Anda di halaman 1dari 43

Gemeli

Yuni Inri Yanti


112016056
dr. Dian Ekasari Maharani, Sp. OG
Gemeli
Definisi:
Kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Sebagian besar kehamilan kembar dua atau
gemeli. Selain itu dengan banyaknya jumlah
janin dinamakan triplet, keudraplet, quintuplet
dan septuplet.
Etiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah :
bangsa, umur, dan paritas, sering mempengaruhi
kehamilan kembar 2 telur.
Faktor obat-obat induksi : Clomid, Profertil, dan
hormone gonadotropin dapat menyebabkan
kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua.
Faktor keturunan : usia, paritas, hereditas, faktor-
faktor lain induksi ovulasi dengan preparat
gonadotropin atau klomifen.
Gemeli Dizigotik
Kembar dizigot atau kembar fraternal terjadi akibat
pembuahan dua ovum yang berbeda. Kembar dizigot
terjadi dua kali lebih sering dibandingkan kembar
monozigot, dan insidennya dipengaruhi berbagai faktor.
Kira-kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik
yang berasal dari 2 telur, disebut juga heterolog,
binovuler dan fraternal. Jenis kelamin sama atau
berbeda.
Kembar dizigotik mempunyai 2 plasenta, 2 korion, dan 2
amnion. Kadang-kadang plasenta menjadi satu.
Gemeli Monozigotik
Kembar monozigot atau kembar identik berasal dari
satu ovum yang dibuahi yang kemudian membelah
menjadi dua struktur serupa, masing-masing dengan
potensi untuk berkembang menjadi dua individu
yang berbeda.
Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur atau
disebut juga identik, homolog, atau uniovule. Jenis
kelamin kedua anak sama, rupanya sama atau seperti
bayangan cermin. Mempunyai 2 amnion, 2 korion
dan 2 plasenta, kadang-kadang 2 plasentas menjadi
satu.
Conjoined Twins

Kembar dimana janin


melekat satu dengan
yang lainnya
Superfekundasi
Pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada
ovulasi yang sama pada dua kali koitus yang
dilakukan pada jarak waktu yang pendek.
Superfetasi
Kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu
atau bulan setelah kehamilan pertama.
Letak pada Presentasi Janin
Pada umumnya janin
kembar tidak besar dan
cairan amnion lebih
banyak dari pada
biasanya, sehingga
sering terjadi
perubahan presentasi
dan posisi janin.
Pertumbuhan Janin
Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih
ringan daripada janin pada kehamilan tunggal
pada umur kehamilan yang sama.
Sampai kehamilan 30 minggu kenaikan berat
badan janin kembar sama dengan janin
kehamilan tunggal
Berat badan satu janin pada kehamilan kembar
rata-rata 1000g lebih ringan daripada kehamilan
tunggal
Berat badan yang baru lahir umumnya pada
kehamilan kembar kurang dari 2500gram.
Diagnosis Gemeli
Anamnesis
- Perut lebih buncit dari semestinya sesuai
dengan umur tuanya kehamilan
- Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu
hamil
- Pernah hamil kembar atau ada keturunan
kembar
Diagnosis Gemeli
Pemeriksaan Fisik
- Pada pemeriksaan petama dan ulang ada kesan uterus
lebih besardan lebih cepat tumbuhnya dari biasa
- Gerakan-gerakan janin terasa lebih sering
- Bagian-bagian kecil teraba lebih banyak
- Teraba ada 3 bagian besar janin
- Teraba ada 2 balotemen
- Pada auskultasi : terdengar 2 denyut jantung janin pada
2 tempat yang agak berjauhandengan perbedaan
kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau bila
dihitung bersamaan terdapat selisih 10
Diagnosis Gemeli
Pemeriksaan Penununjang
1. USG
- Bila tampak dua janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah
dapat ditemukan pada triwulan 1
- Dengan USG teliti kantung gestasional yang terpisah dapat
diidentifikasi pada awal kehamilan kembar. Identifikasi masing-
masing kepala fetus harus bisa dilakukan dalam bidang tegak lurus
sehingga tidak terukur dengan potongan lintang badan janin dengan
kepala janin kedua
- Pada kehamilan kembar dikhorioni, jenis kelamin berbeda plasenta
terpisah dengan dinding pemisah yang tebal > 2mm atau twin peak
sign dimana melekat pada dua buah plasenta menjadin satu
- Pada kehamilan monokhorionik mempunyai membran pemisah
yang sangat tipis sehingga terlihat sampai trimester kedua, tebal
membran <2mm.
Penanganan Dalam Kehamilan
Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan
kembar dan mencegah komplikasi yang timbul
Setelah 30 minggu, coitus dan perjalanan jauh sebaiknya
dihindari, karena akan merangsang partus dan prematurus
Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan
supaya terasa lebih ringan
Periksa darah lengkap, Hb dan golongan darah
Diet. Kebutuhan akan kalori, protein, mineral, vitamin dan asam
lemak esensial mengalami peningkatan pada wanita dengan
multifetus
Pemberian suplemen zat besi dan asam folat, 60-100mg zat besi
perhari
Penanganan Dalam Persalinan
Hal-hal penting yang harus dipersiapkan
1. Ibu harus didampingi oleh asisten dokter yang terlatih selama proses
persalinan berlangsung. Frekuensi denyut jantung janin harus sering
dipantau, awasi bila ada perubahan yang berarti pada denyut jantung
janin.
2. Persiapkan darah yang cocok dengan golongan darah ibu
3. Sistem infus intravena harus sudah terpasang dengan baik
4. Dokter obstetrik harus hadir
5. Dokter ahli anestesi harus segera hadir dalam situasi yang memerlukan
tindakan manipulasi intrauterin atau sectio caesarea
6. Perawat yang terampil dalam melakukan resusitasi harus diberitahu
mengenai kasus dan siap sedia
7. Kamar bersalin atau ruang operasi harus sudah dipersiapkan untuk
tindakan sehingga tim bisa bekerja secara efektif
Penanganan Dalam Persalinan
1. Bila anak pertama letaknya memanjang, kala I diawasi
seperti biasa, ditolong seperti biasa dengan episiotomi
mediolateralis
2. Selain itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa
dalam untuk menentukan anak kedua. Tunggu sambil
memeriksa tekanan darah dan lain-lain
3. Biasanya dalam 10-a5 menit his akan kuat lagi. Bila anak
kedua membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan
supaya air ketuban tidak mengalir deras keluar. Tunggu
dan pimpin pesalinan anak kedua seperti biasa
Penanganan Dalam Persalinan
4. Waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan
postpartum, maka sebaiknya pasang infus profilaksis
5. Bila ada kelainan letak lintang pada anak kedua,
misalnya melintang atau terjadi prolaps tali pusat dan
solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara
operatif obstetrik :
- Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau lahirkan
dengan cara versi dan ekstraksi
- Pada letak kepala, persalinan dipercepat dengan
ekstraksi vakum atau forceps
- Pada letak bokong atau kaki, ekstraksi bokong atau kaki
Penanganan Dalam Persalinan
Indikasi Sectio Caesarea
- Janin pertama letak lintang
- Janin kedua jauh lebih besar dari yang pertama
dan dalam posisi sungsang
- Bila terjadi prolaps tali pusat
- Plasenta praevia
- Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak
pertama letak sungsang dan anak kedua letak
kepala
- Hipertensi yang diperburuk oleh kehamilan
- Gawat janin
Komplikasi
Terhadap Ibu
- Kebutuhan akan zat-zat bertambah, sehingga dapat
menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya
- Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali
lebih besar
- Frekuensi hipertensi, pre-eklampsi dan eklampsi lebih
sering
- Karena uterus yang besar, ibu mengeluh sesak nafas,
sering miksi, serta terhadap edema dan varices pada
tungkai san vulva
- Dapat terjadi insersia uteri, perdarahan postpartum,
dan solusio plasenta sesudah anak pertama lahir.
Komplikasi
Pada Janin
- Usia kehamilan bertambah singkat dengan bertambahnya jumlah
janin pada kehamilan kembar, rata-rata kehamilan untuk bayi
kembar dua adalah 260 hari (37 minggu)
- Kemungkinan terjadinya bayi premature lebih tinggi pada bayi
kembar
- Abortus lebih besarkemungkinannya untuk terjadi pada kehamilan
multifetus daripada kehamilan dengan janin tunggal
- Kematian pada janin kembar lebih tinggi daripada janin tunggal
disebabkan saling membelitnya tali pusat pada kedua janin tersebut
- Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi
angka kematian janin.
Laporan Kasus 7/7/17
Identitas Pasien
Masuk RS 3 Juli 2017 pk. 20.53
Identitas Pasien Identitas Suami

Nama : Ny. M Nama : Tn. AK

Usia : 24 tahun Usia : 23 tahun

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Swasta

Suku / Bangsa : Indonesia / Jawa Suku / bangsa : Indonesia / jawa

Alamat : Perum Permata Biru

G2P1A0 ; Hamil 38 minggu


Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis, Tanggal : 5 Juli
2017, pk. 07.30 WIB

Keluhan Utama : Pasien G2P1A0 gravid kala II


gemeli datang dengan keluar cairan ketuban

Keluhan Tambahan : Batuk dan sesak nafas


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien di bawa kerumah sakit merasakan batuk dan sesak
nafas serta keluar cairan ketuban.
Sebelumnya pasien sering merasakan perut sering terasa
kencang dan kontraksi
Dan pasien merasa perutnya mules sejak 3 hari yang lalu.
Sebelumnya, pasien mengatakan akan direncana operasi
sectio caesarea atas indikasi susah lahir dan posisi sungsang
pada bayi pada tanggal 15 juli 2017
Tetapi pada tanggal 3 juli pasien sudah pecah ketuban dan
dibawa kerumah sakit
Riwayat Pasien
Riwayat Kehamilan:
ANC rutin

Riwayat Haid :
Menarche : 12 tahun
Siklus Haid : 30 hari, teratur
Lama Haid : 4 hari

Riwayat Perkawinan :
Perkawinan : 1 kali
Lama perkawinan : 4 tahun
Usia menikah : 19 tahun
Riwayat KB : KB suntik
Riwayat Pasien
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Hamil Tanggal Jenis Penyulit Penolong Jenis BB/PB Umur Masa
partus Persalin Kela lahir Sekarang nifas
an min

1 2012 normal Tidak Bidan Pere 3500gr 4 tahun


ada mpu /50cm
an

2 Sekara
ng
hamil
Riwayat Penyakit Dahulu
( - ) Cacar (- ) Malaria ( - ) Batu Ginjal / Saluran Kemih
( - ) Cacar air ( - ) Disentri ( - ) Burut (Hernia)
( - ) Difteri ( - ) Hepatitis ( - ) Batuk Rejan
( - ) Tifus Abdominalis ( - ) Wasir ( - ) Campak
( - ) Diabetes ( - ) Sifilis ( - ) Alergi
( - ) Tonsilitis ( - ) Gonore ( - ) Tumor
( - ) Hipertensi ( - ) Penyakit Pembuluh ( - ) Demam Rematik Akut
( - ) Ulkus Ventrikuli ( - ) Perdarahan Otak ( - ) Pneumonia
( - ) Ulkus Duodeni ( - ) Psikosis ( - ) Gastritis
( - ) Neurosis ( - ) Tuberkulosis ( - ) Batu Empedu
Lain-lain : (-) Operasi (- ) Kecelakaan ( - )Dispepsia Fungsional

Riwayat Penyakit Keluarga : DM (-), ginjal (-), jantung (-), hipertensi (-), asma (-), alergi
obat (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Keadaan Gizi : baik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 36,70C
Pernapasan : 20x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kulit Hidung
Warna sawo matang, kulit hangat, Septum tidak deviasi, pernafasan
kelembapan lembab, tekstur halus, cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis
sianosis (-), ikterik (-), pucat( -) (-), nyeri tekan paranasal (-).
Kepala Mulut
Normocephali, tidak teraba benjolan, Simetris, bibir sianosis (-), bibir kering (-
distribusi rambut merata, warna hitam, ), pucat (-) , perdarahan gusi (-), atrofi
rambut tidak mudah dicabut papil lidah (-), coated tongue (-),
Mata hiperplasia ginggiva (-), tonsil T1-T1
Edem palpebra (-/-), konjungtiva tenang, faring hiperemis (-)
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Leher
pendarahan sub-conjungtival (-/-), Pembesaran kelenjar getah bening (-),
pupil isokor, diameter 3mm/3mm, pembesaran kelenjar thyroid (-)
refleks cahaya langsung (+/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+).
Telinga
Normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-),
serumen (-/-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Pulmo & Cor
Inspeksi
Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis, ictus cordis tidak terlihat
Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis.
Palpasi
Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-).
Ictus cordis teraba pada ICS IV, 1 jari lateral dari linea axilaris anterior sinistra
Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-).
Perkusi
Sonor pada seluruh lapang paru
Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
Suara nafas dasar vesikuler
Katup Mitral dan Tricuspid : BJ I lebih besar dari BJ II, murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Katup Aorta dan Pulmonal : BJ II lebih besar dari BJ I, murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Tampak membuncit sesuai massa
kehamilan, linea nigra (-), striae gravidarum (-),
bekas luka SC (-)
Palpasi : Nyeri tekan suprapubik (+)
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Bising usus (+), normoperistaltik.
Genitalia : Lihat status obstetrikus
Ekstremitas : akral teraba hangat, oedema (-),
deformitas (-)
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Wajah : Chloasma gravidarum (-)
Payudara : pembesaran payudara (+), hiperpigmentasi areola mammae
(+), putting susu menonjol (+), pengeluaran ASI (+)
Abdomen :
Inspeksi: Tampak membuncit sesuai masa kehamilan, linea nigra (-), striae
gravidarum (-)
Palpasi
Pemeriksaan Leopold tidak dilakukan
Fundus uteri setinggi xyphoid
Genitalia Eksterna
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan dalam
Genitalia Interna (In spekulo) : tidak dilakukan

Vaginal Touche: dr. Dian, Sp.OG


Pembukaan 8 cm, presentasi kepala
presentasi sungsang, UUK jam 1
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin Eusinofil 2.0% (1-6)
Hemoglobin 11.2 g/dL Batang 0% (3-5)
(12-16) Segmen 72% (40-70)
Leukosit 9.960/uL (4.400- Limfosit 16.0 % (30-45)
11.300) Monosit 10% (2-10)
Hematokrit 35% (35-47) MCV 76.6 fL (80-100)
Trombosit 233 (150-450) MCH 24.5 pg (26-34)
Eritrosit 4.58 juta/uL (3.6- MCHC 31.9% (32-36)
5.8)
MPV 10.9 fL (7.2-11.1)
Basofil 0% (0-1)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG (oleh dr. Dian, SpOG)
Hasil dalam keadaan baik
Diagnosis
G2P1A0 24 tahun gravid gemeli letak kepala
letak sungsang
Tatalaksana
Rawat inap
Infus RL 500 cc 20 tpm
Terapi : Amoxicilin 500mg 3x1
As. Mefenamat 500mg 3x1
Cek CBC
Observasi TD, Nadi, RR, Suhu

Pada tanggal 3 juli jam 21.10 di pimpin meneran dilakukan


episiotomi
Jam 21.25 bayi pertama lahir jenis kelamin perempuan
Jam 21.35 bayi kedua lahir sungsang spontan
Jam 21.40 plasenta lahir lengkap
Follow Up
Pada tanggal 4 juli
S: Masih terasa lemas, nyeri pada bekas jahitan
O: TD=100/60mmHg
Suhu=36,4
Nadi=84x/menit
Pernafasan=20x/menit
Fundus uteri=setinggi pusat
A: Post partum spontan, gemeli aterm
P: Observasi tanda-tanda vital
Menjelaskan kondisi ibu saat ini
amoxicilin 500mg 3x1
asam mefenamat 500mg 3x1
mobilisasi
Follow Up
Pada tanggal 5 Juli
S: Sudah terasa baik, tidak ada keluhan
O: TD=110/70mmHg
Suhu= 36,1
Nadi=85x/m
Pernafasan=20x/menit
A: Post partum spontan, gemeli aterm
P: Observasi tanda-tanda vital
mobilisasi
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Tindakan
Pada tanggal 3 juli jam 21.10 di pimpin meneran
dilakukan episiotomi
Jam 21.25 bayi pertama lahir jenis kelamin perempuan
Jam 21.35 bayi kedua lahir sungsang spontan

Tanggal 5 Mei 2015 pk 15.00


Pasien diperbolehkan pulang
Obat pulang:
Amoxicilin 500 mg 3x1
Asam Mefenamat 500 mg 3x1
Methylergometrine 0,125 mg 3x1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai