Anda di halaman 1dari 37

Marble et al, 1983.

SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.

Calkin dan Tomlinson, 1984

SIG merupakan sistem komputerisasi data yang


penting.

Aronoff, 1989.

SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada


kerja komputer yang memasukkan, mengelola,
memanipulasi dan menganalisa data serta memberi
uraian
Suatu komponen yang terdiri dari perangkat
keras, perangkat lunak, data geografis dan
sumberdaya manusia yang bekerja bersama
secara efektif untuk memasukan, menyimpan,
memperbaiki, memperbaharui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa
dan menampilkandata dalam suatu informasi
berbasis geografis
Interaksi keempat komponen SIG menjadi tolak
ukur keberhasilan suatu kegiatan SIG dengan
tujuan apapun.
SIG membutuhkan komputer dengan
spesifikasi lebih tinggi seperti
kapasitas memori (RAM), Hard-disk,
Prosessor serta VGA-Card untuk
menunjang kinerja pengolahan dan
penyimpanan data geografis.
Sekumpulan program aplikasi yang dapat
memudahkan kita dalam melakukan
berbagai pengolahan data, penyimpanan,
editing, hingga layout ataupun analisis
keruangan
Bahan dasar SIG adalah data dan informasi
spasial. Data riil yang terdapat di alam/dunia
akan diolah menjadi informasi yang terangkum
dalam sistem berbasis keruangan dengan
tujuan tertentu.
Data yang dikelola dalam SIG merupakan data
spasial, data yang berorientasi geografis, memiliki
sistem koordinat tertentu sebagai bahan
referensinya dan mempunyai dua bagian penting
yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi
deskriptif (attribute)
Informasi lokasi (spasial) informasi
terkait ruang misalnya informasi
lintang dan bujur, termasuk informasi
datum dan proyeksi (data geografis)

DATA SPASIAL
Informasi deskriptif (attribute) atau
informasi non spasial, atribut yang
melekat pada suatu lokalitas, misalnya
jenis bencana, kependudukan,
pendapatan pertahun dan sebagainya
(data demografis)
Format dalam bahasa komputer secara
sederhana berarti bentuk dan kode penyimpanan
data. Secara fundamental SIG bekerja dengan
dua tipe format/model geografis, yaitu
Model Data Vektor dan
Model Data Raster
Data Vektor
Bentuk bumi yang direpresentasikan dalam kumpulan
titik, garis, dan polygon (area). Informasi posisi titik,
garis dan polygon disimpan dalam bentuk x,y
koordinat. Suatu lokasi titik dideskripsikan melalui
sepasang koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan
sungai, dideskripsikan sebagai kumpulan dari
koordinat-koordinat titik. Bentuk polygon, seperti zona
projek, disimpan sebagai pengulangan koordinat yang
tertutup.
Model Data Vektor
Data Vektor
Keuntungan format data vektor adalah ketepatan
dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis
lurus. Sangat berguna umtuk analisa yang
membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis
data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan
lainnya, untuk mendefinisikan hubungan spasial dari
beberapa fitur.
Kelemahan format data vektor adalah
ketidakmampuannya dalam mengakomodasi
perubahan gradual.
Data Raster (Sel Grid)
Data yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Objek
geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang
disebut dengan pixel (picture element). Masing-masing
grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung
pada bagaimana image tersebut digambarkan. Misalnya,
pada sebuah image hasil penginderaan jauh dari sebuah
satelit, masing-masing pixel direpresentasikan sebagai
panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi
permukaan bumi dan diterima satelit dalam satuan luas
tertentu di sebut PIXEL
Model Data Raster (Sel Grid)
Data Raster (Sel Grid)
Resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran
pixelnya. Resolusi pixel menggambarkan ukuran
sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh
setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran
permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya
Resolusi Data Raster (Sel Grid)
Data Raster (Sel Grid)
Kelebihan data raster yaitu sangat baik digunakan
untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah
secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah,
vegetasi, suhu tanah, dsb.
Kekurangan data raster yaitu besarnya ukuran file.
Semakin tinggi resolusi grid-nya, semakin besar pula
ukuran filenya.
Masing-masing data memiliki kelebihan
dan kekurangan. Pemilihan format data
yang digunakan tergantung pada tujuan
penggunaan, data yang tersedia, volume
data yang dihasilkan, kemudahan
analisa, dsb.
Data vektor, lebih ekonomis dalam
ukuran file dan presisi lokasi. Tapi sulit
digunakan dalam komputasi matematik.
Data raster, membutuhkan ruang dan
presisi lokasinya rendah, tetapi mudah
digunakan secara matematis
PETA ANALOG
Yaitu peta bentuk cetak, antara lain peta tanah, peta
topografi, dsb. Umumnya dibuat dengan teknik
kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial
seperti koordinat, skala, arah mata angin, dsb.
Peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara
format raster diubah menjadi format vektor melalui
proses dijitasi sehingga menunjukkan koordinat
sebenarnya di permukaan bumi.
PETA ANALOG
DATA SISTEM PENGINDERAAN JAUH
Antara lain citra satelit, foto udara.
Sumber data terpenting bagi SIG karena ketersediannya
secara berkala. Bermacam-macam satelit dengan
spesifikasinya masing-masing di ruang angkasa,
membuat kita bisa menerima berbagai jenis citra satelit
untuk berbagai tujuan pemakaian
Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster
DATA SISTEM PENGINDERAAN JAUH
DATA HASIL PENGUKURAN LAPANGAN
Pengukuran dengan menggunakan kompas, GPS, tripod
Data pengukuran lapangan hasil teknik penghitungan
sendiri pada umumnya merupakan sumber data atribut
seperti batas administrasi, batas kepemilikan lahan,
batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb.
Teknologi GPS (Global Positioning System) merupakan
terobosan penting dalam penyediaan data SIG.
Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan
berkembangnya teknologi. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format vektor
DATA HASIL PENGUKURAN LAPANGAN
- Alat pengukuran lapangan
Kesalahan atau keterbatasan data spasial menentukan
kualitas suatu produk SIG yang akhirnya dapat
mempengaruhi pengambilan kebijakan tergantung tujuan
penggunaan data.
Kesalahan atribut, pada suatu klasifikasi atau pemberian
label pada kenampakan geografis
Kesalahan posisi, kesalahan pada lokasi atau posisi
ataupun tinggi dari kenampakan geografis
Temporal accuracy, keakuratan data yang terkait dengan
waktu
Completeness, kelengkapan informasi yang terkandung
pada suatu peta
Secara garis besar ada empat tahapan utama dalam SIG :

Tahap Input Data


Tahap Pengolahan Data
Tahap Analisis Data
Tahap Output
Perkembangan teknologi juga terjadi dalam sistem
infomasi geografis. Aplikasi SIG sudah hampir
menyentuh seluruh bidang dalam kehidupan, terutama
dalam bidang perencanaan pembangunan, kesehatan,
pertanian, militer, sosial budaya hingga politik. Beberapa
model aplikasi SIG saat ini :
Bidang Kebencanaan
Bidang kesehatan
Bidang Perencanaan Pembangunan
Bidang Kebencanaan
Penggunaan SIG paling umum adalah untuk pemetaan kawasan
rawan bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana kontigensi,
dsb.

Bidang Kebencanaan Peta Ancaman Gunung Api


Bidang Kesehatan
Penggunaan SIG paling umum adalah untuk memetakan sebaran
pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti Rumah
Sakit, puskesmas, posyandu hingga pustu, sebaran kepadatan
penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dsb. Penggunaan SIG
membantu efektifitas pengambilan kebijakan terkait masalah-
masalah kesehatan.
Bidang Kesehatan Peta Jangkauan Pelayanan Kesehatan
Bidang Perencanaan Pembangunan
Sektor ini paling giat dalam penggunaan GIS untuk
memudahkan para perencana dalam mengelola data dan
informasi yang banyak dan berseri. Sehingga membantu
dalam mengefisiensikan biaya, dan tenaga serta
memudahkan dalam pengambilan kebijakan yang efektif
untuk diterapkan di daerah perencanaannya. Umumnya
teknologi SIG digunakan untuk membuat peta kondisi
sekarang, kemudian peta-peta kesesuaian lahan, baik
untuk pertanian, industri ataupun perencanaan jaringan
jalan.
Bidang Perencanaan Pembangunan Peta Tumpang Tindih Izin HPH
Gambar ini
memperlihatkan metode
tupang susun (overlay)
setiap layer dalam
pemetaan pelanggan
UPTD PAL
Konsep layer data adalah representasi data spasial
menjadi sekumpulan peta tematik yang berdiri sendiri
sesuai tema masing-masing, tetapi masih terikat dalam
suatu kesamaan lokasi. Yang memudahkan kita untuk
melakukan penelusuran dan analisis data serta efisiensi
pengolahan data.
Atribut adalah nilai data ataupun informasi yang
terangkum pada satu lokasi.

Anda mungkin juga menyukai