MORBILI Case Besar
MORBILI Case Besar
(Measles)
Disusun Oleh:
Lau Pon Ying (1102015196)
Pembimbing:
dr. Riza Mansyoer, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : An. YR
Tanggal Lahir (Umur) : 15 Juni 2014 (1 Tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.Rumbia no.9 RT/RW 01/03
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Tanggal Masuk RS : 8 Mei 2016
IDENTITAS ORANG TUA
KELUHAN TAMBAHAN
SMRS 1
Demam,
2 ruam merah
Demam , timbul,
nyeri kedua-dua
3 menelan , mata
Demam terus kedua-dua kemerahan,
menerus matanya BAB berair
tinggi, BAB menjadi (8x), nyeri
4 bercair (5x) kemerahan menelan dan
Demam, sakit dan berair sering batuk.
perut, batuk,
nafsu makan
berkurang
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Sepsis (-) Meningoencephalitis (-) Kejang Demam (-)
Tuberkulosis (-) Pneumonia (-) ISK (-)
Asma (-) Alergic Rhinitis (-) Amoebiasis (-)
Polio (-) Difteri (-) Sindrom Nefrotik (-)
Diare akut (-) Diare kronis (-) Disentri (-)
Kolera (-) Tifus abdominalis (-) DHF (+)
Cacar air (-) Campak (-) Batuk rejan (-)
Tetanus (-) Glomerulonephritis (-)
Penyakit Jantung Bawaan (-)
Lain-lain: Batuk pilek (+) Operasi (-) Kecelakaan(-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi
Asma
Tuberkulosis
Hipertensi
Diabetes
Kejang
Demam
Epilepsi
RIWAYAT KEHAMILAN
Perawatan antenatal
Baik, rutin kontrol ke puskesmas
Penyakit kehamilan
Tidak ada
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat Kelahiran : Rumah Bersalin
Penolong Persalinan : Bidan
Cara Persalinan : Spontan, tanpa penyulit
Masa Gestasi : Cukup Bulan
APGAR : 7/8
Tidak ada kelainan bawaan Berat Badan : 3100 gram
Panjang Badan : 46 cm
Lingkar Kepala : Tidak Diketahui
Menangis : Langsung
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Sektor Personal Sosial Sektor Bahasa
Berusaha menggapai mainan: Usia 5 Mengoceh: Sekitar usia 8 bulan
bulan Memanggil papa mama : Usia 12 bulan
Tepuk tangan: Usia 7 bulan
Sektor Motor Kasar
Sektor Motor Halus Adaptif Tengkurap : Usia 4 bulan
Merangkak : Usia 6 bulan
Kepala menoleh ke samping kanan
dan kiri: Usia 2 bulan Duduk : Usia 7 bulan
Memegang dengan ibu jari dan jari: Berdiri : Usia 9 bulan
Usia 8 bulan Berjalan : Usia 12 bulan
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR ULANGAN
(Umur) (Umur)
BCG 1bulan
Campak -
Keterangan : imunisasi pasien tidak lengkap, pasien tidak imunisasi campak dikarenakan ibu pasien lupa.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Frekuensi Nadi : 120 kali/menit
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Frekuensi Napas : 24 kali/menit
Suhu Tubuh : 38.3 oC
DATA ANTOPOMETRI
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 80 cm
Status Gizi :
BB/U = 10/10.2 x 100% = 98.04 %
TB/U = 80/75 x 100% = 106.67%
BB/TB = 10/11.2 x 100% = 89.39%
Kesan: Gizi Baik
Lingkar Kepala : 50 cm
Lingkar Dada : 45 cm
Lingkar Lengan Atas : 15 cm
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan Ukuran: Normosefali
Rambut dan Kulit Kepala: Rambut berwarna hitam, tidak mudah
dicabut, distribusi merata
Mata: konjungtiva dan sklera hiperemis (+), pupil isokor, reflex
cahaya +/+
Telinga: Normotia, tidak ada benjolan maupun fistula, tidak ada
sekret yang keluar dari kedua lubang telinga
Hidung: Cavum nasi lapang, sekret (-), hipertrofi konka (-), septum
deviasi (-), mukosa hiperemis (-), napas cuping hidung (-)
Bibir : Bibir pucat dan kering, trismus (-)
Gigi-geligi: Perdarahan gusi (-)
Mulut: Mukosa mulut dan bibir basah, hiperemis (-), pucat (-)
Lidah: Normoglosia, warna merah muda, lidah kotor (-), tremor (-)
Tonsil: T1-T1, hiperemis (-)
Faring: Faring hiperemis (+), granular (-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Leher
KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak di tengah.
Toraks
Paru
Inspeksi : Gerakan dada simetris, retraksi (-).
Palpasi : Fremitus taktil simetris.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-.
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : BJ I-II reguler, murni, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen sedikit membuncit
Palpasi : Turgor kulit baik, dbn
Perkusi : Terdengar timpani di seluruh permukaan abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Thoraks pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, bising usus (+),
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : Ruam maculopapular menurun
A Morbili std erupsi
Thoraks pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, bising usus (+)
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : Ruam maculopapular menurun
Non-Medikamentosa:
Istirahat
Pemberian makanan atau cairan yang cukup dan bergizi
PENCEGAHAN
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Penyuluhan upaya untuk mencegah atau mencegah kecacatan akibat
Imunisasi menghambat timbulnya komplikasi
9-15 bulan komplikasi dengan tindakan- Kegiatan yang dilakukan antara
Schwarz vaccine yaitu vaksin tindakan seperti tes penyaringan lain mencegah perubahan dari
hidup yang dioleh menjadi yang ditujukan untuk komplikasi menjadi kecatatan
lemah pendeteksian dini Campak serta tubuh dan melakukan
subkutan sebanyak 0.5 ml penanganan segera dan efektif. rehabilitasi sedini mungkin bagi
KI: wanita hamil, anak dengan penderita yang mengalami
TBC yang tidak diobati, kecacatan
penderita leukemia
Vaksin monovalent: usia 9 bulan
Vaksin polivalen: usia 15 bulan
KOMPLIKASI
Bronkopnemonia: antibiotik ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 d/
Otitis media akut: antibiotik kotrimoksazol-sulfametokzasol
Ensefalitis: direduksi jumlah pemberian cairan kebutuhan,
kortikosteroid, koreksi elektrolit dan ganguan gas darah
Enteritis
PROGNOSIS
Baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi prognosis
buruk bila keadaan umum buruk, anak yang sedang menderita
penyakit kronis atau bila ada komplikasi.
KESIMPULAN
Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular, secara
epidemiologi merupakan penyebab utama kematian terbesar pada
anak. Menurut etiologinya campak disebabkan oleh virus RNA dari
family paramixoviridae, genus Morbili virus, yang ditularkan secara
droplet. Gejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium
kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Campak dapat
dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif dan isolasi
penderita.