Anda di halaman 1dari 19

PUPUK HAYATI DAN

BAHAN PEMBAWA
Pupuk Hayati:
Suatu formulasi yang mengandung satu atau
beberapa strain mikrob bermanfaat di dalam
suatu material bahan pembawa yang mudah
digunakan dan ekonomis

Bahan Pembawa:
medium yang digunakan untuk memindahkan
mikrob hidup dari laboratorium atau pabrik ke
lapang
harus mampu menopang pertumbuhan dan
kelangsungan hidup mikrob target selama
periode penyimpanan dan pengirimannya ke
lapang
Jenis-Jenis Pupuk Hayati
Rhizobium Acetobacter
Azotobacter Fraturia aurantia
Azospirillum Pseudomonas as PGPR
PSM Mixed cultures
Mycorrhiza Effective microorganisms
Keuntungan PH
Pupuk hayati N dapat menyumbang 25-30% dari kebutuhan
pupuk N
Pupuk hayati PSB dapat memberikan 12-20 kg P2O5/ha/musim
Mycorrhiza dapat memberikan kecukupan hara P dan hara
mikro, dan membantu meningkatkan serapan air
Pupuk hayati campuran memberikan dampak yang lebih baik
Menjaga sifat-sifat biologi tanah tetap aktif
Membantu memelihara kesehatan tanah
Syarat-Syarat Strain yang Digunakan
(i) Bahan Pembawa Tepung, granul atau cair

(ii) Cawan Hitung CFU minimum 5x107 cell/g (tepung


dan granul) atau 1x108 cell/ml (cair)

(iii) Level Kontaminasi Tidak ada kontaminasi pada tingkat


pengenceran 105
(iv) pH 6.5-7.5
(v) Ukuran Partikel Semua bahan melewati saringan
0.15 - 0.212 mm

(vi) Persen Kelembaban 30-40%


Syarat Efisiensi Strain yang digunakan
No. Parameter Spesifikasi kebutuhan

1 Rhizobium Efektif membentuk nodul pada legum yang terdapat


dalam daftar kemasan

2 Azotobacter Strain harus mampu menambat setidaknya 10 mg


nitrogen per g sucrose yang dikonsumsi

3 Azospirillum Mampu membentuk pelikel pada medium semisolid N-


free bromothymol blue

4 PSB Strain harus memiliki phosphate solubilizing


capacity minimum 30%, bila diuji pada pengukuran
spectrophotometer. Dalam hal pembentukan clear
zone, minimum 5mm solubilization zone pada
medium dengan ketebalan min 3mm
Spesifikasi untuk Mycorrhiza
i. Bentuk Tepung/Tablet/Granul/Biomassa akar
dicampur growing substrate

ii. Ukuran Partikel untuk bahan 90% harus melalui 250 micron IS
pembawa bentuk tepung sieve (60 BSS)
iii. Maksimum kelembaban (%) 8 -12

iv. pH 6.0 - 7.5


v. Total viable propagules/ 100 /gram produk akhir
gram produk, minimum
V. Potensi infektivitas 80 infection points pada akar yg diuji
/ gram inokulum mycorrhizal yang
digunakan
Teknologi Produksi
Pupuk Hayati
Padat Cair
Keuntungan Keuntungan
Murah Ketahanan hidup sel
Mudah diproduksi lebih lama
Investasi sedikit Mudah diproduksi
Kerugian Toleran terhadap suhu
Ketahanan hidup sel Jumlah sel tinggi
rendah Bebas kontaminasi
Sensitif terhadap Lebih efektif
suhu Kerugian
Sensitif terhadap Mahal
kontaminasi Investasi tinggi untuk
Jumlah sel rendah unit produksi
Kurang efektif
Penerimaan yang Rendah
Penerimaan yang rendah pada petani:
a. Respon tanaman yang tidak konsisten
b.Kualitas yang kurang baik untuk pupuk hayati
padat
c. Sensitif terhadap suhu dan umur sel yang lebih
rendah
d.Tidak kompatibel dengan bahan kimia: pestisida
dan pupuk
e. Bahan organik yang rendah di dalam tanah
f. Ketergantungan dana/program pemerintah
Hal-hal yang perlu diperhatikan di
tingkat produksi
Kualitas buruk untuk bahan pembawa padat yg
tidak steril merupakan kendala terbesar:
Mengganti lignit/ arang dengan bahan pembawa lain yg
memiliki potensi kelembaban tinggi, misal: vermiculite,
silica, quartz atau bahan tepung yang diperkaya dengan
gel penahan air sintetis
Semua bahan pembawa harus disterilkan
Proses penanganan produk harus otomatis
Produk harus bebas dari kontaminan
Pupuk Hayati Cair:
Solusi yang Ideal?
Kelebihan mengganti bahan pembawa padat
(BP) dengan BP Cair:
a.Mudah diproduksi
b.Produk dapat 100% steril
c.Menawarkan ketahanan hidup dan jumlah sel
yang lebih tinggi
d.Toleran terhadap suhu
e.Mudah diaplikasikan melalui cara-cara
mekanik
Aplikasi
Efisiensi pupuk hayati tergantung karbon organik
tanah:
a. Aplikasi secara inokulasi benih dan tanah
b.Untuk inokulasi tanah dicampur dengan
kompos, terutama untuk PSB
c. Perlu ditekankan aplikasi campuran pupuk
hayati + kompos
Mycorrhiza:
pupuk hayati yang potensial
Mycorrhiza memobilisasi P, Fe, Zn, B dan elemen
mikro lainnya
Membantu penyerapan air
Ideal untuk tanaman tahunan, seperti: tebu, tanaman
buah-buahan dan perkebunan
Efectif untuk tanaman sereal
Bentuk tepung kering tahan terhadap kontaminasi
dan dapat disimpan sampai 2 tahun
Pupuk Hayati Lainnya
Beberapa pupuk hayati yang telah diproduksi dan terbukti
efektif:
Acetobacter diazotrophicus Endophytic N-fixer pada tebu

K-mobilizer (Fraturia dan Bacillus sp)

Zn- solubilizer (Pseudomonas, Bacillus dan Thiobacillus)

EM- Effective microorganisms campuran dari Yeasts,


Lactobacillus dan Rhodopseudomonas. Baik untuk
degradasi residu tanaman secara cepat
Inokulan Campuran
Inokulan campuran terbukti lebih
menguntungkan dibanding inokulan tunggal
Banyak produsen telah me-launching
inokulan campuran berisi Azotobacter,
Azospirillum dan PSB.
Individual sel 1x107 dan total sel > 5x 108
Promosikan penggunaan inokulan campuran
Persentase Infeksi Akar Sorgum dan Panjang Akar Terinfeksi oleh
Mikoriza Arbuskula Akibat Aplikasi Jenis Media Pembawa
Inokulan Mikoriza pada 60 HST (Nurbaity dkk, 2011)

Perlakuan Infeksi Akar (%) Panjang Akar


Terinfeksi (cm/tnm)
Kontrol (tanpa FMA) 24 a 249,65 a
Zeolit 10 g 26 a 211,80 a
Zeolit 20 g 74 c 641,90 bc
Zeolit 30 g 46 ab 480,02 b
Arang Sekam 10 g 29 a 192,17 a
Arang Sekam 20 g 36 a 99,25 a
Arang Sekam 30 g 55 b 276,79 a
Arang Sekam + Zeolit 10 g 50 ab 472,03 b
Arang Sekam + Zeolit 20 g 82 c 905,17 c
Arang Sekam + Zeolit 30 g 68 bc 403,15 b
Berat Biji Sorgum Akibat Aplikasi Jenis Media Pembawa
Inokulan Mikoriza pada 60 Hari Setelah Tanam (HST)
(Nurbaity dkk, 2011)
Perlakuan Berat Biji Sorgum (mg/tnm)
Kontrol (tanpa FMA) 3,32 a
Zeolit 10 g 3,75 a
Zeolit 20 g 3,75 a
Zeolit 30 g 4,07 b
Arang Sekam 10 g 3,74 a
Arang Sekam 20 g 3,79 ab
Arang Sekam 30 g 2,82 a
Arang Sekam + Zeolit 10 g 3,92 ab
Arang Sekam + Zeolit 20 g 4,23 b
Arang Sekam + Zeolit 30 g 5,10 c
Viabilitas empat strain bakteri pemacu pertumbuhan tanaman di
dalam formula bahan pembawa berbasis vermikompos
(Larasati dkk, 2012)
Waktu Jumlah Bakteri (cfu/g)
Pengamatan
(hari) Azotobacter Bacillus Bacillus
sp. circulans stearothermo
philus
0 1,75x1011 3,55x1011 1,50x1011

30 4,65x1012 9,35x1012 4,00x1012

90 4,20x1011 2,10x1011 2,10x1011

120 3,18x1011 1,69x1011 1,88x1011


Use Biofertilizers
For Healthy and living soil

Anda mungkin juga menyukai