Anda di halaman 1dari 84

TUMOR KULIT

Dr. Agnes Kartini, SpKK


KLASIFIKASI :

Tumor kulit dapat dibagi menjadi:


Tumor Jinak
Tumor Prakanker
Tumor Ganas
TUMOR JINAK
Ciri-ciri :
Berdiferensiasi normal,
Tumbuh lambat,
Ekspansif
Kadang-kadang
berkapsul.

Yang sering ditemukan


a.l. :
Nevus Pigmentosus,
Keloid,
Keratosis Seboroik,.
NEVUS PIGMENTOSUS
Sinonim :

Nevus sel nevus, Nevus nevoseluler

Definisi :

Nevus pigmentosus merupakan tumor


jinak yang tersusun dari sel-sel nevus.
Epidemiologi :

Jumlah dan sifat sel nevus


bervariasi pada setiap individu.

Pada setiap orang kulit putih


dewasa sedikitnya dijumpai 20
nevus sel nevus.
Etiologi :

Sel-sel nevus kulit (berasal dari neural


crest) membentuk sarang-sarang
kecil pada lapisan sel basal epidermis
dan pada zona taut dermo-epidermal
membelah, masuk dermis dan
membentuk sarang-sarang pada dermis.
Gejala Klinis :
Dapat terjadi di semua bagian kulit tubuh.
Lesi dapat datar, papuler, atau
papilomatosa,
Ukuran 2-4 mm, dapat bervariasi dari
sebesar peniti sampai sebesar telapak
tangan.
Pigmentasinya juga bervariasi dari warna
kulit sampai coklat kehitaman.
Gejala Klinis :
Secara histopatologi dapat dibedakan
menjadi nevus junctional, nevus
compound, dan nevus intradermal.
Dari gambaran klinis nevus
pigmentosus dapat diramalkan lokasi
atau tipe histologinya :
Nevus junctional : Lesi datar, coklat sampai
kehitaman, permukaan halus dan tidak berambut.
Nevus compound : Lesi sedikit menonjol atau
papilomatosa, kecoklatan, kadang-kadang berambut.
Nevus intradermal : Lesi berbentuk kubah atau
bertangkai.
Types of acquired melanocytic naevi
Diagnosis Banding :

Melanoma maligna
Keratosis seboroik berpigmen
Pengobatan :
Umumnya tidak diperlukan pengobatan.
Kosmetik / iritasi bedah eksisi.
Curiga keganasan eksisi + histopatologi.

Prognosis :
Umumnya baik.
Nevus junctional dan nevus compound
Awas menjadi ganas.
KELOID
Sinonim:
Cheloid.

Definisi :
Jaringan fibrosa yang tumbuh berlebih,
Padat,
Terbentuk setelah penyembuhan luka.
Meluas melampaui batas-batas luka asli.
Regresi spontan (-).
Cenderung tumbuh kembali sesudah eksisi.
Epidemiologi :

Anak-anak dan dewasa muda.


Puncaknya usia 10 30 tahun.
Pria = wanita.
Lebih sering pada kulit hitam.
Etiologi :
???

Faktor penting yang berperan : Trauma dan


peradangan pada dermis.

Faktor lain yang berpengaruh :


1. Herediter dan ras.
2. Umur dan endokrin : usia muda, wanita, hamil.
3. Jenis luka : trauma panas / bahan kimia,
peradangan yang lama sembuh.
4. Lokasi trauma : Presternal, kepala, leher, bahu, dan
tungkai bawah. Karena besarnya regangan kulit.
Gejala Klinis :

Lesi berupa papul, nodul, tumor.


Warna coklat, merah muda, merah.
Lesi awal : kenyal, permukaan licin,
seperti karet, sering disertai gatal.
Lesi yang lanjut : keras,
hiperpigmentasi, asimtomatik.
Diagnosis Banding :

Parut hipertrofi
Dermatofibroma
Dermatofibrosarkoma protuberans
Pengobatan :

Kortikosteroid intralesi
Bedah eksisi
Tekanan
Bedah beku
Laser karbondioksida
Prognosis :

Keloid tidak dapat mengalami


resolusi spontan,
Dengan pengobatan yang sesuai
progresinya dapat dihambat.
KERATOSIS SEBOROIKA
Sinonim :
Nevus seboroika, Kutil senilis, Veruka
seboroika senilis, Papiloma sel basal

Definisi :
Keratosis seboroika adalah tumor jinak
yang berasal dari proliferasi
epidermal, sering dijumpai pada orang
tua, dan biasanya bersifat asimtomatik.
Epidemiologi :

Pada pria dan wanita,


Awitan pada dekade 4-5.

Etiologi :

Tidak diketahui
Diduga ada kecenderungan familial dan
diturunkan dengan pola autosomal
dominan.
Gejala Klinis :
Biasanya dimulai dengan lesi datar, coklat
muda, berbatas tegas, permukaan seperti
beludru sampai verukosa halus, diameter
beberapa mm sampai 3 cm.

Lama kelamaan lesi akan menebal, memberi


gambaran yang khas: menempel (stuck on)
pada permukaan kulit.

Setelah berkembang penuh, tampak


pigmentasi yang gelap dan tertutup oleh
skuama berminyak.

Predileksi : pada daerah seboroika yaitu dada,


punggung, perut, wajah, dan leher.
Diagnosis Banding :
Melanoma maligna
Epitelioma sel basal berpigmen
Nevus pigmentosus
Pengobatan :
Kuretase + kauterisasi superfisial,
elektrokoagulasi, atau diobati dengan solusio
hemostatik, seperti perak nitrat atau feri
subsulfat (solusio Monsel).
nitrogen cair selama 10-15 detik.

Prognosis :
Baik,
lesi tidak pernah berubah menjadi ganas.
Tumor Prakanker

Kecendrungan jadi ganas


PA: perubahan menyimpang dari
polarisasi sel normal
Bila ditemukan dlm bentuk ini serta
diobati adekuat sembuh sempurna
Klinis: tanda2 keratosis. Ulserasi,
papul, nodus, morfea dan variasinya
Tumor prakanker

Terapi:
- bedah eksisi
- bedah listrik
- bedah kimia
- dermabrasi
- topikal 5 fluorourasil
Tumor Prekanker

Keratosis aktinik
Keratosis arsenik
Leukoplakia
Liken sklerosus et atrofikus
Xeroderma pigmentosus
Penyakit Bowen
Giant kondiloma
Tumor-tumor prakanker

Keratosis Aktinik
Tumor Prakanker Penyakit Bowen

Keratosis Arsenik
Eritroplasia of Queyrat
TUMOR GANAS

Ciri-ciri tumor ganas :

Tumbuh cepat (kecuali basalioma)


Dengan gambaran mitosis yang abnormal,
Ekspansif,
Infiltratif,
Bermetastasis melalui pembuluh darah dan
atau pembuluh getah bening
Yang sering ditemukan :

Karsinoma Sel Basal


Karsinoma Sel Skuamosa
Melanoma Maligna
Etiologi :
Faktor luar dan faktor dalam yang saling berinteraksi sangat
berperan pada terjadinya pertumbuhan abnormal sehingga terjadi
tumor.

Faktor luar :
Bahan karsinogen (hidrokarbon, arsen inorganic, borilium,
kadmium, zinkum, plumbum, kromium, nikel),
Cahaya matahari (sinar ultra violet, khususnya UVB),
Radiasi (sinar x, radium),
Virus (misalnya pada veruka, kondiloma),
Pekerjaan (trauma).

Faktor dalam :
Genetik,
Imunologik,
Ras, dan
Jenis kelamin.
Diagnosis dini keganasan :

Walau sulit, sangatlah penting


untuk dapat mendiagnosis secara
dini apakah suatu pertumbuhan di
kulit adalah keganasan atau tidak.

Diperlukan pengalaman dan


ketelitian untuk menegakkan
diagnosis dini keganasan.
Curiga adanya keganasan :

Anamnesis :
Rasa gatal atau nyeri,
Perubahan warna,
Ukuran yang membesar,
Pelebaran yang tak merata kesamping,
Permukaan tak rata,
Perdarahan,
Ulserasi atau infeksi yang sukar sembuh.
Objektif :
Tidak berambut,
Warna suram,
Permukaan tak rata dengan cekungan ditengah dengan tepi agak
menonjol,
Penyebaran warna tidak homogen,
Skuama halus atau krusta yang melekat bila diangkat berdarah,
Sering timbul tunas yang bersifat seperti tumor induknya,
Dapat keras, kenyal, terasa nyeri,
Pada permulaan mudah digerakkan dari dasarnya,
Diameter terpanjang membentuk sudut dengan garis RSTL (rest
skin tension line),
Teleangiektasis kadang-kadang ditemukan mulai dari pinggir
kearah sentral.
Sangat sulit membedakan bentuk
dini karsinoma sel basal,
karsinoma sel skuamosa maupun
melanoma maligna.

Diagnosa pasti ditentukan


dengan Pemeriksaan Patologi-
Anatomik.
KARSINOMA SEL BASAL

Definisi :

Karsinoma sel basal atau basalioma


adalah tumor ganas pada kulit yang
jarang bermetastasis dan dapat
merusak jaringan sekitarnya.
Patogenesis :

Diduga berasal dari sel


epidermal pluripotensial, atau
dari epidermis/adneksanya.

Faktor predisposisi lingkungan


(radiasi, bahan kimia, sinar
matahari, trauma). Faktor
genetik (mis. Xeroderma
pigmentosum dan albinisme).
Epidemiologi :
Diseluruh dunia. Di AS 75% kasus non
melanoma kanker kulit adalah karsinoma
sel basal.
>>> pada golongan usia pertengahan dan
usia lanjut.
Warna kulit gelap jauh lebih resisten.
Insidens tertinggi ditemukan pada
AngloSexon (kulitnya jernih dengan mata
biru).
Gejala klinis :
Ulkus rodens :
Merupakan bentuk yang paling sering
dijumpai.
Ulkus dengan tepi yang khas rolled edge.
Teraba keras dan berbatas tegas,
Mudah berdarah karena terdapat
teleangiektasi pada seluruh lesi.
Lesi paling banyak ditemukan didaerah
wajah (85% di regio kepala dan leher).
Gejala klinis :

Tumbuh lambat dengan kerusakan


jaringan terparah pada bagian
permukaan.
Ulserasi dapat menjalar kearah
samping maupun kearah dasar
seperti otot, tulang dan jaringan
lain.
Diagnosis Banding :

Melanoma Maligna,
Penyakit Bowen,
Lupus Eritematosus,
Psoriasis
Dermatomikosis.
Pengobatan :
Menghancurkan jaringan tumor :
Radioterapi, bedah eksisi (scalpel, listrik,
kimiawi, beku).
Topikal krim 5-fluorourasil (selama 4 6
minggu) untuk kasus-kasus multipel,
rekurens, usia lanjut.
Profilaksis :
Hindari paparan sinar matahari.
Tabir surya.
Karsinoma Sel Basal
Basalioma
KARSINOMA SEL SKUAMOSA

Definisi :

Karsinoma sel skuamosa atau


epidermoid karsinoma adalah tumor
keratinosit yang dapat mengenai kulit
dan membran mukosa.
Etiopatogenesis :
Faktor-faktor yang berperan :
Sinar matahari, ( sering ditemui pada daerah terpapar).
Ras/herediter :
- ras kulit putih >>
- Pada kulit berwarna daerah tertutup > terbuka.
Genetik.
Arsen inorganic.
Radiasi, berupa sinar x atau gamma.
Hidrokarbon, misalnya tar, minyak mineral paraffin cair.
Sikatriks, keloid, ulkus kronik, fistula.
Merokok merupakan faktor predisposisi
Etiopatogenesis :

Karsinoma sel skuamosa berasal dari


sel epidermis yang mempunyai
beberapa tingkat kematangan, dapat
intraepidermal, dapat pula bersifat
infasif dan bermetastasis jauh.
Epidemiologi :
Pada orang kulit hitam karsinoma sel
skuamosa 20% lebih sering terjadi
daripada karsinoma sel basal dengan
daerah predileksi adalah wajah dan
ekstremitas bawah.
Paling sering ditemukan pada laki-laki,
usia 40 50 tahun.
Gejala Klinis :

Tumbuhnya lambat, merusak


jaringan setempat dan kecil
kemungkinan bermetastasis.
Walaupun jarang, tumor ini
dapat tumbuh cepat, merusak
jaringan disekitarnya dan
bermetastasis jauh melalui
saluran getah bening.
Gejala Klinis :
Tumor berbentuk seperti kutil dengan krusta
keratotik atau dapat pula berupa nodul, batas
tidak tegas dengan teleangiektasi.
Tumor mulanya keras, dengan lesi berbentuk pipih
(disc like), berubah menjadi noduler dan ulserasi
menyerang jaringan yang lebih dalam.
Dijumpai di bagian tubuh manapun kecuali di
bibir, mukosa pipi dan penis.
Tumor yang terletak didaerah bibir, anus, vulva,
penis lebih cepat mengadakan invasi dan
bermetastasis dibandingkan dengan daerah
lainnya.
Pengobatan :
Eksisi (lesi kecil), termasuk batas tumor
yang teraba ditambah 3 5 mm.
Radioterapi (hati-hati jaringan parut).
Cryotheraphy dengan nitrogen cair atau
karbon dioksida cukup efektif untuk
karsinoma sel skuamosa yang muncul
pada keratosis solaris.
Krim 5-Fluorourasil sangat baik untuk lesi
yang multipel.
Prognosis :
Prognosis sangat tergantung pada
diagnosa dini, cara pengobatan dan
kerjasama pasien dan dokter.
Prognosis paling buruk bila tumor tumbuh
diatas kulit normal.
Prognosis pada ekstremitas bawah lebih
buruk daripada ekstremitas atas.
Tumor di kepala dan leher prognosisnya
lebih baik dibanding tempat lainnya.
Karsinoma Sel Skuamosa
MELANOMA MALIGNA

Definisi :

Melanoma maligna adalah tumor ganas


melanosit yang bersifat invasive.
Etiopatogenesis :
Etiologinya belum diketahui pasti
Faktor keganasan pada umumnya
Iritasi yang berulang pada tahi lalat
Faktor herediter
Perjalanan penyakitnya tidak tentu,
bisa tumornya kecil tetapi telah
bermetastasis jauh, atau tumornya
besar tetapi hanya setempat dalam
waktu yang lama
Epidemiologi :
Banyak pada wanita, kulit putih, diatas
30 tahun
Jarang pada ras kulit berwarna
Insidens paling rendah adalah pada
orang asia.
Frekuensi tertinggi ditemukan didaerah
dengan sinar matahari sepanjang tahun.
Gambaran klinis :
Setengah kasus melanoma muncul pada
nevus yang telah ada, lainnya muncul pada
kulit normal.
Umumnya fase pertumbuhan lama, tidak
invasive, horizontal, sehingga lesi membesar
asimetris.
Kadang-kadang muncul nodul tumor, hal ini
menunjukkan fase pertumbuhan vertical.
Invasi kelapisan yang lebih dalam dari kulit
menandakan meningkatnya metastasis.
Gambaran Klinis :
Berdasarkan gambaran klinis-histologik
dikenal 4 tipe melanoma:
1. Lentigo maligna : Khas didaerah terpapar matahari pada
orang tua. Pada permulaan tumbuhnya lambat berupa makula
dengan pigmentasi yang tak merata yang bertahun-tahun
kemudian dapat menjadi maligna.
2. Melanoma superficial : Paling banyak dijumpai, dewasa
disemua tingkatan umur. Pada wanita biasanya terdapat
didaerah anggota gerak bawah, pada laki-laki dibagian
punggung.
3. Melanoma akral-lentiginosa : Timbul pada telapak tangan dan
kaki, dekat ataupun dibawah kuku. Makula hitam yang
membesar dan ireguler pada telapak tangan, telapak kaki, ujung
jari atau kuku (nail fold dan nail bed) adalah diagnostik.
4. Melanoma noduler : Lesinya berupa papul atau nodul berbagai
ukuran, berwarna gelap, sejak permulaan timbul tanpa fase
epidermal, ivasif vertical, sehingga prognosisnya buruk.
Gambaran Klinis :

Benjolan jinak memberikan sedikit


perubahan dan hampir statis untuk
bertahun-tahun
Setiap perubahan mengindikasi
kearah melanoma atau berubah
aktif
Ukuran, bentuk dan warna
merupakan petunjuk signifikan,
paling penting adalah bila terjadi
perubahan
Kriteria kecurigaan adanya perubahan menuju keganasan
pada lesi pigmentasi :
Pertumbuhan. Nevus pigmentosa jinak muncul pada
usia adolesen dan dewasa muda. Setiap tahilalat yang
ukurannya membesar pada usia dewasa diatas 30
tahun mungkin adalah melanoma
Bentuk. Tahilalat biasanya simetris, batas teratur;
melanoma batasnya tidak teratur
Warna. Variasi warna pada tahilalat jinak merata;
pada melanoma mungkin hitam pekat atau
menunjukkan warna yang ireguler dari putih sampai
biru pucat dengan bayangan hitam atau coklat.
Inflamasi dapat memberi warna kemerahan.
Ukuran. Selain nevus pigmentosus congenital,
umumnya tahilalat jinak diameternya berukuran kurang
dari 1 cm. Setiap lesi yang bertumbuh lebih dari 0,5 cm
harus di teliti lebih jauh.
Gatal. Tahilalat tidak gatal; melanoma kemungkinan
dapat gatal. Kutil seboroik yang teriritasi juga gatal.
Perdarahan dan krusta terjadi pada melanoma yang
sedang aktif tumbuh.
Bila terdapat lebih dari 2 kriteria diatas,
kecurigaan dapat ditegakkan.
Secara lebih sederhana dapat diingat :
ABCD :

A = Asymmetris,
B = Border ireguler,
C = Colour bervariasi,
D = Diameter lebih dari 0,5 cm
Prognosis :
Walaupun prognosisnya buruk, perlu diketahui
faktor yang mempengaruhinya :

Tumor primer di badan lebih buruk daripada anggota


badan
Stadium
Metastasis tulang dan hati lebih buruk daripada
kelenjar getah bening dan kulit
Wanita lebih baik daripada laki-laki
Bila terdapat melanogen di urin maka prognosisnya
lebih buruk
Fisik lemah dan imunitas menurun, prognosis lebih
buruk.
Pengobatan :

Umumnya dilakukan tindakan


bedah.
Sistemik : DTIC (Dimethyl Triazone
Imidazole Carboximide
Decarbazine), Me-CCNU (Methyl
Nitrosourea), kombinasi keduanya.
Adjuvan : imunoterapi dengan BCG
atau kombinasi BCG dengan
decarbazin.

Anda mungkin juga menyukai