Apotek dikelola oleh seorang Apoteker sebagai penanggung
jawab dan di dibantu oleh AA atau tenaga Farmasi lainnya. Apoteker Apoteker bertanggung jawab dengan semua kegiatan yang ada dalam Apotek baik obat masuk maupun obat keluar. Apoteker juga memberikan (konseling, informasi edukasi) kepada pasien yang membutuhkan. AA (Asisten Apoteker) Tugas AA adalah pesan obat di PBF, melayani resep maupun racikan, penjualan obat bebas, memberikan informasi mengenai penggunaan obat yang benar serta mudah dimengerti oleh pasien. Pengadaan Obat Semua obat yang diadakan di Apotek Sito Farma diadakan dengan menggunakan SP (surat pesanan) yang ditandatanggani oleh Apoteker penanggung jawab yang terdiri dari 2 rangkap SP. Untuk SP Narkotik/Psikotropik menggunakan 4 rangkap SP. Pengadaan obat dilakukan dari PBF (pedagang besar farmasi) yang resmi yang terdaftar di Dinkes dan BPOM. Obat yang masuk dicek kelengkapan faktur (nama obat, batch obat, exp obat, jumlah obat) dan ditulis pada buku faktur dan disesuaikan dengan SP yang diminta. Pelayanan obat Pelayanan obat ada 2 macam yaitu Resep dan non Resep Resep Resep yang kami layanipun ada 4 macam Resep umum Resep kami terima dari pasien dicek kelengkapan resep seperti nama, umur, alamat pasien, kemudian membaca resep, menyelesaikan administrasi, dilayani obat sesuai permintaan dokter lalu menyerahkan obat ke pasien dengan menjelaskan cara penggunaan obat tersebut. Resep PRB Resep kami terima dari pasien dibaca kelengkapan administrasi resep (nama, umur, alamat) dan kelengkapan PRB seperti FC kartu BPJS FC KTP kemudian dilayani sesuai permintaan dokter lalu menyerahkan obat ke pasien serta penjelasan penggunaan obat tersebut. Resep RI Resep kami terima dari pasien dicek kelengkapan resep (nama, umur, ruangan) kemudian dilayani sesuai permintaan dokter serta menulis jelas cara penggunaan obat tersebut untuk obat oral dan obat luar. Resep RJ Resep kami terima dari pasien dibaca kelengkapan resep (nama, umu,r alamat) kemudian dilayani sesuai permintaan dokter. Non Resep Pelayanan non resep merupakan pelayanan kepada pasien atas permintaan langsung pasien. Penyimpanan Obat Penyimpanan obat di apotek mengikuti suhu dan bentuk sediaan Obat di susun berdasarkan golongan pada etalase depan obat- obat bebas, obat bebas terbatas, alkes, obat tradisional atau jamu. Obat dengan resep dokter disusun berdasarkan Alphabet dan dilihat juga suhu penyimpanan. Ada yang di suhu ruangan, ada yang didalam kulkas. Penyusunan obat mengikuti FIFO (first in first out) yang artinya obat yang datang dahulu dikeluarkan lebih dahulu. Penyusunan obat juga mengikuti FEFO (first espired first out) yang artinya obat yang memilki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dahulu. Untuk obat Narkotik/Psikotropika harus di simpan dilemari khusus dua pintu dan dilengkapi dengan kunci. Obat ED Untuk mengontrol obat ED apotek mempunyai buku khususP ED yang dicatat setiap kali obat masuk dari PBF 1 bulan sekali apotek melakukan pengecekan obat-obat ED sesuai dengan buku yang tercatat. Untuk retur obat ED disesuaikan dengan aturan masing-masing PBF. Pelaporan Obat Pelaporan obat Narkotik/Psikotropika dilaporkan setiap 1 bulan sekali ke Dinkes dan BPOM yang dilakukan oleh Apoteker