Anda di halaman 1dari 116

PENGANTAR KULIAH

EVALUASI CADANGAN
A. DEFENISI EVALUASI CADANGAN
B. SUMBEDAYA DAN CADANGAN
C. PARAMETER CADANGAN
D. METODA ESTIMASI CADANGAN

A. Halawa, ST., MT
PENDAHULUAN
Evaluasi cadangan adalah bagian
penting dalam perencanaan tambang
karena merupakan tahap untuk menilai
dan memperkirakan kuantitas dan nilai
ekonomis cadangan.

Sedangkan aspek penting agar hasil


eksplorasi yang telah dilakukan
mempunyai nilai kuantitatif adalah
analisis dan perhitungan cadangan.
Analisis dan perhitungan cadangan ini
dipengaruhi oleh system dan metoda
eksplorasi yang telah/akan dilaksanakan.

Hasil yang diharapkan dari evaluasi mencakup


kuantitas dan kualitas cadangan yang dapat
ditambang serta dapat menentukan batas pit
akhir.

Secara umum proses evaluasi cadangan


mencakup persiapan pembuatan desain strip,
perhitungan cadangan dan parameter
ekonomis.
TUJUAN
EVALUASI SUATU SUMBERDAYA DAN CADANGAN
MINERAL DAN BATUBARA, SEPERTI;

PERILAKU STATISTIK DATA,


KONSEP KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTY),
KONSEP KADAR BATAS DAN KADAR EQUIVALEN
MULTI MINERAL,
PERKIRAAN BIAYA KAPITAL DAN OPERASI
DALAM PENENTUAN BREAK EVEN CUT OFF GRADE
DAN STRIPPING RATIO,
PENENTUAN BATAS AKHIR PENAMBANGAN DAN
OPTIMATISASI CADANGAN.
PENGERTIAN DASAR
EVALUASI; (menilai, menaskir dan
memperkirakan) yaitu suatu kajian teknis dan
ekonomis untuk menilai dan memperkirakan
sesuatu (endapan bahan galian) berdasarkan
tujuan dan keperluan pada saat itu.

CADANGAN: Sebahagian dari sumberdaya


yang memiliki minimum sifat fisika dan kimia
yang berhubungan dengan ciri tambang dan
produksi terutama kadar, kualitas, ketebalan,
kedalaman, dan secara eknomis dapat diekstrak
dan diproduksi pada jangka terbatas.
EVALUASI
SUATU KAJIAN TEKNIS DAN EKONOMIS
UNTUK MENILAI KEBERADAAN SUATU
ENDAPAN BAHAN GALIAN BERDASARKAN
TUJUAN DAN KEPERLUAN PADA SAAT ITU.

PARAMETER DASAR DALAM EVALUASI


CADANGAN;

TONNAGE,
GRADE,
SIZE,
SHAPE
LOKASI ENDAPAN BAHAN GALIAN.
CADANGAN ?
I. CADANGAN TERUKUR
II. CADANGAN INDIKASI
III.CADANGAN TERDUGA
SUMBERDAYA (RESOUCES) ?

KONSENTRASI yang terjadi secara alami


baik padat, cair maupun gas di dalam
maupun di atas kerak bumi yang dapat
diekstrak secara ekonomis dan
menguntungkan.
SUMBERDAYA (RESOUCES
I. Measured Resources (SDA terukur)
Dimensi ini terlihat dan diketahui dari outcrops,
trenches, pemboran, Grade, Kualitas detail

II. Indicated Resources (SDA terindikasi)


Diketahui dari informasi kegiatan sampling, dan
pemboran. Grade, kualitas semi detail

III. Inferred Resources (SDA terduga)


Dari data peristiwa geologi, atau survey geologi,
geokimia, geofisika dan lain sebagainya.
DEFINISI DASAR
Ore (Bijih):
Bijih adalah mineral yang bersifat logam
atau agregat mineral logam yang sedikit
attau banyak bergabung dengan mineral
gangue yang dapat di tambang dan
menguntungkan. (USBM, 1967).

Bijih Agregat alami yang terdiri dari satu


dua lebih mineral padat yang dapat di
tamabng dan di ekstrak, di jual dan
menguntungkan. (Benfield (1972).
DEFINISI DASAR
Definisi bijih telah dipublikasikan oleh banyak
pengarang buku maupun lembaga. Taylor (1986)
mendefinisikan bijih sebagai mineral berharga
yang dicari dan kemudian diekstrak dalam kegiatan
pertambangan dengan harapan (meskipun tidak
selalu tercapai) mendapatkan keuntungan untuk
penambang maupun untuk komunitas masyarakat.

Sedangkan menurut Kamus Pertambangan Umum


(PPPTM, 1997) bijih diartikan sebagai mineral yang
mengandung satu logam berharga atau lebih yang
dapat diolah dan diambil logamnya secara
menguntungkan sesuai dengan kondisi teknologi
dan ekonomi pada saat itu.
DEFINISI DASAR
Istilah bijih diaplikasikan pada mineralisasi
batuan dalam tiga pemahaman yaitu
pemahaman geologi dan keilmuan (sains),
kontrol kualitas pada cadangan bijih, dan
bagian termineralisasi pada front tambang.

Dalam perhitungan cadangan, pemahaman


kedua sangat penting dalam menunjukkan
perbedaan yang jelas antara bijih dan waste
(overburden).
KONSEP
ENDAPAN PRIMER
ENDAPAN SEKUNDER
ENDAPAN SEDIMEN

AD. 1. Endapan yang langsung terjadi dari


magma, mis; endapan magmatik, endapan
hidrothermal, endapan kontak somatik;

Endapan magmatik; terjadi langsung dari


pembekuan magma setelah mengalami
diffrensiasi (segresi), mis; besi, timbal,
dsb.
KONSEP
ENDAPAN PRIMER
ENDAPAN SEKUNDER
ENDAPAN SEDIMEN

AD. 1. Endapan yang langsung terjadi dari magma, mis;


endapan magmatik, endapan hidrothermal, endapan kontak
somatik;

Endapan Hidrothermal; karena adanya larutan panas yang


bersal dari magma, sehingga terjadi suatu pengayaan
endapan bahan galian. Mis; PbS, zinc, Au, FeS2, CuFeS2,
Cinabar (HgS) dsb. Keterdapat/bentuknya dibawah
permukaan sebagai orok (dyke), urat (vein) atau urat-urat
halus (rekahan) sebagai endapan sulfida ditandai dengan
kehairan kwarsa. Contoh, emas di Jawa, Cikotok.
KONSEP
ENDAPAN PRIMER
ENDAPAN SEKUNDER
ENDAPAN SEDIMEN

AD. 1. Endapan primer adalah endapan yang langsung


terjadi dari magma, mis; endapan magmatik, endapan
hidrothermal, endapan kontak somatik;

Endapan Kontak somatik; endapan yang terjadi akibat


adanya persentuhan (contact) antara batuan lama
dengan larutan cair yang kaya mengandung mineral-
mineral tertentu, mis; magnetik (Fe3O4), Au, CuFeS2,
dll.
KONSEP
ENDAPAN PRIMER
ENDAPAN SEKUNDER
ENDAPAN SEDIMEN

AD. 2. Endapan sekunder adalah endapan yang tidak


langsung terjadi dari magma, tapi melalui
pembentukan atau proses pengayaan atau pemisahan
secara alami dari batuan asal, kemudian mengumpul
disuatu tempat, mis; Au, kwarsa, kasiterit (di
Bangka), pengayaan nikel setelah pelapukan setelah
bersih dari unsur-unsur K, Fe, Ca dari batuan
ultrabasa.
TARGET

TANDA-
TANDA TIDAK ADA
MINERALISAS

MODEL MODEL BERHENTI


GEOLOGI CEBAKAN

SUMBERDAYA
TERUKUR
EKSLPLORASI
DETAIL

PEMBORAN
SAMPLING DETAIL DETAIL

PEMODELAN EVALUASI
CADANGAN
METODOLOGI PERKIRAAN
CADANGAN
METODOLOGI PERKIRAAN CADANGAN DAPAT
DILAKUKAN BERDASARKAN PERKIRAAN
KARAKTERISTIK FISIK ENDAPAN MINERAL MELALUI
PEMILIHAN DATA, ANALISIS DATA, MODELING THE
SIZE, SHAPE DAN GRADE ENDAPAN.

ADAPUN KARAKTERISTIK FISIK YANG SANGAT


PENTING, ANTARA LAIN;

SIZE, SHAPE
KEMENERUSAN ZONA BIJIH
FREKUENSI DISTRIBUSI GRADE MINERAL
SPATIAL VARIASI GRADE MINERAL
SEMUA KARATERISTIK FISIK DI ATAS
DAPAT DIPEROLEH DARI;

1. SAMPEL FISIK, DAPAT DIPEROLEH DARI ;

PEMBORAN (DRILLING)
TRENCHING
TEST PITTING
CHANNEL SAMPLING

2. SEDANGKAN UNTUK KUANTITAS MINERAL DALAM


SAMPEL MELALUI;

PERHITUNGAN
PROSEDUR
OBESERVASI LANGSUNG MELALUI;
PEMETAAN
CORING LOGGING
3. Obeservasi langsung melalui;
Pemetaan
Coring logging

Perkiraan sumberdaya mineral


membutuhkan analisis dan sintesa
data untuk mengembangkan model
sumberdaya mineral.
METODA YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENGEMBANGKAN MODEL SUMBERDAYA
ADALAH;

Kompilasi data geologi dan perhitungan data


a) Peta,
b) laporan,
c) database computer.
Deliniasi batasan fisik endapan berdasarkan interpretasi
geologidan control meneralisasi pada range of mining
cutoff grades.
Komposisi sampel dalam satuan-satuan luas seperti,;
a) mining bench height
b) seam thickness
c) Mineable vein width (lebar vein yang dapat ditambang)
Pemodelan penyebaran Kadar
berdasarkan metoda histograms and
plotting frekuensi kadar kumulatif
(Geostatistika).
Evaluasi variasi spatial grade
(kadar) dengan menggunakan metoda
Variograms (Geostatistika).
Memilih metoda estimasi
sumberdaya mineral dan estimasi
kuantitas dan kadar sumberdaya
mineral.
Faktor Pertimbangan Yang Paling Penting
Dalam Evaluasi Cadangan Dan
Sumberdaya adalah;

a) Range (nilai) cut off grades


b) Degree of selectivity
c) Degree of size selective mining units,
misalnya metoda penambangan,
d) Variasi endapan, yang mempengaruhi
kemampuan penambangan/atau proses
ore.
Faktor-faktor ini bahkan sering menentukan
tingkat detail yang dibutuhkan dalam pemodelan
sumberdaya dan merupakan tingkat yang cukup
sulit untuk mengembangkan model cadangan dan
dalam memperkirakan cadangan bijih. Misalnya;

a) Untuk bijih emas yang menerus dan


bentuknya regular, dapat dilakukan metoda
open pit.

a) Sedangkan bila tidak menerus dan sulit


untuk ditentukan maka dapat diterapkan
salah satu metoda tambang bawah tanah,
khusunya pada cutoff grade yang tertinggi.
Sedangkan untuk cadangan cut off grade
rendah dapat diterapkan metoda lain.
PENGUMPULAN DATA DAN
INTERPRETASI GEOLOGI
DATA-DATA YANG HARUS DIKUMPULKAN DAN PERLU
DIKOMPILASI UNTUK MEMPERKIRAKAN SUMBERDAYA,
ADALAH SBB;

1. Perhitungan kadar dari serangkaian sampel yang


representative.
2. Koordinat lokasi data sampel.
3. Rekaman data geologi yang menggambarkan control
meneralisasi.
4. Cross-section atau peta rencana dengan interpretasi
geologi control meneralisasi.
5. Tonnage Factor atau specific gravity untuk masing-masing
bijih dan kategori waste rock.
6. Peta topografi permukaan, khususnya endapan yang
menerapkan metoda tambang terbuka.
Secara manual endapan bijih dalam skala kecil dapat di
evaluasi dengan menggunakan data yang ada pada peta dan di
dalam laporan-laporan, tapi bila data-data dalam jumlah
besar, maka dalam analisis data dibutuhkan metoda evaluasi
yang lebih canggih yaitu data-data tersebut harus dientry
dalam bentuk database computer.
Program computer dapat digunakan bahkan lebih baik lagi
untuk menghemat waktu. Database yang termasuk dalam,
misalnya database pemboran, adalah;
a) Nomor lubang bor
b) Hole length, koordinat collar dan down-hole surveys
c) Interval data dan hasil data
d) Data Geologi, misalnya;
Litologi
Alterasi
Oksidasi, dll
Data Geoteknik, misalnnya ROD (rock quality
designation)
Entry data dalam database computer adalah sebuah proses
yang yang kesalahannya berada pada ketidak telitian,
kurang hati-hati memeriksa.

Beberapa prosedur yang bisa digunakan untuk mengoreksi


data yang sudah dientry ke dalam database computer,
yaitu;
a) Verifikasi data entry menggunakan dua atau lebih orang.
b) Perbandingan Manual sampel random lembar data asli
diprint out.
c) Scan data untuk bahan perbandingan, misalnya untuk data
pemboran;
luar proyek lokasi pemboran,
high and low assay,
interval sampel yang overlapping, atau tidak menerus.
Perbandingan data plot manual dengan computer-plotted
data yang sama.
ORE RESERVE PARAMETERS
Kadar (cutoff grade, average grade)
Kedalaman
Ketebalan
Tonase
Size
Shape
NEXT..
SATUAN (UNIT) YANG DIGUNAKAN
PADA PEMODELAN DAN EVALUASI
CADANGAN

Satuan Luas
Pada umumnya dinyatakan berdasarkan satuan-
satuan panjang.
Satuan Volume
Loose cubic metre (lcm) adalah pernyataan volume
pada material not in situ setelah pemberaian
(penambangan)
Volume disposal, stockpile (ROM), stockyard.
Bank cubic metre (BCM) adalah untuk menyatakan
material in situ sebelum pemberaian.
Satuan Massa (Berat)
Metric tonne
Ounce (disingkat oz) ; 1 ounce = 28,35 g.
One troy ounce = 31,103 g.
Pound (disingkat lb atau lbs) ;
One pound = 0,4536 kg.
FAKTOR PENGEMBANGAN
(SWELL FACTOR)
DENSITAS BCM = BERAT/VOLUME BCM

DENSITAS LCM = BERAT/VOLUME LCM

MAKA;

VOLUME (BCM) X DENSITAS BANK = VOLUME LCM X DENSITAS LOOSE

LCM?
Volume LCM = Volume BCM x Densitas BCM
Densitas Loose
DENSITAS (DENSITY)
Densitas didefinisikan sebagai massa per
unit volume.
Salah satu karakteristik fisik batuan dan
bijih yang dipergunakan untuk konversi
ukuran dari volume menjadi tonase.
Densitas efektif merupakan massa per unit
volume pada material tanpa porositas atau
material solid.
Densitas relatif (specific gravity),; berat
material ekivalen dengan berat air dengan
volume sama .
DENSITAS (DENSITY)
Densitas ruah (bulk density); densitas
yang mempertimbangkan porositas (non
solid).
Mineralogi
Spesific Gravity
Pertambangan (bijih & waste)
Bulk Density
DENSITAS (DENSITY)
ADA TIGA CARA MENENTUKAN DENSITY
MATERIAL;

Percobaan density sampel di


laboratorium
Penggalian dan pembobotan dari
volume besar.
Menghitung density berdasarkan
komposisi mineral dengan menggunakan
tabel baku yang ada.
CONTOH
Contoh 1:
Membandingkan dengan contoh berat material di udara (Wa),
dan berat setelah dibasahkan dengan air (Ww).

SG = Wa : (Wa Ww)
Contoh 2:
Membandingkan sebelum immersion dan sesudah immersion:

d = W/V
Contoh 3:
Emas terdiri dari 94% Kuarsa dan 6% besi.
Tentukan density meterial;

SG = (2.65x0.94) + (5.2x0.06) = 2.80


density
Sebagai contoh, massive sulfide ore is 10%
galena, 35% sphalerite, and 55% pyrite, the
specific gravity would be:
KADAR
Kadar : menyatakan kuantitas suatu
mineral/logam per unit volume atau berat.

Satuan : kg/m3, % (persen), ppm (part per


million), ppb (part per billion).

Dalam kasus diamond (intan) dinyatakan


dalam karat (carats), dimana 1 carrat =
0.2 g.
TONAGE FACTOR
Di dalam kegiatan pertambangan, walaupun volume
material dipindahkan, pembayaran tetap diterima
berdasarkan berat isi material yang berharga. Ini
berbeda dengan pekerjaan sipil yang
memperhitungkan pembayaran berdasarkan voulme
material yang dipindahkan.

Dalam hal ini konversi dari volume ke berat. Konversi


volume, V ke berat, W dilakukan pada sistem english
units dengan;
TONAGE FACTOR
V = TF/W

TF = tonage Factor
Dalam satuan system english, berat suatu material
adalah berat dari satu cubic air. Densitas air, Wd,
adalah;

Wd (H2O) = 62.4 lb/ft 3

------- Dan spesifik gravity adalah satu (1). Jika


material memiliki spesific gravity 2.5. Maka berat
density;
Wd = SG x Wd (H2O) = 2.5 x 62.4 lb/ft3 = 156 lb/ft3
TONAGE FACTOR
Tonage factor (TF) untuk material (diasumsi menggunakan short
ton), maka;

TF = 200 lb/st :156 lb/ft3 = 12.82 ft3/st

Dalam system metric, densitas air adalah;

Wd (H2O) = 1 g/cm3 = 1000/kg/m3 = 1 t/m3

Sejauh SG dari meterial tertambang 2.5, maka density is 2.5 t/m3.


Tonage factor adalah;

TF =1/2.5 = 0.4 m3/t


Inverse: TF* = W/V
HUBUNGAN DENSITY
DENGAN TONAGE FACTOR
Pada contoh 3 di atas;

TF dalam sistem english adalah;

TF = 2000 : (2.80 x 62.4) = 11.45 ft/st

Illustrasi konversi volume ke weight;

Sebuah perusahaan memiliki kontrak penjualan 5000 ton logam X


per tahun. Material tertambang terdiri dari 1 % logam dan
pengolahan menghasil 50 %. Berapa total tonase TA yang harus
di tambang dan pengolahan setiap tahunnya?

TA = 5000 short ton : (0.01x0.50) = 1,000,000 st


HUBUNGAN DENSITY
DENGAN TONAGE FACTOR
Sebagai contoh diketahui ketebalan, t 20 ft, maka pertanyaan,
berapa luas A yang direncanakan untuk menghasilkan tonase yang
dibutuhkan?, volume tahunan adalah VA

VA =tA

Untuk memecahkan problem di atas, hubungan antara VA dan tA .


Maka jika diasumsikan spesific gravity SG material yang ditambang
2.5, dan factor tonase 12.82 ft3/st, maka volume yang dipindahkan
pertahunnya adalah;

VA = 12.82 ft3/st x 1,000,000 st = 12,820,000 ft3


HUBUNGAN DENSITY
DENGAN TONAGE FACTOR
VA = 12.82 ft3/st x 1,000,000 st = 12,820,000 ft3/st

A = 12,820,000 ft3/st /20 ft = 641,000 ft2

Biasanya untuk satuan luas tanah adalah satuan Acre, dimana 1


acre = 43,560 ft2

Sehingga luasnya 14.72 Acres.


HUBUNGAN DENSITY
DENGAN TONAGE FACTOR
SISTEM METRIK

Diasumsikan 4537 ton mineral dihasilkan dari seam ketebalan 6.1


meter. Nilai angka density 2.5 m3/t dan spesific gravity 2.5; dalam hal
ini sama, 2.5 untuk memudahkan perhitungan;

Berapa TF?
Berapa annual volumenya?
Berapa Luas, A?
Bila 1 hectar = 100 m x 100 m = 10,000 m2,
Berapa hectar luasnya?
JAWAB.?
Untuk volume , Va = Ta : SG
BAGAIMANA CARA MENENTUKAN COG?
Faktor Faktor Yang
Menentukan COG
Harga ore (bijih) yang diproduksi
Break even striping ratio (BESR)
Kemajuan teknologi
Peralatan tambang/efesiensi alat yang
digunakan

RUMUS : ( + So + A+P+B) : (PsxR)

Dimana
= Ongkos penambangan perton
So = Faktor Penyusutan alat mekanis
B = Ongkos angkut/pengolahan/pemurnian
P = Keuntungan yang diinginkan
Ps = Nilai/harga per ton ore (bijih)
R = Recovery

Catatan:

Hubungan antar COG dan cadangan..;


Bila harga logam naik, keuntungan tetap,
cog dapat diturunkan
Turunnya COG berarti Stripping Ratio
turun.
Bila produksi pertahun tetap maka umur
tambang bertambah.
BAGAIMANA CARA MENENTUKAN SR?
STRIPPING RATIO

NET VALUE = GROSS VALUE TOTAL COST PER TON

GROSS VALUE= RECOVERY BY REFINERY REFINERY LOSS

BAGAIMANA MENENTUKAN BESR..lihat contoh?


MINIMUM STOPPING WIDTH
Adalah lebar stope minimum yang
diperbolehkan sehingga pada saat
pembongkaran tidak terjadi dilution atau
penurunan kadar pada ore (bijih).

Lihat contoh berikut;


NEXT..
GRID DENSITY
Derajat kerapatan (jarak) interval antar titik observasi di dalam
eksplorasi disebut dengan Grid Density.
Peningkatan grid density ini perlu dilakukan untuk antisipasi adanya
struktur dan perbedaan keadaan mineralisasi.
Peningkatan tahapan eksplorasi, maka grid density juga akan bertambah
besar.
Grid density besar, maka tingkat derajad kepercayaan dan ketelitian
semakin baik.
Jika grid density rendah, berarti interval/jarak antara titik observasi
besar, berarti mineralisasi bersifat homogen.
Jika grid density tinggi, berarti interval/jarak antara titik observasi kecil,
berarti mineralisasi bersifat non-homogen
NEXT..
NEXT LEVEL
GEOMETRI PENDUKUNG DAN
VARIABEL TEREGIONAL

SAMPLING DATA
SUPPORT GEOMETRI
KOMPOSIT
STATISTIK DATA
PENAKSIRAN/ESTIMASI
JAWAB.?
NEXT.

PERENCAANAAN TAMBANG

Anda mungkin juga menyukai