Anda di halaman 1dari 16

GUGATAN DAN SANGGAHAN

Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP)


D3 Prodi Pajak
Rita Helbra Tenrini
DASAR HUKUM
UU No. 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan Sttd UU No.16 Tahun 2009
UU No. 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa
UU No.14 Tahun 2002 Tentang Pengadilan Pajak
Pengertian Gugatan dan Sanggahan
Pasal 1 (22) UU PPSP
Gugatan atau Sanggahan adalah upaya hukum terhadap pelaksanaan
penagihan pajak atau kepemilikan barang sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.

Pasal 1 (7) UU Pengadilan Pajak


Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak
atau penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau
terhadap keputusan yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung
Pajak atas pelaksanaan penagihan pajak
Pasal 23 (2) UU KUP
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap:
a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,
atau Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan
perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan
Pasal 26; atau
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan
Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan
prosedur atau tata cara yang telah diatur dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan
hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak.
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung
Pajak atas pelaksanaan penagihan pajak
Pasal 37 UU PPSP
(1) Gugatan Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan Surat
Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau
Pengumuman Lelang hanya dapat diajukan kepada badan
peradilan pajak.
(1a) Dalam hal gugatan Penanggung Pajak sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dikabulkan, Penanggung Pajak
dapat memohon pemulihan nama baik dan ganti rugi
kepada Pejabat.
(1b) Besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1a)
paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung
Pajak atas pelaksanaan penagihan pajak
Pasal 37 UU PPSP
(1c) Perubahan besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1b) ditetapkan dengan Keputusan Menteri
atau Keputusan Kepala Daerah.
(2) Gugatan Penanggung Pajak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari sejak Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang dilaksanakan.
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung
Pajak atas pelaksanaan penagihan pajak
Pasal 34 UU Pengadilan Pajak
(3) Penanggung Pajak yang disandera dapat mengajukan gugatan terhadap
pelaksanaan penyanderaan hanya kepada Pengadilan Negeri.
(4) Dalam hal gugatan Penanggung Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dikabulkan dan putusan pengadilan telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, Penanggung Pajak dapat memohon rehabilitasi nama baik
dan ganti rugi atas masa penyanderaan yang telah dijalaninya.
(5) Besarnya ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah
Rp.100.000,00 (seratus ribu rupiah) setiap hari.
(6) Perubahan besarnya nilai ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
ditetapkan oleh Menteri.
(7) Penanggung Pajak tidak dapat mengajukan gugatan terhadap
pelaksanaan penyanderaan setelah masa penyanderaan berakhir.
Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan
Pasal 40 UU Pengadilan Pajak
(1) Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia
kepada Pengadilan Pajak.
(2) Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap
pelaksanaan penagihan Pajak adalah 14 (empat belas)
hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan.
(3) Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap
Keputusan selain Gugatan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) adalah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima
Keputusan yang digugat.
Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan
Pasal 40 UU Pengadilan Pajak
(4) Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat
(3) tidak mengikat apabila jangka waktu dimaksud tidak
dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan penggugat.
(5) Perpanjangan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (4) adalah 14 (empat belas) hari terhitung sejak
berakhirnya keadaan di luar kekuasaan penggugat.
(6) Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu)
Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Gugatan.
Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan
Pasal 41 UU Pengadilan Pajak
(1) Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, seorang
pengurus, atau kuasa hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang
jelas, mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan penagihan, atau
Keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat.
(2) Apabila selama proses Gugatan, penggugat meninggal dunia, Gugatan
dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya,
atau pengampunya dalam hal penggugat pailit.
(3) Apabila selama proses Gugatan, penggugat melakukan penggabungan,
peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan
dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima pertanggung
jawaban karena penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran
usaha, atau likuidasi dimaksud.
Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan
Pasal 42 UU Pengadilan Pajak
(1) Terhadap Gugatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1),
dapat diajukan surat pernyataan pencabutan kepada Pengadilan
Pajak.
(2) Gugatan yang dicabut sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dihapus dari daftar sengketa dengan :
a. penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan
diajukan sebelum sidang;
b. putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam
hal surat pernyataan pencabutan diajukan setelah sidang atas
persetujuan tergugat.
(3) Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat diajukan
kembali.
Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan
Pasal 43 UU Pengadilan Pajak
(1) Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya
penagihan Pajak atau kewajiban perpajakan.
(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar tindak lanjut
pelaksanaan penagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) ditunda selama pemeriksaan Sengketa Pajak sedang
berjalan, sampai ada putusan Pengadilan Pajak.
Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan
Pasal 43 UU Pengadilan Pajak
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
diajukan sekaligus dalam Gugatan dan dapat diputus terlebih
dahulu dari pokok sengketanya.
(4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang
sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan
penggugat sangat dirugikan jika pelaksanaan penagihan
Pajak yang digugat itu dilaksanakan.
Syarat-syarat Gugatan dan Sanggahan
Pasal 38 UU PPSP
(1) Sanggahan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita
hanya dapat diajukan kepada Pengadilan Negeri.
(2) Pengadilan Negeri yang menerima surat sanggahan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) memberitahukan secara tertulis kepada
Pejabat.
(3) Pejabat menangguhkan pelaksanaan penagihan pajak hanya
terhadap barang yang disanggah kepemilikannya sejak menerima
pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
(4) Sanggahan pihak ketiga terhadap kepemilikan barang yang disita
tidak dapat diajukan setelah lelang dilaksanakan
Perbedaan antara pengajuan gugatan
dengan pengajuan banding
Perbedaan antara pengajuan gugatan dengan pengajuan banding yang prinsipil
adalah terletak pada objek yang diperselisihkan.
Pada proses banding objek yang disengketakan adalah materi perpajakan, sedangkan
pada proses gugatan objek yang dipermasalahkan adalah prosedur dan ketentuan
formal/tatacara dalam melaksanakan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
perpajakan.
Sebagai contoh penerbitan Surat Keputusan Keberatan yang dilakukan tanpa
terlebih dahulu memberikan Surat Pemberitahuan Untuk Hadir, pengumuman
lelang yang tidak sesuai prosedur, surat ketetapan pajak yang tidak berdasarkan
Nota Penghitungan, pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang tidak menyampaikan
SPT Tahunan sampai batas waktu yang ditentukan yang dilakukan tanpa terlebih
dahulu memberikan surat teguran ke Wajib Pajak, dll.
(Sumber : https://dahusna.wordpress.com/2009/08/20/g-u-g-a-t-a-n-
pengertian-definisi-persyaratan-dan-perbedaannya-dengan-pengajuan-banding/)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai