Anda di halaman 1dari 78

Presentasi Kasus Geriatri

Pembimbing:
dr. Noer Saelan Tadjudin, Sp.KJ
disusun oleh:
Patrick Gianny Warouw (406151073)

KEPANITERAAN KLINIK GERIATRI


SASANA TRESNA WERDHA KARYA BHAKTI RIA PEMBANGUNAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 5 JUNI 15 JULI 2017
Identitas

Nama : Ny.Liza Malasan


Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 4 April 1932
Umur : 85 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : Akademik dinas Luar Negeri
Pekerjaan Terakhir : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Nusa Indah A 25 Kelapa Gading, Jakarta Utara
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tanggal Masuk STW : 25 Juni 1998
Anamesa (auto anamesa)

Tanggal pemeriksaan : 16-17 Juni 2017


Keluhan Utama : Nyeri pada punggung
Keluhan tambahan : Punggung kaki kanan dan kiri terasa gatal
Riwayat Penyakit Sekarang
Oma mengeluh nyeri didaerah punggung dan nyeri dirasakan 2 bulan
terakhir ini dimana nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk jarum. Nyeri
terkadang terasa menjalar hingga ke tungkai bawah dan dan nyeri
dirasakan hilang timbul. Nyeri bertambah jika oma berjalan terlalu lama,
melakukan aktivitas fisik dan duduk yang terlalu lama tetapi nyeri membaik
jika oma beristirahat dengan cara berbaring. Oma mengaku tidak pernah
memiliki riwayat cidera pada tulang belakang sebelumnya ataupun operasi
pada tulang belakang.
Oma juga merasa gatal pada kedua puggung kaki sejak 1 tahun lalu, gatal
sangat terasa saat oma sedang menonton tv atau sebelum tidur dan gatal
berkurang apabila menjelang siang. Keluhan juga dirasakan berkurang
apabila di garuk yang terkadang sampai menimbulkan luka lecet.
Selain itu Oma memiliki riwayat penyakit hipertensi grade I terkontrol dengan
obat. Hipertensi diketahui sejak oma masuk STW dengan tekanan darah
mencapai 140/90 mmHg. Oma mengkonsumsi obat amlodipin 5 mg tablet
peroral sehari sekali setiap siang dan Valsartan 160 mg tablet peroral sehari
sekali setiap malam untuk hipertensinya. Saat ini tekanan darah oma
terkontrol obat dengan baik (Rata -rata tekanan darah 120/70 mmHg). Oma
mengatakan ibunya juga memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Oma mengeluh pandangan mata kanan dan kiri seperti tertutup kabut, lalu
konsul ke spesialis mata dan didiagnosis katarak. oma menjalani operasi katarak
pada mata kiri sejak 6 bulan lalu, sedangkan mata kanan masih belum bisa
dioperasi karena pada saat mau operasi, oma merasa tegang dan tidak bisa
dilakukan operasi
Oma juga mengeluhkan sesak nafas yang muncul apabila beraktiftas terlalu
lama baik berjalan ataupun duduk terlalu lama dan menghilang apabila oma
beristirahat tiduran. Sesak dirasakan oma sejak 5 tahun lalu.
Riwayat Makanan

Nafsu makan baik, porsi cukup dan teratur. Oma


mengkonsumsi makanan yang disediakan dari STW seperti
nasi, telur, tempe, dan sayur. Oma memakan nasi setengah
porsi setiap makan. Oma dalam sehari biasanya
mengkonsumsi air putih sekitar 750-1000 ml /hari.
Riwayat Kebiasaan

Oma sejak dahulu hobi main memasak sehingga Oma mengisi


waktu luangnya dengan memasak. Selain memasak oma suka
bermain scrable bersama oma lainnya saat siang hari menjelang
makan siang. Setelah sore hari oma lebih senang diam di kamar
sambil menonton ataupun mencuci pakaian. Oma tidur sekitar
pukul 21.00 WIB dan bangun pukul 04.00 WIB, setelah itu oma
mandi, memasak dan melakukan sholat subuh. Oma mengaku
tidak ada permasalahan dalam jam tidur beliau,
Setiap hari, Oma mandi dua kali sehari, pagi dan sore tanpa
bantuan orang lain. Oma tidak pernah merokok dan minum
minuman beralkohol sejak muda.
Riwayat BAK

Oma BAK 4-6 kali sehari. BAK lancar, warna kuning jernih, darah (-),
nyeri waktu berkemih (-).
Riwayat BAB

Teratur, oma mengaku biasanya BAB 1 hari sekali setiap pagi, warna
kuning kecoklatan, konsistensi lunak, nyeri (-), darah segar (-), lendir
(-).
Riwayat Penyakit Dahulu

Post OP Katarak ODS


Penyakit paru disangkal
Penyakit ginjal (+)
Asma dan alergi disangkal
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

Hipertensi : (+)
Kencing manis : (-)
Penyakit jantung koroner : (-)
Keganasan : (-)
Stroke : (-)
Flek paru : (-)
Asma : disangkal
Alergi : disangkal
Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat prenatal, perinatal, masa kanak-kanak dan remaja


Oma merupakan anak ke lima dari delapan bersaudara. Oma lahir di
Jakarta,4 April 1932. Sejak kecil oma tinggal bersama kedua orang
tuanya. Kegiatan oma waktu muda adalah memasak
Oma tinggal di Jl. Nusa Indah A 25 Kelapa Gading, Jakarta Utara,
kebutuhan hidup oma dipenuhi oleh anak-anaknya. Oma dapat hidup
mandiri
Riwayat masa dewasa
1. Riwayat Pendidikan
Oma menjalankan pendidikan di Jakarta sampai dengan SMA.
2. Riwayat Pekerjaan
Oma waktu muda sering memasak dan oma senang dengan
pekerjaan tersebut.
3. Riwayat Perkawinan
Oma menikah dan mempunyai 4 orang anak
4. Riwayat Keluarga
Oma merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Saat ini,
oma dan adik dibawah oma yang masih hidup. Kakak Oma
meninggal karena sakit tua dan adik bungsu oma meninggal
setelah 2 hari lahir
5. Riwayat Kehidupan sosial-ekonomi
Oma dikenal sebagai orang yang suka bergaul mempunyai motivasi yang kuat untuk
mandiri, tidak suka tergantung dengan orang lain. Oma masih aktif melakukan
kegiatan-kegiatan yang ada di STW seperti senam dan kerajinan tangan keluarga.
Semua kebutuhan oma di STW ditanggung oleh anaknya.
6. Riwayat Agama
Oma lahir dan besar dalam agama Islam. Hingga saat ini Oma tetap menjadi
penganut Islam yang taat menjalankan sholat 5 waktu, membaca Al-quran setiap
hari. Oma puas dan senang dengan agama dan kehidupannya beragama saat ini
7. Situasi Kehidupan sekarang
Saat ini Oma tinggal di asrama cempaka Sasana Tresna Werdha yang dihuni bersama
werdha lainnya. Oma masuk ke STW karena oma ingin menikmati masa tua dengan
kegiatan bermanfaat serta tidak mau merepotkan anak dan cucu. Oma merasa
senang tinggal di STW karena dapat bersosialisasi dengan teman sebaya, banyak
kegiatan di STW, dapat berolah raga. Oma juga dapat bersosialisasi dengan baik
dengan orang lain dan juga selalu mengikuti kegiatan dari STW.
8. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Oma merasa puas dengan kehidupannya sekarang karena pasien merasa bersyukur
bisa ditempatkan di STW sehingga oma tidak perlu terlalu merepotkan orang di
sekitarnya. Oma selalu merasa bersyukur atas apa yang sudah didapatnya sampai
sekarang ini.
Pemeriksaan Diagnostik Lanjutan

Tanda Vital (16 Juni 2017)


Keadaan Umum: Baik
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 60 kg
IMT : 22,05 kg/m2 (Normoweight)
Tekanan Darah : 110/60 mmHg
Nadi : 65x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Pernafasan : 18x/menit, tipe pernapasan torakoabdominal
Status gizi : Normoweight
Usia klinik : Sesuai
STATUS INTERNIS
Kulit :
Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, ikterus (-), sianosis (-), kering (-),
pigmentasi (-), Status dermatologikus : ditemukan papul, eritem
hiperpigmentasi, dengan skuama halus, ukuran plakat multiple, bentuk lesi
tidak teratur, lokalisata bilateral.
Kepala :
Bentuk dan ukuran normal, tidak teraba benjolan, rambut berwarna putih
terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan kulit kepala
MATA

OD OS
Palpebra Edema - -
Xantelasma - -
Konjungtiva Anemis - -
Hiperemis - -
Sklera Ikterik - -
Kornea Jernih + +
Arcus senilis + +
Pupil Bulat, isokor, 3 mm, Bulat, isokor, 3 mm,
RCL +, RCTL + RCL +, RCTL +
Lensa Jernih, Shadow test (-) Pseudofakia, Jernih,
Shadow test (-), IOL (+)
Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
pemeriksaan pemeriksaan
Visus VOD 1/60 VOS 6/60
TELINGA

AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Fistel preaurikuler - -
Fistel retroaurikuler - -
Abses mastoiditis - -
Nyeri tekan tragus - -
Nyeri tarik aurikuler - -
AD AS
Liang telinga Serumen - -
Lapang + +
Hiperemis - -
Sekret - -
Corpus alienum - -
Membran timpani Tidak dapat Tidak dapat
dinilai dinilai
Hidung :
Bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak
hiperemis, sekret -/-, nyeri tekan hidung dan sinus paranasal (-)
Mulut :
Bentuk simetris, perioral sianosis (-), lidah kotor (-), letak uvula di tengah,
faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1
Leher :
Trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar
JVP 5 2 cmH2O
Kelenjar Getah Bening :
Preauricular, postauricular, submental, submandibula, cervical,
supraclavicula, inguinal tidak teraba membesar
THORAX
Pulmo :
Inspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkus i : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapang paru, ronkhi -/-, wheezing -/-

Kesan : Tidak ada kelainan


Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
Perkusi : Redup
Batas atas : ICS II parasternal line sinistra
Batas kanan : ICS IV sternal line dextra
Batas kiri : ICS IV midclavicula line sinistra
Auskultasi : BJ I&II normal, reguler, murmur (-), gallop (-)

Kesan : Tidak ada kelainan


ABDOMEN
Inspeksi : Datar, sikatriks (-), striae (-), gerakan usus (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani, nyeri ketok ginjal (-)
Palpasi :
Supel, nyeri tekan epigastrium (-) , hepar dan lien tidak teraba membesar.
EKSTREMITAS

Superior Inferior

Edema -/- -/-

Clubbing finger -/- -/-

Akral dingin -/- -/-

Akral sianosis -/- -/-

Akral pucat -/- -/-

CRT < 2 detik < 2 detik

Kuku Spoon nail (-) Spoon nail (-)

Deformitas -/- -/-

Varises -/- -/-

Krepitasi -/- -/-


Kesimpulan status Internis :
IMT : 22,05 kg/m2
Status dermatologikus : ditemukan papul, eritem hiperpigmentasi,
dengan skuama halus, ukuran plakat multiple, bentuk lesi tidak teratur,
lokalisata bilateral.
Pada pemeriksaan mata terdapat arcus senilis ODS, pseudofakia OS
VOD 1/60 dan VOS 6/60
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : compos mentis
Rangsangan meningeal :
Kaku kuduk : (-)
Brudzinsky I : (-)
Brudzinsky II : (-)
Laseque : (+)
Kernig : (+)
Peningkatan TIK :(-)
Nn. Cranialis
N. olfaktorius : dbN
N. optikus : dbN
N. occulomotorius : dbN
N. trochlearis : dbN
N. trigeminus : dbN
N. abducent : dbN
N. fasialis : dbN
N. vestibule troklearis : dbN
N. glosofaringeus : dbN
N. vagus : dbN
N. ascesorius : dbN
N. hipoglosus : dbN
Motorik
Kekuatan
Kanan Kiri

Superior 5-5-5-5 5-5-5-5

Inferior 5-5-5-5 5-5-5-5

Tonus : normotonus
Trofi : eutrofi
Sensorik
Ekseroseptif
Tajam : (+) sama kuat
Halus : (+) sama kuat
Propioseptif
Getar : baik
Posisi : baik
Sistem otonom : baik
Fungsi cerebellum & koordinasi : baik
Telunjuk-hidung : baik
Tumit-lutut : baik
Fungsi luhur : baik
Reflek fisiologis
Hasil
Reflek bisep ++/++
Reflek trisep ++/++
Reflek patella ++/++
Reflek Achilles ++/++

Reflek patologis :(-)


Tanda regresi & dementia :(-)
TULANG BELAKANG
Inspeksi : tegak, kifosis (-), skoliosis (-), lordosis (-)
Palpasi : nyeri tekan (+) , benjolan (-)
Perkusi : nyeri ketok (-)

Kesan status neurologis :


Kesimpulan Status Neurologis: tes laseque dan kernig menunjukkan
hasil positif
STATUS MENTAL
Deskripsi Umum
Penampilan
Oma seorang wanita berusia 84 tahun, berperawakan sedang, tinggi
badan yang sedang, dengan cara berpakaian rapi dan bersih,
menggunakan alat bantu jalan.
Pembicaraan
Oma berbicara dengan suara yang jelas dan pelontaran kata serta
kalimat yang jelas dan lantang serta menggunakan bahasa Indonesia
untuk percakapan sehari-hari. Pembicaraan oma tertata rapi dengan
tata bahasa baik dan pilihan kata yang baik. Pertanyaan pemeriksa
dapat dijawab dengan jawaban yang memiliki asosiasi baik dan
koheren.
Sikap terhadap pemeriksa
Oma kooperatif terhadap pemeriksa, ramah dan murah senyum,
bicara sesuatu hal yang dapat dipercaya, tidak ragu ragu,
ekspresif, dan bersahabat.
Perilaku dan aktifitas psikomotor
Oma saat ini merasa cukup nyaman dan senang tinggal di STW.
Sehari hari oma mengikuti sebagian besar kegiatan yang
diadakan di STW. Oma mudah akrab dan terbuka untuk
bersosialisasi dan sering tampak mengobrol dengan penghuni STW
yang lain. Oma masih mampu melakukan segala aktivitas sehari
hari tanpa bantuan orang lain.
Keadaan Mood, Afektif Dan Keserasian
Mood : eutimik
Afek : luas
Keserasian : sesuai

Gangguan Persepsi Dan Kognitif


Halusinasi auditorik : tidak ada
Halusinasi visual : tidak ada
Ilusi : tidak ada
Depersonalisasi : tidak ada
Derealisasi : tidak ada
Apraksia : tidak ada
Agnosia : tidak ada
Pikiran
Arus Pikir
Produktivitas : baik
Kontinuitas Pikiran : baik
Hendaya Bahasa : tidak ada
Bentuk Pikir
Asosiasi Longgar : tidak ada
Ambivalensi : tidak ada
Flight of Ideas : tidak ada
Inkoherensi : tidak ada
Verbigrasi : tidak ada
Persevarasi : tidak ada
Isi Pikir
Fobia : tidak ada
Obsesi : tidak ada
Kompulsi : tidak ada
Ideas of reference : tidak ada
Waham : tidak ada
Pengendalian Impuls
Oma duduk tenang, berperilaku sopan, dan tidak agresif saat
wawancara.
Fungsi Intelektual
Orientasi
Waktu :
Baik, Oma mengetahui waktu dengan baik (tanggal, bulan, tahun) saat
wawancara
Tempat :
Baik, Oma mengetahui tempat dimana dirinya sekarang
Orang :
Baik, Oma mengetahui dan mengenal dokter yang memeriksanya, perawat dan
nama nama teman Oma di STW
Atensi
Mengalihkan : baik
Memusatkan : baik
Mempertahankan : baik

Memori
Jangka Panjang : baik, Oma ingat masa kecilnya.
Jangka Sedang : baik, Oma ingat kapan masuk ke STW.
Jangka Pendek : baik, Oma ingat menu makan hari ini.
Jangka Segera : baik, Oma dapat mengulang dengan benar
3 macam benda
Kemampuan Baca Dan Tulis :
baik, Oma dapat menuliskan namanya sendiri, dan membaca
tulisan tersebut.
Kemampuan Visuospasial :
baik, Oma dapat menggambarkan jam bulat, lengkap dengan
semua angka, serta menempatkan jarumnya sesuai.
Pikiran Abstrak :
baik, Oma dapat mengartikan peribahasa ada udang dibalik
batu.
Intelegensi & Kemampuan Informasi :
baik, Oma dapat menyebutkan nama presiden Indonesia saat
ini.
Bahasa :
Baik
Agnosia :
Tidak ditemukan
Uji Daya Nilai
Daya Nilai Sosial :
Baik
Discriminative Insight :
Derajat 6, Oma menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya disertai
motivasi untuk mencapai perbaikan.
Discriminative Judgment :
Baik (Oma berusaha memadamkan api jika terjadi kebakaran kecil dan
menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran besar)
Reality Testing Ability :
Tidak terganggu
Taraf dapat dipercaya :
secara umum dapat dipercaya

Kesimpulan : Status mental baik.


SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPMSQ)
Kesimpulan : Salah 0 (Fungsi Intelektual Utuh)

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI (MMSE)


Kesimpulan : skor 27 = tidak ada gangguan kognitif

Clock Drawing Test Kesimpulan : Tidak terdapat


gangguan fungsi kognitif

GERIATRIC DEPRESSION SCALE Kesimpulan : 0


(tidak depresi)

ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL)


Kesimpulan : 18 (ketergantungan ringan)
Laboratorium
Hema I Nilai Rujukan Hasil Hasil
24/03/17 19/05/17

Hemoglobin 11,7 1,5 g/dl 9,7 g/dl

Hematokrit 32 37 % 29%

Eritrosit 3,8 5,2 jt/ul 3,2 jt/ul

Leukosit 3,611,00 (103/ ul) 5,00 (103/ ul)

Trombosit 150-440 (ribu/ul) 145 (ribu/ul)

Kimia Klinik

SGOT 0-35 u/L 18 u/L

SGPT 0-35 u/L 10 u/L

Ureum 20-40 mg/dL 79 mg/dL

Creatinin Darah 0,35 0,93 mg/dL 1,40 mg/dL 1,40 mg/dL

eGFR 38,1 38

LDL <130 mg/dL 118 mg/dL 114 mg/dL

Trigliserida 40-155 mg/dL 71 mg/dL 57 mg/dL

Asam Urat 2,0-7,0 mg/dL 6,4 mg/dL 7,2 mg/dL

GDP 70-125 mg/dL 90 mg/dL

GD2PP <140 mg/dL 111 mg/dL


Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Terjadi peningkatan ureum dan kreatinin
Anemia
Foto Rontgen
Susp Kardiomegali
MRI
Spondylolisthesis L4-L5 grade 1
Degenerasi corpus vertrebrae lumbosacral
HNP L3-L4 dan L4-L5 dengan penekanan radiks ke kanan dan kiri
Kista perineural setinggi S2 Kanan dan kiri
EKG
Tidak ada kelainan
Resume
Telah diwawancara dan diperiksa oma Liza Malazan usia 85
tahun dengan keluhan nyeri di daerah punggung sejak 2
bulan lalu.
Nyeri seperti ditusuk jarum dan terkadang udah menjalar ke
tungkai bawah dan bertambah apabila aktifitas seperti
berjalan/berdiri/duduk terlalu lama dan menghilang saat
berbaring.
Oma juga merasa gatal pada kedua puggung kaki sejak 1
tahun lalu, gatal sangat terasa saat oma sedang menonton
tv atau sebelum tidur dan gatal berkurang apabila
menjelang siang. Keluhan juga dirasakan berkurang apabila
di garuk yang terkadang sampai menimbulkan luka lecet.
Oma menderita Hipertensi grade 1 terkontrol dengan obat yang
diketahui oma pertama kali saat masuk STW. Oma mengkonsumsi
obat amlodipine 5 mg tab sehari sekali untuk siang hari dan
valsartan 160 mg tab sehari sekali untuk malam hari.
Saat ini rata-rata tensi oma 120/70 mmHg. Oma juga mengatakan
ibu oma memiliki penyakit tekanan darah tinggi
Oma juga mengeluhkan sesak nafas yang muncul apabila
beraktifitas terlalu lama baik berjalan ataupun duduk terlalu lama
dan menghilang apabila oma beristirahat tiduran. Keluhan sesak
oma mulai dirasakan sejak 5 tahun lalu.
Pemeriksaan

Keadaan umum : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis.


Tanda vital
Tekanan: 110/60 mmHg , nadi: 65x/menit
Status gizi : IMT 22,05 kg/m (normoweight)
Kesan Status Internis
Pada pemeriksaan mata terdapat arcus senilis ODS, pseudofakia OS,VOD
(3/60) VOS (6/60)
Status dermatologikus : ditemukan papul, eritem hiperpigmentasi, dengan
skuama halus, ukuran plakat multiple, bentuk lesi tidak teratur, lokalisata
bilateral.
Status Neurologis:
Kesimpulan: Tes laseque dan kernig menunjukkan hasil positif
Status Mental : tidak ada kelainan
Geriatric Depresion Scale : 0 pasien tidak depresi
Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ) : Benar semua
(salah 0) fungsi intelektual utuh
Mini Mental Status Examination (MMSE) : nilai 27 tidak ada gangguan
fungsi kognitif.
Indeks ADL Barthel : Total nilai 18 Ketergantungan ringan
Pada pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Terjadi peningkatan ureum dan kreatinin
Anemia
Foto Rontgen
Susp. Kardiomegali
MRI
Spondylolisthesis L4-L5 grade 1
Degenerasi corpus vertrebrae lumbosacral
HNP L3-L4 dan L4-L5 dengan penekanan radiks ke kanan dan kiri
Kista perineural setinggi S2 Kanan dan kiri
EKG
Tidak ada kelainan
Permasalahan

Masalah
Biologi
Nyeri punggung
Punggung kaki terasa gatal
Kadang kadang mengeluh sesak
Psikososial
Tidak ada masalah
Lingkungan
Tidak ada masalah
Diagnosis Kerja

Diagnosa Utama
Nyeri Punggung ec HNP L3-L4, L4-L5
Diagnosa tambahan
Hipertensi grade I terkontrol obat.
LSK
Anemia
Spondilolithesis L4 - L5
Gagal ginjal kronik
Pemeriksan Anjuran

MRI vertebra lumbosakral


Pemeriksaan darah rutin setiap 6 bulan sekali
Pemeriksaan ureum kreatinin setiap 1 bulan sekali
Echocardiogram
Cek tekanan darah rutin
Apusan darah tepi
Rencana Penatalaksanaan

HNP L3-L4, L4-L5


Farmakologis :
Natrium diklofenak tab 50 mg 2x1 sesudah makan
Non farmakologis :
Tidak melakukan aktifitas berat/mengangkat
Usul :
CT-scanatau MRI vertebra lumbosacral, fisioterapi
(Lumbosacral brace)
Spondilolistesis
Farmakologis :
Natrium diklofenak tab 50 mg 2x1 sesudah makan
Non-Farmakologis:
Hindari melakukan aktifitas berat/mengangkat
Corset Braces
Usul :
Pemeriksaan CT-Scan atau MRI lumbosacral
Fisioterapi diathermi
LSK (Liken Simpleks Kronis)
Farmakologis
Cetrizine 10mg 1x1 p.r.n gatal
Desoximetasone salep 1x1 p.r.n gatal
Non Farmakologis
Hindari garukan
Usul
-
Hipertensi grade I terkontrol obat.
Farmakologis :
Amlodipine tab 5mg 1x1 siang hari
Valsartan tab 160 mg 1x1 malam hari
Non farmakologis :
Adaptasi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension), yakni :
karbohidrat 55%, total lemak 27% (lemak jenuh 6%), protein 18%, kolestrol 150
mg, natrium < 2400mg (garam dapur <6g atau setara dengan 1 sendok teh),
kalium 4700 mg, kalsium 1250 mg, magnesium 500 mg, serat 30g dengan
tinggi serat larut.
Hindari makanan mengandung tinggi garam (MSG, makanan instan /
kaleng, makanan yang diasinkan)
Melakukan olahraga rutin 3-4x/minggu dengan durasi masing-masing
minimal 30 menit dan jenis olahraga aerobik, seperti bersepeda statis, jalan
pagi, berenang.
Usul :
Kontrol rutin tekanan darah
Jika tidak terkontrol dianjurkan untuk dirujuk ke dr. Sp,PD jika diperlukan
penggantian atau penambahan terapi
Gagal Ginjal Kronis
Farmakologis :
Amlodipine tab 5mg 1x1 siang hari
Valsartan tab 160 mg 1x1 malam hari
Lenal ACE 1x1 tab
Aminefron 2 x 1 tab
Non-Farmakologis :
Diet tinggi kalori, rendah protein, renda fosfat, dan rendah garam
Usul :
Pemeriksaan rutin fungsi ginjal
Pemeriksaan rutin profil lipid lengkap (Kolesterol, LDL, HDL, trigliserida)
Pemeriksaan rutin elektrolit
Jika tidak terkontrol dianjurkan untuk dirujuk ke dr. Sp,PD jika diperlukan
penggantian atau penambahan terapi
Anemia :
Farmakologis :
Ferrous sulfate 1x1
Non farmakologis :
Transfusi PRC
Usul :
Cek darah rutin
Trial dengan tablet Fe
Apusan darah tepi
Prognosa
Diagnosa
- Nyeri Punggung Menjalar ec HNP L3-L4, L4-
Ad vitam Dubia ad bonam
L5 dan
Ad functionam Dubia ad malam
- Spondilolisthesis L4-L5
Ad sanationam Dubia ad malam

Ad vitam Dubia ad bonam


- Hipertensi grade I, terkontrol obat Ad functionam Dubia ad bonam
Ad sanationam Dubia ad malam

Ad vitam Dubia ad malam


- Gagal Ginjal Kronik Ad functionam Dubia ad malam
Ad sanationam Dubia ad malam

Ad Vitam Dubia ad malam


- Anemia Ad Functionam Dubia ad malam
Ad Sanationam Dubia ad bonam
TERIMA KASIH
LOW BACK PAIN
Pendahuluan

LBP
Penyakit yang 70-85% selama masa hidup pernah mengalami
Faktor resiko yang banyak
Komplikasi irreversibel
Tinjauan Pustaka
LBP atau NPB :
Nyeri yang dirasakan di pinggang bagian bawah dapat berupa nyeri
lokal atau radikuler atau gabungan keduanya
Atau nyeri pada lumbosakral dan sacroillaca yang menjalar ke tungkai
atau kaki
Disebabkan banyak faktor
Anatomi
Faktor Resiko

Usia
Jenis Kelamin
Status antropometri
Pekerjaan
Aktivitas
Kebiasaan Merokok
Abnormalitas struktur
Etiologi

Kelainan Koegenital
Spondylolisthesis
Skoliosis
Spina bifida
Ketegangan otot
Fraktur
Traumatik
Atraumatik
Osteporosis
Infiltrasi neoplastik
Etiologi:

Viserogenik
Vaskulogenik
Neurogenik
Araknoiditis
Stenosis kanalis spinalis
Spondilogenik
Psikogenik
Osteogenik
Diskogenik
Spondilosis
HNP
Spondilosis ankilosa
Miogenik
Patogenesis
Mekanik :
1. Gerakan yang melebihi kapasitas
2. Gerakan berulang
3. Diskus intervertebralis menyempit

Mekanik / Kimia Faktor Resiko

Kimia :
1. Enzim Fosfolipase A2 (PLA2)
Gangguan 2. Glutamat
komponen
tulang belakang

Nociceptive
Pain
Nyeri
Neuropathic
Pain
Diagnosis

Tanda dan Gejala


Simple back pain
Nyeri lumbal sacral atau lumbosacral tanpa keterlibatan saraf
Nyeri mekanik
Neurologis
Nyeri menjalar
Ada gangguan motorik/sensoris
Anamesis

Onset
Frekuensi
Lokasi
Faktor memperingan dan memperberat
Kualitas/ intesitas
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
Palapasi
Motoris
Sensoris
Meningeal
Test Lain
Pemeriksaan Penunjang

Radiologi
Foto Polos Vertebrae
CT-scan
Mielografi
MRI
Diskografi
EMG
Laboratorium
Pemeriksaan cairan otak
Tatalaksana

Farmakologi
Asetaminofen
OAINS
Gol. Narkotika
Relaksan Otot
Steroid
Tatalaksana

Non Farmakologi
Tidur berbaring posisi semi fowler
Mobilisasi
Back Braces
Rigid braces
Corset braces

Fisioterapi
Traksi Pelvis
Operatif
Pencegahan

Primer
Hindari faktor resiko
Pola hidup sehat
Sekunder
Deteksi dini (medical check up)
Obat dan terapi yang sesuai
Tersier
Rehabilitasi
Prognosis

Pasien dapat mengalami gejala kumatan minimal 2 x dalam 1


tahun pengobatan dan 1 x dalam 2 tahun setelah pengobatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai