dan basa
3
4
Komposisi Ion pd Cairan Tubuh
5
Perpindahan Cairan & Elektrolit
Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi ke
tekanan/konsentrasi rendah
Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah
(lebih encer) ke konsentrasi zat terlarut tinggi (lebih
pekat)
osmolaritas: jumlah partikel zat terlarut per liter larutan
osmolalitas: jumlah partikel zat terlarut per kg air
- isotonus konsentrasi larutan = plasma darah
Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah ke
konsntrasi tinggi dgn menggunakan energi
6
Tekanan Cairan
1. Tekanan osmotik & onkotik
Tekanan osmotik: tekanan untuk mencegah
aliran osmotik cairan
Tekanan onkotik: gaya tarik s/ koloid agar air
tetap berada dalam plasma darah di
intravaskular
2. Tekanan hidrostatik ( filtration force)
tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem
tertutup
7
Perpindahan cairan di kapiler
8
Selektivitas Permeabilitas Membran
Membran sel
lipid bilayer
9
Pengaturan Keseimbangan
Cairan & Elektrolit
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel
* Asupan cairan
* Peranan Ginjal
* Pengontrolan tekanan darah
- Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide)
* Pengontrolan keseimbangan garam
- Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron
2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel
* Perubahan osmolaritas di nefron
* Peranan Vasopresin
10
PENGATURAN VOLUME
CAIRAN EKSTRASEL
11
12
Peranan ginjal
13
Filtrasi, Reabsorpsi, Sekresi &
Ekskresi di Nefron
14
Respons thd Peningkatan Tekanan Darah
15
Respons thd Penurunan Tekanan Darah
16
Peranan Atriopeptin
17
Peranan Renin-Angiotensin-Aldosteron
18
Respons thd Asupan Garam
19
PENGATURAN OSMOLARITAS
CAIRAN EKSTRASEL
20
Perubahan osmolaritas di Nefron
21
Peranan Vasopresin
22
Mekanisme Kerja Vasopresin/ADH
23
Pengaturan Neuroendokrin
dalam Keseimbangan Cairan
1. Sistem saraf
Reseptor
- Baroreseptor di arkus aorta & sinus karotis
- Reseptor regang tekanan rendah di thorak
Sistem saraf simpatis
2. Sistem endokrin
- Angiotensin II reabsorpsi Na
- Aldosteron reabsorpsi Na
- Antidiuretic hormone (ADH) reabsorpsi air
- Atrial natriuretic peptide (ANP/atriopeptin) ekskresi
Na & air
24
Perubahan Volume & Osmolaritas Cairan
25
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Cairan & Elektrolit
Umur
Suhu lingkungan
Diet
Stres
Penyakit
26
Keseimbangan Asam & Basa
Keseimbangan asam-basa pengaturan
konsentrasi ion H+ dalam cairan tubuh
Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2 CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
28
Keseimbangan ion H +
29
30
Mekanisme Regulasi
Keseimbangan Asam-Basa
31
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa
Kadar CO2 meningkat pH menurun
Kadar CO2 menurun pH meningkat
Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor
yg kemudian akan mempengaruhi pusat
pernapasan
hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah
32
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa
33
Regulasi Ginjal dlm
Keseimbangan Asam-Basa
Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi
HCO3- ke CES menyebabkan pH ekstrasel
meningkat
HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
Laju sekresi H+ meningkat akibat
penurunan pH cairan tubuh atau
peningkatan kadar aldosteron
Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5
34
Gangguan Keseimbangan
Asam-Basa
1. Asidosis respiratori
Kondisi dimana pH rendah dengan kadar PCO2 tinggi dan
kadar HCO3- juga tinggi sebagai kompensasi tubuh
terhadap kondisi asidosis tersebut. Ventilasi alveolar yang
inadekuat dapat terjadi pada keadaan seperti kegagalan
otot pernafasan, gangguan pusat pernafasan, intoksikasi
obat, hiperkatabolisme. Ginjal melakukan kompensasi
dengan meningkatkan ekskresi H+ dan retensi bikarbonat.
Setelah terjadi kompensasi, PCO2 akan kembali ke tingkat
yang normal.
hipoventilasi retensi CO2 H2CO3 H+
35
2. Alkalosis respiratori
Menurunnya PCO2 sehingga pH meningkat. Kondisi ini
sering terjadi pada keadaan hiperventilasi, sehingga
banyak CO2 yang dilepaskan melalui ekspirasi. Penting
bagi dokter untuk menentukan penyebab hiperventilasi
tersebut apakah akibat hipoksia arteri atau kelainan
paru-paru, dengan memeriksa PaO2. Penyebab
hiperventilasi lain diantaranya adalah nyeri hebat,
cemas, dan iatrogenik akibat ventilator. Kompensasi
ginjal adalah dengan meningkatkan ekskresi bikarbonat
dan K+ jika proses sudah kronik.
hiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3 H+
36
3. Asidosis metabolik
Ditandai dengan menurunnya kadar HCO3-, sehingga
pH menjadi turun. Biasanya disebabkan oleh kelainan
metabolik seperti meningkatnya kadar asam organik
dalam darah atau ekskresi HCO3- berlebihan. Pada
kondisi ini, paru-paru akan memberi respon yang cepat
dengan melakukan hiperventilasi sehingga kadar PCO2
turun. Terlihat sebagai pernafasan kussmaul. Pemberian
ventilasi untuk memperbaiki pola pernafasan justru akan
berbahaya, karena menghambat kompensasi tubuh
terhadap kondisi asidosis.
Diare, DM HCO3- PCO2 menurun H+ menurun
37
4. Alkalosis metabolik
Keadaan pH yang meningkat dengan HCO3- yang
meningkat pula. Adanya peningkatan PCO2 menunjukkan
terjadinya kompensasi dari paru-paru. Penyebab yang
paling sering adalah iatrogenik akibat pemberian diuretik
(terutama furosemid), hipokalemia, atau hipovolemia kronik
dimana ginjal mereabsorpsi sodium dan mengekskresikan
H+, kehilangan asam melalui GIT bagian atas, dan
pemberian HCO3- atau prekursornya (laktat atau asetat)
secara berlebihan. Persisten metabolik alkalosis biasanya
berkaitan dengan gangguan ginjal, karena biasanya ginjal
dapat mengkompensasi kondisi alkalosis metabolik.
muntah H+ HCO3- PCO2 meningkat
38
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 39
40
Kompensasi Sistem Pernafasan
terhadap Asidosis Metabolik
41
Kompensasi Ginjal terhadap
Asidosis Respiratorik
42
Nomogram Davenport
43
INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah
ASIDOSIS ALKALOSIS
44
Nilai Normal
pCO2 = 35-45 mmHg
pH (ion H+) = 7.35 7.45
HCO3- = 22-26 mmol/l
45
TERKOMPENSASI atau TIDAK?
Lihat pH kembali
- jika mendekati kadar normal (7,35-7,45)
terkompensasi
- jika belum mendekati normal
tidak terkompensasi atau terkompensasi
sebagian
Jika asidosis respiratorik dgn HCO3- < 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika asidosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis respiratorik dgn HCO3- > 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis metabolik dgn pCO2 > 40 mmHg
terkompensasi sebagian
46
LATIHAN
Asidosis metabolik
pH 7.32, PCO2 40, HCO3 19 tdk terkompensasi