Tutor 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 50

DEFINISI UJI KLINIS

Uji Klinik atau Studi Klinik adalah setiap penelitian pada


subyek manusia yang dimaksudkan untuk menemukan
atau memastikan efek klinik farmakologik dan/atau
farmakodinamik lainnya dari produk yang diteliti,
dan/atau mengidentifkasi setiap reaksi yang tidak
diinginkan terhadap produk yang diteliti dan/atau
untuk mempelajari absorpsi distribusi metabolisme dan
ekskresi dari produk yang diteliti dengan tujuan untuk
memastikan keamanan dan/atau efektivitasnya.

(Badan Pengawas Obat dan Makanan)


Clinical trials are research studies that explore
whether a medical strategy, treatment, or
device is safe and effective for humans. These
studies also may show which medical
approaches work best for certain illnesses or
groups of people. Clinical trials produce the
best data available for health care
decisionmaking.

(U.S National Heart, Lung, and Blood Institute)


FASE-FASE UJI KLINIS
dilakukan pada manusia sehat,
FASE 1 bertujuan untuk menentukan dosis
tunggal yang dapat diterima

Dilakukan pada 100-200 orang penderita


FASE 2 untuk melihat apakah efek farmakologik
yang tampak pada fase I berguna atau
tidak untuk pengobatan

dilakukan pada sekitar 500 penderita


FASE 3 yang bertujuan untuk memastikan
bahwa suatu obat baru benar-benar
berkhasiat

FASE 4
pengamatan terhadap obat yang
telah dipasarkan
TUJUAN UJI KLINIK
Memastikan efektivitas keamanan dan
gambaran efek samping yang seringtimbul
pada manusia akibat pemberian suatu obat.
Membuktikan atau menilai manfaat klinik
suatu obat, pengobatan, atau strategi
terapetik tertentu secara objektif dan benar.
Syarat uji klinik
Harus melalui tahapan pengembangan obat

Tahapan ini memerlukan waktu yang lama


dan mencakup beberapa point di
antaranya adalah
Tahapan pengembangan obat
1. Meniliti dan skrining bahan obat.
2. Mensintesis dan meneliti zat/senyawa analog
dari obat yang sudah ada dan diketahui efek
farmakologinya
3. Meneliti dan mensintesis dan membuat variasi
struktur
4. Dikembangkan obat alami dengan serangkaian
pengujian yang dilaksanakan secara sistematik,
terencana dan terarah untuk mendapatkan data
farmakologik yang mempunyai nilai terapetik
Ada 2 tahap pengembangan obat

Pengembangan
obat

praklinik Uji klinik


Uji pra-klinik

Uji farmakodinamika :Untuk mengetahui apakah bahan


obat menimbulkan efek farmakologik seperti yang
diharapkan atau tidak, titik tangkap, dan mekanisme
kerjanya

Uji farmakokinetik:Untuk mengetahui ADME serta


merancang dosis dan auran pakai
Uji pra-klinik

Uji toksikologi: mengetahui ke


amananya

Uji farmasetika:Tentang formulasi, standarisasi,


stabilitas, bentuk sediaan yang paling sesuai dan
cara penggunaannya
Uji pra-klinik Uji klinik

Langkah

Fase 1
Fase 2
Fase 3
Fase 4
Kerangka Proposal Uji Klinis
BAB I

Pendahuluan
Latar Belakang
Meningkatnya pasien diabetes melitus di
dunia maupun di indonesia
Kandungan sulfonil urea dan metformin yang
kurang maksimal untuk meningkatkan kadar
insulin pasien diabetes melitus
Kandungan dalam obat diabetol yang terbukti
secra pra-klinik dapat menurunkan kadar gula
darah dan mempunyai efek yang minimal.
Rumusan Masalah

Apakah diabetol lebih efektif dalam


menurunkan glukosa darah pada pasien yang
menderita Diabetes melitus Tipe 2
dibandingkan obat golongan sulfonil urea dan
metformin?
Apakah diabetol mempunyai efek samping
yang minimal dibandingkan obat golongan
sulfonil urea dan metformin?
Apa saja kandungan senyawa yang terdapat
Tujuan Penelitian

Tujuan
Tujuan umum

Tujuan khusus
Manfaat Penelitian

Bagi peneliti

Bagi masyarakat

Bagi pemerintah

Bagi institusi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia


Hipotesis

Secara etiomologis
Hypo : kurang
Thesis : pendapat
Secara teknis
Keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan
data yang diperoleh dari sample penelitian
Secara statistik
Mengenai keadaan parameter yang akan diuji melalui
statistik sample
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi DM
2. Klasifikasi DM
3. Patofisiologi DM
4. Tanda dan Gejala DM
5. Kriteria Diagnosis
6. Tatalaksana DM
Definisi DM
Suatu penyakit atau gangguan metabolisme
kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai
dengan gangguan metabolisme karbohidrat,
lipid dan protein sebagai akibat dari
insufisiensi fungsi insulin (WHO)
Klasifikasi DM
Klasifikasi
DM

Gestational
Type 1 Type 2
Diabetes

Resisten
Autoimun
insulin

Defisiensi
LADA
insulin

Idiopatik
Patofisiologi DM
Defisiensi insulin dapat terjadi melalui 3 jalan,
yaitu :
a.Rusaknya sel-sel pankreas karena pengaruh
dari luar (virus, zat kimia tertentu, dll).
b.Desensitasi atau penurunan reseptor glukosa
pada kelenjar pankreas.
c.Desensitasi/kerusakan reseptor insulin (down
regulation) di jaringan perifer(Manaf, 2009).
Patofisiologi DM
INSULIN AND GLUCOSE DISPOSAL
Gluconeogenesis
Glycogenolysis
Insulin Glycogen synthesis

Blood glucose

Glycogen synthesis Glucose uptake


Free fatty acid release
Glucose uptake
Glycolysis
Gluconeogenesis (amino acids)

Blood glucose

Glucose uptake
Protein degradation amino acids

Glucose uptake
Tanda dan Gejala DM
Keluhan Klinis Diabetes

Keluhan khas (+) Keluhan khas (-)


GDP 126 <126 GDP 126 110-125
<110
GDS 200 <200 GDS 200 110-199

Ulang GDS

GDP 126 <126


TTGO GD
GDS 200 <200

200 140-199 <140

Diabetes Melitus TGT GDPT Normal

Langkah-langkah diagnostik DM dan TGT


Tatalaksana DM
Insulin
mekanisme kerja : menyerupai insulin endogen

rute pemberian : parenteral

(diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 yg tidak terkontrol


dengan cara lain)

efek samping : hipoglikemia


Tiazolidindion (Rosiglitazon dan
Pioglitazon)
mekanisme kerja : dapat mengurangi resistensi insulin perifer,
menyebabkan penurunan glukosa plasma

rute pemberian : oral

indikasi : diabetes tipe 2 yg tidak terkontrol secara adekuat dengan


diet atau kombinasi diet dengan hipoglikemik oral lain

kontraindikasi : gangguan hepatik, riwayat gagal jantung

efek samping : gangguan GI, peningkatan BB, berpotensi terjadinya


gagal hati

catatan terapeutik : hanya digunakan dengan kombinasi dengan


sulfonilurea atau metformin
-glucosidase Inhibitors
(Akarbose)
mekanisme kerja : menghambat alfa glukosidaase intestinal dan
menunda absorbsi pati dan sukrosa

rute pemberian : oral

indikasi : DM yg tidak terkontrol secara adekuat dengan diet atau


kombinasi diet dengan hipoglikemik oral lain

kontraindikasi : kehamilan, menyusui, penyakit usus

efek samping : flatulensi, diare

catatan terapeutik : berguna untuk pasien diabetes yg obesitas


Biguanid (metformin)
mekanisme kerja : meningkatan penggunaan glukosa
di perifer
rute pemberian : oral
indikasi : DM tipe 2 dimana diet dan sulfoniurea
sudah tidak efektif
kontraindikasi : metformin tidak boleh diberikan
pada pasien dengan gangguan hepatik atau ginjal
atau gagal jantung
efek samping : anoreksia, sakit kepala, mual &
muntah, asidosis laktat
Sulfonilurea (Gliklazid, Tolbutamid,
Klorpropamid, Glibenclamid)
mekanisme kerja : menghambat kanal kalium ATP dependen
pada membran sel beta pankreas, menyebabkan
depolarisasi, arus masuk kalsium dan pelepasan insulin
rute pemberian : oral
kontraindikasi : perempuan menyusui, keadaan ketoasidosis

KLORPROPAMID & GLIBENCLAMID dihindari pada orang


lanjut usia dan orang dengan insufiensi ginjal dan hepar

efek samping :peningkatan BB, reaksi sensitivitas,


hipoglikemia
Kriteria,Variable
D.Kriteria Inklusi dan
Kriteria
1. Kriteria Inklusi
Eklusi
- Pasien diabetes militus berusia diatas 50 tahun

- Responden bersedia menjadi responden peneliti

2.Kriteria Eklusi

- Pasien yang diabetes militus berat dengan komplikasi

- Responden menolak berpartisipasi


E.Variable Penelitian
1. Variable Independen = Pemeberian obat
2.Variable Dependent= gula darah subyek
penelitian
f. instrumen dan
pengumpulan data
1.instrumen penelitian
- formulir data keras = mencatat yang diperoleh dengan observasi dan
interpretasi secara objektif
-formulir data lunak = mencatat data yang diperoleh dengan observasi
dan interpetasi secara subjektif
timbangan
glukosmeter
kuesioner untuk mencatat hasil pengukuran
2.cara pengumpulan data
data diperoleh dengan mengobservasi gula darah
Langkah-langkah Pelaksanaan Uji Klinis
Merumuskan pertanyaan penelititan dan
hipotesis
Menentukan desain uji klinis yang sesuai
Menetapkan subjek penelititan
Mengukur variabel data dasar
melakukan randomisasi
Melaksanakan perlakuan
Mengukur variabel efek
Menganalisa data
Yang terdiri dari randomisasi sederhana, randomisasi blok,
randomisasi blok, dan randomisasi dalam strata
Analisis Data
Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang tercantum secara
spesifik dari berbagai buku yang dijadikan sumber referensi
baik dari buku atau karya ilmuah yang bersangkutan.
Penulisan Daftar Pustaka yang diambil dari Buku
Unsur-unsur yang digunakan adalah:

a. Nama Penulis diikuti tanda titik (.)


b. Tahun Terbit diikuti tanda titik (.)
c. Judul buku ditulis miring (italic) diikuti tanda titik (.)
d. Kota penerbit diikuti tanda titik dua (:)
e. Nama perusahaan penerbit diikuti tanda titik (.)

Contoh : Mustava Wijayakusuma. 2009. Mukjizat Air Putih.


Yogjakarta: Data Media.

Anda mungkin juga menyukai