KULIAH REMATOLOGI
Ruang sendi
Kapsul
RESEPTOR / SENSOR SENDI
Type :
REMATIK
kondrosit
Tulang Rawan
sendi Produksi
Kolagen (80%)
Molekul Agrekan
Matriks
Proteoglikan (20%)
( fungsi PEREDAM)
As.Hialuronat
PATOGENESIS : ?
CACAT
BENTUK
NODUS
RHEUMATOID
ARTHRITIS
Rheumatoid Arthritis` early
Rheumatoid Nodule
RHEUMATOID
ARTHRITIS
C. GOUT ARTRITIS (ASAM URAT)
Gout atau penyakit pirai lebih dikenal dengan
istilah penyakit asam urat. Penyakit ini
merupakan jenis rematik yang paling populer di
Indonesia. Jenis rematik ini serangannya
sangat dipengaruhi oleh pola makan yang tidak
sehat.
Orang yang mengalami asam urat disarankan untuk
menghindari makanan yang mengandung kadar purin
tinggi, seperti dalam melinjo serta jeroan hewan. Hal ini
karena asam urat merupakan hasil dari proses
metabolisme zat purin yang berasal dari makanan. Jika
seseorang mengonsumsi makanan dengan kadar purin
tinggi maka secara otomatis kadar asam urat di dalam
tubuhnya juga meningkat.
Kadar purin yang lebih tinggi sebenarnya berasal dari
hewani seperti jeroan, makanan laut (seafood),
dibandingkan kadar purin dari kacang-kacangan.
orang yang memiliki asam urat sebaiknya
memperhatikan asupan jus buah-buah seperti halnya jus
jeruk. Hal ini karena buah yang mengandung kadar
fruktosa tinggi bisa mempengaruhi kinerja ginjal,
sehingga asam urat yang seharusnya dikeluarkan justru
mengendap atau tertimbun di dalam ginjal.
GOUT / ASAM URAT
TOPHI
TOPHUS
D. REMATIK NON-ARTIKULER
1. BURSITIS
Bursitis merupakan peradangan bursa yang menimbulkan rasa sakit
pada satu atau lebih kantong yang berisi cairan penutup dan
pelindung ujung tulang. Bursa berfungsi sebagai bantalan antara
tulang.
Bursitis dapat terjadi karena luka yang kambuh pada sendi atau
akibat gangguan radang sendi. Bursitis yang akut, luka yang terjadi
berkali-kali, dan adanya infeksi dapat berkembang menjadi bursitis
kronis. Bursitis dapat menular jika diakibatkan oleh infeksi luka
atau masuknya bakteri pada kulit di atas bursa.
2. TENDINITIS
Tendinitis merupakan rasa sakit yang disebabkan karena
peradangan tendon dan penempelan otot ke tulang.
Tendon (disebut juga dengan tali otot atau urat)
merupakan penghubung otot dengan tulang. Urat dapat
terkilir karena adanya gerakan yang berlebihan. Selain
itu, dapat juga disebabkan oleh gangguan
muskuloskeletal lain, postur tubuh yang buruk,
perkembangan tubuh yang abnormal, cedera yang
rnengakibatkan tendon/urat terlepas.
3. FIBROSITIS
Fibrositis merupakan suatu kondisi yang disebabkan
inflamasi atau peradangan pada jaringan ikat fibrous,
terutama pada daerah leher, bahu, dan punggung bagian
atas. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal. Umumnya,
fibrositis disebabkan rasa sakit pada leher dan tulang
belakang akibat salah urat atau cidera ringan, serta
adanya daerah yang mengalami degenerasi pada tulang
rawan. Selain ini, dapat juga disebabkan karena
kelelahan, kecemasan, atau faktor kejiwaan maupun
psikis. Gangguan ini ditandai dengan rasa sakit, sensitif,
dan otot-otot yang kaku. Fibrositis sering dijumpai pada
usia lanjut, terutama wanita.
4. FIBROMIALGIA
Fibromialgia merupakan jenis rematik yang disebabkan
adanya proses peradangan di otot. Ditandai oleh nyeri
otot dan tulang yang menyeluruh, serta kekakuan dan
kelelahan kronis. Kondisi ini juga disertai gangguan
tidur karena penderita akan mengeluh nyeri otot yang
hebat sehingga membuatnya tidak mungkin untuk
berbaring dengan posisi yang sama dalam waktu lama.
Kurang tidur terus-menerus mengakibatkan nyeri otot
berkepanjangan, terkadang disertai rasa pening serta
jantung berdebar-debar, kecemasan, dan gangguan
lambung. Jenis penyakit ini dapat menyerang semua
usia, dari anak-anak hingga dewasa. Namun, sering
ditemukan pada wanita usia 20-30 tahun.
Berikut ini pemeriksaan laboratorium untuk
penyakit rematik:
- Antistreptolysin (ASTO)
- C-Reactive Protein (CRP)
- Rheumatoid Factor (RF)
- Asam Urat
- Antinuclear Antibodies (ANA)
- LE Test
Gejala umum penyakit rematik, di antaranya :
5. Berhenti mabuk