Anda di halaman 1dari 38

Diabetes Mellitus

terapi non obat


Farmakoterapi Non Obat
1. Pengaturan Pola Makan
2. Pengaturan Pola hidup
3. Olahraga teratur
4. Pemantauan kadar glukosa teratur

Penderita DM sangat membutuhkan :


penyuluhan atau konseling pada
penderita diabetes oleh para praktisi kesehatan, baik dokter, apoteker, ahli
gizi
maupun tenaga medis lainnya.
DIET
Makanan seimbang : Karbohidrat,
Protein, dan lemak

Karbohidrat : 60-70%
Protein : 10-15%
Lemak : 20-25%
farmakoterapi
1. TERAPI INSULIN
2. ANTIDIABETIK ORAL
Cara Kerja Terapi Insulin
Tujuan Terapi Insulin
Menurunkan kadar gula darah puasa dan post puasa.
Supresi produksi glukosa oleh hati.
Stimulasi utilisasi glukosa perifer.
Oksidasi glukosa / penyimpanan di otot.
Perbaiki komposisi lipoprotein abnormal.

Mengurangi glucose toxicity.


Perbaiki kemampuan sekresi endogen.
Mengurangi Glicosilated end product.
Dosis Terapi Insulin
Dosis awal = 0,7-1,6 U/ KgBB
Kurus = 8-10 U , 20-30 mnl
Sebelum makan Pagi
4-5 U Sebelum makan Malam
Gemuk = 20 U pagi hari
10 U sebelum makan malam
Dosis pemberian insulin tergantung
pada kadar gula darah
Gula darah < 60 mg % = 0 unit
Gula darah < 200 mg % = 5 8 unit
Gula darah 200 250 mg% = 10 12 unit
Gula darah 250 - 300 mg% = 15 16 unit
Gula darah 300 350 mg% = 20 unit
Gula darah > 350 mg% = 20 24 unit
Terapi insulin
Indikasi :
Pada pasien yang mengalami kerusakan sel pankreas (DM tipe 1)

Pada pasien DM tipe 2 yang kadar glukosanya tidak bisa dipertahankan dg

Obat Antidiabetik Oral

Stress, pembedahan

Wanita hamil, kerusakan ginjal berat

Ketoasidosis diabetik

Kontraindikasi/alergi terhadap Antidiabetik oral


Cara Pemberian Insulin
IV, IM, SC
Infus ( AA / Glukosa / elektrolit )
Jangan bersama darah ( mengandung enzim
merusak insulin )
Cara pemberian insulin
Penyuntikan i.m
Efek Samping
Hipoglikemia
Lipoatrof
Lipohipertrof
Alergi sistemik atau lokal
Resistensi insulin
Edema insulin
Sepsis
Jenis Insulin
1. (Short- acting/Insulin) disebut juga insulin
reguler : Actrapid, Velosulin, Semilente
2. (Intermediate-acting) Netral Protamine
Hegedorn ( NPH ),Monotard, Insulatard
3. (Long-acting insulin) Protamine Zinc Insulin
( PZI ), Ultratard
4. Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan
menengah. Preparatnya: Mixtard 30 / 40
Jenis Sediaan Mula kerja Puncak Masa kerja
Insulin (jam) (jam) (jam)
Masa kerja 0,5 1-4 6-8
Singkat(Shortact
ng/
Insulin), disebut
juga insulin
reguler
Masa kerja 1-2 6-12 18-24
sedang
Masa kerja 0-5 4-15 18-24
sedang mula
kerja cepat
Masa kerja 4-5 14-20 24-36
panjang
Interaksi Obat
Guanetidin menurunkan gula darah dan dosis insulin perlu
disesuaikan bila obat ini ditambahkan / dihilangkan dalam
pengobatan. Beberapa antibiotik (misalnya kloramfenikol,
tetrasiklin), salisilat dan fenilbutason meningkatkan kadar insulin
dalam plasma dan mungkin memperlihatkan efek hipoglikemik.

Hipoglikemia cenderung terjadi pada penderita yang mendapat


penghambat adrenoseptor , obat ini juga mengaburkan takikardi
akibat hipoglikemia. Potensiasi efek hipoglikemik insulin terjadi
dengan penghambat MAO, steroid anabolik dan fenfluramin.

Golongan Sulfanilurea
Mekanisme Kerja
Merangsang sekresin ATP, Sensitive K Depolarisasi
Insulin dari granul sel B channel membran
langerhans pankreas

Granulasi insulin, Kanal Ca terbuka


Ion Ca masuk sel B
terjadi sekresi Insulin
Indikasi
DM mulai usia 40 tahun
DM dengan kelebihan berat badan
Kontra Indikasi
gangguan fungsi hati
gagal ginjal dan pada porfria.
pada ibu menyusui dan selama kehamilan
sebaiknya diganti dengan terapi insulin
Sulfonilurea dikontraindikasikan jika terjadi
ketoasidosis.
Efek samping
gangguan gastrointestinal seperti mual, muntah, diare dan konstipasi.
Sulfonilurea dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, yang mungkin
menyebabkan jaundice kolestatik, hepatitis dan kegagalan fungsi hati
meski jarang.
Dapat terjadi reaksi hipersensitiftas, biasanya pada minggu ke 6-8
terapi, reaksi yang terjadi berupa alergi kulit yang jarang berkembang
menjadi eritema multiforme dan dermatitis eksfoliatif, demam dan
jaundice;
Juga dapat menyebabkan muka kemerahan setelah minum alkohol
Klorpropamid juga dapat meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
dan sangat jarang menyebabkan hiponatremia (hiponatremia juga
dilaporkan pada glimepirid dan glipizid).
Interaksi Obat
Peningkatan hipoglikemia, sulfonilurea dengan
insulin, alkohol,
Beta bloker = Takikardi
Glimepirid
dosis awal 1 mg sehari; disesuaikan dengan
respon pada tahap pemberian interval 1 mg
pada minggu 1-2: dosis maksimum harian 4
mg (kejadian luar biasa, sampai 6 mg sehari
dapat digunakan),
Tolbutamid
0,5-1,5 mg (maksimal 2 g) sehari dalam dosis
terbagi (lihat keterangan di atas, dengan atau
segera setelah makan pagi).
Obat yang beredar
Glibenklamid
dosis awal 5 mg 1 kali sehari; segera setelah makan
pagi dosis lanjut usia 2.5 mg, disesuaikan
berdasarkan respon: dosis maksimum 15 mg sehari).
Gliklazid
dosis awal 40-80 mg 1 kali sehari; ditentukan
berdasarkan respon: hingga 160 mg diberikan
bersama sarapan, dosis lebih tinggi diberikan
terbagi, maksimal 240 mg/hari dalam 1-2 kali.
Klorpropamid
Dosis awal 250 mg sehari pada saat makan
pagi (dosis lanjut usia 100-125 mg, tetapi
hindari- lihat keterangan di atas) disesuaikan
berdasarkan respon: dosis maksimum 500 mg
sehari.
Golongan Biguanid
Golongan Biguanid
Bekerja langsung pada hati (hepar),
menurunkan produksi glukosa hati. Tidak
merangsang sekresi insulin oleh kelenjar
pankreas
Indikasi
Dm Pada dewasa
Dm Tipe 2 yang tidak bisa teratasi dengan
sulfoniurea
Terapi kombinasi dengan insulin
Dosis Metformin
Metformin harus diberikan bersama dengan
makanan atau sesudah makan dalam dosis
yang terbagi.
Tablet 500 mg
Dosis: 3 x sehari 1 tablet
Tablet 850 mg
Dosis awal: 1 x sehari 1 tablet (pagi)
Dosis pemeliharaan: 2 x sehari 1 tablet (pagi
dan malam)
Efek samping
Mual
Muntah
Diare
Gangguan fungsi ginjal
Peningkatan kadar asam laktat
Gangguan keseimbangan elektrolit
Nyeri otot dan kram
Kontraindikasi
Kehamilan
Penyakit hepar berat
Penyakit ginjal
Interaksi Obat:

- Acarbose penghambat alpha-glukosidase mengurangi bioavailabilitas


metformin dan mengurangi konsentrasi puncak plasma metformin rata-
rata, tetapi waktu untuk mencapai konsentrasi puncak tersebut tidak
berubah.
- Getah guar dapat mengurangi kecepatan absorpsi metformin dan
mengurangi konsentrasi metformin dalam darah.
- Simetidin menghambat sekresi metformin pada tubular ginjal secara
kompetitif dan meningkatkan daerah di bawah kurva konsentrasi plasma
metformin terhadap waktu serta mengurangi ekskresi ginjal metformin.
- Antikoagulan oral phenprocoumon menambah eliminasi obat ini,
meningkatkan aliran darah hati dan ekstraksi hati sebagai efek metformin
pada aktivitas enzim mikrosomal.
Golongan Inhibitor -Glukosidase
Golongan Inhibitor -Glukosidase
Senyawa-senyawa inhibitor -glukosidase bekerja
menghambat enzim alfa glukosidase yang terdapat pada
dinding usus halus. Enzim-enzim -glukosidase (maltase,
isomaltase, glukomaltase dan sukrase) berfungsi untuk
menghidrolisis oligosakarida, pada dinding usus halus.
Inhibisi kerja enzim ini secara efektif dapat mengurangi
pencernaan karbohidrat kompleks dan absorbsinya, sehingga
dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa post prandial
pada penderita diabetes. Senyawa inhibitor -glukosidase
juga menghambat enzim -amilase pankreas yang bekerja
menghidrolisis polisakarida di dalam lumen usus halus.
Indikasi
Sebagai tambahan pada terapi OHO
sulfonilurea atau biguanida pada Diabetes
mellitus yang tak dapat dikendalikan dengan
diet dan obat-obat tersebut. bermanfaat bagi
pasien DM yang cenderung meningkat
Kontra Indikasi
Obstruksi usus, parsial ataupun keseluruhan,
Radang atau luka/borok pada kolon,
Penyakit usus kronis lainnya atau penyakit-
penyakit lain yang akan bertambah parah jika
terjadi pembentukan gas berlebihan di saluran
pencernaan
Efek samping
gangguan lambung, lebih banyak gas, lebih sering flatus
dan kadang-kadang diare, yg akan berkurang setelah
pengobatan berlangsung lebih lama
Kadang-kadang dapat terjadi gatal-gatal dan bintik-bintik
merah pada kulit, sesak nafas, tenggorokan serasa
tersumbat, pembengkakan pada bibir, lidah atau wajah.
Bila diminum bersama-sama obat golongan sulfonilurea
atau dengan insulin, dapat terjadi hipoglikemia yang
hanya dapat diatasi dengan glukosa murni, jadi tidak
dapat diatasi dengan pemberian sukrosa (gula pasir).
INTERAKSI OBAT
Alkohol: dapat menambah efek hipoglikemik.
Antagonis Hormon: aminoglutetimid dapat mempercepat metabolisme
OHO; oktreotid dapat menurunkan kebutuhan insulin dan OHO.
Antidepresan (inhibitor MAO): meningkatkan efek hipoglikemik.
Hormon steroid: estrogen dan progesterone (kontrasepsi oral) antagonis
efek hipoglikemia.
Klofbrat: dapat memperbaiki toleransi glukosa dan mempunyai efek
aditif terhadap OHO.
Penyekat adrenoreseptor beta : meningkatkan efek hipoglikemik dan
menutupi gejala peringatan, misalnya tremor.
Penghambat ACE: dapat menambah efek hipoglikemik .
Resin penukar ion: kolestiramin meningkatkan efek hipoglikemik
acarbose.
Nama dagang
Acarbose
Obat ini umumnya diberikan dengan dosis
awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap
sampai 150-600 mg/hari. Dianjurkan untuk
mengkonsumsinya bersama segelas penuh air
pada suap pertama sarapan/makan.

Anda mungkin juga menyukai