Anda di halaman 1dari 45

MORBILI

(Measles)
Disusun Oleh:
Lau Pon Ying (1102015196)

Pembimbing:
dr. Riza Mansyoer, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : An. YR
Tanggal Lahir (Umur) : 15 Juni 2014 (1 Tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.Rumbia no.9 RT/RW 01/03
Suku Bangsa : Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Tanggal Masuk RS : 8 Mei 2016
IDENTITAS ORANG TUA

AYAH KANDUNG IBU KANDUNG


Nama Lengkap : Tn. DW Nama Lengkap : Ny. HN
Tanggal Lahir : 11/11/1985 (35th) Tanggal Lahir : 19/7/1983 (32th)
Suku Bangsa : Betawi Suku Bangsa: Betawi
Alamat : Jl.Rumbia no.9 RT/RW Alamat : Jl.Rumbia no.9 RT/RW
01/03 01/03
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
KELUHAN UTAMA
Demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.

KELUHAN TAMBAHAN

Batuk Sakit perut


RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

SMRS 1
Demam,
2 ruam merah
Demam , timbul,
nyeri kedua-dua
3 menelan , mata
Demam terus kedua-dua kemerahan,
menerus matanya BAB berair
tinggi, BAB menjadi (8x), nyeri
4 bercair (5x) kemerahan menelan dan
Demam, sakit dan berair sering batuk.
perut, batuk,
nafsu makan
berkurang
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Sepsis (-) Meningoencephalitis (-) Kejang Demam (-)
Tuberkulosis (-) Pneumonia (-) ISK (-)
Asma (-) Alergic Rhinitis (-) Amoebiasis (-)
Polio (-) Difteri (-) Sindrom Nefrotik (-)
Diare akut (-) Diare kronis (-) Disentri (-)
Kolera (-) Tifus abdominalis (-) DHF (+)
Cacar air (-) Campak (-) Batuk rejan (-)
Tetanus (-) Glomerulonephritis (-)
Penyakit Jantung Bawaan (-)
Lain-lain: Batuk pilek (+) Operasi (-) Kecelakaan(-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Penyakit Ya Tidak Hubungan
Alergi
Asma
Tuberkulosis
Hipertensi
Diabetes
Kejang
Demam
Epilepsi
RIWAYAT KEHAMILAN
Perawatan antenatal
Baik, rutin kontrol ke puskesmas

Penyakit kehamilan
Tidak ada
RIWAYAT KELAHIRAN
Tempat Kelahiran : Rumah Bersalin
Penolong Persalinan : Bidan
Cara Persalinan : Spontan, tanpa penyulit
Masa Gestasi : Cukup Bulan
APGAR : 7/8
Tidak ada kelainan bawaan Berat Badan : 3100 gram
Panjang Badan : 46 cm
Lingkar Kepala : Tidak Diketahui
Menangis : Langsung
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Sektor Personal Sosial Sektor Bahasa
Berusaha menggapai mainan: Usia 5 Mengoceh: Sekitar usia 8 bulan
bulan Memanggil papa mama : Usia 12 bulan
Tepuk tangan: Usia 7 bulan
Sektor Motor Kasar
Sektor Motor Halus Adaptif Tengkurap : Usia 4 bulan
Merangkak : Usia 6 bulan
Kepala menoleh ke samping kanan
dan kiri: Usia 2 bulan Duduk : Usia 7 bulan
Memegang dengan ibu jari dan jari: Berdiri : Usia 9 bulan
Usia 8 bulan Berjalan : Usia 12 bulan
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR ULANGAN
(Umur) (Umur)

BCG 1bulan

DPT/DT 2bulan 3bulan 4bulan

Polio 1bulan 2bulan 3bulan 4bulan

Campak -

Hepatitis B Lahir 2bulan 3bulan 4bulan

Keterangan : imunisasi pasien tidak lengkap, pasien tidak imunisasi campak dikarenakan ibu pasien lupa.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Frekuensi Nadi : 120 kali/menit
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Frekuensi Napas : 24 kali/menit
Suhu Tubuh : 38.3 oC
DATA ANTOPOMETRI
Berat Badan : 10 kg
Tinggi Badan : 80 cm
Status Gizi :
BB/U = 10/10.2 x 100% = 98.04 %
TB/U = 80/75 x 100% = 106.67%
BB/TB = 10/11.2 x 100% = 89.39%
Kesan: Gizi Baik

Lingkar Kepala : 50 cm
Lingkar Dada : 45 cm
Lingkar Lengan Atas : 15 cm
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan Ukuran: Normosefali
Rambut dan Kulit Kepala: Rambut berwarna hitam, tidak mudah
dicabut, distribusi merata
Mata: konjungtiva dan sklera hiperemis (+), pupil isokor, reflex
cahaya +/+
Telinga: Normotia, tidak ada benjolan maupun fistula, tidak ada
sekret yang keluar dari kedua lubang telinga
Hidung: Cavum nasi lapang, sekret (-), hipertrofi konka (-), septum
deviasi (-), mukosa hiperemis (-), napas cuping hidung (-)
Bibir : Bibir pucat dan kering, trismus (-)
Gigi-geligi: Perdarahan gusi (-)
Mulut: Mukosa mulut dan bibir basah, hiperemis (-), pucat (-)
Lidah: Normoglosia, warna merah muda, lidah kotor (-), tremor (-)
Tonsil: T1-T1, hiperemis (-)
Faring: Faring hiperemis (+), granular (-)
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Leher
KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak di tengah.

Toraks
Paru
Inspeksi : Gerakan dada simetris, retraksi (-).
Palpasi : Fremitus taktil simetris.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru.
Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-.

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : BJ I-II reguler, murni, gallop (-), murmur (-)

Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen sedikit membuncit
Palpasi : Turgor kulit baik, dbn
Perkusi : Terdengar timpani di seluruh permukaan abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Ruam makulopapular di seluruh tubuh

Tingkat Kesadaran : GCS 15


Delirium : Tidak ada
Rangsang Meningeal : (-) negatif
Saraf Kranialis I-XII : Kesan dalam batas normal
Refleks Patologis : Babinsky -/-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(8/5/2016)
Darah Rutin Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 12.2 g/dL 10.5-14.0

Jumlah Leukosit 4.10 10^3/uL 6.00-14.00

Hematokrit 35.9 % 32.0 42.0

Jumlah Trombosit 381 10^3/uL 163 337


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(8/5/2016)
Elektrolit Hasil Satuan Nilai Rujukan

Natrium (Na) 148 mEq/L 135-147

Kalium (K) 3.99 mEq/L 3.5-5.0

Klorida (Cl) 99 mEq/L 96-108

Glukosa Sewaktu POCT 103 mg/dL <200


DIAGNOSIS KERJA
Morbili std erupsi
Dasar Diagnosis:
Diagnosa ini ditegakkan karena pasien datang dengan demam yang
terus menerus tinggi sejak 4 hari SMRS disertai dengan batuk, nyeri
menelan, diare dan demam hari ke-4 timbul ruam makulopapular mulai
dari belakang telinga, menyebar ke seluruh tubuh. Pada pemeriksaan
fisik, kedua-dua mata hiperemis dan berair, faring hiperemis, bibir
kering.
DIAGNOSIS BANDING
ANJURAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Analisis feses lengkap
Kultur isolasi virus
Asupan mukosa nasal : identifikasi sel-sel besar multinukleus
Rontgen thoraks
AGD
PENATALAKSANAAN

NON MEDIKA MENTOSA MEDIKA MENTOSA


Tirah baring IVFD Asering 20cc/jam
Observasi keadaan umum dan PCT syrp 3xcth
tanda-tanda vital Vit A 100,000 IU (2 hari)
Suplemen nutrisi Vectrin syrp 2xcth
Zinkid 2x5cc
PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal 12 Mei 2016
S Mancret (4x), panas terus (38.9C), batu, muntah saat makan

O HR: 138 kali/menit


Mata
RR: 33 kali/menit Suhu 38.9 oC
: Konjungtiva dan sklera hiperemis, berair
Thoraks pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bising usus meningkat, supel
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : Ruam makulopapular
A Morbili std erupsi

P IVFD Asering 20cc/jam


PCT syrp 3xcth
Vit A 100,000 IU (2 hari)
Vectrin syrp 2xcth
Zinkid 2x5cc
Ibuprofen 3xcth I
FOLLOW UP
Tanggal 13 Mei 2016
S Sesak nafas dan batuk (+) sering, mual (+), mancret dengan ampas sedikit, pilek (+) ingus
bening, muntah (-), seriawan (+)
O HR: 138 kali/menit
Mata
RR: 33 kali/menit Suhu 38.9 oC
: Konjungtiva dan sklera hiperemis, berair
Thoraks pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bising usus meningkat, supel
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : Ruam makulopapular
A Morbili std erupsi

P IVFD Asering 20cc/jam


PCT syrp 3xcth
Vit A 100,000 IU (2 hari)
Vectrin syrp 2xcth
Zinkid 2x5cc
Ibuprofen 3xcth I
Dexamethason 3x1.5
FOLLOW UP
Tanggal 14 Mei 2016
S Batuk (+) sering, mancret (+), pilek (+), muntah (-), seriawan (+)

O HR: 108 kali/menit


Mata
RR: 28 kali/menit Suhu 36,6 oC
: Konjungtiva dan sklera hiperemis (-), berair
Thoraks pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, bising usus (+) meningkat
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : Ruam maculopapular menurun

A Morbili std erupsi

P IVFD Asering 20cc/jam


PCT syrp 3xcth
Vit A 100,000 IU (2 hari)
Vectrin syrp 2xcth
Zinkid 2x5cc
Ibuprofen 3xcth I
Dexamethason 3x1.5
FOLLOW UP
Tanggal 15 Mei 2016
S Demam (+), batuk (+), mual (+), muntah (-), mancret (-), seriawan (+)

O HR: 110 kali/menit


Mata
RR: 25 kali/menit
: CA -/- SI -/-
Suhu 38,5 oC

Thoraks pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, bising usus (+),
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : Ruam maculopapular menurun
A Morbili std erupsi

P IVFD Asering 20cc/jam


PCT syrp 3xcth
Vit A 100,000 IU (2 hari)
Vectrin syrp 2xcth
Zinkid 2x5cc
Ibuprofen 3xcth I
Dexamethason 3x1.5
FOLLOW UP
Tanggal16 Mei 2016
S Demam (-), batuk (+), pilek (-), seriawan (-), minum sedikit

O HR: 120 kali/menit


Mata
RR: 22 kali/menit
: CA -/-, SI -/-
Suhu 36,8 oC

Thoraks pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I-II murni regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Supel, bising usus (+)
Ekstremitas : Akral hangat
Kulit : Ruam maculopapular menurun

A Morbili std konvalesens

P IVFD Asering 20cc/jam


PCT syrp 3xcth
Vectrin syrp 2xcth
Zinkid 2x5cc
Anbacim 3x175mg (IV)
CAMPAK
(MORBILI)
TINJAUN PUSTAKA
MORBILI
rubeola, campak, atau measles
suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus
ditularkan melalui droplet ataupun kontak dengan penderita
ETIOLOGI
golongan paramyxovirus
berbentuk bulat dengan tepi yang kasar
dan begaris tengah 140 mm
selubung luar terdiri dari lemak dan
protein, tonjolan pendek (hemagglutinin)
nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri
dari bagian protein yang mengelilingi
asam nukleat (RNA), merupakan sruktur
heliks nukleoprotein yang berada dari
myxovirus
ETIOLOGI
temperatur kamar: virus Campak kehilangan 60% sifat infektisitasnya
selama 3 5 hari, mati dalam 20% ether selama 10 menit, dan 50%
aseton dalam 30 menit.
Tanpa media protein virus Campak hanya dapat hidup selama 2
minggu dan hancur oleh sinar ultraviolet
Virus Campak ditularkan dari orang ke orang (reservoir) melalui udara,
kontak langsung dengan sekresi hidung atau tenggorokan
Distribusi dan Frekuensi Penyakit
Campak
Orang
Tempat
Waktu

Determinan Penyakit Campak


Status Imunisasi
Status gizi
Faktor environment
MANIFESTASI KLINIK
Stadium Kataral atau Prodromal (4-5 hari)
panas, lesu, batuk-batuk dan mata merah
Timbul bercak Koplik: bercak putih kelabu, besarnya seujung jarum
pentul yang dikelilingi daerah kemerahan
MANIFESTASI KLINIK
Stadium erupsi
Batuk pilek, panas tinggi, kadan-kadang anak kejang-kejang
timbulnya rash (bercak merah yang spesifik), timbul setelah 3 7 hari
demam, rasa gatal dan muka bengkak
MANIFESTASI KLINIK
Stadium Konvalensi/penyembuhan
Erupsi (bercak-bercak) berkurang, meninggalkan bekas kecoklatan
yang disebut hiperpigmentation, tetapi lama-lama akan hilang sendiri.
Panas badan menurun sampai normal bila tidak terjadi komplikasi.
DIAGNOSIS
Kasus Campak Klinis
Kasus Campak klinis adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan di tubuh
berbentuk makulapapular selama tiga hari atau lebih disertai panas badan 38C atau
lebih (terasa panas) dan disertai salah satu gejala bentuk pilek atau mata merah
(WHO).

Kasus Campak Konfirmasi


Kasus Campak konfirmasi adalah kasus Campak klinis disertai salah satu kriteria yaitu:
Pemeriksaaan laboratorium serologis (IgM positif atau kenaikan titer antiantibodi 4
kali) dan atau isolasi virus Campak positif.
Kasus Campak yg mempunyai kontak langsung dalam periode waktu 1 2 minggu.
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
Antipiretikparasetamol 7,5 10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam.
Ekspektorangliseril guaiakolat (anak 6-12 tahun: 50 100 mg tiap 2-6 jam, dosis
maksimum 600 mg/hari)
Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu
Vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada stadium kataral sangat bermanfaat.

Non-Medikamentosa:
Istirahat
Pemberian makanan atau cairan yang cukup dan bergizi
PENCEGAHAN
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Penyuluhan upaya untuk mencegah atau mencegah kecacatan akibat
Imunisasi menghambat timbulnya komplikasi
9-15 bulan komplikasi dengan tindakan- Kegiatan yang dilakukan antara
Schwarz vaccine yaitu vaksin tindakan seperti tes penyaringan lain mencegah perubahan dari
hidup yang dioleh menjadi yang ditujukan untuk komplikasi menjadi kecatatan
lemah pendeteksian dini Campak serta tubuh dan melakukan
subkutan sebanyak 0.5 ml penanganan segera dan efektif. rehabilitasi sedini mungkin bagi
KI: wanita hamil, anak dengan penderita yang mengalami
TBC yang tidak diobati, kecacatan
penderita leukemia
Vaksin monovalent: usia 9 bulan
Vaksin polivalen: usia 15 bulan
KOMPLIKASI
Bronkopnemonia: antibiotik ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 d/
Otitis media akut: antibiotik kotrimoksazol-sulfametokzasol
Ensefalitis: direduksi jumlah pemberian cairan kebutuhan,
kortikosteroid, koreksi elektrolit dan ganguan gas darah
Enteritis
PROGNOSIS
Baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi prognosis
buruk bila keadaan umum buruk, anak yang sedang menderita
penyakit kronis atau bila ada komplikasi.
KESIMPULAN
Campak adalah penyakit infeksi virus akut, menular, secara
epidemiologi merupakan penyebab utama kematian terbesar pada
anak. Menurut etiologinya campak disebabkan oleh virus RNA dari
family paramixoviridae, genus Morbili virus, yang ditularkan secara
droplet. Gejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium
kataral, stadium erupsi dan stadium konvalesensi. Campak dapat
dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif dan isolasi
penderita.

Anda mungkin juga menyukai