Anda di halaman 1dari 12

INSOMNIA

Fitri Hidayah
15360427
Fakultas Kedokteran MALAHAYATI

Pembimbing :
Dr. Elmeida , SP. Kj
PENGERTIAN INSOMNIA
Insomnia didefinisikan sebagai
keluhan dalam hal kesulitan untuk
memulai atau mempertahankan tidur
atau tidur non-restoratif yang
berlangsung setidaknya satu bulan
dan menyebabkan gangguan
signifikan atau gangguan dalam
fungsi individu.
Klasifikasi Insomnia

Insomnia primer Insomnia sekunder

Insomnia primer ini Insomnia sekunder biasanya


mempunyai faktor penyebab terjadi akibat efek dari hal
yang jelas seperti Pola tidur, lain, misalnya kondisi medis,
kebiasaan sebelum tidur dan perasaan sedih depresi dan
lingkungan tempat tidur dementia.
seringkali menjadi penyebab
dari jenis insomnia primer
ini.
Etiologi Insomnia

Stres. Kekhawatiran tentang pekerjaan, kesehatan sekolah, atau keluarga d


dapat membuat pikiran menjadi aktif di malam hari, sehingga sulit untuk tidur.

Kecemasan dan depresi.

Obat-obatan. antidepresan, obat jantung dan tekanan darah, obat alergi,


stimulan (seperti Ritalin) dan kortikosteroid.

Kafein, nikotin dan alkohol. Kopi, teh, cola dan minuman yang mengandung
kafein adalah stimulan yang terkenal.

Perubahan lingkungan atau jadwal kerja. Kelelahan akibat perjalanan jauh


atau pergeseran waktu kerja dapat menyebabkan sulit untuk tidur

'Belajar' insomnia. Hal ini dapat terjadi ketika Anda khawatir berlebihan
tentang tidak bisa tidur dengan baik dan berusaha terlalu keras untuk jatuh
tertidur
Faktor Resiko Insomnia
Wanita. Perempuan lebih mungkin
mengalami insomnia. Perubahan
hormon selama siklus menstruasi
dan menopause mungkin
memainkan peran.
Usia lebih dari 60 tahun. Karena
terjadi perubahan dalam pola tidur,
insomnia meningkat sejalan dengan
usia.
Memiliki gangguan kesehatan
mental. Seperti depresi, kecemasan
Stres. Stres dapat menyebabkan
insomnia sementara.
Tanda dan Gejala Insomnia

Kesulitan untuk memulai tidur pada malam


hari
Sering terbangun pada malam hari
Bangun tidur terlalu awal
Kelelahan atau mengantuk pada siang hari
Iritabilitas, depresi atau kecemasan
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Peningkatan kesalahan dan kecelakaan
Ketegangan dan sakit kepala
Gejala gastrointestinal
Kriteria Diagnostik Insomnia Non-Organik berdasarkan PPDGJ 3
Hal tersebut di bawah ini diperlukan untuk membuat diagnosis
pasti:
Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan
tidur, atau kualitas tidur yang buruk
Gangguan minimal terjadi 3 kali dalam seminggu selama
minimal 1 bulan
Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan
sepanjang siang hari
\ Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas tidur
menyebabkan penderitaan yang cukup berat dan
mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan
Adanya gangguan jiwa lain seperti depresi dan anxietas tidak
menyebabkan diagnosis insomnia diabaikan.
Kriteria lama tidur (kuantitas) tidak diguankan untuk
menentukan adanya gangguan, oleh karena luasnya variasi
individual. Lama gangguan yang tidak memenuhi kriteria di atas
(seperti pada transient insomnia) tidak didiagnosis di sini,
dapat dimasukkan dalam reaksi stres akut (F43.0) atau
gangguan penyesuaian (F43.2)
TATALAKSANA
Non Farmakoterapi
Terapi Tingkah Laku

Terapi tingkah laku bertujuan untuk mengatur pola tidur yang baru dan mengajarkan
cara untuk menyamankan suasana tidur
Terapi tingkah laku meliputi

Edukasi tentang kebiasaan tidur yang baik.


Teknik Relaksasi.
Meliputi merelaksasikan otot secara progresif, membuat biofeedback, dan latihan
pernapasan. Cara ini dapat membantu mengurangi kecemasan saat tidur. Strategi ini
dapat membantu Anda mengontrol pernapasan, nadi, tonus otot, dan mood.
Terapi kognitif.
Meliputi merubah pola pikir dari kekhawatiran tidak tidur dengan pemikiran yang positif.
Terapi kognitif dapat dilakukan pada konseling tatap muka atau dalam grup.
Restriksi Tidur.
Terapi ini dimaksudkan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di tempat tidur yang
dapat membuat lelah pada malam berikutnya.
Kontrol stimulus
Terapi ini dimaksudkan untuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk beraktivitas.
Instruksi dalam terapi stimulus-kontrol:
Gunakan tempat tidur hanya untuk tidur, tidak untuk membaca, menonton televisi,
makan atau bekerja.
Pergi ke tempat tidur hanya bila sudah mengantuk. Bila dalam waktu 20 menit di
tempat tidur seseorang tidak juga bisa tidur, tinggalkan tempat tidur dan pergi ke
ruangan lain dan melakukan hal-hal yang membuat santai. Hindari menonton televisi.
Bila sudah merasa mengantuk kembali ke tempat tidur, namun bila alam 20 menit di
tempat tidur tidak juga dapat tidur, kembali lakukan hal yang membuat santai, dapat
berulang dilakukan sampat seseorang dapat tidur.
Bangun di pagi hari pada jam yang sama tanpa mengindahkan berapa lama tidur
pada malam sebelumnya. Hal ini dapat memperbaiki jadwal tidur-bangun (kontrol
waktu).
Tidur siang harus dihindari.
Gaya hidup dan pengobatan di rumah

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia :


Mengatur jadwal tidur yang konsisten termasuk pada hari libur
Tidak berada di tempat tidur ketika tidak tidur.
Tidak memaksakan diri untuk tidur jika tidak bisa.
Hanya menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.
Relaksasi sebelum tidur, seperti mandi air hangat, membaca, latihan pernapasan atau
beribadah
Menghindari atau membatasi tidur siang karena akan menyulitkan tidur pada malam
hari.
Menyiapkan suasana nyaman pada kamar untuk tidur, seperti menghindari kebisingan
Olahraga dan tetap aktif, seperti olahraga selama 20 hingga 30 menit setiap hari sekitar
lima hingga enam jam sebelum tidur.
Menghindari kafein, alkohol, dan nikotin
Menghindari makan besar sebelum tidur
Cek kesehatan secara rutin
Jika terdapat nyeri dapat digunakan analgesik

Farmakologi
Pengobatan insomnia secara farmakologi dibagi menjadi dua golongan yaitu
benzodiazepine dan non-benzodiazepine. 1
Benzodiazepine (Nitrazepam,Trizolam, dan Estazolam)
Non benzodiazepine (Chloral-hydrate, Phenobarbital)
KOMPLIKASI

Tidur sama pentingnya dengan makanan yang


sehat dan olahraga yang teratur. Insomnia
dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik.
Komplikasi insomnia meliputi 5
Gangguan dalam pekerjaan atau di sekolah.
Saat berkendara, reaksi reflex akan lebih lambat.
Sehingga meningkatkan reaksi kecelakaan.
Masalah kejiwaan, seperti kecemasan atau
depresi
Kelebihan berat badan atau kegemukan
Daya tahan tubuh yang rendah
Meningkatkan resiko dan keparahan penyakit
jangka panjang, contohnya tekanan darah
yang tinggi, sakit jantung, dan diabetes.
PROGNOSIS

Prognosis umumnya baik dengan terapi yang


adekuat dan juga terapi pada gangguan lain seperti
depresi dan lain-lain. Lebih buruk jika gangguan
ini disertai skizophrenia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai