DISEASE
OLEH :
MUTIARA JIHAD
C1113362
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. JM
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 30 Agutus 1966
Umur : 50tahun
Alamat : Pullauweng, Bantaeng
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan Terakhir : S1-sederajat
Ruangan : Lontara 1, Bawah Belakang, Kamar 6/II Bed 2
MR : 805178
Pekerjaan : PNS
Tanggal MRS : 10 Juli 2017
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Lemas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan lemas yang dialami sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit. Lemas dialami sejak pasien kurang
makan karena kurang nafsu makan, sebelumnya tidak ada keluhan sulit
makan/minum. Mual ada, muntah tidak ada. Pasien juga mengeluhkan
nyeri ulu hati yang kadang-kadang terasa menembus ke belakang, tidak
ada rasa terbakar. Terdapat sesak yang kadang muncul tiba-tiba. Pasien
memiliki riwayat dirawat dengan kaki diabetik (Wagner IV) Root diamputasi
pada kaki kiri pada bulan maret 2017. Keluhan saat ini timbul luka pada
tungkai kiri, diawali dengan rasa nyeri dan kemerahan, diikuti dengan
keluar nanah dan timbul luka, keluhan ini berlangsung sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluhkan bengkak tiba-tiba pada kaki
kanan sejak pasien masuk rumah sakit dan sulit digerakkan. Demam (+)
tapi sudah turun setelah diberi paracetamol. Batuk (-), Nyeri dada (-).
Buang air kecil kesan baik, frekuensi cukup sering, warna jernih.
Riwayat kencing berpasir (-),darah (-), nyeri saat berkemih (-).
BAB : pasien sempat BAB encer dan berampas sebanyak 2 kali
sehari sebelum masuk rumah sakit, tidak disertai nyeri perut.
Pola BAB 1-2 hari sekali.
Alkohol (-) Merokok (+) 1-2 bungkus sehari dan saat ini telah
berhenti
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU
Inspeksi
-Bentuk :Normochest, dinding dada simetris kiri dan kanan, spider nevi
(-)
-Pembuluh Darah : Dalam batas normal
-Buah dada : Ginekomasti tidak ada, normal.
-Sela iga : Dalam batas normal, tidak terdapat pelebaran
-Lain-lain : (-)
Palpasi : Fokal fremitus suara simetris kiri sama kanan. Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler. Suara tambahan ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Cor
( 10-07-2017)
MCV 90 fL 80-100
Neut - % 52,0-75,0
( 11-07-2017)
Glukosa + negatif
Kesan:
Organ-organ yang terscan dalam batas normal
PEMERIKSAAN FOTO THORAX PA
Definisi penyakit ginjal kronik menurut The National Kidney Foundation Kideney
Disease Outcome Quality Initiative adalah :
Kerusakan ginjal selama > 3 bulan . Yang dimaksud terdapat kerusakan ginjal
adalah bila dijumpai kelainan struktur atau fungsi ginjal dengan atau tanpa
penurunan laju filtrasi glomerulus , dengan salah satu manifestasi berupa
kelainan patologi atau petanda kerusakan ginjal, termasuk kelainan komposisi
darah atau urin atau kelainan radiologi
GFR < 60ml/mnt/1,73 m^2 lebih 3 bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
Pada Tn.JM didapatkan umur 50 tahun, berat badan 54kg dan serum
kreatinin 3.55 maka akan didapatkan GFR 19mL/menit/1.73 m2, maka
termasuk penyakit ginjal kronis derajat 4 bdan ditemukan kondisi akut
berdasarkan anamnesis terdapat keluhan, mual peningkatan 3x kadar kreatinin
dan hiperuricemia (kadar ureum 107). Sedangkan klasifikasi dari diagnosis
etiologi Tn.JM ini termasuk pada penyakit ginjal diabetes karena memiliki
riwayat diabetes.
Pada Tn.JM juga didapatkan gastropati uremikum yang
kemungkinan diakibatkan oleh akumulasi ureum dalam
darah. Bakteri dalam saluran gastrointestinal dapat
menguraikan urea menjadi ammonia, ammonia ini
bersifat iritasi kuat, sehingga dapat menimbulkan keluhan
rasa mual dan nyeri epigastric. Keluhan tersebut dapat
menyebabkan pasien tidak nafsu makan.
Pada Tn.JM ini juga mengalami sesak. Sesak napas dapat
disebabkan oleh ketidakseimbangan suplai oksigen
dengan kebutuhan,selain itu bisa disebabkan oleh
kelainan paru berupa efusi pleura sinistra.
Pada Tn.JM didapatkan juga anemia normositik
normokrom Penyebab nya bisa karena defisiensi
eritropoietin, defisiensi besi, kehilangan darah. Maka harus
mengontrol kadar Fe/TIBC pasien.
Pada Tn.JM didapatkan juga Hipertensi Grade 1 (JNC VII sistol
140-149mmHg atau diastlol 90-99mmHg) berdasarkan hasil
pemeriksaan tekanan darah 140/70mmHg. Pasien belum
diberikan terapi farmako karena pasien sebelumnya tidak
pernah memiliki riwayat hipertensi dan baru pertama kali
tekanan darah pasien mencapai 140mmHg, karenanya perlu
dilakukan monitoring tekanan darah.
TERIMA KASIH