Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik

Pelaksanaan mini project dilakukan pada pukul 08.00-13.00, pada tanggal 25 mei 2017, di RW
03, Kelurahan Kebun Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Populasi:
Seluruh warga RW 03, kelurahan Kebun Kosong, Kemayoran Jakarta Pusat.

Kriteria Ekslusi:

Kriteria inklusi: 1. Warga RW 03 Kebon Kosong yang

1. Warga RW 03 Kebon Kosong yang menolak mengisi kuesioner pre-test

mengisi kuesioner pre-test dan dan/atau post-test

post-test secara lengkap. 2. Mengisi kuesioner secara tidak


lengkap, baik kuesioner pre-test
maupun post-test
Variabel

Variabel dependen:
Pengetahuan warga rw 03, yang berada pada kisaran usia >18 tahun, mengenai
penyakit demam berdarah.

Variabel Independen
Pemberian penyuluhan mengenai penyakit demam berdarah, dengan menggunakan
media powerpoint kepada warga rw 03 usia >18 tahun, dilakukan oleh dokter internsip.
Metode Penyuluhan

Warga RW 03, diberikan kuesioner pre-test terlebih


dahulu

Diberikan penyuluhan berupa informasi mengenai


demam berdarah, dengan menggunakan powerpoint dan
pamflet.

Diberikan Post test setelah penyuluhan

Dibandingkan hasil dari kuesioner


sebelum dan sesudah penyuluhan
berdasarkan sistem skoring kuesioner
TABEL MATRIKS IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel Indikator Skala Metode
Pengetahuan, sikap dan Hasil nilai dari Numerik Kuesioner
perilaku mengenai kuesioner pengetahuan,
penyakit demam sikap dan perilaku
berdarah.

Penyuluhan mengenai
penyakit demam Paham atau tidak Nominal Power Point
berdarah

Jenis kelamin Perempuan atau laki- Nominal


laki

Usia Usia dalam tahun Numerik

Pendidikan terakhir Tamat SD,SMP dan Ordinal


SMA/sederajat S1,S2

Rendah
Analisis Dan Interpretasi Data

Data diperoleh akan dikompilasi ke dalam suatu tabel induk dengan menggunakan program Microsoft
Excel 2013, selanjutnya akan dilakukan editing, coding, entry dan cleaning. Untuk pengolahan data
secara statistik, digunakan Statiscal Package for Social Science (SPSS) for Windows versi 20.
BAB 2

Program pemberantasan nyamuk dan pengetahuan, sikap dan perilaku


Program Pemberantasan DBD

1 Dengan cara kimia

cara pengasapan (thermal fogging)


pengagutan (cold fogging = ultra low volume).

Pemberantasan larva dapat digunakan abate (larvasida temefos)


yang ditaburkan ke dalam bejana tempat penampungan air
dengan dosis 1 gram abate untuk 10 liter air.
2 Pengelolaan lingkungan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Cara ini dilakukan dengan menghilangkan atau mengurangi tempat-tempat perindukan, dikenal
sebagai PSN, yang pada dasarnya ialah pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak dapat
berkembang biak. PSN ini dapat dilakukan dengan cara:

3) Mengganti air pada vas bunga dan


1) Menguras bak mandi dan tempat- tempat minum burung sekurang-
tempat penampungan air sekurang
kurangnya seminggu sekali. kurangnya seminggu sekali.

4) Membersihkan pekarangan dan halaman


2) Menutup rapat tempat penampungan
air seperti tempayan, drum dan tempat air rumah dari barang-barang bekas seperti
lain, sehingga nyamuk tidak dapat masuk. kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak
menjadi sarang nyamuk.
5) Menutup lubang-lubang pada bambu
pagar dan lubang pohon dengan tanah 7) Setiap dua atau tiga bulan sekali,
agar tidak menampung air yang dapat menaburi dengan bubuk abate tempat-
menjadi tempat perindukan nyamuk. tempat yang menampung air dan sulit

6) Membersihkan air yang tergenang dikuras.

diatap rumah karena saluran air yang 8) Memelihara ikan mujair ataupun
tersumbat dengan cara dikeringkan agar ikan kepala timah yang suka makan
tidak menjadi tempat perindukan jentik-jentik nyamuk.
nyamuk.
Gerakan 3M +

Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti


bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan
lain-lain;

Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain
sebagainya;

Mengubur, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki
potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.1
Tambahan dari program 3M
Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air yang sulit
dibersihkan;

Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;

Menggunakan kelambu saat tidur;

Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;

Menanam tanaman pengusir nyamuk;

Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;

Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk,
dan lain-lain.
JUMANTIK
Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah mengenalkan program 1 rumah 1 Jumantik (juru pemantau
jentik) untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue.

DEFINISI JUMANTIK
Juru pemantau jentik atau Jumantik adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan dan pemberantasan
jentik nyamuk khususnya Aedes aegypti dan Aedes albopictus
Pengelompokan jumantik

Gerakan satu rumah satu jumantik


Jumantik satu rumah
Jumantik satu lingkungan
Operasional Jumantik

Agar Jumantik dapat bertugas dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan maka diperlukan

dukungan biaya operasional. Dukungan dana tersebut dapat berasal dari beberapa sumber seperti APBD
Kabupaten / Kota, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), alokasi dana desa, dan sumber anggaran lainnya.
Adapun komponen pembiayaan yang diperlukan antara lain adalah:
PERALATAN YANG DIBUTUHKAN:

1. Transport/insentif/honor bagi Koordinator dan Supervisor Jumantik jika diperlukan.15

2. Pencetakan atau penggandaan kartu jentik, formulir laporan Koordinator dan Supervisor Jumantik,
pedoman dan bahan penyuluhan.

3. Pengadaan PSN kit berupa topi, rompi, tas kerja, alat tulis, senter, pipet dan plastik tempat jentik
dan larvasida.
Pengetahuan, sikap dan perilaku

Pengetahuan

Pengetahuan (Knowledge), merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang untuk
melakukan pengindraan terhadap rangsangan sesuatu, pengetahuan kognitif merupakan
dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
6 tingkatan pengetahuan :
Tahu (know)

Memahami (comprehension )
Aplikasi (Application)
Analisis (Analysis)
Sintesis (synthesis)
Evaluasi (evaluation)
SIKAP

Merupakan respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau
objek, maninfestasi dari sikap tidak dapat terlihat namun dilihat dulu sebagai
tingkah laku yang tertutup
3 komponen sikap

Sikap menurut Notoatmodjo terdiri dari tiga komponen adalah:

1. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek


2. Kepercayaan (keyakinan),ide, konsep terhadap suatu konsep
3. Kecendrungan untuk bertindak (tend to behave)
Perilaku

Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan,


jadi perilaku manusia merupakan suatu aktivitas dari manusia itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai