Anda di halaman 1dari 37

PREPARED BY :

DR. DANIEL K P LESMANA


Sistem saraf adalah pemula kegiatan
otot tubuh & pengatur fungsi mental
dan fisik

Sistem saraf bekerja berdasarkan


impuls elektrokimia
SISTEM SARAF
Termasuk sistem pengendali
Merupakan rangkaian organ yang kompleks membentuk sistem
terdiri dari jaringan saraf. Jaringan saraf tersebar di seluruh
jaringan tubuh.
Sistem informasi yang terintegrasi, berfungsi menerima data,
mengolahnya, menentukan respon dan memberi perintah ke
setiap organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting demi
keadaan homeostasis

Homeostasis : Pengaturan ketenangan internal dan


pemelihara-an kondisi dalam tubuh meskipun terjadi perubahan
pada lingkungan sekitarnya.
Tanpa sistem saraf manusia tidak mampu
berkomunikasi, berinteraksi, beradaptasi
terhadap perubahan lingkungan (internal &
eksternal)

Stimulus

Setiap perubahan yang terjadi di luar dan di


dalam tubuh yang memicu pengiriman pesan ke
sistem saraf
Mis: huruf mata
3 FUNGSI SISTEM SARAF
Fungsi kewaspadaan
Membantu mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitar untuk disampaikan ke alat indera. Pada alat indera
terdapat saraf sensorik yang befungsi khusus sebagai
penginput data
Fungsi intergrasi
Menerima pesan (input data) sensorik dari lingkungan luar,
interpretasi oleh CNS, mengatur informasi dan
mengintegrasikan dengan informasi yang telah ada untuk
menentukan jenis respon yang akan diberikan
Fungsi koordinasi
Setelah dari otak informasi yang sudah terintegrasi untuk
mengirimkan pesan/perintah pada otot2 dan kelenjar2,
menghasilkan gerak dan sekresi terorganisasi
NERVOUS SYSTEM

Central NS Peripheral NS

Brain Spinal cord Somatic NS Autonomic NS

Forebrain Hindbrain
Efferent nerves
Midbrain
Afferent nerves Symphathetic
Reticular
Formation
(extend to
midbrain) Parasymphahetic

Cerebrum Limbic
system Medulla
Thalamus Cerebelum

Hypothalamus Pons
Pembagian Sistem Saraf

1. Sistem Saraf Pusat (Central Nervous System = CNS)

2. Sistem Saraf Perifer (Peripheral Nervous System = PNS)


Fungsi Sistem Persarafan

Menerima informasi dari dalam maupun


dari luar melalui afferent sensory pathway
Mengkomunikasikan informasi antara
sistem saraf perifer dan sistem saraf
pusat.
Mengolah informasi yang diterima baik
ditingkat saraf (refleks) maupun di otak
untuk menentukan respon yang tepat
dengan situasi yang dihadapi.
Menghantarkan informasi secara cepat
melalui efferent motoric pathway ke
organ-organ tubuh sebagai kontrol atau
modifikasi tindakan.
Section 35-3
Cerebrum

Thalamus

Pineal
gland

Hypothalamus

Cerebellum
Pituitary gland
Pons

Spinal cord
Medulla oblongata
SEL-SEL SISTEM
PERSYARAFAN

Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis sel


yaitu :

Neuron
Neuroglia
Neuron

Neuron pada umumnya tidak bermitosis dan


mempunyai karakteristik yaitu :
Excitability yaitu kemampuan menerima impuls
Conductivity yaitu kemampuan mentransmisi
impuls ke bagian-bagian sel.
Kemampuan mempengaruhi neuron lain, sel otot
dan sel-sel kelenjar.
Neuron terdiri dari cell body, axon, terminal akson dan beberapa
dendrit.
Neuroglia

Disebut juga sel glia yang memberikan dukungan,


nutrisi dan melindungi neuron.
Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia, astrosit,
sel ependymal dan mikroglia yang masing-
masing mempunyai fungsi spesifik.
Sinaps And Junctional
Transmission

Sinaps adalah struktur yang terdapat diantara


neuron. Impuls ditransmisi dari neuron ke neuron
lain dan pada organ tubuh yang berhubungan.
Sinaps adalah titik pertautan antara dua neuron.
Neurotransmitter adalah agen kimiawi yang
berperan dalam mentransmisi impuls melalui
sinaps.
Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah acetylcholine,
norepinephrine, dopamine, glutamate dan histamine.
Sedangkan neurotransmitter yang pada umummnya
menginhibisi adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada
jaringan otak dan glycine pada medula spinalis. Serotonin
menghambat dan mengontrol tidur, lapar dan mempengaruhi
kesadaran.
Alat Indera dan Reseptor

Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera


Penglihatan Sel batang & kerucut Mata
Pendengaran Sel-sel rambut Telinga, organ corti
Penghidu Sel olfaktorius Hidung
Kecap Reseptor Lidah
kecap/papila kecap
Percepatan Rotasional Sel-sel rambut Telinga (kanalis
semisiruler)
Percepatan Linier Sel-sel rambut Telinga (utrikulus dan
sakulus)
Raba, tekan Ujung-ujung saraf Variasi
Hangat Ujung-ujung saraf Variasi
Dingin Ujung-ujung saraf Variasi
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
Nyeri Ujung saraf Variasi

Posisi sendi dan Ujung saraf Variasi


pergerakan
Panjang otot Ujung saraf Kumparan otot
Tegangan otot Ujung saraf Organ tendon golgi

Tekanan darah arteri Ujung saraf Reseptor regang di sinus


karotikus dan arkus aorta

Tekanan vena sentral Ujung saraf Reseptor regang di


dinding vene-vena besar,
atria
Pengembangan paru Ujung-ujung saraf Reseptor regan di
parenkim paru
Suhu darah di kepala Saraf dihipothalamus Variasi
P02 arteri Sel-sel glomus Badan karotis dan badan
aorta
Modalitas Sensori Reseptor Alat Indera
pH CSS Reseptor di
permukaan ventral
medula oblongata
Tekanan osmosis, Sel-sel di OVLT dan
plasma mungkin berbagai
organ
sirkumventrikular di
hipotalamus anterior
Beda glukosa darah Sel-sel dihipotalamus
arteriovenosa (glukostat)
Refleks

Refleks merupakan reaksi organisme terhadap


perubahan lingkungan baik didalam maupun
diluar organisme yang melibatkan sistem saraf
pusat dalam memberikan jawaban (respon)
terhadap rangsang reseptor
Unit dasar untuk kegiatan saraf terpadu adalah
lengkung refleks. Lengkung refleks terdiri atas alat
indera, saraf aferen, satu sinaps atau lebih yang
terdapat di pusat integrasi atau diganglion
simpatis, saraf eferen, dan efektor.
Kegiatan dilengkung refleks dimulai di reseptor
sensorik, berupa potensial reseptor yang
besarnya sebanding dengan kuat rangsang.
Potensial reseptor membangkitkan potensial aksi
yang bersifat gagal atau tuntas di saraf
aferen.
Proses Refleks

Proses yang terjadi pada refleks tersebut melalui plan yang disebut
lengkung refleks, jalan yang dilalui refleks adalah :

Reseptor Aferen

Saraf Pusat
Efektor Eferen
SSP
Komponen utama struktur CNS adalah otak (brain) dan medula
spinalis (spinal cord).
Otak (Brain)

Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar), Brain stem (batang otak)
dan Cerebelum (otak kecil)
Cerebrum (otak besar)
struktur cerebrum terbagi menjadi corteks
cerebri dan diensephalon (sub cortikal).
cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan yang
disebut hemispher (kiri dan kanan).
Cortex cerebri
dibentuk oleh badan sel neuron, serabut
saraf yang tidak bermyelin, neuroglia dan
pembuluh darah.
bertanggung jawab terhadap memori,
bicara, persepsi, gerakan voluntary,
kesadaran logistik dan emosi.
Diencephalon

Diencephalon terdiri dari thalamus,


hypothalamus dan epithalamus.
Thalamus berfungsi memulai memproses
impuls sebelum ke corteks serebri yaitu
menseleksi, memproses dan pusat relay.
Hypothalamus yang berlokasi dibagian
bawah, mengatur temperatur tubuh,
metabolisme cairan, nafsu makan, ekspresi
emosi, siklus bangun dan tidur serta haus.
Epithalamus merupakan bagian dorsal
diencephalon termasuk pineal body
(merupakan sistem endokrin yang
mempengaruhui pertumbuhan dan
perkembangan).
Brain stem (batang otak)
Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah),
pons dan medulla oblongata.
Midbrain
berlokasi antara diencephalon dan pons.
Merupakan pusat pendengaran dan refleks penglihatan. Juga
jalur
persarafan antara hemispher otak dengan bagain bawah
otak.
Pons
berlokasi dibawah mid brain, mengandung banyak jalur
serabut saraf, juga berfungsi mengontrol pernafasan.
Medulla oblongata
berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari
bagian atas spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut
saraf.
Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting
mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi dan
menelan.
Cerebellum (otak kecil)
Cerebelum berhubungan dengan midbrain, pons dan medulla
oblongata. Dia juga terdiri dari dua hemispher. Berfungsi untuk
mengkoordinasi aktifitas otot rangka, mempertahankan
keseimbangan tubuh dan mengontrol gerakan.
Meningen

CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga) membran


jaringan ikat yang disebut Meningen.
Meningen ini membentuk bagian dalam
tengkorak, melindungi sinus vena dan berisi
Cairan cerebrospinal (CSF).
Lapisan bagian luar disebut Dura mater.
Lapisan tengah disebut Arachnoid mater.
Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.
Cerebrospinal Fluid
(CSF)

Adalah cairan jernih, tidak berwarna


dan dihasilkan oleh flexus choroid
(kelompok kapiler yang berlokasi
dalam ventrikel otak).
CSF bersirkulasi dari ventrikel lateral
kedalam ventrikel ke-3 pada
diencephalon dan melalui midbrain
kedalam ventrikel ke-4,
sebagian aliran ini kebagian bawah
spinal cord, bersirkulasi melalui ruang
subarachnoid dan kembali bersatu
dengan darah melalui villi arachnoid.
Medula Spinalis (Spinal
cord)

Dilindungi oleh 33 ruas tulang belakang :


cervical : 7, thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5
dan 4 ruas yang membentuk koksigis
Foramen intervertebra adalah ruangan antara
vertebra dimana akar saraf spinal lewat.
Intervertebral disk yang berlokasi antara ruas
vertebra yang memungkinkan vertebra dapat
bergerak. Setiap intervertebral disk terdiri dari
kapsul yang tipis yang mengelilingi substansia
gelatinosa yang disebut nucleus pulposus.
Spinal cord dimulai dari medulla oblongata
sampai lumbal pertama.
Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari
otak sebagai pusat refleks.
Fungsi Medula Spinalis
Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan
melalui jalur keatas (jalur sensorik) dan kebawah (jalur
motorik).
Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi
nyeri, temperatur, sentuhan kasar.
Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan
fasikulus cuneatus yang membawa sensai sentuhan
halus, posisi dan getaran.
Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal
(pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri
dari serabut yang berasal dari korteks motorik pada
otak dan disalurkan ke batang otak dan turun ke
spinal cord. Berfungsi untuk gerakan yang menurut
kemauan dan menstimulasi aktifitas otot yang
selanjutnya menghambat yang lain. Juga membawa
serabut yang berfungsi menghambat tonus otot.
Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks cerebral,
basal ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari
traktus pyramidal. Berperan untuk mempertahankan
tonus otot dan gerakan kasar.
SARAF KEPALA (SARAF OTAK)
URUTAN NAMA SARAF SIFAT SARAF TARGET ORGAN
SARAF (NERVUS)
I N. Olfaktorius Sensorik Hidung, sebagai alat penciuman
II N. Optikus Sensorik Bola mata untuk penglihatan
III N. Okulomotorius Motorik Penggerak bola mata dan mengangkat bola
mata
IV N. Troklearis Motorik Mata, memutar mata dan penggerak bola mata
V N. Trigeminus :
- N. Oftalmikus - Motorik & Sensorik - Kulit kepala & kelopak mata atas
- N. Maksilaris - Sensorik - Rahang atas, palatum & hidung
- N. Mandibularis - Motorik & Sensorik - Rahang bawah & lidah
VI N. Abdusen Motorik Mata, penggoyang sisi mata
VII N. Fasialis Motorik & Sensorik Otot lidah, menggerakkan lidah dan selaput
lendir rongga mulut
VIII N. Auditorius Sensoris Telinga, rangsangan pendengaran
IX N. Glossofaringeus Sensorik & Motorik Faring, tonsil, lidah ; rangsangan cita rasa
X N. Vagus Sensorik & Motorik Faring, laring, paru, esofagus
XI N. Assesorius Motorik Leher, otot leher
XII N. Hipoglosus Motorik Lidah & otot lidah, cita rasa

Anda mungkin juga menyukai