Anda di halaman 1dari 59

GEOLOGI & GEOFISIKA

HIDROGEOLOGI
PENDAHULUAN

PENGERTIAN HIDROLOGI
Hidrologi adalah ilmu yg mempelajari
prilaku air di bumi, tentang terdapatnya,
sirkulasi dan, penyebarannya, sifat-sifat
fisik dan kimianya, reaksinya dengan
lingkungan termasuk hubungannya dengan
makhluk hidup.
SIKLUS HIDROLOGI
Apa itu siklus Hidrologi ?

Siklus Hidrologi adalah proses


perputaran dan perubahan bentuk air
di bumi yang dapat berupa zat cair,
zat padat maupun zat gas yang terjadi
secara berulang-ulang.
RUANG LINGKUP HIDROLOGI

Di atmosfir hidrologi memasuki lingkup meteorologi dan


klimatologi.

Di hidrosfer hidrologi memasuki lingkup Potamologi


(ilmu yg mempelajari prilaku a,liran permukaan),
Limnologi (ilmu yg mempelajari air di danau), Cryologi
(ilmu yg mempelajari salju dan es) dan Ceanologi (ilmu
yg mempelajari prilaku air di lautan)
Di Lithosfer, hidrologi memasuki lingkup Hidrogeologi
Hidrogeologi
Secara definitif dapat dikatakan
merupakan suatu studi dari interaksi
antara kerja kerangka batuan dan air
tanah. Dalam prosesnya, studi ini
menyangkut aspek-aspek fisika dan
kimia yang terjadi di dekat atau di
bawah permukaan tanah. Termasuk di
dalamnya adalah transportasi massa,
material, reaksi kimia, perubahan
temperatur, perubahan topografi dan
lainnya.
AIR TANAH

Definisi air tanah ialah sejumlah air dibawah


permukaan bumi yang dapat dikumpulkan
dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem
drainase. Dapat juga disebut aliran yang secara
alami mengalir ke permukaan tanah melalui
pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978).
Air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi
menuju ke daerah yang lebih rendah dan dengan
akhir perjalanannya menuju ke laut.
Daerah yang lebih tinggi merupakan daerah
tangkapan ( recharge area )dan daerah yang
lebih rendah merupakan daerah buangan
(discharge area ), yang merupakan daerah
pantai maupun lembah dengan suatu sistem
aliran sungai.
Secara lebih spesifik daerah tangkapan
didefinisikan Sebagai bagian dari suatu
daerah aliran (watershed/ catchment
area ) dimana aliran air tanah (yang
saturated) menjauhi muka air tanah.
Sedangkan daerah buangan
didefinisikan sebagai bagian dari suatu
daerah aliran (watershed) dimana
aliran air tanah (yang saturated)
menuju muka air tanah (Freeze
danCherry, 1979).
Biasanya di daerah tangkapan, muka air
tanahnya terletak pada suatu kedalaman
tertentu sedangkan muka air tanah
daerah buangan umumnya mendekati
permukaan tanah, salah satu contohnya
adalah pantai.
Sistem Akuifer dan Geologi Air
Tanah
Sistem Akuifer dan Geologi Air
Tanah
a. Akuifer
Definisi akuifer ialah suatu lapisan, formasi, atau
kelompok formasi satuan geologi yang permeable
baik yang terkonsolidasi (misalnya lempung)
maupun yang tidak terkonsolidasi (pasir) dengan
kondisi jenuh air dan mempunyai suatu besaran
konduktivitas hidraulik (K) sehingga dapat
membawa air (atau air dapat diambil) dalam
jumlah (kuantitas) yang ekonomis.
b. Aquiclude (impermeable
layer )
Definisinya ialah suatu lapisan lapisan, formasi
atau kelompok formasi suatu geologi yang
impermable dengan nilai konduktivitas
hidraulik yang sangat kecil sehingga tidak
memungkinkan air melewatinya.
Dapat dikatakan juga merupakan lapisan
pembatas atas dan bawah suatu
confined aquifer
c. Aquitard ( semi impervious
layer)
Definisinya ialah suatu lapisan lapisan,
formasi, atau kelompok formasi suatu geologi
yang permable dengan nilai konduktivitas
hidraulik yang kecil namun masih
memungkinkan air melewati lapisan ini
walaupun dengan gerakan yang lambat. Dapat
dikatakan juga merupakan lapisan pambatas
atas dan bawah suatu semi confined aquifer
d. Confined Aquifer
Merupakan akuifer yang jenuh air yang
dibatasi oleh lapisan atas dan bawahnya
merupakan aquiclude dan tekanan airnya
lebih besar dari tekanan atmosfir.
Pada lapisan pembatasnya tidak ada air yang
mengalir ( no flux ).
e. Semi Confined (leaky)
Aquifer
Merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi
oleh lapisan atas berupa aquitard dan lapisan
bawa hnya merupakan aquiclude. Pada lapisan
pembatas di bagian atasnya karena bersifat
aquitard masih ada air yang mengalir ke akuifer
tersebut ( influx ) walaupun hidraulik
konduktivitasnya jauh lebih kecil dibandingkan
hidraulik konduktivitas akuifer. Tekanan airnya
pada akuifer lebih besar dari tekanan atmosfir.
f. Unconfined Aquifer

Merupakan akuifer jenuh air ( satured ).


Lapisan pembatasnya, yang merupakan
aquitard, hanya pada bagian bawahnya
dan tidak ada pembatas aquitard
dilapisan atasnya, batas di lapisan atas
berupa muka air tanah. Dengan kata
lain merupakan akuifer yang
mempunyai muka air tanah.
g. Semi Unconfined
Aquifer
Merupakan akuifer yang jenuh air ( satured )
yang dibatasi hanya lapisan bawahnya yang
merupakan aquitard.
Pada bagian atasnya ada pembatas yang
mempunyai hidraulik konduktivitas lebih kecil
dari pada hidraulik konduktivitas dari akuifer.
Akuifer ini juga mempunyai muka air tanah
yang terletak pada lapisan pembatas
tersebut.
h. Artesian Aquifer
Merupakan confined aquifer dimana
ketinggian hidrauliknya ( potentiometric
surface ) lebih tinggi daripada muka tanah.
Oleh karena itu apabila pada akuifer ini
dilakukan pengeboran maka akan timbul
pancaran air ( spring ), karena air yang
keluar dari pengeboran ini berusaha
mencapai ketinggian hidraulik tersebut.
Lithologi, Stratigrafi dan
Struktur
Kondisi alami dan distribusi akuifer, aquiclude dan
aquitard dalam sistem geologi dikendalikan oleh
lithologi, stratigrafi dan struktur
dari material simpanan geologi dan formasi
(Freeze dan Cherry, 1979).
Stratigrafi menjelaskan hubungan geometris
dan umur antara macam-macam lensa,
dasar dan formasi dalam geologi sistem dari
asal terjadinya sedimentasi.
Bentuk struktur seperti pecahan ( cleavages ),
retakan ( fracture ), lipatan ( folds ), dan
patahan( faults ), merupakan sifat-
sifat geometrik dari sistem geologi yang
dihasilkan oleh perubahan bentuk (
deformation ) akibat adanya proses
pengendapan( deposition ) dan proses
kristalisasi ( crystallization ) dari batuan.
Eksplorasi Airtanah
Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah:
Memanfaatkan sifat fisik batuan/tanah dan air yang berada di
dalam pori-pori atau rekahan
Sifat fisik tersebut (untuk aiirtanah):
Sifat meneruskan/menahan arus listrik resistivity ():
() < = mengandung airtanah;
() << = mengandung airtanah dengan TDS tinggi
(asin/payau/tercemar?);
() >> = bukan akuifer
Dasar dari metoda geofisika untuk eksplorasi airtanah:
Sifat meneruskan gelombang seismik (kerapatan/
kepadatannya) density ():
() >> padat = non akuifer;
() << berongga = mungkin akuifer
Sifat radioaktif sinar gamma
Sinar gamma alami >> batu lempung (mengandung
K)
Metoda Geolistrik Tahanan Jenis (resistivity)

Resistivity :
1. Wenner
2. Schlumberger
3. Dipole-dipole
4. Mess ala Masse
Metode Geolistrik Tahanan Jenis
Metode Geolistrik Tahanan Jenis : Werner

Konfigurasi Werner: R = 2 a V / I
CP = PP = PC = a
C = elektrode arus
P = elektrode potensial
I = arus (ampere)
V = voltage (volt)
Metode Geolistrik Tahanan Jenis

Konfigurasi Schlumberger:
PP (tetap) = b
CC (berubah) = L
C = elektrode arus
P = elektrode potensial
I = arus (ampere) R = [{ AB/2)2 (MN/2)2} /MN] V / I
V = voltage (volt)
Pola arus di dalam tanah/ batuan
(Susunan Schlumberger)
Kurva Sounding (Susunan Werner)
Pengukuran geolistrik resistivity bisa dipakai
untuk menetahui (menduga) sebaran batuan
(berdasarkan tahanan jenisnya) dalam arah :
horisontal (electric profiling) peta, dan
pada arah vertikal (electrik sounding)
penampang
Peta hasil survey geolistrik resistivity : profile
Penampang hasil survey geolistrik resistivity : sounding
Metoda Seismik Refraksi (imbas)

Berdasarkan pada Kecepatan gelombang bias


(yang merepresentasikan rapat massa)
Pengukuran dengan metode seismik refraksi
Jejak gelombang seismik refraksi
Interpretasi data seismik refraksi (2 lapisan)
Pengukuran pada 2 lapisan batuan
Interpretasi data seismik refraksi (3 lapisan)
Beberapa model hasil pengukuran dengan seismik refraksi
Pemboran (Eksplorasi) Airtanah
Pemboran:
Pemboran eksplorasi diperlukan untuk mendapatkan
data geologi maupun parameter hidrogeologi yang ada
di bawah permukaan tanah
Dengan didapatkannya data tersebut maka dapat
dibuat penampang geologi lubang bor (geological bor
hole log); sehingga jika pada satu cekungan dibuat
beberapa lubang bor (dengan pola tertentu), dapat
digambarkan kondisi hidrostratigrafi cekungan
tersebut.
Pada sumur-sumur tersebut juga (da[at)
dilakukan test akuifer (slug test, pumping test,
flowing test, serta pemantauan m.a.t atau tekanan
pisometrik).
Dari test tersebut bisa didapatkan nilai K, T, S,
serta fluktuasi m.a.t. atau tekanan pisometriknya.
Jika bisa dibuat (mininal 3 lobang bor eksplorasi
(dalam satu sistem cekungan airtanah yang sama)
konfigurasi geologi 3 dimensi (3-D) (blok
diagram/ fench diagram) dapat dibuat arah
aliran airtanah dapat diduga dan dibuat
modelnya
Diagram hidrostratigrafi bisa dibuat
penentuan lokasi sumur produksi bisa lebih
akurat
Pemboran (core sampling)
Salah satu kegiatan penting dalam eksplorasi airtanah adalah
pemboran. Kegiatan pemboran (inti/ coring) dilakukan untuk
memperoleh gambaran sebaran vertikal maupun horisontal (jika
ada beberapa lobang bor) batuan (stratigrafi) sebaik mungkin.
Mesin Bor (drilling machine)
Pemboran Airtanah (direct circulation)

Selang air pembilas

Waterswivel

Mesin bor Pipa bor/ rod/ (kelly)

Fluida bor (mud)

Mud pit
Casing
Lubang bor

Anulus

Mata bor (bit)


Pemboran Airtanah

Katrol

Rig/ mast

Wire rope/ seling

Mesin bor

Mesin penggerak

Lubang bor
Ada beberapa metode pemboran sumur
produksi airtanah:
Percussive drilling (cable tools )
bit dan pemberat dijatuhkan (bebas) dan diangkat
dengan string (kabel)
tidak ada core, hanya cuttings
cuttings hasil pemboran diangkat dengan bailer
hanya pada batuan yang kuat (tidak perlu casing)
Percussive drilling (down the hole)

bit/ piston digerakkan oleh udara tekan (dihasilkan oleh


kompressor) yang disalurkan melalui pipa
tidak ada core, hanya cuttings
cuttings terbawa keatas oleh udara
Rotary drilling
energi dan bit diantar dengan pipa yang diputar dari atas/
permukaan
bisa dapat core atau cuttings, tergantung jenis bit yang
dipakai
core/ core barrel diambil dengan menggunakan wire line
cuttings diangkut oleh fluida bor
ada 2 metode:
rotary table + kelly
rotary spindle => langsung drill rod biasa (pipa)
Bit dan Bailer untuk alat Bor Bit (mata bor) untuk alat Bor putar
tumbuk (cable tools) (rotary table/ spindle)
Data yang diambil pada pemboran eksplorasi:
Jenis batuan (litologi) : sampling deskripsi penamaan
batuan !
Ketebalan masing-masing lapisan log litologi
Harga K masing-masing lapisan akuifer/non akuifer ?
Muka airtanah statik dan piezometric level
Sistem hidrogeologi (akuifer bebas / tertekan ?)
Karakteristik sumur (p.test: K, T, S ?)
Kualitas airtanah (sampling dan analisa kimia)
Data log geofisika :
short dan long normal resistivity,
natural gamma ray,
kaliper,
Log litologi (dari core
dan cuttings

Rekaman kecepatan
Contoh cuttings pemboran
Penampangan Geofisika Lobang Bor
Metoda penampangan lobang bor (bore hole logging):
Penampangan litologi :
dari cuttings/ potongan batuan
dari inti bor/ core
Penampangan dimensi :
caliper: bisa membantu menentukan akuifer dan non
akuifer
Penampangan geofisika:
short dan long normal resistivity,
natural gamma ray,
netron
Konfigurasi elektrode dalam resistivity logging
Caliper logging Natural gamma log Neutron log
Pembuatan penampang stratigrafi dari log bor litologi

1. Log bor (litologi) hasil koreksi


2. Penampang litologi/ diagram
pagar (fence diagram)
3. Hidrostratigrafi
4. Tentukan akuifer yang berpotensi

Anda mungkin juga menyukai