Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

Patogenesis, Diagnosis dan Tatalaksana


Abses Hati

Oleh:
Tria Claresia Bungarisi, S. Ked

Pembimbing:
dr. Salius Silih, Sp.PD-KGEH, FINASIM, MM

KEPANITERAAN KLINIK PENYAKIT DALAM


RSUD Dr. M. Yunus BENGKULU
2016
Pendahuluan
HATI FISIOLOGI
HATI

ABSES HATI

Amebik Piogenik

Amebiasis Intestinal Abses hati terbanyak


Terbanyak (80%)
Banyak di negara Berkembang di negara
berkembang tropis dgn sanitasi buruk
TINJAUAN PUSTAKA

Diaphragma

Lobus Hepatis Lobus Hepatis


Dexter, Facies Sinister, Facies
Diaphragmatica Diaphragmatica

Margo Inferior Vesica Fellea, Lig. Teres Hepatis


Fundus
Facies
Appendix Diaphragmatica
Fibrosa Hepatis VCI
(Pars Superior,
Proc. Caudatus Area Nuda)

Lig.
Coronarium
Lig.
Venosum
C
Tuber Omentale v. Porta
Sinister Impressio hepatis
renalis
Impressio
Q duodenalis
Impressio
Proc. Papillaris colica

A. Hepatica Lig. Teres


propia Hepatis
Fungsi Hati
Abses Hati
Abses hati merupakan bentuk kavitas supuratif di hati
yang disebabkan oleh invasi dan multiplikasi
mikroorganisme yang masuk secara langsung dari
trauma dan melalui pembuluh darah atau melalui sistem
bilier.

Abses Hati Piogenik : Insidensi menurun pada negara


maju
Abses Hati Amebik: Insidensi tertinggi di negara-negara
dengan sanitasi dan higienitas buruk
Etiologi
AHP:

AHA: Entamoeba histolytica


Patogenesis
AHP: Gangguan pada sitem billier, Appendisitis,
perforasi usus, dll.
AHA
Diagnosis
Gejala Klinis:
Penurunan nafsu makan
Nyeri perut kanan atas
Lemas
Demam
Penurunan berat badan
Mual muntah
Menggihil
Batuk
Nyeri bahu kanan
Diare
dispnue
Pemeriksaan
Laboratorium:
Leukositosis
Anemia
Hipoalbuminemia
peningkatan alkaline phosfatase
hiperbilirubinemia
Foto polos Thorax
USG
CT-Scan
Tatalaksana
Terapi pada AHA
Terapi pada AHP
Kombinasi 2 atau lebih antibiotik
Cefalosporin atau Fluroquinolon
Metronidazol
Aminoglikosida
Prognosis AHP
Prognosis AHP bergantung kepada etiologi yang mendasarinya dan
co-morbid faktor yang ikut memmpengaruhi. Diagnosis yang
tertunda biasanya memiliki prognosis yang kurang baik.

Faktor resiko:
Syok septik
Jaundice
Koagulopati
Leukositosis
Hipoalbumin
Abses multiple
Ruptur intraperitoneal
Kehamilan
Immunocompromised
Diabetes
Usia tua
Pada AHA yang mempengaruhi lamanya
waktu perawatan adalah ukuran abses,
hipoalbumin dan anemia.

Faktor resiko independen yang


mempengaruhi angka mortalitas pada AHA
adalah:
Bilirubin > 3,5 mg/dl
Enselopati
Volume kavitas abses
Hipoalbuminemia< 2,0 g/dl
Kesimpulan
Hati memiliki fungsi yang sangat kompleks dan berpengaruh
pada tubuh.

Abses hati adalah adanya kavitas berisi pus sebagai akibat


dari multiplikasi organisme di dalamnya.

Abses hati dibagi menjadi 2 yaitu, abses hati piogenik dan


abses hati amebik.

Abses hati piogenik paling sering disebabkan oleh gangguan


pada sistem biller, angka kejadiannya meningkat seiring
dengan meningkatnya gangguan pada sitem billier, selain itu
dapat pula disebabkan oleh infeksi dari organ terdekat, infeksi
sitemik maupun trauma langsung.
Kesimpulan
Abses hati amebik disebabkan oleh parasit Entamoeba
hystolytica yang biasanya banyak di negara-negara dengan
sanitasi nya kurang baik. Hampir 80% abses hati adalah
abses hati piogenik.

Manifestasi klinis yang dapat timbul adalah demam, nyeri


perut kanan atas, kehilangan nafsu makan, lemas, mual,
muntah, batuk, nyeri pada bahu kanan, dan diare.

Terapi yang dapat diberikan adalah pemberian farmakoterapi


ataupun dikombinasi dengan aspirasi jika sudah tidak
memungkinkan dilakukan aspirasi maka dibutuhkan tindakan
laparotomi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai