Merah ----------------------
Titik Penaatan :
satu lokasi atau lebih yang dijadikan acuan
untuk pemantauan dalam rangka penaatan baku
mutu air limbah
Unit 1 Unit 4
8
Unit 2 Unit 3 9
1
4
2 3
7
6
Merah -------------------------------------
d. Peringkat Merah, khusus industri sawit yang menerapkan Aplikasi lahan (LA), ketaatan
pemantauan pada air tanah dan tanah < 100%, tidak berlaku untuk titik penaatan air limbah
2. COD 50 50 50
3. TSS 50 50 50
4. Minyak Lemak - 5 5
5. MBAS - 5 5
8. NH3 - N - - 10
1. Khusus industry Manufaktur, Prasarana, Jasa (MPJ) parameter Total Zat Padat Larut atau Total Dissolve Solid (TDS) tidak dipertimbangkan dalam
penilaian untuk badan air penerima ke laut;
2. Khusus Industri Agro yang belum memiliki baku mutu spesifik wajib mengacu kepada Kepmen 51 thn. 1995 Lampiran C Golongan 1 dengan
parameter BOD, COD, pH, TSS, Minyak dan Lemak, sedangkan untuk industri Teh parameter hanya BOD, COD, pH, TSS;
3. Khusus Industri MPJ yang belum memiliki Baku Mutu spesifik wajib mengacu kepada Kepmen LH No. 51 Tahun 1995 Lampiran C golongan 1 dengan
parameter BOD, COD, pH, TSS, Minyak dan Lemak, NH3, Hg, Pb, Cd, Cr, Cr(+6), Ag, Zn, Sn, Ni, As, Cu;
4. Industri Pertambangan Mangan, menggunakan Baku Mutu (BM) Tambang Nikel.
5. Ketaatan parameter yang dipantau mengikuti hirarki :
a. Baku Mutu IZIN (IPLC) yang menetapkan Baku Mutu Air Limbah;
b. Baku Mutu Daerah (Spesifik);
c. Baku Mutu Nasional (Spesifik);
d. Baku Mutu yang tercantum dalam dokumen AMDAL/UKL-UPL;
e. Baku Mutu sesuai Kepmen LH No. 51 LAMPIRAN C Golongan 1
4. Ketaatan Terhadap Pelaporan Data per-
Parameter
Melaporkan data secara lengkap selama periode
penilaian yang terdiri dari :
1. Pemantauan kualitas air limbah;
2. Produksi bulanan (riil) atau bahan baku;
3. Catatan pH dan debit harian air limbah yang dibuang.
4. Parameter TSS harian untuk pertambangan
5. Parameter COD harian untuk industri petrokimia,
Kawasan Kimia, Rayon dan Oleokimia dasar
6. Perhitungan beban pencemaran
Contoh Evaluasi Ketaatan terhadap data
per-parameter yang dilaporkan
Parameter Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jmlh Ada Per
data data sen
pH 7 7 8 7 8 10 8 7 7 8 7 7 12 12 100
BOD 25 19 28 20 15 30 34 22 19 23 27 20 12 12 100
COD 40 39 47 33 30 40 49 55 33 46 - 36 12 11 92
TSS 44 36 38 45 36 47 40 43 34 54 - 45 12 11 92
Parameter Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun Jmlh Ada Per
data data sen
pH 7 7 8 7 8 8 8 7 7 8 X X 10 10 100
BOD 22 23 27 25 18 - - 32 21 26 X X 10 8 80
COD - - - - - - - - - - X X 10 0 0
TSS 47 - 34 45 36 47 40 43 34 45 X X 10 9 90
4. Ketaatan Terhadap Jumlah Data per-Parameter Yang Dilaporkan (1)
B. Data Primer
Perusahaan dapat melakukan split sampel terhadap data yang diambil Tim
Proper.
Pengambilan split sampel harus dituliskan dalam berita acara pengawasan
5. Ketaatan Terhadap Baku Mutu Air Limbah
Para
meter
Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun BMAL Data
%
pH 7 7 8 7 8 8 8 7 7 8 X X 6-9 10 10 100
BOD 22 23 27 25 18 - - 32 21 26 X X 30 8 7 88
COD - - - - - - - - - - X X 50 0 0 0
TSS 47 - 34 45 36 47 40 43 34 45 X X 50 9 9 100
Contoh Evaluasi Ketaatan terhadap data
per-parameter yang dilaporkan (2)
Param Jul
eter
Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun BMAL Data
%
pH 9 8 8 7 7 7 8 8 8 7 8 7 6-9 12 11 100
BOD 23 29 18 24 25 23 27 28 21 21 26 22 30 12 11 100
COD 45 49 37 43 40 44 52 55 32 41 40 33 50 12 10 83
TSS 36 35 36 41 32 43 48 48 36 43 31 42 50 12 12 100
Para
meter
Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Peb Mrt Apr Mei Jun BM
AL
Data
%
pH 7 8 9 9 8 7 7 8 8 9 7 100 6-9 12 12 100
BOD 24 22 23 27 28 18 21 20 23 34 46 152 30 12 9 75
COD 41 36 43 31 42 41 32 43 40 48 88 212 50 12 10 83
TSS 40 39 55 33 30 40 49 45 33 74 105 204 50 12 8 67
Memenuhi Beban
pencemaran dalam
peraturan
Tidak memenuhi Beban
pencemaran dalam
peraturan
5. Ketaatan Terhadap Baku Mutu Air Limbah (3)
Catatan:
1. Pengambilan sampel air limbah oleh Tim PROPER dapat dilakukan di luar periode penilaian PROPER
2. Perusahaan dapat melakukan split sampel pada saat pengambilan data primer oleh Tim PROPER.
Contoh Matrik Penaatan Parameter,
Pelaporan dan Baku Mutu (1)
PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU
No.
4 4 100% 0
1
1 pH 12 12 100% 92% -
1
2 BOD 12 12 100% 92% -
3 COD 12 11 92% 1 91%
4 TSS 12 11 92% 1 91%
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan Pelaporan 92% Parameter 100% Pemenuhan Baku 91%
Mutu 0
Contoh Matrik Penaatan Parameter,
Pelaporan dan Baku Mutu (2)
PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU
Jumlah Jumlah Jumlah
Jumlah data Parameter Jumlah data yang data yang
pemantauan Jumlah Tingkat yang Paramater Tingkat tidak Tingkat tidak
Parameter sesuai data yang Ketaatan dipantau Pemantaua Ketaatan memenuhi Ketaatan Keterangan
memenuhi
peraturan / dilaporkan sesuai n (sesuai baku mutu baku mutu
izin peraturan Ketentuan) (100 % < x
No. / izin < = 500%)
( x > 500%)
4 3 75% 0
0
1 pH 10 10 100% 100% -
1
2 BOD 10 8 80% 88% -
3 TSS 10 9 90% 0 100%
Tingkat
Tingkat Ketaatan Pelaporan 80% Tingkat Ketaatan
Parameter 75% Ketaatan
Pemenuhan 88%
Baku Mutu 0
6. Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
1. Laboratorium terakreditasi
2. Saluran air limbah : kedap dan tidak
tercampur drainase
3. By pass
4. Pengenceran
5. Alat ukur debit
6. Ketentuan teknis LA (untuk sawit)
Ketentuan teknis : saluran air limbah, by pass, pengenceran
Unit 1 Unit 3
8
Air bersih
Saluran air hujan
Unit 2
6
1
2 4
3
Manakah yang merupakan saluran by pass, pengenceran, penggabungan saluran air limbah
dengan air hujan?
Saluran mana yang harus dilengkapi dengan flow meter?
6. Kriteria Ketaatan Terhadap Ketentuan Teknis
1. Menggunakan jasa laboratorium Khusus untuk industri Sawit yang menerapkan Land
eksternal/internal yang sudah Application (LA) harus memenuhi ketentuan teknis:
terakreditasi atau yang ditunjuk 1. Dilakukan pada lahan selain lahan gambut;
oleh Gubernur; 2. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan
2. Memisahkan saluran air limbah permea bilitas lebih besar 15 cm/jam;
BIRU 3.
dengan limpasan air hujan;
Membuat saluran air limbah yang
3. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan
permea bilitas kurang 1,5 cm/jam;
kedap air ; 4. Tidak boleh dilaksanakan pada lahan dengan
4. Memasang alat pengukur debit kedalaman air tanah kurang dari 2 meter;
(flowmeter); 5. Tidak ada air larian (run off) yang masuk ke
5. Tidak melakukan pengenceran; sungai ;
6. Tidak melakukan by pass air 6. Tidak melakukan pengenceran air limbah yang
limbah; dimanfaatkan;
7. Memenuhi seluruh ketentuan yang 7. Tidak membuang air limbah pada tanah di luar
dipersyaratkan dalam sanksi lokasi yang ditetapkan dalam Keputusan;
administrasi. 8. Tidak membuang air limbah ke sungai bila
melebihi ketentuan yang berlaku.
Sekretariat PROPER
Gedung B Lantai 4
Kementerian Lingkungan Hidup
Jl. D.I. Panjaitan Kav 24 Jakarta 13410
Telp: 62-21-8520886 | Fax : 62-21-8520886
www.menlh.go.id/proper