Anda di halaman 1dari 14

Manusia dibekali dua potensi dalam

mengarungi kehidupan ini, baik potensi diri


yang negatif maupun potensi diri positif.

Kita melihat bagaimana berita-berita


kejahatan memenuhi kolom koran maupun
kotak tivi. Hal ini menandakan manusia
memiliki potensi untuk merusak, baik
merusak diri sendiri maupun lingkungannya
Namun manusia juga dibekali potensi diri yang
positif, yakni kemampuan-kemampuan alamiah
yang bisa menjadikannya mencapai kematangan
jiwa. Untuk menjadi baik maupun menjadi tidak
baik seluruh sarana itu tersedia. Keputusannya ada
di tangan manusia, apakah ia ingin menjadi
pribadi yang baik ataukah menjadi pribadi yang
merusak.
Potensi Diri Positif
Tentu saja sebagai pribadi yang ingin
berkembang dan sukses sudah semestinya
kita menggali potensi diri yang positif.
Apabila kepribadian kita dipenuhi dengan
potensi diri yang positif, pada waktunya
akan menjadikan diri kita sebagai pribadi
yang berkualitas.
Apa saja?
Potensi diri yang positif
bisa dirangkum sebagai
berikut:
#1. Adversity Quotient (AQ)
Adversity Quotient berhubungan erat dengan daya juang
seseorang. Ketekunan, kegigihan, dan kesanggupan
menahankan godaan merupakan bagian dari Adversity
Quotient.
Sebuah penelitian panjang, kurang lebih 25 tahun,
mengungkapkan anak-anak yang berani menahankan dan
menunda kesenangannya dapat dipastikan hidupnya akan
sukses. Penelitian itu dilakukan dengan memberikan anak-anak
marshmallow, sejenis permen kenyal yang sangat disukai anak-
anak. Diberitahukan bahwa siapa saja yang dapat menunda
untuk memakannya hingga siang, maka akan diberikan
marshmallow lebih banyak lagi
Setelah mereka dewasa, ditemukan anak-
anak yang ketika kecilnya menunda makan
marshmallow agar mendapatkan lebih
banyak marshmallow, mereka hidup lebih
sukses dibandingkan dengan teman-
temannya yang langsung memakan
marshmallow.
Penelitian-penelitian lanjutkan
ternyata mengungkapkan memang
orang-orang yang berani
mengendalikan keinginannya,
menunda kesenangannya, dan
mengendalikan hawa nafsunya
sendiri hidupnya lebih sukses.
#2. Spiritual Quotient
Potensi diri positif yang harus diledakan dari diri
kita adalah spiritual quotient atau kecerdasan
mental spiritual. Potensi diri ini bertumpu pada
kemampuan manusia mengolah jiwa sadarnya
dan kearifan di luar ego. Spiritual Quotient
mengarahkan manusia untuk memahami makna
dibalik setiap tindakannya sehingga tidak
merasakan kehampaan dalam hidup.
#3. Emotional Quotient
Emotional Quotient adalah potensi kecerdasan
sosial emosional. Potensi ini berkaitan erat dengan
potensi otak kanan. Orang-orang yang memiliki EQ
tinggi bisa mengendalikan amarah, mempunyai
kesadaran diri yang tinggi, bertanggung jawan, dan
dapat memotivasi dirinya sendiri. Dalam penelitian
peran EQ lebih dominan dibandingkan peran IQ.
#4. Intelectual Quotient
Potensi diri yang positif lainnya adalah
intelectual quotient atau potensi mental
intelektual. Berbeda dengan EQ yang
merupakan fungsi otak kanan, IQ
merupakan fungsi dari otak kiri.
Perannya adalah merencanakan sesuatu
secara logis, menghitung, dan
menganalisa.
#5. Psychomotoric
Merupakan potensi fisik manusia.
Seluruh fisik manusia merupakan
sumber daya tak terkira sebagai
modal untuk meraih dan menjalani
hidup yang optimal.
Demikian beberapa
penjelasan potensi-potensi
diri positif yang sudah
melekat pada manusia
semenjak lahir.
Tampi asih

Anda mungkin juga menyukai