Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN KASUS

PERIODIK PARALISIS HYPOKALEMI

PEMBIMBING :
dr. LUHU A. TAPIHERU Sp.S
Disusun oleh :
ITAS PRATAMA Npm: 16360391
YULITA KESUMA Npm: 16360126
IDENTITAS
Nama : M. Yunus Sitompul
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 35 Tahun
Suku Bangsa : Batak
Agama : Islam
Alamat : jl. Teruno joyo dusun IX cinta rakyat
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Tanggal Masuk : 15-05-2017
Keluhan Utama : Lumpuh anggota gerak

Telaah: Pasien datang dengan keluhan lumpuh anggota gerak


bagian bawah mulai dari bagian pinggang sampai kedua kaki dan
lengan kanan yang bersifat hilang timbul sebanyak 8 kali dalam
sehari 1 bulan SMRS dan sakit ini sudah berulang sebanyak 3x
dalam setahun.. Sebelumnya, os merasa lemah pada pinggul dan
lama kelamaan menjalar kepaha dan juga kedua kaki nya, os sulit
berjalan, saat berjalan os merasa langkah kaki nya semakin
memberat namun apabila os istirahat keadaan os mulai membaik
sehingga os hanya berbaring di tempat tidur dan badan os terasa
sangat lemas. Kelemahan yang dirasakan pasien tidak didahului
oleh demam, batuk maupun pilek. Os merasa hoyong saat serangan
terjadi dan diikuti kakunya seluruh tubuh os. Os juga menegluhkan
lidah os terasa pahit saat memakan apapun. Kebas (-) ,mudah
lelah(+) sakit punggung/leher (-), riwayat trauma (-),kejang (-),
BAK dan BAB normal.
RPT : -
RPO : Tidak jelas
Anamnese Traktus
Traktus Sirkulatorius : Hipertensi (-)
Traktus Respiratorius : Sesak nafas (-) Batuk (-)
Traktus Digestivus : Mual(-) Muntah(-) Mencret (-)
Traktus Urogenitaslis : BAK (+) N, BAB (+) N
Penyakit Terdahulu & Kecelakaan: Hipertensi (-), DM(-)
Intoksikasi & Obat-obatan: Tidak ada

Anamnese Keluarga
Faktor Herediter : Tidak ada
Faktor Familier : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
Anamnese Sosial
Kelahiran dan Pertumbuhan : Normal
Imunisasi : Tidak Jelas
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Perkawinan dan Anak : Menikah
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 112 x/menit
Frekuensi Nafas : 24 x/menit
Temperatur : 38 C
Kulit dan Selaput Lendir : Dalam batas normal
Kelenjar dan Getah Bening : Dalam batas normal
Kepala dan Leher
Bentuk dan Posisi : Normocephali
Pergerakan : Dalam batas normal
Kelainan Panca Indera : Penglihatan ganda (-)
Rongga Mulut dan Gigi : Dalam batas normal
Kelenjar Parotis : Dalam batas normal
Rongga Dada dan Abdomen
THORAX ABDOMEN
Inspeksi Simetris fusipormis Simetris
Ka=Ki
Palpasi Sonor kedua lapang paru Thympani
Perkusi Stem fremitus Ka = Ki Soepel
Auskultasi SP Vesikuler Peristaltik (+)
ST Ronkhi -/- Wheezing Normal
-/-

Genitalia
Toucher : Tidak dilakukan pemeriksaan
Status Neurologi
SENSORIUM : Compos mentis
KRANIUM
Bentuk : Normochepali
Fontanella : Tertutup, Keras
Palpasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Perkusi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Transiluminasi : Tidak dilakukan pemeriksaan

PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL


Muntah : Tidak ada
Sakit Kepala : Tidak ada
Kejang : Tidak ada
RANGSANGAN MENINGEAL
Kaku Kuduk : Tidak ada
Kernig Sign : Tidak ada
Tanda Burdzinski I : Tidak ada
Tanda Burdzinski II : Tidak ada

SARAF OTAK / NERVUS KRANIALIS

N. I Meatus Nasi Dextra Meatus Nasi Sinistra

Normosmia Dalam batas normal Dalam batas normal


N. II Oculi Dextra Oculi Sinistra
Visus TDP TDP
Lapang Pandang Dalam batas normal Diplopia
Fundus Oculi TDP TDP
N. III, IV, VI Oculi Dextra Oculi Sinistra
Gerak Bola Mata Normal Normal
Nistagmus Tidak ada Tidak ada
Pupil

- Lebar 3 mm 3 mm
- Bentuk Bulat Bulat

- R.C Langsung Dalam batas normal Dalam batas normal

- R.C tidak langsung Dalam batas normal Dalam batas normal


Strabismus - -
N. V Kanan Kiri

Motorik
- Membuka & Menutup Dalam batas normal Dalam batas normal
mulut Dalam batas normal Dalam batas normal
- Palpasi M. Maseter dan Dalam batas normal Dalam batas normal
M. Temporalis
- Kekuatan Gigitan Dalam batas normal Dalam batas normal

Sensorik
- Kulit Dalam batas normal Dalam batas normal
- Selaput Lendir Dalam batas normal Dalam batas normal

- Refleks Maseter Dalam batas normal Dalam batas normal


- Refleks Bersin Dalam batas normal Dalam batas normal
N. VII Kanan Kiri

Motorik
- Mimik Simetris Simetris
- Kerut Kening + +
- Menutup mata Melemah Normal
- Memprlihatkan gigi Sudut mulut tertarik ke kiri Normal
- Tertawa Sudut mulut tertarik ke kiri Normal

Sensorik
- Pengecapan 2/3 Depan Dalam Batas Normal
Lidah
- Produksi Kelenjar Ludah (+)
- Hiperakusis (-)
- Refleks Stapedial TDP
N. VIII Kanan Kiri

Auditorius
- Pendengaran DBN DBN
- Test Rinne Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
- Test Weber Tidak Dilakukan Tidak Dilakukan
Vestibularis
- Nistagmus (-) (-)
- Vertigo (-) (-)
- Tinitus (-) (-)
N. IX, X
Pallatum Mole Medial
Uvula Medial
Disfagia (-)
Disatria (-)
Disfonia (-)
Refleks Muntah Tidak dilakukan
Pengecapan 1/3 Belakang Lidah Tidak Dilakukan Pemeriksaan
N. XI
Mengangkat Bahu DBN
Fungsi M. Sternocleidomastoideus DBN

N. XII

Lidah
- Tremor (-)
- Atrofi (-)
- Fasikulasi (-)

Ujung Lidah Sewaktu Istirahat Medial


Ujung Lidah Sewaktu Dijulurkan Medial
SISTEM MOTORIK
Trofi Normotrofi Normotrofi
Tonus Otot Hipotonus Normotonus
55555 55555
ESD ESS
Kekuatan 55555 55555
Otot 55555 55555
EID EIS
55555 55555
Sikap (Duduk-Berdiri-Berbaring) : Dalam batas normal
Gerakan Spontan Abnormal
- Tremor : (-)
- Khorea : (-)
- Balismus : (-)
- Mioklonus : (-)
- Atetosis : (-)
- Distonia : (-)
- Spasme : (-)
- Tic : (-)
TEST SENSIBILITAS
Eksteroseptif: Nyeri (Dalam batas normal)
Raba (Dalam batas normal)
Suhu (Dalam batas normal).
Propioseptif : Rasa gerak (Dalam batas normal)
Rasa sikap (Dalam batas normal)
Rasa getar (Dalam batas normal)
Rasa tekan (Dalam batas normal )
Nyeri dalam (Dalam batas normal)

Fungsi Kortikal untuk Sensibilitas


Stereognosis : TDP
Pengenalan Dua Titik : TDP
Grafestesia : TDP
REFLEKS FISIOLOGIS
Biceps (++/++)
Triceps (++/++)
Patella (++/++)
Tendon Achiless (++/++)

REFLEKS PATOLOGIS
Babinski : (-/-)
Oppenheim : (-/-)
Chaddock : (-/-)
Gordon : (-/-)
Schaeffer : (-/-)
Hoffman Trommer : (-/-)
Klonus Lutut : (-/-)
Klonus Kaki : (-/-)
KOORDINASI
Lenggang : DBN
Bicara : DBN
Menulis : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Mimik : Simetris
Test Telunjuk-Telunjuk : DBN
Test Telunjuk-Hidung : DBN
Disdiadokokinesis : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Test Tumit-Lutut : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Test Romberg : Tidak Dilakukan Pemeriksaan

VEGETATIF
Vasomotorik : (+) Normal
Sudomotorik : (+) Normal
Pilo-Erektor : Tidak dilakukan pemeriksaan
Miksi : Dalam batas normal
Defekasi : Dalam batas normal
Potensi dan Libido : Tidak dilakukan pemeriksaan
VERTEBRAE
Bentuk
Normal : (+)
Scoliosis: (-)
Hiperlordosis : (-)

Pergerakan
Leher: Dalam batas normal
Pinggang : Dalam batas normal

TANDA RANGSANGAN RADIKULER


Laseque : (-/-)
Cross Laseque: (-/-)
Test Lhemitte : (-)
Test Naffziger : (-)
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
Tremor : (-)
Rigiditas : (-)
Bradikinesia : (-)

FUNGSI LUHUR
Kesadaran Kualitatif : Compos Mentis
Ingatan Baru : Dalam batas normal
Ingatan Lama : Dalam batas normal
Orientasi
Diri : Dalam batas normal
Tempat : Dalam batas normal
Waktu : Dalam batas normal
Situasi : Dalam batas normal
Intelegensia : TDP
Reaksi Emosi : Dalam batas normal
Afasia
Ekspresif : (-)
Represif : (-)
Apraksia : (-)
Agnosia
Agnosia visual : (-)
Agnosia Jari-jari : (-)
Akalkulia : (-)
Disorientasi kanan-kiri: (-)
Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Niai Rujukan


HEMATOLOGI
Darah Rutin
Haemoglobin 16,5 g/dL 12 - 16
Hitung Eritrosit 5,3 10^6/L 3.9 - 5.6
Hitung Leukosit *14.600 /L 4,000 11,000
Hematokrit 49.0 % 36 47
Hitung Trombosit 289.000 /L 150,000 450,000
Index Eritrosit
MCV 91,6 fl 80 96
MCH 30,8 pg 27 31
MCHC 33,6 % 30 34
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1 % 13
Basofil 0 % 01
N. Stab *0 % 26
N. Seg 72 % 53 75
Limfosit *19 % 20 45
Monosit 8 % 48
Laju Endap Darah 5 mm/jam 0-20
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
KIMIA KLINIK
Fungsi Hati
Bilirubin Total *1,87 mg/dL 0.3 1
Bilirubin Direk *0,83 mg/dL < 0.25
Fungsi Ginjal
Ureum 20 mg/dL 20 -40
Asam Urat 2,5 mg/dL 3.4 7.0
Elektrolit
Natrium (Na) 146 mEq/L 135 155
Kalium (K) *1,5 mEq/L 3.5 5.5
Chlorida (Cl) 104 mEq/L 98 106
DIAGNOSA
Diagnosa Fungsional : PPH/GBS
Diagnosa Etiologi : Hipokalemi
Diagnosa Anatomik : lumbal-sacral, ekstremitas
inferior
Diagnosa Kerja : PPH
PENATALAKSANAAN
Aktifitas : Tirah baring
Diet : MB
Terapi : - IVFD RL 20 gtt / i
- Inj. Ranitidin 1 amp / 12 jam
- Neurodex 2x1
- methyl prednisolon 4mg 3x1
PERIODIK PARALISIS HYPOKALEMI (PPH)
Periodik paralisis hipokalemia adalah kelainan yang
ditandai dengan kadar kalium (kalium) yang rendah
(kurang dari 3.5 mmol/L) pada saat serangan,
disertai riwayat episode kelemahan sampai
kelumpuhan otot skeletal. Pada hipokalemia sedang
kadar kalium serum 2,5-3 mEq/L, dan hipokalemia
berat kadar kalium serumnya kurang dari 2,5 mEq/L
Kalium memiliki fungsi mempertahankan
membran potensial elektrik dalam tubuh dan
menghantarkan aliran saraf di otot. Kalium
mempunyai peranan yang dominan dalam hal
eksitabilitas sel, terutama sel otot jantung, saraf,
dan otot lurik.
Kadar kalium normal intrasel adalah 135 150
mEq/L dan ekstrasel adalah 3,5 5,5 mEq/L.
Epidemiologi

Angka kejadian adalah sekitar 1 diantara


100.000 orang, pria lebih sering dari wanita dan
biasanya lebih berat. Usia terjadinya serangan
pertama bervariasi dari 1-20 tahun, frekuensi
serangan terbanyak di usia 15-35 tahun dan
kemudian menurun dengan peningkatan usia.
Etiologi dan Patofisiologi
Hipokalemia periodik paralise biasanya
disebabkan oleh kelainan genetik otosomal
dominan. Hal lain yang dapat menyebabakan
terjadinya hipokalemia periodic paralise adalah
tirotoksikosis.
Hipokalemia dapat terjadi karena adanya, misalnya:

kelainan
genetik
otosomal
dominan
Gejala klinis
1. Kelemahan pada otot
2. Perasaan lelah
3. Nyeri otot
4. Restless legs syndrome
5. Tekanan darah dapat meningkat
6. Kelumpuhan atau rabdomiolisis (jika penurunan K amat berat)
7. Gangguan toleransi glukosa
8. Gangguan metabolisme protein
9. Poliuria dan polidipsia
10. Alkalosismetabolik
Gejala klinis nomor 1, 2, 3, 4 di atas merupakan gejala pada otot
yang timbul jika kadar kalium kurang dari 3 mEq/ltr.
Diagnosis
Diagnosis didapatkan dari anamnesis seperti
adanya :
1. riwayat pada keluarga karena erat kaitannya
dengan genetik serta
2. gejala klinis seperti yang tersebut di atas,
3. pemeriksaan fisik
4. pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan fisik
Refleks tendon menurun
Kelemahan anggota gerak
Kekuatan otot menurun
Rasa sensoris masih baik
Aritmia jantung
Pemeriksaan penunjang

A. Laboratorium
Kadar elektrolit serum dan urin
Fungsi ginjal
Kadar glukosa darah
pH darah
Hormon tiroid: T3,T4 dan TSH
B. EKG
Normal

Mildhipokalemia

Severe hipokalemia
C. EMG (Elektromiografi)
Diagnosis banding
1. Paralysis periodic hiperkalemia
2. Paralisis periodic normokalemia
3. Guillain Barre sindrom
4. Myasthenia Gravis
Penatalaksanaan
A. Koreksi hipokalemia
defisit (mEq) = 4.0 [K+] 100
Rute
Oral. KCL merupakan suplemen oral yang efektif.
Dapat diberikan sebagai liquid ( rasanya tidak
enak) atau pil. Kalium yang terdapat pada makanan
kurang begitu efektif dibanding suplemen KCL oral.
IV. Dapat secara cepat meningkatkan kadar kalium.
Mudah diberikan. Dapat mengiritasi vena. Perlu
hati-hati dalam memberikannya.
Lanjutan ...
Dosis
Oral. Perlu dibatasi hingga 40 mEq dalam 4-6 jam.
IV.1 0 mEq per Jam dengan peripheral lines and
20 mEq perjam dengan central lines.
B. Koreksi Magnesium :
Defisiensi Mg akan menurunkan konsentrasi kalium
dalam sel dan meningkatkan konsentrasi Na dan Ca
dalam sel yang pada akhirnya mengurangi ATP
intraseluler, sehingga Mg dianggap sebagai
stabilisator membrane sel
serum magnesium yang ingin dicapai adalah antara
2 4 mmol/liter.
Lanjutan ...

Monitor kadar kalium tiap 2-4 jam untuk


menghindari hiperkalemia terutama pada
pemberian secara intravena. Pemberian
acetazolamide untuk mencegah serangan dengan
dosis 125-1500 mg/hari. Dichlorphenamide 50-
150 mg/hari juga telah menunjukkan keefektifan
yang sama. Pemberian triamterene (25-100
mg/hari) atau spironolactone (25-100 mg/hari)
apabila acetazolamide tidak memberikan efek
pada orang tertentu
Komplikasi
Batu ginjal akibat efek samping acetazolamide.
Arrhytmia.
Kelemahan otot progresif.
Prognosis
Baik apabila penderita mengurangi faktor
pencetus seperti mengurangi asupan
karbohidrat, hindari alcohol dll. Serta
pengobatan yang teratur.
Terimakasih ...

Anda mungkin juga menyukai