Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2A

FGD

ANGGOTA KELOMPOK :
MUKA PEROT A N D I N I H I D AYA N I
DESI RUJIKA
ERMA ROYANI
HUSNANI
NOVI YOHANA
P R ATA M A A D H A R I YA N T O P U T R A
RITA LIA DAHLIA
MUKA PEROT (BELLS PALSY)

DEFINISI
Bells palsi merupakan suatu sindrom kelemahan wajah dengan tipe
lower motor neuron yang di sebabkan oleh keterlibatan saraf facialis
idiopathik di luar sistem saraf pusat. Tanpa adanya penyakit neurologi
lain.
ETIOLOGI
Terdapat 5 teori yang kemungkinan menyebabkan bells palsy :
1. Iskemik vaskular
2. Virus (banyak di bahas sebagai etiologi penyakit ini)
3. Bakteri
4. Herediter
5. Imunologi
ETIOLOGI
1. Idiopatik
Sesudah bepergian jauh dengan kendaraan
Tidur di tempat tebuka
Hipertensi
Dm
Penyakit vaskuler
Gangguan imunologik dan faktor genetik
2. Kongenital
Anomali kongenital
Trauma lahir
3. Di dapat
MANIFESTASI KLINIS
Berdasarkan letak lesi manifestasi klinisnya dapat berbeda seperti :
a. Bila lesi diforamen stilomastoid
terjadi gangguan komplit menyebabkan paralisis semua otot ekspresi wajah
Saat menutup kelopak mata, kedua mata melakukan rotasi keatas (bells phenomenon)
Mata terasa berair
b. Lesi di kanalis facialis
Hilangnya ketajaman pengecapan lidah (2/3 anterior)
salivasi disisi yang terkena berkurang
c. Lesi di kanalis facialis yang lebih tinggi lagi mengakibatkan adanya hiperakusis
d. Lesi ditempat yang tinggi lagi mengakibatakan ganglion genikulatum
Nyeri dibelakang dan di dalam liang telinga
e. Lesi di daerah akustikus interna
Gejala sama dengan lesi ditempat lain ditambah dengan tuli sebagai akibat terlibat n. akustikus
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Rasa nyeri
Gangguan hilangya pengecapan
Riwayat pekerjaan pd malam hari diruangan terbuks atau diluar ruangan
Riwayat penyakit ( ispa, otitis, herpes, dll)
2. Pemeriksaan fisik
UGO FISCH SCORE
Kerutan dahi 10 point

Bersiul 10 point
Istirahat 20 point
Tutut mata 30 point
Tersenyum 30 point

0% = asimetris komplit, gerakan involunter tidak ada


30% = simetris, lebih dekat ke asimetris komplit dripada normal.
70% = simetris cukup, sembuh parsial, lebih dekat ke normal.
100% = simetris, normal atu komplit
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pemeriksaan CT-scan dilakukan jikadicurigai adanya fraktur atau
metastasis neoplasma ke tulang, stroke, sklerosis multipel dan AIDS
pada cns.
DIAGNOSIS BANDING
a. Ramsay hunt syndrom ( rhs)
Infeksi saraf wajah yang disertai dengan ruam yang menyakitkan disertai
kelemahan otot wajah.
b. Miller fisher syndrom
Ditandai dengan trias gejala neurologis berupa opthalmoplegi, ataksia, dan
arefleksia yang kuat.
PENATAKSANAAN
1. Istirahat terutama pada keadaan akut
2. Medikamentosa
a. kortikosteroid
b. penggunaan obat-obat antiviral
c. perawatan mata
d. kacamata atau tameng pelindung mata
3. Fisioterapi
Mengurut/message otot wajah selama 5 menit pagi-sore.
4. Operasi
Dilakukan bila tidak terdapat penyembuhan spontan, tidak ada dengan pengobatan
prednison.
KOMPLIKASI
a. Crocodile tear phenomenon
Yaitu keluarnya air mata pada saat penderita makan makanan . Lokasi lesi disekitar
ganglion genikulatum.
b. Synkinesis
Otot tidak dapat digerakkan satu persatu atau tersendiri, selalu timbul gerakan
bersama.
c. Tic facialis sampai hemifacial spasme
Timbulnya kedutan di wajah dan juga spasme otot wajah, biasanya ringan.

Anda mungkin juga menyukai