Anda di halaman 1dari 18

Tugas Kelompok

Obstetri & Gynekologi


Anatomi dan Fisiologi
Hipotalamus - Hipofisis
Kelompok 3
Afrianti Eregua
Albertina L. Tebay
Ajeng P. Sutomo
Bryan Lewaherila
Winda Humra
Worosakti Hapsari Kiblat
Yalison Wanimbo
Kaitan hormon dan fungsi fisiologis alat reproduksi

Fungsi fisiologis alat reproduksi wanita mengikuti suatu


sistem antara lain SSP, kelenjar hipofisis, ovarium serta
alat alat reproduksi terkait seperti uterus dan adneksa

Dalam sistem ini peran utama dipegang oleh hipotalamus,


hipofisis, ovarium atau dikenal juga sebagai sumbu HPO
(hypotalamus pituitaria ovarium)

Sekresi hormon pelepas diatur oleh neurotransmitter dan


neuropeptide
Hipotalamus

Terletak didasar otak, dibelakang chiasma opticum

Vaskularisasi hipotalamus: a.carotis Interna yang


membentuk plexus capillaris

Hipotalamus mengeluarkan hormon penstimulasi dan


penginhibisi
Hipothalamus

HORMON YANG DIHASILKAN


Hormon penstimulasi Hormon penginhibisi
TRH ( Thyrotropin Releasing Somatostatin (Growth Hormone
Hormone) Inhibiting Hormone)
GHRH (Growth Releasing PIF (Prolactin Inhibiting Factors)
Hormone)
CRH (Corticotropin Releasing
Hormone)
GnRH (Gonadotropin Releasing
Hormone)
Hipofisis
Pituitary
Diameter 1 cm dan beratnya 0,5-1 g
Terletak di sela tursika, rongga tulang basis otak, dan
dihubungkan dengan hipothalamus oleh tangkai pituitari
Terdiri dari:
hipofisis posterior (neurohipofisis)
hipofisis anterior (adenohipofisis)
Hipothalamus mengatur sekresi kelenjar Hipofisis

Sekresi kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal saraf


yang berasal dari hipothalamus dan berakhir di hipofisis
posterior.
Sekresi kelenjar hipofisis anterior diatur oleh hormon
disebut hormon (atau faktor) pelepas hipothalamus dan
hormon (faktor) penghambat hipothalamus yang
disekresikan kedalam hipotalamus sendiri dan
selanjutnya diedarkan melalui pembuluh darah kecil yang
disebut pembuluh darah porta hipothlamus-hipofisis
Sistem Porta Hipothalamus-Hipofisis Anterior
Lanjutan

Hormon yang berperan dalam sekresi kelenjar hipofisis anterior


Hormon Fungsi
Hormon pelepas tirotropin (TRH) Merangsang sekresi TSH
Hormon pelepas gonadotropin Merangsang sekresi FSH dan LH
(GnRH)
Hormon pelepas kortikotropin Merangsang sekresi ACTH
(CRH)
Hormon pelepas hormon Merangsang sekeresi hormon
pertumbuhan (GHRH) pertumbuhan
Hormon penghambat hormon Menghambat sekresi hormon
pertumbuhan (somatostatin) pertumbuhan
Hormon penghambat prolaktin Menghambat sekresi prolaktin)
(PIH)
GnRH disintesis dalam nucleus arkuatus pada basal hipothalamus
GnRH dibawa oleh sirkulasi portal menuju hipofisis anterior dibawa
pengaruh dopamin, norepinefrin (NE) dan epinefrin
NE merangsang pengeluaran GnRH, dopamin dan opiat (endorfin)
akan menghambat pengeluaran GnRH
Terdapat dua kawasan inti yang bertanggung jawab untuk sekresi
GRH, yaitu pusat tonik dibagian basal hipothalamus dan pusat
siklik dibagian pra-optik dan suprachiasma
Pusat Tonik bertanggung jawab untuk sekresi GRH selama fase
folikuler dan luteal, sedangkan pusat siklik mengatur jumlah dan
jarak waktu pengeluaran GnRH
Dalam perjalanan satu siklus, kesanggupan hipofisis
anterior bereaksi terhadap GnRH/LH-RH senatiasa
berubah-ubah sangat lemah semasa fase folikuler
dan kuat selama ovulasi tergantung konsentrasi
estrogen dan progesteron dalam serum
FSH dan LH mempengaruhi folikel primordial ovarium
menjadi folikel matang dan menghasilkan estrogen
dan progesteron
Lanjutan

LHRH (Luteinzing Hormone Releasing Hormone): sebutan LHRH


didasarkan pada kahsiat biologisnya; disebut juga sebagai
FSH/FSHRH atau GnRH (gonadotropin releasing hormone)
karena memicu sintesis maupun pelepasan kedua jenis
gonadotropin LH dan FSH.
Sekresi LHRH berlangsung secara pulsatil dari ujung-ujung akson
di emenensia mediana ke dalam sirkulasi portal. Amplitudo
dan dan frekuensi pulsatil diatur oleh katekolamin dan
neuropeptida
Opioid tampaknya memiliki khasiat hambatan tonis terhadap
pelapasan LHRH yang dapat diatasi dengan nalokson
Sel-sel yang dihasilkan
Hipofisis Anterior Hipofisis Posterior
Sel Kromatofilik: a. Okstoksin
a. Sel Asidofil : b. Arginin dan Vasopresin
Growth Hormone/GSH
Prolaktin
b. Sel Basofil:
TSH (Tyroid Stimulating
Hormone)
FSH (Folicle Stimulating
Hormone)
LH (Luteinizing Hormone)
Sel Kromatofob:
Adrenocorticotropic
Hormone/ACTH
Hipothalamus-Hipofisis Posterior

Hipothalamus dan hipofisis posterior membentuk suatu sistem


neuroendokrin yang terdiri dari suatu populasi
neuronsekretorik yang badan selnya terletak di dua kelompok
di hipothalamus, yaitu nukleus supraoptikus dan paraventrikel
Hipofisis posterior terdiri dari ujung-ujung saraf ini plus sel
penunjang mirip glia yang disebut pituisit
Hipofisis posterior sebenarnya tidak menghasilkan hormon
apapun. Hiposfisis posterior hanya menyimpan dan setelah
mendapat rangsangan yang sesuai, mengeluarkan dua hormon
peptida kecil, vasopresin dan oksitosin, yang disintesis oleh
badan sel neuron di hipothalamus
Lanjutan
Nukleus paraventrikel dan supraoptikus mengandung
neuron-neuron yang menghasilkan vasopresin dan
oksitosin. Hormonnya vasopresin dan oksitosin
bergantung pada neuronnya, disentesis di badan sel
neuron di hipothalamus
Hormon mengalir menyusuri akson untuk disimpan di
ujung neuron di dalam hipofisis posterior
Jika neuron mengalami eksitasi, hormon simpanan
dibebaskan dari ujung-ujung saraf ini ke dalam darah
sistemik untuk disebarkan ke seluruh tubuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai