PELATIHAN

ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Tgl 23 Nopember 02 Desember 2015

 Latar Belakang
Tingginya AKI dan AKB di Indonesia
Sebagian kematian bisa dihindari
Berkaitan dengan kesenjangan kinerja petugas
kesehatann dan masih besarnya peran dukun /
penolong tradisional
Persepsi yang salah menyebabkan rendahnya
utilitas fasilitas masyarakat
 Penyebab kematian Ibu di Indonesia
Perdarahan 42 %
Infeksi 10 %
Eklamsia 13 %
Partus lama 9 %
Abortus 11 %
Penyebab tidak langsung 15 %
 Materi 1 Hj Iis
Lima benang merah
Mengenal 5 aspek dalam pelayanan
Pengambilan keputusan klinik
Asuhan sayang ibu dan bayi
Pencegahan Infeksi
Dokumentasi / pencatatan
Rujukan dengan prinsif BAKSOKUDO
 Materi 2 Hj Euis
Pencegahan Infeksi
Tujuan :
Mencegah terjadinya infeksi pada :
Klien
Petugas kesehatan
Masyarakat

PI sangat penting karena petugas kesehatan

berpotensi besar tertular melalui cairan tubuh
atau darah
 Kewaspadaan dalam tindakan medik
Biasakan selalu cuci tangan 7 langkah sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
Selalu gunakan APD lengkap dalam setiap tindakan
seperti:
Kacamata pelindung
Masker pelindung
Celemek
Sarung tangan
Penutup kaki
 Patologi Kala III dan IV
dr. Dadan Susandi Sp.OG
Yang sering terjadi dalam kala III dan IV:
Perdarahan pascasalin
Retensio plasenta
Inversio uteri
 Perdarahan pasca salin
Adalah perdarahan yang melebihi 500 ml yang
terjadi setelah janin lahir
Perdarahan pascasalin dini: perdarahan lebih
500cc pada 24 jam pertama setelah persalinan
Perdarahan pascasalin lambat: perdarahan
500cc setelah 24 jam persalinan
Pemantauan pascasalin paling sedikit 6-24 jam
 Perdarahan
Penyebab kematian ibu :
Perdarahan pascasalin
Kehamilan ektopik
Abortus
Ruptur uteri
 Penyebab morbiditas masa nipas
Atonia uteri
Perlukaan jalan lahir
Retensio plasenta
Sisa plasenta
Gangguan pembekuan darah

Cat: Setelah plasenta lahir harus selalu

melakukan explor meskipun yakin bahwa tidak
ada plasenta yang tertinggal
 Gejala perdarahan atonis
Perdarahan pervaginam
Konsistensi rahim lunak
Fundus uteri naik
Tanda tanda syok
 Perbedaan gejala
Perdarahan atonis:
Kontraksi uterus lemah
Darah merah tua
Robekan serviks:
Kontraksi uterus kuat
Darah merah muda
Terjadi setelah persalinan operatif setelah partus
buatan / drip
 Retensio plasenta
Batasan : bila plasenta belum lahir jam
setelah bayi lahir
Penyebab :
His kurang kuat
Plasenta sukar terlepas/ plasenta adhesiva
Sebab patologi anatomi :
Plasenta akreta sampai batas atas lapisan otot
Plasenta inkreta masuk kedalam lapisan otot
Plasenta perkreta mencapai lapisan serosa
 Pengelolaan
Pelepasan plasenta secara manual
Plasenta akreta komplit histerektomi

Catatan : Apabila terjadi retplas maka infus dan

apabila ada keluaran darah maka segera
lakukan manual plasenta dan apabila tidak
ada keluaran darah segera lakukan rujukan ke
rumah sakit.
 Asfiksia
dr Edi
Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur

Penyebab :
Faktor ibu
Faktor bayi
Faktor tali pusat
 Penyebab dari ibu
Preeklamsia / eklamsia
Plasenta previa / solusio plasenta
Partus lama
Demam selama persalinan
Infeksi berat ( malaria, TBC, HIV )
Serotinus
Kehamilan kurang bulan
Bayi prematur ( sebelum 37 mgg kehamilan )
 lanjutan
Persalinan dengan tindakan ( sungsang, bayi
kembar, distosia bahu, ekstrasi vakum, ekstrasi
forcep )
Kelainan bawaan ( kongenital )
Air ketuban bercampur mekonium ( warna
kehijauan )
Penyebab asfiksia dari faktor tali pusat
Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
Prolapsus tali pusat
 Langkah langkah resusitasi BBL
Langkah awal ( 30 detik ) :
Jaga bayi tetap hangat
Atur posisi bayi
Isap lendir
Keringkan dan rangsang taktil
Atur posisi kembali
Penilaian apakah bayi menangis atau
bernapas spontan dan teratur
 ventilasi
Pasang sungkup, perhatikan lekatan
Ventilasi 2x dengan tekanan 30 cm air
Bila dada mengembang lakukan ventilasi 20x
dengan tekanan 20cm air dalam waktu 30
detik
Lakukan penilaian
apabila bayi tidak bernapas hentikan ventilasi
dan apabila bayi bernapas megap megap
lakukan rujukan sambil melakukan ventilasi
sampai ke tempat rujukan