INSTRUMENTASI PENGUKURAN
LISTRIK
PUTRA AHMADI NOUR (10581252515)
NURUL INAYAH (10581252715)
MUHAMMAD RAHMAT (10581252715
Terampil membuat rangkaian
Terampil menggunakan voltmeter dan
amperemeter
Menggunakan data untuk menjelasakan
hubungan antara tegangan dengan kuat arus
Menggunakan data untuk menjelaskan hukum
kirchoff dalam rangkiaian sederhana
Menggunakan hasil percobaan untuk
merumuskan hubungan antara tegangan, arus
dan hambatan.
TEORI
Alat ukur yang digunakan
Amperemeter
Amperemeter adalah alat untuk mengukur
besar kuat arus yang melalui sebuah rangkaian
Voltmeter
Volmeter adalah alat untuk mengukur secara
kuantitatif
Hukum Kirchoff
Hukum kirchoff merupakan salah satu hukum
dalam ilmu elektronika yang berfungsi
menganalisis arus tegangan dalam rangkaian
Hukum kirchoff 1 berbunyi arus total yang
masuk melalui suatu titik percabangan dalam
suatu rangkaian listrik dengan arus total yang
keluar dari titik percabangan tersebut.
I1 + I2 + I3 = I1 + I2 + I3
Vab + Vbc+ Vcd + Vda = 0
Hubungan antara tegangan Listrik (v)
dan Kuat Arus
Hubungan antara tegangan listrik dan kuat arus
dikenal dengan hukum ohm yang berbunyi :
besar kuat arus listrik dalam suatu penghantar
berbanding langsung dengan beda
potensialnya (v) antara ujung-ujung
penghantar asalkan suhu penghantar tetap
Persamaan yang digunakan dalam hukum ohm
adalah :
R=V
I
Dimana :
R : hambatan listrik ()
V : beda potensial listrik (V)
I : kuat arus listrik (A)
Hambatan listrik
Perbandingan antara tegangan listrik dan
suatau komponen elektronik dengan arus
listrik yang melewatinya.
Tegangan listrik
Perbedaan potensial listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik
Arus listrik
Banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap
satuan waktu.
ALAT
Voltmeter
Amperemeter
Sumber tegangan
Hambatan geser
Resistor
Saklar
Kawat penghubung
DOKUMENTASI ALAT
VOLTMETER AMPEREMETER
AMPEREMETER KAWAT
PENGHUBUNG
SAKLAR
HAMBATAN
SUMBER
GESER
TEGANGAN
PROSEDUR
A.
1. Membuat rangkaian listrik yang terdiri dari
sumber tegangan, saklar, rheostat, amperemeter,
voltmeter, dan resistor,
2. Setelah diperiksa oleh pembimbing, tutuplah
saklar kemudian mengamati penunjukan jarum
amperemeterdan voltmeter
3. Jika kedua alat telah berfungsi maka mulailah
mengambil data dari kuat arus yang kecil ke yang
lebih besar sebanyak lima kali dengan menggeser
rheostat (hambatan geser listrik)
4. Mencatat semua hasil pengamatan pada tabel.
B.
1. Mengubah susunan alat
2. setelah diperiksa oleh pembimbing, tutuplah saklar kemudian
mengamati penunjukan jarum amperemeter dan voltmeter
3. jika kedua alat sudah berfungsi, mulailah mengambil data dari
kuat arus terkecil ke yang terbesar sebanyak 5 kali dengan
menggunakan rheostat.
4. Mencatat semua hasil pengamatan pada tabel
5. Membuat kesimpulan tentang hubungan antara tegangan
dengan arus
6. Menggambar grafik hubungan antara V dan I
7. Dari kesimpulan dan grafik yang diperoleh nyatakan hubungan
antara beda potensial, kuat arus dan hambatan.
8. Menghitung besarnya hambatan R dengan menggunakan
* rumus (hubungan yang diperoleh)
*grafik yang diperoleh
C.
1. Mengubah susunan alat
2. Menutup saklar setelah diperiksa oleh pembimbing
3. Mengukur kuat arus yang masuk di dan R1 dan R2
menempatkan amperemeter diantara titik cabang
dimasing masing hambatan
4. mengulangi percobaan dengan mengubah rheostat
sebanyak 3 kali
5. Mencatat hasil pengamatan pada tabel
6. Membuat kesimpulan tentang I yang menuju titik
cabang dan I yang meninggalkan titik cabang.
TABEL PENGAMATAN
percobaan 01
Tabel pengamatan 01, A dan B
perc I di A I di B I di C
R1 R2
1 78 x 150 MA 34 x 150 MA
2 38 x 1,5 MA 34 x 1,5 MA
3 38 x 1,5 MA 34 x 1,5 MA
Analisis data untuk tabel pengamatan percobaan 01 A dan B
V=I.R
Diamana :
V = tegangan (volt)
I = arus listrik (ampere)
R = hambatan ()
Sehingga besarnya hambatan R =
Untuk percobaan 01
1. R1 = V = 6500 MV = 14, 44 m ohm = 0,014 ohm
I 450 MA
2. R2 = V = 7000 MV = 15,55 m ohm = 0,015 ohm
I 450 MA
3. R3 = V = 6500 MV = 14,44 m ohm = 0,014 ohm
I 450 MA
4. R4 = V = 6500 MV = 14,44 m ohm = 0,014 ohm
I 450 MA
5. R5 = V = 6500 MV = 14,44 m ohm = 0,014 ohm
I 450 MA
Untuk percobaan 1
1. . R1= V = 6000 MV = 13,33m ohm = 0,013 ohm
I 450 MA
2. . R2 = V = 7000 MV = 15,55 m ohm = 0,015 ohm
I 450 MA
3. R3 = V = 7000 MV = 15,55 m ohm = 0,015 ohm
I 450 MA
4. R4 = V = 7000 MV = 15,55 m ohm = 0,015 ohm
I 450 MA
5. R4 = V = 7000 MV = 15,55m ohm = 0,015 ohm
I 450 MA
Analisis data tabel pengamatan 02 A
I masuk = I keluar
I masuk = IA + IB + IC
Hambatan 1
I2 = IA + IB + IC
= 1050 + 1050 + 1050
= 3150 MA
Hambatan 2
I2 = IA + IB + IC
= 1050 + 1125 + 1050
= 3225 MA
Hambatan 3
I2 = IA + IB + IC
= 1050 + 1050 + 1050
= 3150 MA
Analisis hambatan data tabel pengamatan percobaan 02 (B)
1. I Sebelum titik percabangan
= R1 + R2
= 570 + 510
= 1081 MA
Diketahui :
I masuk = 1081 MA
R1 = merah, merah, cokelat = 220 ohm
R2 = merah, hitam , merah = 2000 ohm
Maka
I1 = R2 x I masuk
R1 + R2
= 2000 x 1081 MA
220 + 2000
= 0,901 x 1081 MA
= 973, 981 MA
I1 = R1 x I masuk
R1 + R2
= 220 x 1081 MA
220 + 2000
= 0,099 x 1081 MA
= 107, 019 MA
I2 = R1 x I
R1 + R2
= 220 x 1200 MA
220 + 2000
= 2000 x 1200 MA
2220
= 0,099 x 1200 MA
= 118,8 MA
ANALISA TABEL
Analisa tabel pengamatanpercobaan 01 A dan B