Anda di halaman 1dari 35

BRONCHOPNEUMONIA

Bronchopneumonia
Peradangan yang mengenai parenkim paru,
distal dari bronkiolus terminalis yang
mencangkup bronkiolus respiratorius, dan
alveoli, serta menimbulkan konsolidasi
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas
setempat. Bisa mengenai lebih dari satu
tempat.
Lebih sering merupakan infeksi sekunder
terhadap berbagai keadaan yang melemahkan
daya tahan tubuh
Sebagai infeksi primer biasanya hanya
dijumpai pada anak-anak dan orang tua
Etiologi
Pada neonatus dan bayi kecil: Streptococcus
group B dan bakteri Gram negatif seperti E.
Colli, Pseudomonas atau Klebsiella.
Pada bayi yang lebih besar dan anak balita:
Streptococcus pneumonia, Haemophillus
influenzae tipe B dan Staphylococcus aureus.
Pada anak yang lebih bedar dan remaja:
selain bakteri tersebut, sering juga
Mycoplasma pneumoniae.
Patogenesis
Stadium I (4 12 jam pertama) kongesti
Stadium II (48 jam berikutnya) hepatisasi
merah
Stadium III (3 8 hari) hepatisasi kelabu
Stadium IV (7 11 hari) resolusi
Stadium kongesti respon peradangan awal
pelepasan mediator-mediator inflamasi & komplemen
prningkatan permeabilitas kapiler paru perpindahan
eksudat interstisium edema
Stadium hepatisasi merah alveolus terisi sel darah
merah, eksudat, fibrin, leukosit lobus padat paru
merah
Stadium hepatisasi kelabu sel darah putih
mengkolonisasi paru fagositosis sisa2 sel & eritrosit
diresorbsi lobus berisi fibrin & leukosit paru kelabu
Stadium resolusi sisa2 fibrin & eksudat lisis
diabsorbsi makrofag paru kembali ke semula
Gambaran Klinis
Biasanya didahului oleh peradangan saluran
nafas bagian atas seperti batuk, pilek selama
beberapa hari disertai kenaikan suhu tubuh
yang tiba-tiba.
Umumnya gelisah, dispneu, pernafasan cepat
dan dangkal disertai pernafasan cuping
hidung.
Gambaran Klinis
Peningkatan nafas diikuti dengan retraksi dari
intercostal, subkostal, dan suprasternal, dan
penggunaan otot pernafasan aksesorius.
Pada perkusi toraks sering tidak ditemukan
kelainan.
Pada auskultasi mungkin hanya terdengar
ronki basah nyaring halus atau sedang.
Pemeriksaan Penunjang
Darah perifer lengkap
Pneumonia virus: leukosit dapat normal atau
meningkat (biasanya tidak lebih dari 20.000/mm3)
dengan predominan limfosit.
Pneumonia bakterial, terjadi peningkatan leukosit
antara 15.000 40.000/mm3 dan predominan
PMN.
Pemeriksaan Penunjang
Radiologis
Pada foto rontgen dada terlihat infiltrat alveolar
yang dapat ditemukan di seluruh lapangan paru.
Mikrobiologis
Pemeriksaan mikrobiologik untuk diagnosis
pneumonia anak tidak rutin dilakukan kecuali pada
pneumonia berat yang dirawat di RS.
Diagnosis
Berdasarkan kriteria WHO (2009)
1. Bukan Pneumonia
Bila tidak ditemukan sesak napas dan napas
cepat
2. Pneumonia
Bila tidak ada sesak napas
Ada napas cepat dengan laju napas:
Anak umur < 2 bulan : > 60 x/mnt
Anak umur 2-11 bulan: > 50 x/mnt
Anak umur 1-5 tahun : > 40 x/mnt
Anak umur > 5 tahun : > 30 x/mnt
Diagnosis
3. Pneumonia berat
Bila ada sesak napas (pernapasan cuping hidung
dan atau retraksi)
Dalam keadaan sangat berat dapat dijumpai :
Tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau
memuntahkan semuanya
Kejang, letargis atau tidak sadar
Sianosis
Distress pernapasan berat
Berdasarkan umur penderita

Pneumonia neonatus dan bayi kecil


Pneumonia balita dan anak yg lebih besar
Berdasarkan status penderita

Community aquired pneumonia


(Pneumonia komunitas)
Hospital acquired Pneumonia (Nosocomial Pneumonia)

Pneumonia pada Immunocompromised Host

Pneumonia aspirasi
Pneumonia komunitas

Pneumonia Tipik
Pneumonia Atipik
Pneumonia Tipik
Demam tinggi
Badan rasa dingin,
Batuk produktif ada dahak ( warna yang
khas)
Nyeri dada
Fisik Konsolidasi paru, didapatkan rhonki
basah
Pneumonia Tipik
Laboratorium: Leucositosis Kuman +
dalam sputum (Gram)
Biakan kuman (+).
Kuman: S. pneumonia, S. Aureus, H.
influenza, M. catharalis, Pseudomonas.
Klebsiella, Dll.
Pneumonia Atipik.
Gambaran Klinik
Demam tak terlalu tinggi
Batuk tak produktif
Nyeri kepala, dan otot
Mual, muntah, diare
Pneumonia Atipik
Kuman:
M. Pneumonia, C. Pneumonia, Moraxella
Catarhhalis,, Virus dan lain2.
Laboratorium:
Leukositosis ringan atau Normal
Sputum (-), Biakan sering Negative
Akhir ini dgn serologik/ molekular biologi
(PCR)
DD

Virus vs Bakteri (onset, jumlah leukosit, radiology


, produktivitas batuk,toksisitas )

Tipik vs Atipik

Bronkiolitis
Asma
TB Paru
Pneumonia
Tipik Atipik
Demam Tinggi Tidak terlalu tinggi
Badan terasa dingin
Batuk Produktif Tak Produktif
Keluhan Nyeri dada Nyeri kepala/ otot
Lekosit Leukositosis Leukositosis ringan/ N
Gram Positif Negatif
Sputum Biakan(+) sering Negatif
Kuman S.pneumonia M.pneumonia
S.aureus C.pneumonia
H.influenza M.catahalis
Virus
Gejala Klinik Pneumonia
1. G/ inf nonspesifik & toksisitas spt : demam, skt kpla,
iritabel, gelisah, g3 GI tract, nfs mkn

2. G/ sal pnfsn bwh spt : batuk, takipnu, nfs cuping hdng,


sesak, merintih, sianosis,dll.

3. Td pneu berupa : retraksi, perkusi pekak, fremitus


melemah, suara nfs melemah, ronkhi

4. Td efusi pleura/empiema spt: grk dada ttinggal di dae efusi,


pekak, fremitus melemah, suara nfs tubuler tepat di atas bts
cairan, friction rub, nyeri dada krn iritasi pleura, kaku kuduk
bila tdp iritasi pleura lobus atas, nyeri abd bl iritasi
mengenai diafragma pd pneu. lobus ka bwh.

5. Td. inf xtra pulmonal


Asma
Mengi berulang dan / atau batuk persisten
dengan kharakteristik :
Timbul episodik
Cenderung malam hari / dini hari
Musiman
Setelah aktivitas fisik
Riwayat asma atau atopi
DIAGNOSIS ASMA
Batuk dan atau wheezing

Riwayatt penyakit Tidak jelas asma :


Patut diduga asma : Pmrx fisik -Timbul masa neonatus
-episodik Uji tuberkulin -- gagal tumbuh
-nokturnal/morning drip --infeksi kronik
-- musiman -Muntah/tersedak
-- pajanan thd pencetus -- kelainan fokal paru
-- riwayat atopi pasien keluarga -- kelainan sistem KV

Periksa peak flow meter


atau spirometri untuk menilai :
-Reversibiliitas (15%) Pertimbangkan pmrx :
-- variabilitas (15%) -Foto Ro toraks & sinus
-- uji faal paru
- uji respon thdp bronkodilator
dan steroid sistemik 5 hari
-Uji provokasi bronkus
Berikan bronkodilator -- uji keringat
Tidak berhasil
-- uji imunologis
- pmrx motilitas silia
-- pmrx refluks GE
Berhasil

Tidak mendukung Mendukung


diagnosis lain diagnosis lain
Diagnosis kerja : Asma

Diagnosis & pengobatan penyakit lain


Berikan obat anti asma :
Bila tidak berhasil nilai ulang
Diagnosis dan ketaatan berobat
Pertimbangkan Bukan asma
asma
DIAGNOSIS BRONKIOLITIS
Anamnesis : pilek ringan, batuk, dan demam
PF : takikardi, takipnea, peningkatan suhu
>38,5 C. Terkadang konjungtivitis ringan dan
faringitis
Wheezing
Napas cuping hidung dan retraksi interkostal
Dapt ditemukan ronki
Trkadang bisa apnea pada bayi <6bulan
LABORATORIUM
Darah rutin kurang bermakna krna jumlah
leukosit biasanya normal
Foto Ro thorax hiperinflasi dan infiltrat, ttpi
gmbran ini tdak spesifik dan dpat didptkan pda
asma, pneumonia viral/ atipikal dan aspirasi.
Untuk mendptkan RSV dilakukan kultur virus,
rapid antigen detection tests atau PCR dan
pengukuran titer antibodi pada fase akut dan
konvalesens
Tatalaksana Bronkopneumonia
Sebagian besar anak tidak perlu rawat inap
Indikasi rawat tgt berat-ringan penyakit :
Toksis
Distres pernapasan
Tidak mau makan/minum
Ada penyakit dasar lain
Komplikasi
Neonatus & bayi kecil dgn susp. pneumonia
Tatalaksana Bronkopneumonia
Dasar tatalaksana :
Pengobatan kausal dan suportif
Penanggulangan penyakit penyerta
Pemantauan & mengatasi komplikasi

Terapi antibiotik harus segera diberikan pada


anak dengan pneumonia yg diduga
disebabkan oleh bakteri
Tatalaksana Rawat Jalan
Ringan : 1st line Ab - Oral
Amoksisilin 25 mg/kgBB
Kotrimoksazol 4 mg/kgBB TMP 20 mg/kgBB sulfametoksazol

Makrolid : terapi alternatif beta-laktam utk


pengobatan inisial pneumonia, dengan
mempertimbangkan aktivitas ganda thd
S.pneumoniae dan bakteri atipik
Tatalaksana Rawat Inap
1st line Ab : beta-laktam atau kloramfenikol
2nd line Ab : gentamisin, amikasin, sefalosporin
Terapi Ab diteruskan 7-10 hari pd pneumonia
tanpa komplikasi
Kombinasi beta-laktam, ampisilin/amoksisilin
+ kloramfenikol : pneumonia berat 2-24 bulan
Penisillin G 25.000 U/kgBB tiap 4 jam
Kloramfenikol 15 mg/kgBB tiap 6 jam
Seftriakson 50 mg/kgBB tiap 12 jam
Tatalaksana Rawat Inap
Pada neonatus & bayi kecil : terapi awal Ab IV
sesegera mungkin sering tjd sepsis dan
meningitis rekomendasi Ab spektrum luas :
kombinasi beta-laktam / klavulanat dengan
aminoglikosid / sefalosporin generasi ketiga

Bila keadaan sudah stabil Ab Oral 10 hari


Tatalaksana Rawat Inap
Pada balita & anak lebih besar :
Ab beta-laktam dengan/tanpa klavulanat
Ab beta-laktam/klavulanat + makrolid baru (IV) /
sefalosporin generasi ketiga kasus lebih berat

Keadaan stabil Ab Oral dan rawat jalan


Pencegahan
Vaksinasi :
Influenza setiap tahun
PVC bulan ke 2, 4, 6, 15-18 booster 5 tahun
Komplikasi
Empiema torasis ( tersering pd pneu.bakteri )
Miokarditis ( tersering pd usia 2-24 bulan )
Perikarditis purulenta
Pneumotoraks
Meningitis purulenta
Prognosis
Prognosis tgt usia ps, daya tahan ps,
pengobatan adekuat, dan kemungkinan
komplikasi yang terjadi
Usia <2 bulan lebih sering tjd komplikasi
bahkan sampai kematian
Daya tahan : terkait vaksinasi
Pengobatan adekuat : prognosis lebih baik
Miokarditis : fatal

Anda mungkin juga menyukai