Anda di halaman 1dari 42

RENCANA STRATEGIS TERHADAP PELAYAN KESEHATAN

DI RSUD ABDUL WAHAB KALIMANTAN TIMUR

Disusun oleh:
Pembimbing
Dinda Nabiela
drg. Saifuddin Ishak, M. Kes, PKK
Maulida Intan

Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Ilmu Kedokteran Komunitas


Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
2017
Latar Belakang Provinsi Kalimantan Timur
memiliki luas wilayah
129.066,64 km2

Memiliki 10 kabupaten/kota
yang terdiri atas 7 kabupaten
dan 3 kota

Kota Samarinda memiliki luas 718


km 2 dengan jumlah penduduk
883.838 jiwa (2015)

RS di kota Samarinda
berjumlah 15 RS
Dokter
Umum
36 orang

Tipe
dokter
Dokter
Dokter
Spesialis
Gigi
109
4 orang
orang
Luas RS : 50.268 m2
1.1 DATA RUMAH SAKIT ALAMAT RS JALAN PALANG MERAH NO.1 KELURAHAN SIDODADI

JENIS RSU KAB/KOTA SAMARINDA


KLS RS Tipe A TELP 0541- 738118
DIREKTUR RS dr. Rachim Dinata EMAIL/WEBSITE www.rsudaws.com
Marsidi.,Sp.B, M.Kes
Rumah Sakit Tipe A
Mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 4 (empat) pelayanan medik
spesialis dasar, 5 (lima) pelayanan spesialis penunjang
medik, 12 (dua belas) pelayanan medik spesialis lain dan
13 (tiga belas) pelayanan medik subspesialis dasar
dengan jumlah tempat tidur minimal sebanyak 400
(empat ratus).
(Permenkes RI nomor 340/MENKES/PER/III/2010)
Tenaga Kesehatan
Pelayanan Rumah Sakit
1. Instalasi Rawat Jalan 12. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Rawat Inap 13. Instalasi Bank Darah
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 14. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
4. Instalasi Bedah Sentral (IBS) 15. Instalasi CSSD
5. Instalasi Intensive Care Unit (ICU) 16. Instalasi Gas
6. Instalasi Maternal dan Neonatal 17. Instalasi Gizi
7. Instalasi Hemodialisa 18. Instalasi Loundry
8. Instalasi Medical Check Up 19. Instalasi Pemeliharaan Sarana RS
9. Instalasi Rehabilitasi Medik 20. Instalasi Diklat
10. Instalasi Radiologi 21. Instalasi Rekam Medik
11. Instalasi Laboratorium 22. Instalasi SIMRS
Fasilitas Pelayanan IGD tersedia 24 jam yang didukung oleh SDM berkualifikasi PPGD, ACLS, ATLS, BTLS, BTCLS,
GELS. Ambulans Gawat Darurat (AGD) sebagai penunjang sistem pelayanan gawat darurat terpadu. Pemeriksaan laboratorium dan
radiologi yang letaknya bersebelahan dengan IGD. Tenaga yang ada di IGD terdiri dari Kepala IGD, Dokter Jaga, Perawat,
Administrasi, Pekarya dan Pengantar Orang Sakit (POS).
Ruang Kasus Darurat Bedah
Ruang Kasus Darurat Non Bedah
Ruang Observasi
Ruang Resusitasi
Ruang Tindakan
Ruang Kasus Infeksi
Tim Evakuasi dan Pelayanan
Ambulance 118
Pelayanan Admisi Pasien
Depo Farmasi 24 jam
Kasir 24 Jam

Pelayanan Ibu, Bayi dan Anak sesuai Standar PONEK,


Ruang Resusitasi Bayi , Ruang Pertemuan

Ruang Operasi
Higt Care Unit untuk anak dan dewasa
Rawat Jalan/Poliklinik

Klinik Bedah Umum, dan Subspesialis Bedah, Jantung Terpadu , Paru, Mata ,THT , Saraf , Dermatologi dan Venerologi, Gigi dan
Mulut Terpadu, Psikologi Klinis, Okupasi , Perawatan Luka ,Rehabilitasi Medik , Gizi, Tipiker, VCT, Obstetri-Ginekologi, Penyakit dalam,

dan Klinik Anak Terpadu


Instalasi Laboratorium

Mikroskop & Centrifuge


Blood Gas & Electrolit Analyser
Spektrofotometer Biopsi Jaringan/Organ
Agregasi Darah Parafin Embedding
Kimia Klinik & Hematologi Rutin Pewarnaan
Immunologi Vries Croup
Marker Hepatitis
HIV & CD4
Cobasmine & Cobas Core
Fotometer Hitachi 902
Fotometer Advia 1800
Instalasi Rawat INAP
Instalasi Radiologi

MRI 1.5 tesla


Multi Slice CT Scan 128 CT Scan 64 Multislice
Slice
Kelas VIP
Fasilitas :
1 buah tempat tidur
1 buah TV flat
1 buah kulkas
1 buah nakas
1 over table
1 set sofa
1 lemari pakaian
1 rak handuk
1 kamar mandi
1 pendingin (AC)
Kelas Utama Kelas I

Kelas II Kelas III


IBS
(Instalasi
Bedah
Sentral)
Fasilitas penunjang RSUD Abdul Wahab
Sjahranie
Masalah
1. Kurangnya koordinasi dan profesionalisme
dalam memberikan pelayanan di IGD
1. Tidak atau kurangnya adanya kesadaran terhadap
tugas/kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya
2. Pengorganisasian tugas pelayanan yang belum serasi,
sehingga terjadi simpang siur penanganan tugas, tumpang
tindih (over lapping) hingga tidak terlaksananya tugas
tersebut
3. Prosedur dan metode kerja yang tidak memadai, sehingga
mekanisme kerja tidak berjalan sebagaimana yang
diharapkan
2. Kurangnya layanan pemenuhan tenaga kesehatan
1. Terdapatnya kekurangan tenaga kesehatan meliputi spesialis dan
subspesialis yang berada pada instalasi gawat darurat
2. Kurangnya tenaga kesehatan spesialis seperti : bedah onkologi,
bedah digesitive, Jantung dan pembuluh darah, serta spesialis
rehabilitasi medik
3. Kurangnya keselarasan dalam komunikasi serta hubungan dari
masing-masing tenaga kesehatan: dokter-perawat, dokter-peserta
didik
4. Kurangnya efektifitas kerja dan pelayanan tenaga kesehatan lainnya
3. Keterbatasan peserta didik dalam memberikan pelayanan
kesehatan

1. Kurangnya bimbingan bed-site teaching pada peserta didik


2. Kurangnya keteraturan saat visit besar di ruang rawat inap
3. Kurangnya kesempatan keiikutsertaan dokter muda saat
operasi
4. Kurangnya pengalaman dan kegiatan dilapangan atau di RS
lainnya
4. Keterbatasan dalam ruang operasi dan pelaksanaan operasi

1. Perlunya ketertiban untuk mengurangi jumlah tenaga


medis saat diruang operasi
2. Kurangnya pemahaman standarisasi pencegahan
terhadap infeksi saat operasi
3. Perlunya penambahan alat-alat operasi sesuai standar
dua kali lipat dari yang sudah ada
.

5. Kurangnya pelayanan kesehatan pada rawat inap kelas

1. Adanya diskriminasi pasien pada tingkatan kelas ruang rawat inap


2. Kurangnya pengelolaan pelayanan tenaga kesehatan dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan ruang rawat inap
3. Kemampuan pegawai yang tidak memadai untuk tugas yang
dibebankan kepadanya. Akibatnya hasil pekerjaan tidak memenuhi
standar yang telah ditetapkan
6. Keterbatasan pelayanan pada poliklinik

1. Keterbatasan dalam hal pengawasan, pengendalian, dan


evaluasi dalam kegiatan pelayanan
2. Kurangnya pelayanan kesehatan yang preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif pada pasien pribadi di poliklinik
3. Keterbatasan pasien untuk konsul antar sub-bagian
dengan bagian lainnya
Tujuan
TUJUAN UMUM
Menciptakan suatu sistem pelayanan kesehatan menyeluruh
dengan kualitas yang bertaraf internasional
TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan yang optimal sesuai dengan standar pelayanan bertaraf
internasional
2. Mengembangkan kualitas & kuantitas tenaga kesehatan melalui pendidikan formal dan non formal yang
mampu membawa perubahan pelayanan kearah yang lebih baik dan bertaraf internasional
3. Mengembangkan kualitas & kuantitas peserta didik melalui pendidikan formal dan non formal yang mampu
membawa perubahan pelayanan kearah yang lebih baik dan bertaraf internasional
4. Meningkatkan sarana & prasarana serta peralatan kamar operasi sesuai dengan standar fasilitas peralatan
standar rumah sakit taraf internasional untuk menunjang kinerja tenaga kesehatan lebih optimal
5. Meningkatkan pelayanan tenaga kesehatan rawat inap dengan standar pelayanan bertaraf internasional
6. Meningkatkan pelayanan tenaga kesehatan poliklinik dengan standar pelayanan bertaraf internasional
VISI dan MISI
VISI
Menjadi Rumah sakit Bertaraf Internasional pada
tahun 2018
MISI
Meningkatkan Akses dan kualitas pelayanan bertaraf
internasional
Mengembangkan Rumah Sakit sebagai pusat
pendidikan dan penelitian di bidang kedokteran dan
kesehatan.
Strategi
1. Meningkatkan IGD RSU AWS sebagai pusat
rujukan pelayanan kegawatdaruratan yang terbaik
di provinsi kalimantan timur

Memberikan fungsi pelayanan prima kepada pasien gawat darurat


sesuai dengan standart dan etika dengan tidak membedakan suku,
agama, ras dan golongan.
Melaksanakan fungsi pendidikan, penelitian dan pengembangan
dalam bidang kegawatdaruratan.
Meningkatkan mutu secara berkesinambungan
Berperan aktif membina hubungan dengan masyarakat dan intense
yang ada dalam penanganan kegawatdaruratan.
2. Meningkatkan Strategi pengembangan SDM
Melaksanakan penerimaan semua jenis tenaga yang
dibutuhkan minimal setahun sekali sesuai kebutuhan.
Bahwa untuk memenuhi kekurangan tenaga dokter spesialis
dan tenaga konsultan maka IPDS dapat mengusulkan
penerimaan tenaga spesialistik tiap tahunnya, sedangkan
untuk tenaga konsultan maka IPDS dapat mengirimkan
tenaga yang ada sekarang untuk melanjutkan pendidikan
konsultan.
Untuk tenaga administrasi dapat dilakukan dengan cara
mengirimkan tenaga yang ada sekarang untuk mengikuti
pelatihan tentang administrasi rumah sakit.
3. Mengoptimalkan Sarana dan Prasarana di Ruang Rawat
Inap
Pengadaan pelayanan rawat inap RSUD AWS untuk merawat
pasien peserta asuransi kesehatan, kerjasama perusahaan, asuransi
umum dan masyarakat umum.
Mampu memenuhi kebutuhan seluruh lapisan masyarakat dengan
mengupayakan pelayanan yang seragam dengan fasilitas yang
nyaman dimana seluruh ruangan rawat inap dilengkapi dengan
pendingin ruangan, serta dilayani oleh perawat dan dokter
spesialis di bawah koordinasi Case Manager di masing-masing
ruangan dapat memberikan asuhan yang sesuai prosedur dan
aman.
Menyediakan 733 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan
seluruh lapisan masyarakat dari pelayanan rawat inap kelas III
hingga VVIP dengan mengupayakan pelayanan yang memuaskan
bagi masyarakat.
3. Peserta didik

Penerapan absensi dan penilaian dalam kedisiplinan dengan


mengacu pada buku panduan akademik.
Penerapan tata kelola prodi sesuai standar kolegium dan standar
kurikulum dengan mengembangkan progra ungggulan yang
tersedia.
Mewajibkan dan membimbing peserta didik untuk mengirim karya
ilmiah baik nasional atau internasional.
5. Meningkatkan pelayanan kesehatan bisa lebih nyaman
dan mudah mengakses pelayanan di poliklinik.

Menyediakan pelayanan spesialis dan sub spesialis yang diharapkan


dapat memberikan pelayanan kesehatan paripurna di instalasi
rawat jalan.
Melayani pasien peserta asuransi kesehatan, perusahaan dan
masyarakat umum di poliklinik.
6. OKA
Program Aksi
PENANGGUNG
NO. VARIABEL BENTUK KEGIATAN WAKTU BUDGET
JAWAB
1. Meningkatkan 1. Memberikan fungsi pelayanan prima Sesuai dengan 1.000.000.000,00 Dirut RS
IGD RSU AWS kepada pasien gawat darurat sesuai kebutuhan Ketua:
dengan standart dan etika dengan
sebagai pusat tidak membedakan suku, agama, ras dr. Dinda
rujukan dan golongan. Anggota:
pelayanan dr. Intan
kegawatdarura
tan yang
terbaik di 2. Melaksanakan fungsi pendidikan, Sesuai dengan 3.000.000.000,00 Dirut RS
provinsi penelitian dan pengembangan dalam kebutuhan Ketua:
kalimantan bidang kegawatdaruratan. dr. Dinda
timur Anggota:
dr. Intan
2. Meningkatkan 1. Melakukan pelatihan 2 kali/ tahun 1.200.000.000,00 Dirut RS
Strategi terhadap tenaga kesehatan Ketua:
sesuai dengan bidang dr. Noni
terkait. Anggota:
dr. Iqbal
2. Memberlakukan sistem 2 kali/ tahun 250.000.000,00 Dirut RS
reward and punishment Ketua:
terhadap tenaga kesehatan dr. Noni
Anggota:
dr. Iqbal

3. Monitoring dan evaluasi 1 kali/ minggu 100.000.000,00 Dirut RS


program kerja setiap bidang Ketua:
terkait dr. Noni
Anggota:
dr. Iqbal
3. Mengoptimalkan 1. Pengadaan fasilitas kesehatan 3 tahun 7.500.000.000,00 Dirut RS
sarana dan yang belum lengkap seperti Ketua:
prasarana di di poliklinik dan ruang rawat dr. Noni
ruang rawat inap inap (termasuk IGD, ruang Anggota:
dan poliklinik rawat intensive care dan dr. Iqbal
ruang isolasi)

2. Melengkapi sarana yang Sesuai dengan 500.000.000,00 Dirut RS


berhubungan dengan akses kebutuhan Ketua:
informasi rumah sakit. dr. Noni
Anggota:
dr. Iqbal
3. Membuat dan memperbaiki 2 kali/tahun 300.000.000,00 Dirut RS
sarana yang berhubungan Ketua:
dengan sanitasi lingkungan dr. Noni
Anggota:
dr. Iqbal
4. Penambahan tenaga cleaning Sesuai dengan 500.000.000,00 Dirut RS
service dan security kebutuhan Ketua:
dr. Noni
Anggota:
dr. Iqbal
Thank You

Anda mungkin juga menyukai