Anda di halaman 1dari 9

RESPON IMUN TERHADAP

INFEKSI MALARIA
By :
1. Anisa Nur Hidayati
2. Magdalena Arini Meylina
3. Merinsa Chorry Hartono
4. Tami Al Riyanti
PENDAHULUAN

Di Indonesia, penyakit malaria ditemukan


di seluruh kepulauan terutama di kawasan
timur Indonesia. Setiap tahun sekitar 2,5
juta orang meninggal dunia, terutama
anak-anak berumur di bawah lima tahun.
Hingga kini belum ditemukan vaksin yang
efektif untuk mencegah infeksi malaria,
sehingga vaksinasi bukanlah sarana
pencegahan terbaik untuk saat ini.
PENDAHULUAN
Anopheles. sp
Malaria betina Plasmodium. sp

respon imun
Darah Sporozoit
nonspesifik

menghasilkan sitokin-sitokin seperti


TNF, IL-1, IL-2, IL-4, IL- 6, IL-8, IL-
10, secara langsung menghambat
pertumbuhan parasit (sitostatik),
membunuh parasit (sitotoksik).
MEKANISME SISTEM
IMUN
TERHADAP
Imunitas MALARIA
yang didapat berlangsung dalam dua tahap:
Tahap pertama
Menghasilkan kemampuan untuk membatasi kelainan klinis, walaupun
jumlah parasit di dalam darah masih tinggi.
Tahap kedua
Menghasilkan kemampuan untuk menekan jumlah parasit di dalam darah.
Tahap ini bersifat spesifik untuk spesies dan stadium parasit malaria
tertentu, dan terutama bekerja terhadap stadium aseksual dalam sel darah
merah.
Kekebalan terhadap Malaria

Non Spesifik Spesifik

Didapat
Bawaan/alam Didapat

Parasit malaria Ditingkatkan Aktif Pasif


pada burung, dengan BCG
binatang pengerat,
orang negro duffy
Buatan Alam Buatan Alam
(-) dengan Mb s
dan Mb f atau Infeksi Infeksi Serum Kongenita
Thallasemia, Hiper l
defisiensi G 6 BD Malaria imun
(BCG, DPT, Residua
Trans
Polio, MMR, l ADS - plasental
Hepatitis ATS
PEMBENTUKAN ANTIBODI
Antibodi mulai diproduksi oleh sistem imun saat hospes
pertama kali terinfeksi parasit malaria, dengan mengenali
molekul antigen yang terdapat pada permukaan parasit.
Respon imun dari hospes yang ditandai dengan adanya
reaksi radang.
Saat P. vivax memproduksi 24 merozoit setiap 48 jam akan
menghasilkan 4,59 milyard parasit dalam waktu 14 hari,
sehingga hospes tidak mampu melawan. Pada malaria dapat
terjadi perkembangan suatu proteksi imun, terjadinya relaps
dan timbulnya penyakit erat hubunganya dengan rendahnya
titer antibodi atau peningkatan kemampuan parasit melawan
antibodi tersebut.
Secara alami produksi antibodi spesifik berlangsung lambat
sehingga individu menjadi sakit ketika terinfeksi. Namun,
imun memiliki memori untuk pembentukan antibodi, maka
respon sistem imun untuk infeksi selanjutnya menjadi lebih
cepat.
KEKEBALAN SPESIFIK SELULER
Perlawanan tubuh terhadap parasit Plasmodium atau respon imunitas
dilakukan oleh imunitas seluler yaitu limfosit T dan dilakukan oleh
imunitas humoral melalui limfosit B. Limfosit T dibedakan menjadi
limfosit T helper (CD 4+) dan sitotoksis (CD 8+).

Sitoplasma
APC Membentuk Lisosom
fagosom

MHC II fagolisosom
Sel TCD
IL-12

Ligan
CD4
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai