Anda di halaman 1dari 39

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

SEKSI P3PMK
DINAS KESEHATAN PROV. JATIM

1
OUTLINE
1. Pendahuluan

2. Permasalahan PTM

3. Upaya Pengendalian PTM

4. Rencana Aksi

5. Penutup
1. Pendahuluan
Program Prioritas Renstra Kemenkes
2015 - 2019

Meningkatnya Penurunan Pengendalian


Sinergitas AKI dan AKB ATM Meningkatnya
Antar K/L Efektivitas
Pusat & Litbangkes
Penurunan Pengendalian
Daerah
stunting PTM

Meningkatnya Kesehatan Meningkatnya Pengendalian Meningkatnya Akses &


masyarakat Penyakit Mutu Fasyankes

Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu


Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan
Sediaan Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar)
Pemerataan Tenaga Kesehatan
& Alkes

Meningkatnya tata kelola Meningkatnya Kom- Meningkatnya Sistem


Meningkatnya Integrasi Informasi Kes.
kepemerintahan yang baik petensi & Kinerja
Perencanaan, Bimtek & Monev Terintegrasi
dan bersih Aparatur Kemenkes

Pengendalian PTM menjadi salah satu program prioritas Kemenkes


Penyebab Utama Beban Penyakit,
1990-2015
1990 2000 2010 2015
Cedera Cedera Cedera Cedera
7% 8% 9% 13%

Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Penyakit Menular
Penyakit Tidak 33% Penyakit 30%
Penyakit
Menular Menular 43% Tidak
Tidak Penyakit
Menular Menular Tidak
56% 37% Menular
49% 58%
57%

Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat dan menjadi


beban utama penyakit sejak tahun 2000

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam
tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
5
Perubahan Beban Penyakit

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015


1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab
kematian dan kesakitan terbesar
Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan
kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)
Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
2. Permasalahan PTM
BEBAN EKONOMI AKIBAT PENYAKIT TIDAK MENULAR
Proyeksi Jumlah Kasus Rawat Jalan dan Rawat Inap 2014 - 2019
Rawat Inap Rawat Jalan
3,543,801
2,690,660
3,112,908 3,783,861
2,277,367
1,901,805
1,922,723 2,224,458 2,532,370
1,359,013 1,627,387 2,703,915

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Januari Juni 2014


Biaya Rawat Jalan Biaya Rawat Inap Penyakit Beban Biaya
Penyakit
(Rp) (Rp)
Kasus
Katastropik Rawat Inap
Semua Penyakit 3,45 triliun 12,66 triliun 1 Jantung 1,82 triliun 232.010
Penyakit Katastropik 1,03 triliun 4,24 triliun
2 Stroke 794,08 miliar 172.303
Beban Katastropik 30% 33,50%
5 penyakit dengan beban biaya rawat 3 Ginjal 750 miliar 138.779

inap tertinggi adalah Penyakit Tidak 4 Diabetes 313,64 miliar 70.584


Menular. 5 Kanker 313,09 miliar 56.033

Tanpa intervensi yang berarti, beban 6 Talasemia 174,85 miliar 53.948


pengeluaran kesehatan di Indonesia 7 Hemofilia 71,25 miliar 12.170
diproyeksi dapat terus meningkat.
Sepuluh Penyebab Kematian Utama
(Semua Umur) Sample Registration System (SRS) Indonesia,
2014
No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01 V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09) 1.9
Trend penyebab kematian saat ini didominasi oleh PTM
Penyebab kematian akibat PTM utama tahun 2014 adalah stroke, penyakit
jantung dan DM
Prevalensi Penyakit Tidak Menular Menurut Umur

PTM bukan penyakit orang tua atau proses degeneratif, tetapi sudah
mulai banyak ditemukan pada penduduk usia lebih muda
Cakupan Nakes Pemeriksaan PTM
di Indonesia
(hipertensi)

(Diabetes)

Cakupan oleh nakes 36.8% (hipertensi ), 30,4% (Diabetes)


Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
PROPORSI PENDUDUK
DENGAN FAKTOR RISIKO PTM
2007 2013
FAKTOR RISIKO PTM
(%) (%)

1 Merokok (usia 15 th) 34,7 36,3

2 Aktifitas fisik kurang (usia 10 th) 48,2 26,1

3 Kurang konsumsi sayur & buah (usia 10 th) 93,6 93,5

4 Konsumsi minuman beralkohol 4,6 n.a


Konsumsi minuman beralkohol berbahaya 0,3 n.a
5 Obesitas sentral (usia 18 th) 18,8 26,6

Data faktor risiko PTM tahun 2007 dan tahun 2013 menurut Riskesdas
Trend ini kemungkinan akan berlanjut sering dengan perubahan perilaku hidup
(pola makan dengan gizi tidak seimbang,Sumber:
kurang aktifitas fisik, merokok, dll) 13
Riskesdas 2007; Riskesdas 2013
Prevalensi Perokok Remaja Prevalensi Konsumsi Tembakau
(15-19 tahun) Penduduk Usia 15 tahun

Prevalensi perempuan merokok


usia 15 - 19 tahun meningkat 10 kali
lipat .
Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*, 2010
3. Upaya Pengendalian PTM
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
(2005-2024)
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005-2009 2010-2014 2015-2019 2020-2024

Universal
Coverage Masyarakat
Upaya Kuratif
Sehat Yang
Mandiri dan
Berkeadilan

Pendukung/penunjang

Upaya promotif dan preventif, serta peningkatan universal health coverage menuju
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Dalam pengendalian PTM
Upaya Promotif dan Preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku masyarakat
dan deteksi dini F R PTM
PROGRAM INDONESIA SEHAT

Paradigma Penguatan Yankes JKN


Sehat Program Program
Peningkatan Akses Benefit
terutama pd FKTP Sistem pembiayaan:
Program
Optimalisasi Sistem asuransi azas
Pengarusutamaan Rujukan
kesehatan dalam gotong royong
Peningkatan Mutu
pembangunan Kendali Mutu &
Kendali Biaya
Promotif - Preventif Penerapan pendekatan
Sasaran: PBI & Non
sebagai pilar utama continuum of care
PBI
upaya kesehatan
Intervensi berbasis
Pemberdayaan resiko kesehatan
Tanda
masyarakat kepesertaan
(health risk)
KIS
Dalam Paradigma Sehat, Upaya Promotif dan Preventif serta Pemberdayaan Masyarakat
menjadi prioritas Demikian juga dalam upaya pengedalian PTM 17
FAKTOR RISIKO PTM
MORBIDITAS
&
DISABILITAS

Gula darah tinggi

Mengendalikan faktor risiko bersama (merokok, diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik
dan konsumsi alkohol) berarti mengendalikan semua PTM
Faktor risiko PTM meliputi FR Perilaku dan FR Fisiologis / FR Antara
Jika tidak dilakukan deteksi dini (pemeriksaan/pengukuran) maka seringkali tidak
disadari bahwa sudah mempunyai faktor risiko karena tidak bergejala.
18
Deteksi
Sumber: Modifikasi dari from Global diniamenjadi
Health 2035: penting
world converging within auntuk dilakukan
generation. USA, The Lancet. 2013.
PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Kebijakan Strategi PPTM
UU 36/2009 ttg 1. Peningkatan upaya promotif dan
Kesehatan preventif
2. Partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat : Posbindu PTM. Strategi PP- PTM
3. Peningkatan peran multidisiplin dan bagi sektor
RPJMN 2015-2019 lintas sektoral : kemitraan dan jejaring
kesehatan & sektor
kerja.
4. Penguatan peran pemerintah lain
RENSTRA KEMENKES /pemerintah daerah : kearifan Acuan perencanaan
2015-2019 lokal/karakteristik program PP-PTM
5. Pendekatan berjenjang dari masyarakat - pusat dan daerah
ke pelayanan kesehatan tersier dengan Kesepahaman PP-
rujuk balik (continuum of care) : PTM secara lintas
GLOBAL PLAN OF pendekatan siklus kehidupan.
NCDs sektor
6. Dukungan ketersediaan infrastruktur
dengan kendali mutu pelayanan
REGIONAL PLAN kesehatan dan tenaga kesehatan yang
(WHO-SEARO) profesional pada setiap tatanan.

Kebijakan dan Strategi Pengendalian PTM dengan memperhatikan UU Kesehatan, RPJMN,


Renstra Kemenkes serta target Global dan regional untuk pengendalian PTM
Pelayanan
Lansia
PELAYANAN PTM DENGAN
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP Perilaku Cerdik
Diet sehat
Aktivitas Fisik
Posbindu PTM
Pelayanan bagi Posyandu lansia
Dewasa Deteksi Dini dan
Monitoring
faktor risiko PTM

Pelayanan bagi
anak Sekolah dan
Pelayanan bagi Remaja
bayi dan balita Perilaku Cerdik
Diet sehat gizi seimbang
Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu hamil Posbindu PTM
Deteksi Dini dan Monitoring faktor
dan Ibu Menyusui risiko PTM
Deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara (wanita usia 30 50 th)
Pelayanan UBM
Penjaringan
PUS & WUS Imunisasi Anak Sekolah
UKS (Cerdik Di Sekolah)
PMT (Diet sehat gizi seimbang)
Aktivitas Fisik
ASI eksklusif
Pemeriksaan dan Pencegahan merokok
Imunisasi dasar lengkap
Monitoring TD Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
Pemberian makan / PMT
Deteksi dini dan Kespro remaja
(diet sehat gizi seimbang)
Monitoring faktor risiko Fe
Penimbangan
Konseling PTM Vit A
Skrining pra nikah Diet sehat MTBS
Monitoring faktor risiko Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 20
PTM
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Yang Sehat Tetap Sehat
FKTP
Yang sehat Tidak Sakit
80 %

UKBM( Posyandu, Posyandu sehat /


Lansia, Posbindu PTM, FKRTL rujuk balik
Polindes, Poskesdes, Desa
Siaga) 20% sakit
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN meninggal
KUPELIHARA *Sumber : Susenas 2010
Masyarakat ke Puskesmas hanya jika mereka mempunyai keluhan /sakit (30%).
Sementara sebagian besar PTM tidak bergejala pada awal perjalanan penyakit nya.
5
Puskesmas melaksanakan pelayanan di masyarakat (UKBM) bukan hanya menunggu
kunjungan di Puskesmas untuk meningkatkan cakupan pelayanan PTM
Pendekatan Keluarga

Puskesmas

Poskestren/
Posyandu- Rumah Sehat Desa- UKBM lain-
Posbindu PTM Posbindu PTM Posbindu PTM

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

Pendekatan keluarga dalam pengendalian PTM dilakukan melalui UKM di Puskesmas


Intervensi langsung terhadap keluarga yang tidak terjangkau akses UKBM
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin dan
ikuti anjuran dokter
A Atasi Penyakit dengan pengobatan
yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi
T
seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan
U aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya
H

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM diselenggarakan
mengimplementasikan dalam Posbindu PTM agar mereka rajin kontrol dan
minum obat

23
PERLINDUNGAN TERHADAP
PAPARAN ASAP ROKOK
KAWASAN TANPA ROKOK (KTR)

KTR diberlakukan pada:


Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tempat proses belajar mengajar,
Tempat anak bermain,
Tempat ibadah,
Angkutan umum,

Pemda wajib menetapkan Tempat kerja


Tempat umum dan
KTR di daerahnya
Tempat lain yang ditetapkan

Sesuai amanat PP 109 tahun 2012, psl 49 ttg kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah
mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk melindungi terhadap paparan asap rokok
KTR diberlakukan pada fasyankes, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain,
tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum dan tempat lain yang
ditetapkan.
Pembatasan Akses terhadap Produk Tembakau
Layanan Upaya Berhenti Merokok
Pelarangan menjual pada
Terintegrasi dengan
:
Posbindu dan PANDU
Anak usia < 18 tahun
PTM
Ibu hamil
Meningkatkan cukai dan
harga produk tembakau

Layanan Berhenti Berokok


merupakan upaya preventif
untuk mencegah penyakit PTM
terutama yang disebabkan oleh Membatasi akses terhadap
rokok. produk tembakau dengan
Fokus pelaksanaan dilakukan larangan penjualan pada anak
pada Fasyankes Tingkat Pertama dibawah umur dan
meningkatkan cukai
Meningkatkan Edukasi dan Promosi Gizi Seimbang
(Kampanye dan Pemberdayaan Masyarakat)

Edukasi dan promosi kesehatan tentang 10 Pesan


Gizi Seimbang
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK
PENGERTIAN Aktivitas Fisik:
Setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
AKTIVITAS FISIK pengeluaran tenaga atau energi
(Physical Activity) Min. 150 menit / minggu atau Min. 30 menit
3-5 kali seminggu.

Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman bagi
LATIHAN FISIK penderita PTM
(EXERCISE)

Aktif di Tempat Kerja


Anak dan Sekolah
Transportasi dan
Lingkungan
OLAHRAGA
(SPORT) Menjadi aktif sesuai kemampuan
dan kondisi yang memungkinkan.
Meningkatkan aktivitas fisik di
masyarakat khususnya anak sekolah
dan tempat kerja
Pengendalian Faktor Risiko Berbasis
Masyarakat (Posbindu PTM)

Kegiatan terintegrasi :
Deteksi dini faktor risiko PTM
Monitoring faktor risiko PTM
Konseling + Rujukan
Kegiatan lain: Penyuluhan, senam,
bersepeda, dll

Posbindu PTM saat ini:


Belum optimal dan cakupan
masih rendah (baru
sekitar 60% melakukan kegiatan rutin dan melaporkan)
Sasaran PTM adalah pddk usia >15 thn
Perlu perluasan di semua tatanan masyarakat (spt : tempat kerja dan
sekolah)
Integrasi dalam Rumah Sehat Desa
Deteksi Dini Kanker
KANKER PAYUDARA KANKER LEHER RAHIM

Pemeriksaan SADARI
&
CBE (Clinical Breast DILAKSANAKAN
Examination) SECARA
KOMPREHENSIF Metode IVA
(Inspeksi Visual Asam Asetat)
Integrasi dengan SVA (Single Visit Approach) IVA +
DOWN STAGING IMS, KB dan PKK Treat (krioterapi)
KANKER PAYUDARA
Retinoblastoma
Leukemia DETEKSI DINI
Osteosarcoma KANKER PADA
Limfoma Malignum
Neuroblastoma ANAK
Nasofaring
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
PEN WHO CARTA WHO/ISH
Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko
Utama (Konseling berhenti merokok,
konsumsi alkohol, Hipertensi,
Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) di
Fasilitas pelayanan dasar (Puskesmas,
dokter keluarga, praktek swasta)
Sepuluh (10) persen penduduk usia >15
th diwilah kerja Puskesmas mengikuti
kegiatan Posbindu PTM

Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes


melalui pendekatan Faktor Risiko
Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke
dengan Charta WHO PEN 30
Sistem Informasi PPTM Terpadu
Sebagai tempat menyimpan informasi kesehatan
Sebagai basis data untuk pengambilan
warga masyarakat
keputusan

Surveilans PTM Web GIS

LAYANAN
Sebagai wadah untuk informasi kesehatan untuk
SISTEM menghindari faktor risiko PTM
INFORMASI
PPTM Portal Web PTM
TERPADU

Sebagai indikator kesehatan masyarakat


dalam satu wilayah Sebagai sarana komunikasi masyarakat dalam menjaga
kesehatan

Sisfo Puskesmas
SMS Gateway

Pengembangan sistem informasi dan surveilans PPTM yang terdiri dari Portal Web PTM,
surveilans Posbindu PTM, surveilans di FKTP, dan Monev PTM
4. Rencana Aksi
Strategi Aksi
Pencegahan dan Pengendalian PTM
2015-2019

Promosi
Kesehatan & Penguatan
Advokasi & Sistem Surveilans,
Kemitraan Reduksi Monev
Risiko Pelayanan
Kesehatan &
Riset

PP-PTM menjadi Promosi Kesehatan


dengan pelibatan Integrasi pelayanan PTM
prioritas dalam masyarakat di fasilitas kesehatan Penguatan Surveilans
pembangunan Tingkat Pertama PTM & Faktor Risikonya
Pengurangan Faktor
Terbangunnya Pengembangan SDM dan Penguatan Sistem
Risiko:
kemitraan antar Informasi Kesehatan
Penggunaan produk Peningkatan akses obat-
lembaga terkait serta obat esensial Pengembangan Riset
tembakau
masy. Kebijakan untuk PTM
Konsumsi alkohol Pemenuhan kebutuhan
Dikembangkannya peralatan
rencana kerja lintas Diet tidak sehat tinggi
garam Sinkronisasi kebijakan
sektor untuk PP-PTM layanan PTM pada JKN
Kurang Aktifitas fisik
STRATEGI 1:
ADVOKASI DAN KEMITRAAN 2019
Mobilisasi sosial / gerakan- PP-PTM
gerakan untuk penurunan menjadi
faktor risiko PTM terkait prioritas
dengan masalah sosial, dalam
ekonomi dan lingkungan pembangunan
Forum Kerjasama
Terbangunnya
lintas sektor,
kemitraan
swasta, LSM,
Advokasi antar lembaga
profesi, dan
menjamin terkait serta
masyarakat.
kecukupan, masy.
alokasi dan Integrasi PP-PTM Monitoring dan
kesinambungan pada upaya-upaya evaluasi
pembiayaan Promosi CERDIK terkait dengan implementasi
dan PHBS di pengendalian kegiatan masing-
semua tatanan, faktor risiko PTM masing sektor
di luar sektor terkait PP-PTM.
(Khss sekolah
Meningkatkan kesehatan
kesadaran dan (UKS) dan tempat
pemahaman lintas kerja
sektor swasta, LSM,
profesi, dan masyarakat
STRATEGI 2:
PROMOSI KESEHATAN DAN PENURUNAN FAKTOR RISIKO
Penyuluhan,
Monitor Edukasi 2019
evaluasi kesehatan Promosi
Mobilisas berbasis intensif Kesehatan
Review,
melibatkan
penyelesaian sosialisasi/ masyarakat
masyarakat
regulasi yang kampanye
Pengurangan
Advokasi Penguatan belum selesai
Faktor Risiko:
pengaturan, kesinambungan Penggunaan
menciptakan Posbindu PTM produk
lingk kondusif Pedoman Monitoring tembakau
terkait rokok Identifikasi PP PTM evaluasi Konsumsi
makanan regulasi mandiri implementasi alkohol
tidak sehat Monitoring. (self care) kegiatan
yang masih Diet tidak
dan alkohol kepatuhan bagi masing-masing
diperlukan: sehat tinggi
Perluasan terhadap masyarak sektor terkait GGL
Posbindu regulasi yang at PP-PTM. Kurang
PTM ada:
Aktifitas fisik
Pengembang
an media
penyuluhan
PTM
STRATEGI 3:
PENGUATAN SISTEM YANKES
Penyediaan Peningkatan
Deteksi 2019
obat dan kapasitas
Integrasi
dini faktor alat esensial SDM /
pelayanan
risiko PTM PTM sesuai nakes PTM di FKTP
Penguatan Integrasi kebutuhan
Pengembang
diagnosa dan Prolanis
SDM
Perkuat FKTP tata-laksana Peningkatan
pencegahan kasus PTM akses obat-
dan diagnosa Monitoring obat esensial
dini kanker Perkuat
evaluasi Pemenuhan
Updating Kepastian sistem
serviks implementasi kebutuhan
panduan/ rujukan
Penguatan ketersediaan kegiatan dan peralatan
pedoman/
pelayanan teknologi live layanan review masing- Sinkronisasi
Juknis bagi PTM
saving & masing sektor kebijakan
nakes pengobatan, (Rujuk
Pengembangan termasuk obat esensial terkait layanan PTM
untuk balik) prosedur pada JKN
jaga mutu paliatif dan
Edukasi layanan PTM rehabilitatif. respons layanan PTM.
kesadaran di FKTP kegawat- dalam program
deteksi dini daruratan. JKN.
PTM /kanker
STRATEGI 4:
SURVEILANS DAN RISET
Pemantapan 2019
Penguatan
Pengembangan sistem Surveilans
mekanisme informasi PTM
PTM
surveilans berbasis IT.
& Faktor
Tingkatkan faktor risiko Risikonya
Perkuat kapasitas PTM Penguatan
Perkuat registrasi surveilans Sistem
manajemen kanker Informasi
data dan nasional Membangun Perkuat Kesehatan
analisis untuk linkage antar kerjasama dg Pengembang
Survei untuk universitas, Riset
perencanaan mengumpulkan SIM PTM dan
dan advokasi. Sistem lembaga riset Kebijakan
Survey /studi data faktor Informasi yang dan RS untuk
untuk PTM
untuk risiko. pemanfaatan
ada (SP2TP,
pengembangan SIMRS, SIKDA, temuan dalam
Survey / kebijakan JKN dsb). pengembangan
studi kualitas program kebijakan
pelayanan untuk
peningkatan program
5. Penutup
PENUTUP
Strategi Pencegahan dan Pengendalian PTM dilakukan
melalui upaya promosi dan preventif dengan pendekatan
faktor risiko PTM
Peningkatan dan penguatan kebijakan berwawasan
kesehatan (Health in all policies)
Peningkatan dan perluasan Upaya Deteksi Dini Faktor Risiko
melalui Posbindu PTM di lintas KL/SKPD, tatanan tempat
kerja, tatanan sekolah, integrasi dengan rumah desa sehat
Penguatan akses Layanan PTM terintegrasi mulai dari FKTP,
dan rujukan FKRTL serta rujuk balik
Perlu Komitmen yang serius untuk PP-PTM yang melibatkan
semua komponen bangsa

Anda mungkin juga menyukai