Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

ANTERIOR ISKEMIK
OPTIK NEUROPATI
MOHAMMAD GIBRAN USAMAH
2012730062
KASUS
Identitas

Nama : Ny. K
Usia : 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ciherang RT 8/RW 9, Gunung Malang, Sukabumi, Jawa Barat
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Suku : Sunda
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

Kedua mata buram, sulit melihat sejak 2 minggu sebelum


masuk Rumah Sakit

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan kedua mata buram, sulit melihat sejak 2 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Keluhan ini terjadi secara mendadak, yang diawali dengan pandangan pada mata kanan sedikit
kabur, pandangan pada kedua mata semakin gelap tidak seperti dulu. Pasien merasa seperti melihat
dengan teropong, sudut sudut mata hitam gelap. Pasien mengeluh apabila berjalan sering menabrak dan
tersandung karena merasa penglihatannya menyempit dan samar-samar untuk melihat benda-benda yang
ada disekitarnya.
Anamnesis
Pasien mengaku sering merasa sakit kepala, namun setelah diberikan obat dari dokter sakit kepala
hilang. Pasien merasa nyeri pada bagian kepala sebalah kanan dan kaku saat mengunyah. Pasien
juga mengeluhkan sering merasa nyeri pada sendi sendi tangan dan jari. Tiga tahun Sebelum
masuk rumah sakit pasien tertiban buah kelapa yang jatuh dari pohonnya, sejak saat itu pasien
merasa baal pada bagian pipi sebalah kiri dan lidahnya. Gatal, belekan, mata berair, mata merah
disertai nyeri pada mata disangkal oleh pasien. Selain itu melihat pelangi disekitar lampu dan
melihat kilatan cahaya terang juga disangkal oleh pasien. Pasien juga menyangkal tidak ada mual
muntah.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien menyangkal adanyan riwayat kelainan mata sejak lahir, riwayat memiliki penyakit
pada mata sebelumnya, riwayat mengalami trauma pada mata sebelumnya, riwayat
menjalani operasi pada mata sebelumnya, riwayat memiliki penyakit kencing manis, darah
tinggi dan asam urat juga disangkal, Riwayat penggunaan obat dan obat tetes mata dalam
jangka waktu lama disangkal.
Anamnesis

RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA

Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa, tidak ada riwayat keluarga menderita
kencing manis, darah tinggi dan asam urat

RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pemeriksaan Fisik

TANDA VITAL STATUS GENERALIS

Kesadaran : Compos mentis Kepala : Normocephal, rambut hitam


Tekanan Darah : 110/70 mmHg Mata : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Nadi : 80 x/menit Hidung : Simetris, deviasi septum (-), sekret (-)
Pernapasan : 16 x/menit Telinga : Bentuk daun telinga normal, sekret (-)
Suhu : 36, 5 C Mulut : Mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-)
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1-T1 tenang.
KGB : Tidak teraba pembesaran.
Thorax : Jantung : BJ I-II reguler, murmur(-), gallop (-).
Paru : Vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
Abdomen : Supel, nyeri tekan (-), hepatospleinomegali (-)
Ekstremitas :Superior: Akral hangat, edema -/-, CRT< 2dtk
Inferior: Akral hangat, edema -/-, CRT< 2dtk
STATUS OFTALMOLOGI

OCULUS DEXTRA PEMERIKSAAN OCULUS SINISTRA


1/60 Visus 6/40

+ Koreksi +

Gerak bola mata normal, ortoforia (-), Gerak bola mata normal, ortoforia (-),
enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus Bulbusokuli enoftalmus (-), eksoftalmus (-), strabismus
(-) (-)

Edema (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-), Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan (-),
blefarospasme (-), lagoftalmus (-), blefarospasme (-), lagoftalmus (-),
ektropion (-), Palpebra ektropion (-),
entropion (-) entropion (-)

Edema (-),injeksi konjungtiva (-), injeksi Konjungtiva Edema (-),injeksi konjungtiva (-), injeksi
siliar (-) siliar (-)

Warna putih Sklera Warna putih

Kejernihan (+), ulkus (-) Kornea Kejernihan (+), ulkus (-)


sikatriks (-) sikatriks (-)
Kejernihan (+), ulkus (-) Kornea Kejernihan (+), ulkus (-)
sikatriks (-) sikatriks (-)
Jernih, kedalaman cukup, hipopion CameraOculiAnterior Jernih, kedalaman cukup, hipopion
(-), hifema (-) (COA) (-), hifema (-)
Kripta (+), warna hitam, edema (-), Iris Kripta (+), warna hitam, edema (-),
sinekia (-), atrofi (-), sinekia (-), atrofi (-),
Bulat, Sentral, reguler, Diameter: Bulat, Sentral, Reguler, Diameter:
3mm, refleks pupil L/TL: +/+ Pupil 3mm,
refleks pupil L:TL +/+
Jernih Lensa Jernih

10 mmHg NCT 9 mmHg


Dokumentasi

OD OS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

Hb 13, 7 % 12-14

Leukosit 9.300/mm3 4000-11000/mm3

Trombosit 284.000/mm3 150000-400000/mm3

Hematokrit 43 % 36-46 %

GDS 83 mg/dL <180 mg/dL

CRP

ASTO

Tes Buta Warna : Baik


DIAGNOSIS

WORKING DIAGNOSIS :
Neuropati Optik Bilateral
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS :
Glaukoma Kronik
PENATALAKSANAAN

Injeksi :
Metil Prednisolon 125 mg 4x2 ampul
Ranitidine 2x1 ampul
Mecobalamin 2x1 ampul
Citicoline 2x1 ampul
TINJAUAN PUSTAKA
Defini Optic neuropati adalah keadaan dimana
terjadi penurunan daya penglihatandan
si defek lapang pandang yang disertai
pembengakakan diskus optikus. Anterior
Neuropati Optik Iskemik Optik Neuropati (AION) adalah
Iskemik Anterior penyebab utama akut optik neuropati
pada penderita usia lanjut.
Pasien mengeluhkan terjadinya
penurunan penglihatan secara
mendadak dan gangguan lapang
pandangan.
Etiolo
Neuropati optik iskemik anterior gi infark
adalah
segmental atau generalisata pada bagian prelaminer atau
laminar nervus optikus yang disebabkan oleh oklusi arteri
siliaris posterior minor. Neuropati optik iskemik anterior
juga disebabkan oleh arteritis sel raksasa dan berbagai
penyakit vaskuler lainnya.
Penyebab pasti jejas iskemik pada NOIANA masih
belum diketahui, namun fakta terkini menunjukkan
iskemia disebabkan oleh oklusi pembuluh darah kecil yang
memperdarahi diskus optikus.
Kasus NOIANA penggunaan fosfodiesterase, seperti
sildenafil atau Viagra akibat efek hipotensi, dilatasi vena,
dan kongesti vaskuler yang ditimbulkannya, namun
hubungan keduanya masih belum terbukti secara kuat
Frequensi
United States
Neuropati optik iskemik anterior arteritis
merupakan 5-10% kasus neuropati optik
iskemik anterior.44 Berdasarkan hasil analisis
epidemiologi oleh Olmsted County, Amerika
Serikat dalam kurun waktu 50 tahun, insidens
Epidemiol
rata-rata kasus arteritis sel raksasa sekitar
18,8 kasus per 100.000 penduduk yang ogi
berusia 50 tahun atau lebih.33 Neuropati optik
anterior terjadi pada 25% pasien arteritis sel
raksasa yang tidak ditatalaksana.
1. Usia : terjadi pada pasien yang lebih tua (dengan usia rata-
rata 70 tahun). Berdasarkan data penelitian pada 85 pasien
arteritis sel raksasa dengan NOIAA, usia rata-rata pasien
adalah 76,27 (dengan rentang usia antara 57-93 tahun).66
2. Jenis Kelamin : Insidens NOIAA pada wanita lebih tinggi
dibandingkan dengan pria.88 Perbandingan kasus NOIAA pada
wanita dan pria adalah 2,45 (71%):1 (29%).
3. Ras : Frekuensi kasus meningkat seiring dengan
pertambahan garis lintang.88 Kasus arteritis sel raksasa
paling banyak terjadi pada ras Kaukasoid. Namun, beberapa
kasus arteritis sel raksasa pernah dilaporkan di India.
KLASIFIK
18

ASI
Neuropati optik iskemik anterior (NOIA)
1. Neuropati optik iskemik anterior arteritis (NOIAA)
2. Neuropati optik iskemik anterior non-arteritis (NOIANA).
Neuropati optik iskemik anterior
arteritis (NOIAA)

Neuropati optik iskemik anterior biasanya


terjadi dalam beberapa minggu pertama
dari onset awal dan jarang terjadi setelah 9
bulan arteritis sel raksasa menghilang.
Arteritis sel raksasa vaskulitis idiopatik
yang umumnya menyerang pasien usia
lanjut a.temporalis superfisialis,
a.oftalmika, a. siliaris posterior, dan arteri
di bagian proksimal vertebra
Neuropati optik iskemik anterior
arteritis (NOIAA)

Gambar 2.1 Arteritis sel raksasa (giant cell


arteritis). Kiri: arteri temporal yang tampak
berkelok-kelok; tengah: gambaran histologis
menunjukkan distrupsi lamina elastis internal,
proliferasi tunika intima, dan beberapa sel
raksasa; kanan: penampakan klinis arteritis sel
raksasa pascabiopsi arteri temporalis superfisialis.
Gejala Klinis
Hilangnya penglihatan uniokuler tiba-tiba
profound yang nyeri periokuler dan didahului oleh
pandangan gelap dan kilatan cahaya.8
Hilangnya penglihatan dan kesuraman (dimming)
nervus optikus pada NOIAA terjadi selama beberapa
minggu. Hilangnya penghilatan umumnya berat
Tanda dan Gejala
Pasien mengalami hilangnya penglihatan pada mata
yang sakit tanpa disertai nyeri dalam beberapa jam
hingga hari
Tajam penglihatan berkurang. Hilangnya lapang
pandang umumnya terjadi
Defek altitudinal dan varian lain defek arkuata paling

sering terjadi
Edema diskus optik tampak pada onset awal penyakit

dan berlanjut menjadi hilangnya penglihatan


Gangguan ini disebabkan oleh infark nervus optikus
retrolaminer (bagian di belakang lamina kribrosa) akibat
oklusi atau penurunan perfusi arteri silier posterior minor.
Perdarahan flame peripapiler dan penyempitan arteriol
retina sering kali tampak
Neuropati Optik Iskemik Anterior Non
Arteritis (NOIAA)
Hilangnya penglihatan monokuler dan tiba-tiba tanpa disertai nyeri
Gejala prodromal visual transien.
Pasien sering mengalami gangguan penglihatan saat bangun tidur
terkait hipotensi sistemik nokturnal.
Gangguan ketajaman penglihatan bervariasi dari penurunan visus
ringan hingga tidak ada proyeksi sinar.
Defek lapang pandang pada kasus NOIANA terdiri atas hemianopia
altitudinal kebanyakan melibatkan lapang pandang inferior
Rasio cup/disk pada kasus NOIANA hampir selalu rendah
Perbedaan Neuropati Optik Iskemik Arteritis dan Neuropati
Optik Iskemik Non-arteritis
Pemeriksaan Penunjang NOIAA
Laju endap darah pada arteritis sel raksasa lebih dari
60 mm/jam
CRP
Biopsi arteri temporal Bervariasi
1. Inflamasi granulomatosa segmental pada taut tunika
intima dan media dinding arteri
2. menunjukkan reaksi inflamasi campuran dengan
infiltrasi sel mononuclear tanpa pembentukan sel raksasa
3. vaskulitis pembuluh darah kecil mengelilingi arteri
temporalis normal
Pemeriksaan Penunjang NOIANA
Angiografi fluorescens pada stadium akut NOIA
menunjukkan penurunan perfusi diskus optikus
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan NOIAA
Tujuan utama terapi NOIAA (selain mencegah komplikasi vaskuler sistemik)
adalah mencegah hilangnya penglihatan mata kontralateral karena jika ditangani
dengan tepat, mata sebelahnya akan mengalami keluhan yang sama.

Prednisolon oral dengan dosis awal 80-100 mg/hari.


Hidrokortison intravena dengan dosis 250-500 mg dapat diberikan sebagai
alternatif bila terapi oral tidak dimungkinkan.
Lama pengobatan ditentukan oleh gejala pasien dan nilai LED.
Penatalaksanaan
Untuk kasus NOIANA, hingga saat ini belum ada terapi yang
terbukti secara klinis bermanfaat dan memberikan efek jangka
panjang.
Berbagai terapi farmakologis, seperti kortikosteroid, brimonidin,
levodopa, antikoagulan, difenilhidantoin, dan norepinefrin dapat
dipertimbangkan dalam manajemen kasus NOIANA Berbagai terapi
farmakologis, seperti kortikosteroid, brimonidin, levodopa,
antikoagulan, difenilhidantoin, dan norepinefrin dapat
dipertimbangkan dalam manajemen kasus NOIANA
Prognosis
Prognosis NOIAA sangat buruk karena hilangnya
penglihatan biasanya permanan. Meskipun
awalnya mata yang sakit dapat membaik dan
jarang dijumpai keterlibatan bilateral simultan,
perbaikan pada kasus NOIAA umumnya tidak
signifikan. Prognosis NOIANA lebih baik daripada
NOIAA.8 Kasus NOIANA yang tidak ditangani
umumnya tetap stabil setelah mencapai titik
terendah fungsi penglihatan. Pada kebanyakan
pasien, tidak dijumpai hilangnya penglihatan
lebih lanjut.4,8
4,8 Hanya sedikit pasien yang
mengalami hilangnya penglihatan progresif
setelah 6 minggu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai