Sindroma Nefrotik
Sindroma Nefrotik
Nama : Tn. H
Umur :55 tahun
Pekerjan :Buruh
Agama : Islam
Alamat : Desa Mudung Laut
MRS : 20-8-2012
Tgl Anamnesis : 29-8-2012
KELUHAN UTAMA
Pernafasan : Normal
Frekuensi : 20x/menit
Jenis : abdominoltorakal
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 51 kg
Mastoideus
HIDUNG
Bagian Luar : Deformitas (-)
LEHER
Kelenjar getah bening : Pembesaran (-)
Trakhea : di tengah
Tumor : tidak ada
Kelenjar Gondok : Pembesaran (-)
P =(Fremitus) :
Kiri : Simetris
Kanan: Simetris
P =Kiri : Sonor
Kanan: Sonor, batas paru hati ICS 6
A=
Kiri : Vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Kanan: Vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG
I= (iktus kordis): Tidak terlihat
Ekstremitas:
Superior : dbn
Inferior: udem (+), Pitting udem (+)
Hasil Pemerikaan
Laboratorium
Tanggal 20/8/12
Darah Rutin :
WBC : 12.0 106 /mm3
RBC :4.34 106 /mm3
HGB :13,1 g/dl
HCT :30,1%
PLT :313.000 /mm3
PCT :222%
Urin Rutin: Tanggal 25 Agustus 2012
Faal Lemak
Cholesterol : 583 mg/dl
Trigliserida : 100 mg/dl
HDL : 47 mg/dl
LDL : 516 mg/dl
Diagnosa
Primer: Sindrom Nefrotik
Sekunder: Hipertensi grade 1
Diagnosa diferensial:
Sindrom Nefritik
Nonfarmakologis
Istirahat
Berhenti merokok
Follow Up
Analisis Kasus
Dilaporkan kasus pasien tn. Haris, umur 55
tahun , pekerjaan buruh, alamat desa mudung
laut, agama islam, MRS 20 Agustus 2012.
Dari anamnesa pada pasien ini keluhan
utamanya adalah perut, kedua kaki dan
skrotum yang semakin membengkak sejak 9
hari SMRS, bengkak berawal dari kelopak mata
dan wajah ketika bangun tidur dan berlanjut ke
tungkai kaki, skrotum dan perut ini merupakan
gambaran edema pada Sindrom Nefrotik,
indikasi edema berikutnya adalah berat badan
bertambah.
Berbeda dengan jantung, edema
biasanya ada tetapi berawal dari
tungkai kaki. Selain itu, adanya air
kencing yang berbuih dan berwarna
merah. Semua tanda dan gejala yang
ada pada pasien merupakan tanda dan
gejala pada SN.
Pasien juga mengeluhkan sesak saat
perut pasien bertambah bengkak. Dapat
disingkirkan sesak timbul bukan
dikarena penyakit jantung karena tidak
dipengaruhi aktivitas, pasien juga tidak
nyeri dada, tidak berdebar. Sesak juga
dapat disingkirkan dari penyakit paru
karena tidak disertai batuk dan mengi.
Sesak dapat disingkirkan oleh karena
alergi karena sesak tidak dipengaruhi
oleh cuaca biasanya cuaca dingin dan
obat-obatan. Berarti pada pasien ini
keluhan sesak disebabkan oleh karena
edema anasarka sehingga mendesak
paru-paru pasien sehingga timbul sesak.
Ditemukannya bengkak pada wajah dan
kelopak mata pasien sudah berkurang.
Pada pemeriksaan toraks, paru dan
jantung dalam batas normal. Pada
pemeriksaan abdomen dijumpai perut
bengkak, ascites (+), pekak sisi (+),
pekak alih (+), hepar dan lien tidak
teraba. Pada ekstremitas didapatkan
edema pada ekstremitas inferior kanan
dan kiri.
Pada pemeriksaan laboratorium pada
tanggal 21 Agustus 2012, didapatkan Hb
14,4 g/dl, Ht 35,71 vol%, leukosit 14.4
106/mm3, Cholesterol total 583 mg/dl,
HDL 47 mg/dl, LDL 516 mg/dl,
trigliserida 100 mg/dl, ureum 41,3 mg/dl,
asam urat 10,5 mg/dl, protein total 4,1
g/dl, albumin 1,8 g/dl, globulin 2,5 g/dl.
Pada tanggal 21 Agustus 2012 dilakukan
pemeriksaan urin , warna: kuning muda,
BJ :1010, PH : 6, Albumin : + 3/ positif
3 ,Reduksi/glukosa: (-) / negatif, dengan
sedimen: Leukosit: 2-6/LPB, Eritrosit:8-
10 /LPB, Epitel: 3-5/LPK
Berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium dijumpai peningkatan lipid
darah, penurunan kadar albumin darah,
dan adanya proteinuria (+++),
penurunan hematokrit, serta tingginya
kadar ureum dan kreatinin. Pada
pemeriksaan fisik terdapat edema
anasarka. Berdasarkan data-data di atas,
diagnosis sindrom nefrotik dapat
ditegakkan.