Anda di halaman 1dari 39

IMUNISASI PADA

ANAK

NI NYOMAN METRIANI NESA


SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RS UNIVERSITAS UDAYANA
BIAYA
MAHA
EFEK L
SAMPING Mengapa
IMUNISASI ? perlu
imunisasi?
APA ITU
IMUNISASI?
Cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang
secara aktif terhadap
suatu antigen sehingga
bila kelak ia terpajan
antigen serupa, tidak
terjadi penyakit.
APA TUJUAN
IMUNISASI?
1.Mencegah terjadinya
penyakit pada
seseorang
2.Menghilangkan
penyakit tertentu pada
klp masyarakat/di
dunia.
JENIS VAKSIN

Dibagi 2 jenis :

1. Live attenuated :
bakteri/virus hidup yang
dilemahkan
2. Inactivated : bakteri,
virus atau komponen yang
dibuat tidak aktif

7 26/07
/17
Bagaimana vaksin bekerja menimbulkan
kekebalan ?

Bentuk antigen Tubuh Bila antigen


kuman bereaksi dgn yang sama
dimasukkan ke membentuk masuk tubuh,
dalam tubuh antibody untuk maka sdh
melawan terbentuk
antigen antibody utk
melawannya
Keberhasilan Imunisasi tergantung:

Status imun anak

Genetik

Kualitas dan kuantitas


vaksin (cara pemberian,
dosis, frekuensi
pemberian, ajuvan yang
digunakan, jenis vaksin

9 26/07
/17
BCG
Dibuat dari Mycobacterium bovis
Tidak mencegah infeksi tapi mengurangi risiko
Tuberkulosis berat
Indonesia: 3 besar kasus tuberculosis di dunia
Kasus tuberculosis berat: meningitis TB (otak), TB
milier, TB tulang belakang
Gejala pada anak tidak khas

10 26/07
/17
BCG
Efek proteksi 8 12 minggu setelah
penyuntikan
Diberikan pada umur < 2 bulan
Terbentuk ulkus dermal 3 minggu stelah
penyuntikan , tertutup krusta, sembuh dalam 2-
3 bulan

11 26/07
/17
HEPATITIS B
Infeksi Virus Hepatitis B kronis
kanker hati / penyakit hati
kronis kematian
Seluruh dunia, 350 juta pengidap
Hep B kronis
Indonesia, Negara dengan
endemistas sedang-tinggi (13,5 juta
orang)
Penularan : 80% dari ibu ke bayi
Semakin muda terkena risiko
menjadi hepatitis B kronis.

12 26/07
/17
HEPATITIS B
Imunisasi Aktif
Pemberian IM di daerah deltoid atau
paha anterior
Jadwal : vaksinasi awal diberikan 3 kali.
Jarak suntikan I dan II adalah 1 2 bulan, sedang
suntikan III adalah 6 bulan dari suntikan I.

Berikan dosis awal vaksin Hepatitis B 0,5 ml segera


setelah lahir diikuti dosis kedua dan ketiga sesuai
dengan jadwal imunisasi hepatitis
Ibu Apabila tersedia imunoglobulin Hepatitis B 200
HBsAg IU IM (o,5 ml) disuntikkan pada paha yang lainnya
(sebaiknya 24 jam sesudah lahir)
+
13 Yakinkan ibu untuk tetap menyusui dengan
26/07 ASI,
/17
apabila vaksin di atas sudah diberikan
DIFTERI PERTUSIS TETANUS

14 26/07
/17
DPT
Diberikan 3 kali sejak umur 2 bln dgn interval 4-6 mg
J
A
D Ulangan selanjutnya diberikan 1 thn setelah DTaP atau
W DTwP yang ke-3 yaitu pd umur 18-24 bln (DTaP atau
A
DTwP ke-4) dan DTaP atau DTwP ke-5 pd saat masuk
L
sekolah umur 5 tahun
DT 6 diberikan pd umur 12 thn mengingat masih
dijumpai kasus difteria pd umur lebih dari 10 thn

16 26/07
/17
Polio
Poliomielitis: demam akut
kelumpuhan otot mengecil
menetap kematian
Transmisi virus lewat tinja
Virus di lingkungan mpy
kemampuan hidup terbatas
Manusia satu-satunya inang
Transmisi dpt dihambat dgn
imunisasi
Vaksin polio oral dpt memutus
rantai penularan

17 26/07
/17
Polio Polio
Jadwal dan dosis :
OPV diberikan stl bayi lahir pd saat akan
meninggalkan RS

Imunisasi dasar (II, III, IV) diberikan 3 kali


dengan interval 4 minggu. Pada daerah
endemik diberi dosis tambahan segera
setelah lahir (Polio I)

Polio ulangan : 1 tahun setelah Polio IV,


kemudian saat masuk sekolah (5-6 thn)

18 26/07
/17
Campak

Disebabkan virus campak


Sering terjadi wabah campak di
Indonesia
Gejala klinis: demam, diare, mata
merah, kemerahan pada kulit
Komplikasi : kurang gizi, diare
berkepanjangan, SSPE (gangguan
saraf), memperburuk tuberkulosis

19 26/07
/17
Campak

Jadwal dan dosis : dianjurkan 1 kali (0,5 ml


s.c) umur 9 bulan, pada KLB dapat diberikan
umur 6 bulan

20 26/07
/17
MMR (MUMPS MEASLES RUBELLA)

21 26/07
/17
MMR (MUMPS MEASLES RUBELLA)
Untuk mencegah Measles,
Mumps, Rubella
Di Indonesia beredar 2
jenis Vaksin MMR :
MMR II (MSD)
Trimovax (Aventis
Pasteur)
Dosis : 0,5 ml IM atau SC
dalam, diberikan umur 12-
18 bln

22 26/07
/17
HEMOFILUS INFLUENZA B (Hib)

Bakteri gram positif, sering menyebabkan radang


selaput otak (meningitis).
Gejala meningitis : demam, kaku kuduk
Infeksi Hib dapat menyebabkan, pneumonia, selulitis,
arthritis, dan epiglotitis
23 26/07
/17
HEMOFILUS INFLUENZA B (Hib)
Vaksin Hib dibuat dari kapsul
poliribosiribitol phosphate (PPR)

Di Indonesia jenisnya : PRP OMP


(Pedvax Hib MSD) dan PRP-T (Act-Hib
Aventis Pasteur

Jadwal dan Dosis:


Diberikan sejak umur 2 bulan, untuk
PRP-OMP diberikan 2 kali saja,
sedangkan PRP-T diberikan 3 kali
dengan jarak waktu 2 bulan. Ulangan
diberikan 1 tahun setelah suntikan
terakhir.
24 26/07
/17
Varisela (Cacar Air)

Varisela; penyakit infeksi


sangat menular
Disebabkan virus varicella
zoster
Menular melalui droplet
Pada ibu hamil Varisela
kongenital
Komplikasi : saraf dan
paru-paru

25 26/07
/17
Varisela (Cacar Air)

Vaksin varisela : merupakan vaksin dari


virus hidup varisela zoster yang
dilemahkan (galur OKA) dalam bentuk
bubuk kering

Pemberian :
Mulai usia 1 th
Dosis : 0,5 ml, SC
Dapat diberikan bersama MMR
Serokonversi 97%, proteksi 70%
26 26/07
/17
Tifoid

Infeksi akibat Salmonella typhi


Infeksi sistemik: demam, nyeri perut, konstipasi
atau diare
Komplikasi: perforasi usus, perdarahan,
perluasan infeksi, infeksi paru, infeksi selaput
otak
Menular melalui mulut (makanan/minuman yg
terkontaminasi)

27 26/07
/17
Tifoid

Di Indonesia tersedia 2
jenis vaksin: suntikan
(polisakarida) dan oral

Vaksin capsular Vi
polysaccharide
diberikan pd umur
lebih dari 2 thn,
ulangan dilakukan
setiap 3 thn

28 26/07
/17
Hepatitis A

- Hepatitis A infeksi virus >>


di Indonesia
- Penularan: fekal-oral
- Penularan terjadi anak > 2
tahun
- Gejala: demam, mata kuning<
BAB dempul, kencing seperti
the, nyeri perut, mual muntah
- Komplikasi: bentuk berat,
kolestatik

29 26/07
/17
Symptoms and signs

Immunization Action Coalition. Hepatitis A: Questions and Answers. Information about the disease and vaccines.
Hepatitis A
Imunisasi Aktif :
Dilakukan pada anak diatas 2 th
terutama yang belum punya Ab
Di daerah risiko tinggi diberikan secara selektif
Pada penderita penyakit hati kronik (B maupun C)

Vaksin :
Dibuat dari virus yang dimatikan
Di Indonesia tersedia
Havrix : diberikan IM, 720 U, di deltoid atau paha lateral
dosis tunggal, booster 6 bulan kemudian
Avaxim : diberikan secara IM, 720 U, di deltoid atau paha
lateral dosis tunggal, booster 6 bulan kemudian

31 26/07
/17
Influenza
Tujuan : mencegah
penyakit influenza
karena infeksi virus
Virus influenza:
Tipe A, B, C
Penularan melallui
droplet
Komplikasi:
pneumonia
Gejala: demam
tinggi mendadak,
nyeri kepala, nyeri
otot, pilek batuk
nyeri menelan
Komplikasi: infeksi
paru
32 26/07
/17
Influenza
Vaksin Influenza mengandung virus yang tidak aktif.

Macam Vaksin
Whole virus
Split virus vaccine

Pemberian : diberikan usia 6 bln ke atas 1 dosis


vaksin teratur setiap tahun

33 26/07
/17
Pneumococcal Vaccines
Pneumokokus Penyebab
infeksi saluran napas
(pneumonia, meningitis,
sinusitis, sepsis)
Penyebaran L droplet
Gejala: demam, batuk/pilek,
sesak napas
Resistensi thd antibiotic >>

34 26/07
/17
Pneumococcal Vaccines
Yang tersedia di Indonesia: 2 type yaitu
pneumococcal polysacharide vaccine
(Pneumo 23 Sanofi Pasteur) dan
pneumococcal polysacharide-protein
conjugated vaccine (Prevenar Wyeth)
Jadwal pemberian: diberikan 4 dosis pd
umur 2 bln, 4 bln, 6 bln, dan 12 bln
Dosis: 0,5 ml, IM, anterolateral/deltoid

35 26/07
/17
ROTAVIRUS
Penyebab diare
tersering pada anak
Usia: 6-24 bulan
dehidrasi berat
Dapat dicegah: Vaksin
rotavirus 2 x, usia 6
minggu- 6 bulan

36 26/07
/17
HUMAN PAPILOMA VIRUS
-Infeksi HPV komplikasi jangka panjang Kanker
serviks
-Manifestasi klinis: lesi kulit, warts daerah kelamin,
displasia serviks
-- Pada anak perempuan di atas 10 tahun, diberikan 3
kali (0-1-6 bulan)

37 26/07
/17

Anda mungkin juga menyukai