Anda di halaman 1dari 31

BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

BIOSTIMULASI

BIOREMEDIASI BIOAUGMENTASI

BIOREMEDIASI
INTRINSIK

BIOREMEDIASI EX-SITU BIOREMEDIASI IN-SITU


BIODEGRADASI BAHAN BAKAR LAUT MF-380
OLEH KONSORSIUM MIKROBA YANG
DIISOLASI DARI AIR LAUT DEKAT PELABUHAN
PETROKIMIA SUAPE, BRAZIL

Based on journal:

Biodegradation of marine fuel MF-380 by microbial consortium


isolated from seawater near the petrochemical Suape Port, Brazil
Darne Germano de Almeida a, b, *, Maria da Gloria Concei~ao da Silva a,Renan do Nascimento Barbosa a, Debora de Souza Pereira
Silva a,Ricardo Oliveira da Silva a, Glaucia Manoella de Souza Lima a, Norma Buarque de Gusm~ao a, Maria de Fatima Vieira de
Queiroz Sousa a
Received in revised form 30 August 2016
Accepted 27 September 2016
BIODEGRADASI
Biodegradasi yaitu pemecahan cemaran organik oleh aktivitas
mikroba yang melibatkan serangkaian reaksi enzimatik. Umumnya terjadi
karena senyawa tersebut dimanfaatan sebagai sumber makanan
(substrat) (Nugroho, A., 2006).

Terjadi jika mikroba secara Biodegradasi yang lengkap disebut


kebetulan menghasilkan suatu juga sebagai mineralisasi, dengan
enzim yang mampu produk akhirnya berupa
mendegradasi senyawa tertentu, karbondioksida dan air. Proses ini
sehingga dikatakan enzim dipakai dalam pengolahan limbah
tersebut tidak spesifik. untuk menjadi CO2 dan air.
KONSORSIUM MIKROBA

Campuran populasi mikroba dalam


bentuk komunitas yang
mempunyai hubungan kooperatif,
komensal, dan mutualistik.
Anggota komunitas yang
mempunyai hubungan akan
berasosiasi, sehingga lebih berhasil
mendegradasi jika dibandingkan
dengan dikerjakan oleh masing-
masing individu.
BAHAN BAKAR MF-380

Marine Fuel (MF) disebut juga bahan bakar


laut adalah produk penyulingan minyak bumi,
dimana dihasilkan setelah residu dan
sebelum aspal.

MF saat ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk


pemanas boiler atau mesin pembangkit uap panas
(sebagai pengganti residu), bahan bakar mesin diesel
pada kapal laut dan pembangkit listrik (pengganti
solar/HSD) ( Iso 8217, 2013).
Limbah tumpahan minyak mengandung senyawa hidrokarbon
(Parafin, Aromatik, Resin dan Aspalten) yang dapat mencemari
perairan. Hal itu terjadi akibat adanya kegiatan pelayaran, industri di
tengah laut, kecelakaan kapal tenker dan juga kebocoran dari pipa
distribusi.
Tumpahan terbesar terjadi pada Januari 2000 sebanyak 1,3 juta L minyak MF-380
bocor dari pipa kilang di teluk Rio de Jeneiro, Brazil. Kebocoran tersebut
menyebabkan kerusakan yang luas untuk mangrove yang dilindungi. Juga memiliki
efek berdampak jangka panjang pada ekosistem laut, darat, dan kesehatan manusia.

Diperlukan upaya untuk mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan


akibat kebocoran minyak.

ALTERNATIF BIOLOGIS
TUJUAN

Mempelajari biodegradasi dari bahan bakar laut MF-380 oleh


konsorsium mikroba yang sudah di isolasi dari air laut dekat
pelabuhan petrochemical Suape, Brazil.

Mengetahui konsorsium mikrobia yang paling efetif dalam


mendegradasi bahan bakar MF-380.

Mengetahui kondisi (suhu, pH, rasio C : N )yang paling


menguntungkan pada proses biodegradasi.
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
ALUR PENELITIAN

1. Karakterisasi Bahan Bakar Laut MF-380

2. Seleksi Mikroorganisme

3. Pembuatan Medium & Komposisi Konsorsium


Mikroba

4. Uji Screening Konsorsium Mikroba

5. Identifikasi Mikroorganisme Terpilih

6. Prosedur Aklimasi

7. Desain Eksperimen dan Percobaan Bioreaktor

8. Metode Analisis
Karakterisasi Bahan Bakar Laut MF-
380
Sumber Sample PETROBRAS Transport S.A.-TRANSPETRO

ANALISIS
ELEMEN

(CE Instruments, model EA 1110, UK)


Seleksi Mikroorganisme
P11B1 P11B3
P11B2 P11B4
P11B5

MIKROORGANISME
UJI P12

P13F2A P12F4B
Termopernambuco P13F2B P22F2A
Company S.A.-TERMOPE
Petro - chemical Suape P132 P22F2B
porte, PE, Brazil. P23F4
Pembuatan Medium & Komposisi
Konsorsium Mikroba

1 Liter 1. 1,00 g KH2PO4

2. 1,00 g K2HPO4

3. 1,00 g NH4NO3

4. 0,20 g MgSO4.7H2O

5. 0,02 g CaCl2

6. 0,05 g FeCl3.6H2O
pH 7.2 0.2
Bushnell-Haas mineral medium (BH )
121C, @15menit

Uji Antagonis (Bauer et al., 1966;


Silva et al., 2015)

Strain
Uji Screening Konsorsium
Mikroba
Memilih Konsorsium
INDIKATOR REDOKS :
mikroba yang meyakinkan,
2,3,5 trifenil tetrazolium klorida (TTC)
dalam menggunakan bahan
&
bakar MF-380 sebagai
2,6 diklorofenol indofenol (DCPIP)
substrat.

Bushnell-Haas mineral medium (50 mL)


Sigma Chemical Co (St. Louis, MO, USA)

0.25 mL DCPIP/ TTC dan 1%


(v/v) Bahan bakar MF-380
@erlenmeyer 250 mL; 30 C; 150
rpm

Perubahan Warna Medium Kultur


Identifikasi Mikroorganisme
Terpilih
Wizard Genomic DNA Primer :

Purification Kit FD1 (5- AGAGTTTGATCCTGGCTCAG-3)

(Promega) RD1 (5- AAGGAGGTGATCCAGCC-3)


(Weisburg et al., 1991).

PureLink Primer :
PCR Purification Kit ITS1 (5- TCCGTAGGTGAACCT GCGG -3)
(Invitrogen) ITS4 (5- TCC TCC GCT TAT TGA TAT GC -3)
(White et al., 1990).

94 oC, 5 min 94 oC, 1 s

72 oC, 2 min 72 oC, 10 min


Denaturasi Denaturasi
awal
Ekstensi Ekstensi akhir

52 oC , 30 s

Annealing
4 oC,
25 siklus
Hold
Prosedur Aklimasi

Bahan bakar MF-380 (1%, 2%,


dan 3%, v/v)

Aklimasi 21 hari, (30 oC; 150 rpm)


Strain Konsorsium
Mikroba terpilih

NaCl (1%, 2%, dan 3%, w/v)


Disimpan pada 4oC, untuk
proses selanjutnya
Desain Eksperimen & Percobaan
Bioreaktor
23 Desain Eksperimen (Barros Neto et al., 1995)

11 Set Eksperimen, dengan 3


Replikasi

Percobaan Bioreaktor

- Laju aerasi 1 v/vm


- Volume MF-380 120 ml (3%,
v/v)
- Volume inokulum 400 ml
(10%, v/v)
- Volume modifikasi medium
BH 3480 ml

Pengukuran degradasi polutan


Kuantifikasi bioamassa,
Model Bioreaktor BioFlo 110 New menngunakan gas kromatogafi
interval 3 hari
Brunswick Company FS-5 (7.5 L)
Metode Analisis
Direndam larutan Na2SO4
Ekstraksi berturut-turut dikeringkan Rotari evaporator
Bahan Bakar MF-380
heksana & diklorometana dikeringkan aliran Nitrogen
lambat

Hasil rata-rata degradasi %


hidrokarbon dihitung dengan
Residu MF-380 difraksinasi
persamaan :
alkaline dan fraksi aromatic

Analisis GC-MS
Spektrometer massa (Shimadzu, GC-
MS Model: 17A/QP5050A)
Ket:
d = Persentase degradasi hidrokarbon
Ci & Cf = Inisial dan area total akhir
konstituenMF-380
METODE PENELITIAN
HASIL PENGAMATAN
DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Karakterisasi Elemen, Bahan Kimia dan Komposisi dari
Minyak MF-380
Tabel 2. Hasil Uji Antagonis.
Tabel 3. Konsorsium Mikrobial Campuran yang dipasang sebagai hasil
uji antagonis
Tabel 4. Hasil Screening Test Konsorsium Mikrobial menggunakan
Indikator Redox DCPIP dan TTC
Hasil Identifikasi Mikroorganisme
Konsorsium yang Dipilih

P11B3 dan P11B5 = Bacillus amyloliquefaciens


P11B1 = Bacillus sp
P12 = Candida tropicalis
P22F2A = Aspergillus oryzae
P22F2B = Aspergillus flavus
Diagram 1. Persentase Degradasi Hidrokarbon Total oleh
Konsorsium C5
Tabel 5. Nilai Total Degradasi Hidrokarbon pada Beberapa Variabel
oleh Konsorsium C5

Y = 86.34727 2.53125X1 1.30875X2 3.25625X3


Tabel 6. Analisis Variansi dari Model Linear pada Degradasi Bahan
Bakar Laut MF-380 oleh Konsorsium C5

a
R2 = 0.9588; disesuaikan R2 = 0.9193
b
p 5r 0.05 signifikan pada tingkat 5 %
Diagram 2. Pengaruh variable dan interaksi pada tingkat signifikansi
95% (p = 0.05)
Grafik 1. Profil Pertumbuhan Konsorsium C5 pada Percobaan Bioreaktor dengan
Kandungan 3% (v/v) Bahan Bakar Laut MF-380 dan 3% (w/v) NaCl
Diagram 3. Persentase Perpindahan Hidrokarbon Alifatik dan Aromatik dari Bahan Bakar
Laut MF-308 melalui Konsorsium Mikrobial pada Percobaan Bioreaktor
KESIMPULAN

Konsorsium C5 dapat tumbuh dengan NaCl (3% w/v) dan menggunakan


bahan bakar laut MF-380 sebagai sumber karbon tunggal dan sumber.

Dua komponen utama pada bahan bakar laut MF-380, yaitu


kandungan alifatik dan aromatic, keduanya terdegradasi oleh
konsorsium C5. Oleh karena itu, konsorsium C5 sangat efisien dalam
mendegradasi bahan bakar laut MF-380, menunjukan kemampuan
dalam peran sebagai agen bioremediator pada lingkungan tercemar
oleh bahan bakar ini.

Kondisi yang paling menguntungkan dalam proses biodegradasi MF-380


yaitu kondisi suhu optimum dalam proses biodegradasi adalah 15-24C,
nilai pH 6.0-8.0, dan rasio C:N = 150:1.

Anda mungkin juga menyukai