LABA RUGI
Bagaimanakah efesiensi penggunaan
modal kerja pada Koperasi Serba Usaha
Baitul Maal Wattamwil Al-Falah
Pontianak dari tahun 2013 sampai
dengan 2015?
Untuk mengetahui efesiensi
penggunaan modal kerja pada
Koperasi Serba Usaha Baitul Maal
Wattamwil Al-Falah Pontianak dari tahun
2013 sampai dengan 2015.
Manfaat Teoritis
Bagi peneliti
Melalui penelitian ini penulis berharap bisa
memberikan kontribusi pemikiran bagi pemilik KSU
BMT Al-Falah Pontianak dan dalam efesien
penggunaan modal kerja.
Bagi Kampus
Manfaat bagi kampus tempat peneliti menuntut ilmu
adalah untuk menambah referensi kepustakaan
bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri
Pontianak (IAIN Pontianak).
Bagi Lembaga KSU BMT Al-Falah
Perusahaan dapat menggunakan hasil penelitian ini
sebagai informasi atau masukan dan juga sebagai
bahan pertimbangan untuk menangani masalah
modal kerja perusahaan yang sedang dihadapi dan
dalam pengambilan keputusan manajemen.
Fitri Aisyah (2005). Skripsi. Analisis Modal Kerja Pada
Baitul Maal Wattamwil Ikhwanul Mukminin Pontianak
Tahun 2001-2003.
Berdasarkan hasil perhitungan dari WCTO
menunjukkan bahwa penggunaan modal kerja netto
di BMT Ikhwanul Mukminin pada tahun 2001 dan 2003
belum efesien sedangkan pada tahun 2002 WCTO
BMT Ikhwanul Mukminin telah efesien. Jika
menggunakan alat ukur ROWC diperoleh bahwa
penggunaan modal kerja bruto BMT Ikhwanul
Mukminin pada tahun 2002 telah menggunakan
modal kerjanya secara efesien. Sedangkan pada
tahun 2001 dan 2003 ROWC belum efesien.
Sy. Djafar (2008). Skripsi. Rasio Likuiditas,
Profitabilitas dan Efesiensi Pada Koperasi Serba
Usaha Bait Al-Maal Wa Al-Tamwil Madinah dan
Ikhwanul Mukminin Pontianak.
Efesiensi pada BMT Madinah dari tahun 2005
sampai dengan 2006 adalah tidak baik, ini
dilihat dari kriteria penilaian efesiensi Biaya
Operasional BMT mengalami penurunan 7%
dengan nilai tidak baik. Efesiensi dari tahun
2005 sampai dengan 2006 sebesar 91% ini
mengalami penurunan 0,07. Sedangkan pada
BMT Ikhwanul Mukminin dari tahun 2005 sampai
dengan 2006 adalah tidak baik, ini dilihat dari
kriteria penilaian efesiensi biaya operasional
BMT dengan nilai tidak baik. Efesiensi dari
tahun 2005 sampai dengan 2006 rata-rata
mengalami penurunan 5%, akan tetapi
efesiensi sampai dengan tahun 2006 sebesar
91,07% yang dinilai tidak baik.
Suhaida (2008). Skripsi. Analisa Pengelolaan Modal
Kerja Pada PD. Multi Karya Pontiank.
Berdasarkan hasil pengelolaan data dapat
disimpulkan bahwa hasil perhitungan WCT
menunjukkan bahwa penggunaan modal kerja
pada PD. Multi Karya Pontianak pada tahun 2004
sampai dengan tahun 2006 belum efesien. Karena
perputaran modal kerja seperti Working Capital
Turnover yaitu perputaran modal kerja bersih dalam
menghasilkan penjualan mengalami penurunan.
Pada tahun 2004 sebesar Rp 4,66 kali kemudian
pada tahun 2005 turun sebesar Rp 3,46 kali dan
pada tahun 2006 turun sebesar Rp 3,29 kali. Jika
dilihat dari perhitungan ROWC, yaitu perputaran
modal kerja bruto dalam menghasilkan laba operasi
mengalami penurunan. Dimana pada tahun 2004
sebesar 46,21% kemudian pada tahun 2005 turun
sebesar 35,21% dan pada tahun 2006 turun sebesar
27,52%.
Modal Kerja
Konsep Kuantitatif
Konsep Kualitatif
Konsep Fungsional
Menurut International Shariah Research Academy
for Islamic Finance (ISRA) (2015:397) menyatakan
bahwa sistem manajemen modal kerja yang tepat
berperan vital, karena memastikan kontinuitas
operasi-operasi bisnis dan tersedianya kecukupan
arus kas. Ini diperlukan agar dapat membayar
segala utang jangka pendek dan belanja
operasional mendatang.
Menurut Riyanto (dalam Hartijo dan
Martono, 2011:79-80) menyatakan ada 3
tipe kebijakan modal kerja yang
kemungkinan digunakan oleh perusahaan,
yaitu:
Kebijakan Konservatif
Kebijakan Agresif
Kebijakan Moderat
Menurut Nana Herdiana Abdurrahman
(2013:361) menyatakan jika dilihat dari
jangka waktunya, sumber dana
dibedakan menjadi dua, yaitu sumber
dana jangka pendek dan sumber dana
jangka panjang. Jika dilihat dari sumber
dana, dibedakan menjadi sumber dana
internal (dari dalam perusahaan) dan
sumber dana eksternal (dari luar
perusahaan).
Menurut Jeff Madura (dalam Nana Herdiana
Abdurrahman, 2013:363-364) menyatakan
bahwa sumber dana pada dasarnya berasal
dari dua sumber, yaitu:
MODAL KERJA
LAPORAN
KEUANGAN:
NERACA DAN
LABA RUGI
ANALISIS RASIO
KEUANGAN: WCT
DAN ROWC
HASIL