Anda di halaman 1dari 42

Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat Yunani,

Leucippus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum Masehi.

Mereka menyatakan bahwa benda atau materi terdiri atas partikel-partikel

yang sangat kecil, yang tidak dapat dibelah lagi dan tidak dapat

dimusnahkan yang disebut atom.

Kata atom berasal dari bahasa Yunani atomos yang artinya tidak dapat

dibagi-bagi.

Pendapat kedua ialah pendapat Aristoteles yang menyatakan bahwa zat


Atom terdiri dari pertikel-partikel dasar yang mempunyai sifat-sifat tertentu.

Partikel tersebut dikenal dengan partikel penyusun atom.

Awal abad ke-20 para ahli meyakini kebenaran bahwa model atom yang

menggambarkan atom terdiri atas inti atom yang berukuran kecil dan

elektron-elektron yang berada sebagai awan di seputar inti atom.

Inti atom terdiri atas proton dan neutron.

1. Atom terdiri atas tiga macam partikel dasar, yaitu proton, neutron,

dan elektron.

2. Proton dan neutron berada dalam inti atom.


Massa dan muatan partikel penyusun atom
Elektrom ditemukan oleh JJ.Thomson pada tahun 1897. Ia melakukan

percobaan dengan sinar katode.

Kesimpulannya bahwa sinar katode yang dibelokkan oleh muatan listrik ke

arah kutub positif adalah partikel yang bermuatan listrik negatif.

Sinar katode dan sinar katode yang dibelokkan


Partikel yang bermuatan listrik negatif tersebut oleh J.J. Thomson disebut

elektron dan diberi lambang:

Keterangan:

e = lambang elektron

1 = muatan elektron

0 = massa elektron

Pada 1911, Robert Andrew Milikan

seorang ahli fisika Amerika,

melakukan eksperimen

tetes minyak. Dari eksperimen


Proton ditemukan oleh Eugene Goldtein pada tahun 1886. Ia melakukan

percobaan dengan sinar anode.

Sinar anode dan pengaruh medan listrik pada sinar anode


Partikel yang bermuatan positif disebut ion positif yang dinamakan proton

dan diberi lambang:

Keterangan:
Pada tahun 1932, James Chadwick, ahli fisika kebangsaan Inggris

melakukan suatu eksperimen.

Caranya, yaitu dengan menembaki atom berilium dengan sinar alfa ().

Dari hasil penembakan itu terdeteksi adanya partikel tidak bermuatan

yang mempunyai massa hampir sama dengan proton. Karena sifatnya

netral, partikel tersebut dinamakan neutron dan tergolong partikel dasar

karena semua atom mengandung partikel tersebut kecuali isotop hidrogen

yang hanya mempunyai proton dan tidak mempunyai neutron.


Bagan eksperimen Chadwick

Neutron ditulis dengan lambang:

Keterangan:

n = lambang neutron

0 = muatan neutron
Pada tahun 1808, John Dalton mengemukakan gagasannya tentang atom

sebagai partikel penyusun materi.

Teori atom Dalton adalah sebagai berikut.

1. Materi terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tidak dapat

dibagi yang disebut dengan atom dan digambarkan sebagai bola pejal

yang sangat kecil.

2. Atom satu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dari

atom unsur lain.

3. Atom dapat bergabung satu sama lain secara kimia membentuk

molekul dengan perbandingan sederhana.


Model atom Dalton ternyata mempunyai

kelemahan.

Teori atom Dalton tidak dapat

menerangkan, mengapa larutan dapat

menghantarkan arus listrik. Bola pejal


Model atom Dalton
tidak mungkin dapat meng-hantarkan

arus listrik.

Listrik adalah elektron yang bergerak.

Berarti pada larutan ada partikel lain


Thomson mengemukakan bahwa dalam atom terdapat elektron-elektron

yang tersebar secara merata dalam bola bermuatan positif, sehingga


Bola
atom bersifat netral. bermuatan
positif Elektron

Keadaan tersebut mirip roti kismis

di mana elektron diumpamakan

sebagai kismis yang tersebar

dalam seluruh bagian dari roti.

Model atom Thomson ternyata

juga mempunyai kelemahan.


Rutherford menemukan bukti bahwa dalam atom terdapat inti atom, yang

bermuatan positif berukuran jauh lebih kecil daripada ukuran atom, tetapi

massa atom hampir seluruhnya berasal dari massa intinya.

Model atom Rutherford menggambarkan atom terdiri atas inti yang

bermuatan positif dan berada pada pusat atom, serta elektron bergerak

melintasi inti seperti halnya planet-planet mengitari matahari.


Inti atom Orbital
bermuatan Kelemahannya model atom
elektron
positif
Rutherford yaitu ketidakmampuan

untuk menerangkan mengapa

elektron tidak jatuh ke inti atom

akibat gaya tarik elektrostatis inti

terhadap elektron.

Berdasarkan satu asas fisika klasik,

Elektron elektron sebagai partikel bermuatan


bermuatan
negatif bila mengitari inti yang muatannya

berlawanan, lintasannya akan

berbentuk spiral sehingga akhirnya


Niels Bohr menerangkan model atomnya berdasarkan teori kuantum

untuk menjelaskan spektrum gas hidrogen. Menurut Niels Bohr, spektrum

garis menunjukkan bahwa elektron hanya menempati tingkat-tingkat

energi tertentu dalam atom.

Model atom hidrogen menurut Niels Bohr adalah sebagai berikut.

1. Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan di sekitarnya

beredar elektron-elektron yang bermuatan negatif.

2. Dalam atom, elektron beredar mengelilingi inti atom pada

lintasan (orbit) tertentu yang dikenal sebagai keadaan gerakan yang

stasioner (tetap) dengan tingkat energi yang dinyatakan dengan n (n =


Perpindahan
elektron 3. Sepanjang elektron berada dalam
menyerap
energi
lintasan stasioner energi akan

konstan, sehingga tidak ada cahaya

yang dipancarkan maupun diserap.

4. Elektron hanya dapat berpindah

dari lintasan yang lebih rendah ke

lintasan yang lebih tinggi jika

menyerap energi. Sebaliknya, jika


Perpindahan elektron berpindah dari lintasan
elektron
melepaskan yang tinggi ke lintasan rendah
energi
terjadi pembebasan energi.
Nomor atom unsur menunjukkan jumlah proton dalam inti. Dari

percobaan terungkap bahwa atom tidak bermuatan listrik, yang artinya

netral. Atom tersebut mempunyai jumlah muatan positif sama dengan

jumlah muatan negatif, sehingga nomor atom juga menunjukkan jumlah

elektron dalam unsur itu. Nomor atom biasanya diberi lambang Z.

Z = nomor atom

= jumlah proton

Contoh:
Jumlah nukleon dalam atom suatu unsur dinyatakan sebagai nomor

massa dan untuk lebih mudah dalam mempelajarinya nomor massa

biasanya diberi lambang A, sehingga dapat ditulis:

A = nomor massa

= jumlah proton (p) + jumlah neutron (n)

Keterangan:

E = tanda atom

A = nomor massa

Z = nomor atom
Isotop merupakan atom unsur yang sama, dimana jumlah proton dan

elektronnya sama, tetapi jumlah neutronnya berbeda, sehingga nomor

massanya berbeda.
Isobar adalah atom-atom unsur dengan nomor atom berbeda, tetapi

nomor massanya sama.

14 14
C
Contoh:
6 7 N

isobar dengan

Isoton adalah atom-atom unsur dengan nomor atom berbeda tetapi


13 14
6 C
mempunyai 7N
jumlah neutron yang sama.
13 14
6 C 7 N
Contoh:
Kedudukan elektron dalam atom tidak tersebar sembarangan tetapi

menempati kulit atom. Kedudukan elektron pada kulit-kulit atom tersebut

dinamakan konfigurasi elektron, sedangkan jumlah elektron pada kulit

terluar dinamakan elektron valensi.


Sifat kimia suatu unsur ditentukan oleh jumlah elektron atau susunan

elektron dalam suatu atom. Penyebaran elektron atau jumlah elektron

maksimal pada semua kulit suatu atom secara matematis dirumuskan

sebagai berikut.

n = nomor kulit elektron


Pengisian atau penyebaran elektron pada kulit atom dinamakan

konfigurasi elektron. Pengisian elektron pada kulit atom mempunyai

aturan-aturan tertentu, yaitu sebagai berikut.

1. Jumlah maksimal elektron pada suatu kulit memenuhi 2n2.

2. Jumlah maksimal pada kulit terluar adalah 8. Hal ini disebabkan

pada sistem periodik hanya ada 8 golongan.

3. Pada keadaan normal, pengisian elektron dimulai dari kulit bagian

dalam (kulit K). Untuk atom unsur dengan nomor atom 1 sampai dengan

18, kulit bagian luar diisi setelah kulit bagian dalam terisi penuh.

Contoh:

a. Atom C, jumlah elektronnya = 6


Elektron valensi menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar, dan

jumlah maksimal elektron valensi tersebut adalah 8. Elektron kulit terluar

atom (elektron valensi) memegang peranan penting pada reaksi-reaksi

kimia dan menentukan sifat-sifat kimia unsur.


Pada awalnya unsur-unsur digolongkan ke dalam unsur logam dan

nonlogam.

Sifat yang dimiliki logam, yaitu dapat menghantarkan listrik dan panas,

merupakan benda padat kecuali air raksa, dan rupanya mengilap. Contoh

unsur logam, yaitu besi, tembaga, perak, dan emas.

Sifat nonlogam adalah sukar menghantarkan listrik dan panas, serta tidak
Johann Wolfgang Dbereiner pada tahun 1829 menggolongkan unsur-

unsur yang mempunyai sifat sama. Masing-masing kelompok terdiri atas

tiga unsur yang disebut triad.

Dalam satu triad massa atom relatif unsur yang terletak di

tengah merupakan harga rata-rata massa atom relatif unsur yang

pertama dan yang ketiga. Penemuan Dbereiner disebut Hukum Triad.


John Alexander Reina Newlands (18381898) seorang ahli kimia bangsa

Inggris pada tahun 1864 menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan

massa atom relatif.

Ia mendapatkan bahwa unsur kedelapan mempunyai sifat kimia yang

mirip dengan unsur pertama, unsur kesembilan mempunyai sifat yang

mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya.

Sifat-sifat unsur yang ditemukan secara berkala atau periodik setelah

delapan unsur berikutnya disebut sebagai Hukum Oktaf Newlands.


Kelemahan hukum oktaf adalah pengulangan setiap delapan unsur itu

hanya cocok untuk unsur-unsur yang massa atomnya kecil dan

pengelompokan terlalu dipaksakan.

Sebagai contoh pada tahun tersebut unsur H, F, dan Cl mempunyai sifat

yang mirip, begitu pula dengan O, S, dan Fe berada dalam lajur vertikal
Menurut Mendeleyev, sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari

massa atom relatifnya. Unsur-unsur yang sifatnya serupa ditempatkan

pada satu lajur tegak yang disebut golongan.

Pengelompokan ini lebih mengutamakan kesamaan sifat unsur-unsur

daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga tersisa tempat-tempat

yang kosong dalam tabel periodik yang terbentuk.

Tempat-tempat kosong tersebut menurut Mendeleyev kelak akan diisi

dengan unsur-unsur yang akan ditemukan. Unsur-unsur yang belum

dikenal dapat diramalkan sifat-sifatnya.


Tabel periodik Mendeleyev disebut tabel periodik bentuk pendek. Salah

satu kelemahan tabel periodik Mendeleyev adalah adanya unsur dengan

massa atom relatif lebih besar terletak di depan unsur dengan massa

atom relatif lebih kecil, karena susunannya didasarkan pada kenaikan


Tabel periodik modern yang sekarang digunakan adalah tabel periodik

bentuk panjang.

Tahun 1941, Henry Moseley (18871915) melakukan eksperimen dan

menyimpulkan bahwa sifat dasar atom adalah nomor atom dan bukan

massa atom relatif.

Dengan penemuan itu, hukum periodik Mendeleyev diperbarui menjadi

Hukum Periodik Modern yaitu: sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik


Pada tahun 1961, International Union of Pure and Applied Chemistry

(IUPAC) menetapkan atom C12 sebagai standar atau pembanding untuk

menentukan Ar suatu unsur, karena C12 adalah isotop yang paling banyak

terdapat di alam dan paling stabil.

Pengukuran dengan spektrometer massa menunjukkan bahwa massa 1

atom C12 adalah 1,99268 1023 gram. Karena angka tersebut sangat

kecil maka ditetapkan


1 suatu satuan massa untuk massa partikel yang sangat
12
kecil, yaitu satuan massa atom (sma).

1
1 sma = massa 1 atom
12 C12
Massa molekul relatif adalah bilangan yang menyatakan harga perbandingan
1
12
massa 1 molekul suatu senyawa dengan massa 1 atom C12.

Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah massa atom relatif (Ar) dari

semua atom penyusunnya.

Mr = jumlah Ar

Mr senyawa AB = Ar A + Ar B

Karena senyawa ion tidak terdiri dari molekul-molekul maka istilah massa
a. Jari-Jari Atom

Atom terdiri dari inti atom dan elektron. Gaya

tarik muatan positif inti atom terhadap elektron

menarik elektron ke arah inti atom, sedangkan

gaya tolak antara muatan negatif elektron

mendorong elektron menjauh dari atom.

Gabungan gaya tarik inti atom terhadap

elektron dengan gaya tolak antar elektron

menentukan ukuran dan jari-jari sebuah atom.


1. Untuk unsur golongan

utama, dari kiri ke kanan

dalam satu periode jari-

jari atom cenderung

makin kecil.

2. Untuk unsur golongan

utama, dari atas ke

bawah dalam satu

golongan jari-jari atom

cenderung makin besar.


Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom cenderung menurun

karena meningkatnya kekuatan inti atom menarik elektron, khususnya

elektron paling luar.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah, nomor atom semakin

bertambah.

Muatan inti atom dan kulit atom

juga bertambah. Walaupun

dengan bertambahnya muatan

inti atom mengurangi ukuran kulit,

tetapi efek penambahan kulit atom


b. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi minimal yang diperlukan untuk melepaskan

satu elektron dari atom atau ion dalam bentuk gas sampai pada jarak

dimana tidak ada lagi intereaksi di antara ion dan elektron. Energi ionisasi

disebut juga potensial ionisasi.

Apabila atom tersebut akan melepaskan elektronnya yang kedua maka

diperlukan energi yang lebih besar dari pada energi untuk melepaskan

elektron yang pertama. Energi itu disebut energi ionisasi kedua.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu


Dalam satu golongan dari atas ke bawah nomor atom bertambah, jari-jari

atom bertambah karena jumlah kulit bertambah. Akibatnya makin kecil

daya tarik inti terhadap elektron terluar, sehingga makin mudah unsur itu

melepaskan elektron dan makin kecil energi ionisasinya.

Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom makin kecil. Dengan

demikian, makin kuat daya tarik inti terhadap elektron terluar dan makin

sukar elektron tersebut dilepas, sehingga energi ionisasinya bertambah.


c. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah perubahan energi yang terjadi bila reaksi atom

atau ion dengan elektron membentuk ion negatif dalam keadaan gas.

Besarnya afinitas elektron merupakan ukuran bagaimana kuatnya inti atom

menarik elektron.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu

periode sampai golongan VII, afinitas elektron cenderung makin besar.

2. Untuk unsur golongan utama, dari atas ke bawah dalam satu

golongan, afinitas elektron cenderung makin kecil.


d. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsur untuk menarik

elektron dalam molekul suatu senyawa. Keelektronegatifan diukur dengan

menggunakan skala Pauling yang harganya berkisar antara 0,7 sampai

dengan 4,0.

Unsur yang mempunyai keelektronegatifan tinggi mempunyai kemampuan

yang lebih besar untuk menarik elektron daripada unsur yang mempunyai

keelektronegatifan rendah. Keelektronegatifan suatu unsur dapat diukur

hanya dengan membandingkannya keelektronegatifan unsur lain.

1. Untuk unsur golongan utama, dari kiri ke kanan dalam satu

Anda mungkin juga menyukai