat komunikasi.
Permisif

menerima dan bersikap positif terhadap keinginan dan perilaku


anak.
Faktor Lingkungan

Lingkungan keluarga
peranan ibu & ayah sangat besar

Lingkungan Sekolah
Pertimbangan: Susunan Sekolah
(Kedisiplinan, Kebiasaan belajar)

Bimbingan Guru
Guru pembimbing

Lingkungan Teman Sebaya

Lingkungan Masyarakat
Nilai materi
Perbedaan ajaran dan kenyataan di
dunia luar
Faktor Psikologi

Perubahan psikologi meliputi pembentukan


identitas baru, perubahan fungsi identitas diri,
awal proses individuasi, pemahaman
pengalaman baru dalam hidup, dan upaya
penyesuaian diri

Faktor psikologi -> tingkah laku


abnormal
Ketidakstabilan emosi
Pembelajaran yang salah
Pemikiran yang kacau
Faktor yang mempengaruhi
tingkah laku

Pikiran

Perasaa
Perilaku
n
Gangguan perilaku:
- gangguan kepribadian cemas/menghindar
- retardasi mental
- depresi
- gangguan cemas menyeluruh
- gangguan kepribadian skizoid
Gangguan Kepribadian
Menghindar
Perasaan tidak nyaman dan keengganan untuk bergaul secara
sosial, rasa redah diri, hipersensitif terhadap evaluasi
negatif
Tidak mau membuat hubungan akrab kecuali dijamin bahwa
ia diterima
Gambaran Klinistanpa kritik
Fobia sosial
Utama: hipersensitivitas terhadap penolakan
Ciri kepribadian: malu

Saat berbicara -> tidak percaya diri, malu-malu


Takut berbicara di depan umum
Menyalahartikan komentar sebagai penghinaan
Tidak punya teman dekat
Penatalaksanaan
Psikoterapi Farmakoterapi
Bina hubungan -> Mengelola

membangun rasa hiperaktivitas sistem


percaya diri saraf otonom: -
Terapi kelompok adrenergic receptor
antagonist (Tenormin)
Latihan ketegasan ->
Mengurangi sensitivitas
mengekspresikan
terhadap penolakan:
kebutuhan pasien
obat serotonergik
secara terbuka dan
untuk memperbesar
harga diri
Retardasi Mental
Keadaan perkembangan mental yang
terhenti atau tidak lengkap

Retardasi Mental Ringan: IQ 50-55 sampai 70


Retardasi Mental Sedang: IQ 35-40 sampai 50-55
Retardasi Mental Berat: IQ 20-25 sampai 35-40
Retardasi Mental Sangat Berat: IQ di bawah 20 atau
25
Gambaran Klinis
Retardasi Mental Ringan: terlambat dalam belajar bahasa tetapi mampu berbicara
untuk keperluan sehari-hari, dapat diwawancarai,dapat merawat diri sendiri (makan,
mandi, berpakaian, buang air besar dan kecil), perkembangannya agak lambat
dibandingkan anak normal, kesulitan dalam bidang akademik

Retardasi Mental Sedang: lambat dalam pemahaman dan penggunaan


bahasa,keterampilan merawat diri dan keterampilan motorik juga terlambat, kemajuan
dalam pendidikan terbatas

Retardasi Mental Berat: mirip dengan RM sedang. Menderita hendaya motorik


karena adanya kerusakan dan penyimpangan perkembangan dari SSP

Retardasi Mental Sangat Berat: tidak dapat bergerak atau sangat terbatas dalam
gerakannya dan hanya mampu mengadakan komunikasi non verbal yang belum
sempurna, terdapat disabilitas neurologis dan fisik lain seperti epilepsi, hendaya daya
lihat dan daya dengar
Penatalaksanaan
Pencegahan primer. Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau
mengurangi keadaan yang menimbulkan terjadinya gangguan yang terkait dengan
retardasi mental, misalnya: memperbaiki kebijakan kesehatan dan undang-undang
untuk menyediakan perawatan kesehatan ibu dan anak yang optimal

Pencegahan sekunder dan tersier. Terapi untuk memperpendek perjalanan penyakit


(pencegahan sekunder) dan untuk meminimalkan gejala sisa atau hendaya selanjutnya
(pencegahan tersier)

Edukasi untuk anak. Memberikan pelatihan keterampilan adaptif, pelatihan


keterampilan sosial, dan pelatihan kejuruan pada anak yang mengalami retardasi
mental. Perhatian khusus harus difokuskan pada komunikasi dan upaya untuk
memperbaiki kualitas kehidupan

Edukasi keluarga. Memberikan edukasi tentang cara untuk meningkatkan


kompetensi dan harga diri sambil mempertahankan pengharapan realistik untuk
pasien
Depresi -> gangguan mood
Gambaran Klinis
S: sleep disturbance (gangguan tidur, Rasa bosan
biasanya menurun atau justru tidur Gelisah
berlebihan) Gangguan somatik
I: interests (minat menurun pada aktivitas Gangguan tidur
yang biasa dilakukan sehari-hari) Nafsu makan turun
G: guilt (perasaan bersalah yang
berlebihan atau tidak wajar)
E: energy (berkurangnya energi)
C: concentration problems (masalah
dengan konsentrasi)
A: appetite change (nafsu makan
umumnya berkurang atau juga bisa
bertambah)
P: pleasure (kegembiraan berkurang)
Penatalaksanaan: rawat inap, program terapi,
psikoedukasi

Farmakoterapi Psikoterapi
Fluoksetin (oleh US Food and Terapi kognitif-perilaku
Drug Administration/ FDA)
Terapi interpersonal
Sitalopram
Esitalopram
Terapi perilaku dialektis
Golongan antidepresan
(paroksetin, venlafaksin,
placebo)
Gangguan Cemas Menyeluruh
Kecemasan dan kekhawatiran yang
berlebihan dan tidak rasional terhadap
berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari

Gambaran Klinis
Cemas (utama)
Ketegangan motorik -> gemetar, gelisah, sakit
kepala
Hiperaktivitas otonom -> napas pendek, keringat
berlebih, gangguan pencernaan, palpitasi
Kesiagaan kognitif -> iritabilitas, mudah terkejut
Penatalaksanaan
Psikoterapi
Terapi kognitif-perilaku: mengenali gejala somatik secara

langsung
Terapi suportif: menggali potensi dan mendukung agar bisa

beradaptasi optimal dalam fungsi sosial dan pekerjaan

Farmakoterapi
Benzodiazepin (utama)

Buspiron: memperbaiki gejala kognitif bukan somatik

Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (Sertraline dan Paroxetin):

riwayat depresi
Obat lain untuk mengurangi cemas

Trisiklik dan tetrasiklik


Antagonis reseptor -adrenergik
Nefadozon (Serzone)
Gangguan Kepribadian Skizoid

Pola perilaku pelepasan diri atau penarikan diri dari


kehidupan sosial disertai kemampuan ekspresi
emosi yang terbatas dalam hubungan interpersonal

Gambaran Klinis

Pribadi yang dingin


Mengasingkan diri

Menjauh

Diam

Menyendiri

Tidak bersosialisasi
Penatalaksanaan

Psikoterapi Farmakoterapi
Bina kepercayaan Antipsikotik

Terapi kelompok Antidepresan

Psikostimultan

Obat anti cemas


Kesimpulan

Remaja merupakan masa di mana terjadi banyak


perubahan pada diri seseorang. Perubahan-
perubahan yang terjadi menyangkut banyak
aspek seperti perkembangan psikososial,
psikoseksual, kognitif, dan moral, serta faktor-
faktor penting seperti biologi, psikologi, dan
sosial. Semua faktor itulah yang mempengaruhi
terbentuknya tingkah laku dan kepribadian dari
seorang individu.
IM A KA S I H
TE R

Anda mungkin juga menyukai