Anda di halaman 1dari 38

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM

REPRODUKSI

Disusun oleh :
Ajeng ayu saraswati
Fitri nurhidayah
Ira jayanti
Ria islamiyah
Sriyuni sundari
Definisi Sistem Reproduksi
Reproduksi merupakan ciri utama makhluk
hidup yang bertujuan untuk mempertahankan
kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia
diawali oleh peleburan sel kelamin jantan
(sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang
menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan
alat kelaminnya, manusia dikelompokkan
menjadi organisme yang
bersifat gonochoris (satu individu memiliki satu
alat kelamin).
Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki
maupun wanita, memiliki empat komponen
utama dalam sistem reproduksinya, yaitu:
Organ penghasil sel kelamin,
Saluran reproduksi,
Kelenjar tambahan, dan
Alat kopulasi (senggama)
Anatomi Reproduksi Wanita
Genitalia eksterna
Mons veneris / tundum
Mons veneris / tundum terletak di atas sympisis.
Permukaan atas ditutupi oleh kulit yang banyak
ditumbuhi oleh rambut. Dibagian bawah kulit
banyak terdapat jaringan lema sehingga fungsinya
disebut sebagai bantalan saat hubungan intercourse.
Labia mayora
Labia mayora disebut juga bibir besar, bentukmya
lonjong. Pertemuan labia mayora sinistra dan
dekstra dibagian posterior membentuk commisura
posterior batas perenium. Permukaan labia mayora
bagian luar ditutupi oleh kulit yang ditumbuhi
rambut. Dibawah kulit terdapat jaringan lemak.
Labia minora
Labia minora disebut juga bibir kecil. Terletak
dibagian medial dari labia mayora. Setiap labia
minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab
dan kemerahan.
Klitoris
Klitoris adalah jaringan ereksi yang befungsi sebagai
pusat rangsangan ereksi yang banyak dilalui oleh
pembuluh darah dan syaraf. Klitoris bagian bawah
kira-kira 1,5cm, terletak orificiumuretra eksternu,
dibagian sinistra dan dekstra orifisium uretra
terdapat kelenjar skene. Klitoris homolog dengan
penis pada pria.
Vestibulum / vulva
Vestibulum / vulva adalah suatu rongga tempat
bermuaranya sistem urogenital yakni uretra dan
vagina. Batasan vulva di sebelah luarkiri dan kanan
dilingkari oleh labia mayora dan di sebelah medial
sinistra dan dekstra ditutupi oleh labia minora.
Orifisium vagina
Orofisium vagina adalah saluran vagina bagian
eksternum yang ditutupi oleh hymen. Hymen adalah
membran atau selaput yang melingkari orifisium
vagina. Lubang selaput dara disebut hiatus
hymenalis.
Perineum
Perineum adalah jaringan lunak yang berbeda
dengan area kavum pelvik, terletak mulai dari
bagian bawah commisura posterior sampai kearah
rektum bagian eksternum.
Genitalia interna
Vagina
Vagina merupakan saluran membranosa berbentuk
tabung. Vagina terletak diantara kandung kemih
dengan rektum.
Vagina berfungsi sebagai alat pengeluaran dari
uterus dan serviks yakni pengeuaran darah
menstruasi, sekret serviks dan pengeluaran bayi saat
periode intranatal. Selain itu vagina juga berfungsi
sebagai tempat hubungan intercourse.
Uterus
Uterus berbentuk seperti buah alpukat atau lampi
pijar terbalik yang sedikit agak gepeng. Ukuran
uterus berbeda-beda tergantung tingkat usia,
pengalaman gravida.
Bagian atas uterus disebut fundus uteri.
Tuba fallopi
Tuba fallopi adalah saluran telur dari ovarium
menuju cavum uteri. Bentuk tuba mirip seperti
tabung.
Tuba fallopi berfungsi sebagai saluran sel ovum,
membantu migrasi zigot menuju cavum uteri.
Ovarium
Ovarium ada dua, kiri dan kanan. Ovarium terletak
disamping uterus dan dibawah tuba.
Ovarium memiliki fungsi sebagai organ endokrin
dan eksokrin. Sebagai organ endokrin ovarium akan
menghasilkan hormon. Ovarium sebagai eksokrin
memiliki fungsi menghasilkan ovum. Sel ovum akan
memberikan sebagian genetis pada zigot setelah
fertilisasi.
Anatomi Reproduksi Pria
Genitalia eksterna
Mons veneris / tundum
Mons veneris / tundum terletak di atas simpisis.
Permukaan atas ditutupi oleh kulit yang banyak
ditumbuhi oleh rambut. Dibagian bawah kulit
banyak terdapat jaringan lemak sehingga fungsinya
disebut sebagai bantalan saat berhubungan
intercouse.
Penis
Penis terletak menggantung didepan scrotum.
Skrotum penis terbagi atas: gland penis, korpus
penis dan radiks penis. Gland penis merupakan
bagian ujung distal yang lembut dan sensitif.
Skrotum
Skrotum berupa kantong yang berisi testis,
epididimis dan vas deferens. Letak dari skrotum
berada dibelakang penis. Permukaan luar dari
kantong skrotum terdiri dari kulit yang tidak halus
dan ditemukan rambut. Rangsangan perubahan
suhu dapat membuat tekstur skrotum mengalami
perubahan. Skrotum mengkerut (naik keatas) untuk
meningkatkan suhu. Jika skrotum turun
menggantung untuk menurunkan suhu ditestis.
Orifisium uretra
Orifisium uretra merupakan saluran kemih dan
saluran ejakulasi. Fungsi dari uretra oleh kelenjar
prostat. Panjang uretra 7-12 cm.
Genitalia interna
Testis
Testis merupakan organ kelamin primer yang
berjumlah 2 buah. Testis disebut juga sebagai
kelenjar eksokrin yakni penghasil sperma dan
sebagai kelenjar endokrin penghasil hormon
androgen. Testis terletak dalam skrotum terbungkus
oleh kapsula fibrosa yang tebal disebut tunia
albugenia tunika vaginalis.
Satu testis terdapat lebih kurang 250 lobulus.
Sperma yang telah dihasilkan oleh tubulus akan
disalurkan ke rate tests. Sel lain yang terdapat yakni
sel leyding dan sel sertoli. Sel leyding untuk
memproduksi testosteron, sel sertoli untuk
memproduksi estrogen dan ABP (androgen Binding
Protein). ABP digunakan sebagai alat trasnportasi
testosteron dan estrogen ke tubulus seminiferus.
Duktus (canal) testis
Pengeluaran sperma dari tubulus seminiferus
melalui sistem saluran yang meliputi : epididimis
dan duktus vas deferens. Sistem saluran tersebut
dinamakan duktus canal testis. Duktus testis
memiliki panjangnya lebih kurang 90 cm.
Epididimis
Epididimis adalah suatu struktur memanjang yang
bertaut rapat mulai dari rate testis. Struktur epididimis
terdiri dari kepala epididimis, corpus epididimis dan
ekor epididimis.
Duktus (vas) deferens
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis
yang dilanjutkan ke kanalis inguinalis. Duktus ini
berjalan masuk kedalam rongga perut dilanjutkan ke
vesika urinaria. Dibagian posterior vesika urinaria
bergabung dengan saluran urinaria dan selanjutnya
membentuk ejakulatorius yang bermuara di prostat.
Panjang vas deferens lebih kurang 50-60 cm.
Sperma
Sperma bentuknya menyerupai kecebong. Sperma yang
normal memiliki struktur yang terdiri dari kepala, leher,
badan dan ekor.
Kepala sperma
Kepala sperma berasal dari nukleus yang mengalami perubahan
menjadi kepala sperma, kepala sperma berisi inti sel yakni DNA
dan RNA. Lapisan luar disebut akrosom yang mengandung enzim
hyaluronidase. Enzim tersebut berfungsi melisis lapisan ovum.

Leher sperma
Leher sperma mengandung mitokondria. Mitokondria tersebut
berfungsi sebagai sumber energi sperma saat bergerak.
Badan sperma
Badan sperma berasal dari sitoplasma yang banyak
mengandung organel-organel sel. Organel sel berfungsi
mempertahankan fungsi sperma.
Ekor sperma
Ekor sperma disebut sebagai silia. Silia berfungsi
menggerakan sperma, silia bergerak membutuhkan energi
yang bersumber dari leher sperma.
Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau
sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan
(spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina
(ovum) yang dihasilkan di ovarium.

Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis


dan meiosis.
Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan
tetapi tidak terjadi reduksi kromosom contoh apabila ada sel
tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian
dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis,
sedangkan pembelahan.
meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan
dengan adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan
sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses
reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan
sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel
induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46
kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada
sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.

Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan,


pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis ada dua
yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Spermatogenesis
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat
sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus.
Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan
progesteron dapat menstimulasi (positif
feedback, pada fase folikuler) maupun
menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada
saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis
atau GnRH di hipothalamus. .
Spermatogenesis adalah proses pembentukan
sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang
terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis
tepatnya di tubulus seminiferus.

tahap awal dari spermatogenesis yaitu peristiwa


pembelahan spermatogonium menjadi spermatosit
primer (mitosis), selanjutnya spermatosit
melanjutkan pembelahan secara meiosis menjadi
spermatosit sekunder dan spermatid.
Spermiogenesis (spermiogensis) adalah
peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma
yang dewasa.Spermiogenesis terjadi di dalam
epididimis dan membutuhkan waktu selama 2
hari. Terbagi menjadi tahap 1) Pembentukan
golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2)
Pembentukan cap akrosom, 3) pembentukan
bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma
difagosit oleh sel Sertoli.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel
telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis
dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur
yang disebut oogonia (tunggal: oogonium).
Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam
kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir
bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid
telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan.

Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit


primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase
profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi
perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan
sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap hari
sampai masa pubertas.
Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan
pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa
dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit
sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut
badan kutub primer.

Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub


primer akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat
itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel,
yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu
lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder.
Badan kutub tersebut bergabung dengan dua
badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari
pembelahan badan kutub primer sehingga
diperoleh tiga badan kutub sekunder.

Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut


menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan
kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pada
oogenesis hanya menghasilkan satu ovum.

Anda mungkin juga menyukai