Anda di halaman 1dari 93

MODEL KONSEP &

TEORI KEPERAWATAN

Elfira Sri Futriani, M.Kes

1
PENGERTIAN
Teori Keperawatan Sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai
fenomena dalam keperawatan. Teori
keperawatan berperan dalam membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan
atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
(Steven, 1984)

2
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks
terhadap suatu objek, benda, suatu peristiwa
atau fenomena berdasarkan pengalaman dan
persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau
keyakinan.
Kumpulan beberapa konsep ke dalam suatu
kerangka yang dapat dipahami membentuk
suatu model atau kerangka konsep. Konsep
dapat dianalogikan sebagai batu bata dan
papan untuk membangun sebuah rumah dimana
rumah yang dibangun diibaratkan sebagai
kerangka konsep.

3
Teori keperawatan adalah merupakan usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan
fenomena mengenai keperawatan
(Barnum,1990).
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan
model keperawatan ini mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri yang
memungkinkan perawat untuk menerapkan cara
mereka bekerja dalam batas kewenangan
sebagai seorang perawat.

4
Karekteristik Teori Keperawatan

Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983)


menegaskan terdapat lima karakteristik dasar
teori keperawatan :
1. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan
sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-
konsep keperawatan seperti hubungan
antara konsep manusia, konsep sehat-sakit,
konsep lingkungan dan keperawatan

5
2. Bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional
yang jelas dan dikembangkan dengan
menggunakan cara berpikir yang logis
3. Bersifat sederhana dan umum, artinya
teori keperawatan dapat digunakan pada
masalah sederhana maupun masalah
kesehatan yang kompleks sesuai dengan
situasi praktek keperawatan

6
4. Berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang
dilakukan melalui penelitian
5. Menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek
keperawatan

7
Tujuan Teori Keperawatan

1. Dapat memberikan alasan-alasan tentang


kenyatan-kenyataan yang dihadapi dalam
pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan /
bentuk praktek keperawatan sehingga berbagai
permasalahan dapat teratasi
2. Membantu para anggota profesi perawat untuk
memahami berbagai pengetahuan dalam
pemberian asuhan keperawatan kemudian
dapat memberikan dasar dalam penyelesaian
berbagai masalah keperawatan.
8
3. Membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan
arah yang jelas bagi tujuan tindakan
keperawatan sehingga segala bentuk dan
tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Memberikan dasar dari asumsi dan
filosofi keperawatan sehingga
pengetahuan dan pemahaman dalam
tindakan keperawatan dapat terus
bertambah dan berkembang.

9
I. TEORI DOROTHEA OREM
Adalah salah seorang teoritis keperawatan
terkemuka di Amerika.
Lahir di Baltimore, Maryland di tahun
1914.
Memperoleh gelar sarjana keperawatan
pada tahun 1939 dan Master Keperawatan
pada tahun 1945.

10
Selama karir profesionalnya, dia bekerja
sebagai seorang staf keperawatan,
perawat pribadi, perawat pendidik dan
administrasi, serta perawat konsultan.
Menerima gelar Doktor pada tahun 1976.

11
Teori keperawatan menurut OREM
adalah :
Pelayanan manusia yang berpusat kepada
kebutuhan manusia untuk mengurus diri
bagaimana mengaturnya secara terus
menerus untuk dapat menunjang kesehatan
dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau
kecelakaan dan menanggulangi akibat-
akibatnya (Orem, 1971).

12
Dikenal dengan Model Self Care
(Perawatan Diri) Karena setiap orang
mempunyai kemampuan untuk merawat
diri sendiri.
Orang dewasa dapat merawat diri mereka
sendiri, sedangkan bayi, lansia, dan orang
sakit membutuhkan bantuan untuk
memenuhi aktivitas Self Care mereka.

13
Keperawatan mandiri (self care) menurut
Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang
diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri
untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan,
baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).

14
Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu
memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori
dari Orem tentang Self Care Deficit of
Nursing.
Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam
tiga teori yaitu :

15
1. Self Care (Perawatan Diri Sendiri) :
Adalah suatu langkah awal yang dilakukan
oleh seorang perawat yang berlangsung
secara continue sesuai dengan keadaan dan
keberadaannya , keadaan kesehatan dan
kesempurnaan.
Merupakan aktifitas yang praktis dari
seseorang dalam memelihara kesehatannya
serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi
hubungan antar pembeli self care dengan
penerima self care dalam hubungan terapi.

16
Penekanan teori self care secara
umum :
a. Pemeliharaan intake udara
b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan
perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara
aktivitas dan istirahat

17
g. Pemeliharaan keseimbangan antara
solitude dan interaksi sosial
h. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup,
fungsi usia dan kesehatan manusia
i. Peningkatan fungsi tubuh dan
pengimbangan manusia dalam
kelompok sosial sesuai dengan
potensinya.

18
2. Self Care defisit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan
general Orem, yang menggambarkan kapan
keperawatan di perlukan, oleh karena
perencanaan keperawatan pada saat perawatan
yang dibutuhkan.
Teori self care deficit diterapkan bila :
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan
tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang, kemungkinan terjadi penurunan
kemampuan dan peningkatan kebutuhan.

19
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self
Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien
atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan
kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self
Care".
Orem Mengklasifikasikan Nursing System sbb :

20
a. Sistem bantuan secara penuh (Wholly
Compensatory System)
karena ketidakmampuan pasien dalam
memenuhi tindakan keperawatan secara
mandiri yang memerlukan bantuan dalam
pergerakan pengontrolan dan ambulasi serta
adanya manipulasi gerakan.
Seperti : fraktur vetebra dan pada pasien yang
tidak mampu mengurus sendiri.

b. Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory


System)
Ditujukan pada pasien yang memerlukan
bantuan secara minimal,
Seperti pada pasien yang post operasi
abdomen (ambulasi dan perawatan luka)
21
C. Supportive dan educative
Bantuan yang diberikan pada pasien yang
membutuhkan dukungan pendidikan
dengan harapan pasien mampu
memerlukan perawatan secara mandiri
Seperti informasi dalam pengaturan
kelahiran

22
Kenyakianan Orem's tentang empat
konsep utama keperawatan adalah :
Klien : individu atau kelompok yang tidak
mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan
sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu
koping dan efeknya.
Sehat : kemampuan individu atau kelompoki
memenuhi tuntutatn self care yang berperan
untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas structural fungsi dan perkembangan

23
Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat
memenuhi kebutuhan keperluan self care dan
perawat termasuk didalamnya tetapi tidak
spesifik.
Keperawatan : pelayanan yang dengan
sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan
kelompok masyarakat dalam
mempertahankan self care yang mencakup
integritas struktural, fungsi dan
perkembangan.

24
II. TEORI SISTER CALISTA ROY
Suster Calista Roy adalah seorang suster
dari Saint Joseph of Carondelet.
Roy dilahirkan pada tanggal 14 Oktober
1939 di Los Angeles California.
Menerima Bachelor of Art Nursing pada
tahun 1963 dari Mount Saint Marys
College dan Magister Saint in Pediatric
Nursing pada tahun 1966 di University of
California Los Angeles.
25
Keperawatan menurut ROY :
Bahwa keperawatan merupakan suatu
analisa proses dan tindakan sehubungan
dengan perawatan sakit atau potensial
seseorang untuk sakit.

26
Di kenal dengan Teori Adaptasi
Memandang klien sebagai suatu sistem
adaptasi.
Tujuan dari keperawatan Roy adalah
membantu seseorang untuk beradaptasi
terhadap perubahan kebutuhan fisiologis,
konsep diri, fungsi peran, dan hubugan
interdependensi selama sehat dan sakit
(mariner-Tomery,1994).

27
Pandangan / keyakinan Roy diantaranya:
1. Manusia sebagai makhluk biologi ,psikologi
dan sosial yang selalu berinteraksi dengan
lingkungannya.
2. Untuk mencapai suatu homeostatis atau
terintegrasi,seseorang harus beradaptasi
sesuai dengan perubahan yang terjadi.
3. Terdapat 3 tingkatan adaptasi pada manusia
yaitu :

28
a. Stimulus Fokal :
yaitu stimulus yang secara langsung dapat
menyebabkan keadaan sakit dan
ketidakseimbangan yang dialami saat ini.
Contoh : kuman penyebab terjadinya infeksi.

b. Stimulus Kontektual.
yaitu stimulus yang dapat menunjang terjadinya
sakit (faktor presipitasi) seperti keadaan tidak
sehat. Keadaan ini tidak terlihat langsung pada
saat ini.
Misalnya penurunan daya tahan tubuh, lingkungan
yang tidak sehat.

29
c. Stimulus Residual
yaitu sikap, keyakinan dan pemahaman individu
yang dapat mempengaruhi terjadinya keadaan
tidak sehat, atau disebut dengan Faktor
Predisposisi,sehingga terjadi kondisi Fokal,
Misalnya ; persepsi pasien tentang penyakit,gaya
hidup, dan fungsi peran.

30
4. Sistem adaptasi memiliki empat mode adaptasi
diantaranya:
a. Fungsi fisiologis oksigenasi, nutrisi, eliminasi,aktivitas
dan istirahat, integrasi kulit, indera, cairan dan elektrolit,
fungsi neurologis dan fungsi endokrin.
b. Konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana
seseorang mengenal pola-pola interaksi sosial dalam
berhubungan dengan orang lain.
c. Fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang
berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam
mengenal pola-pola interaksi sosial dalam berhubungan
dengan orang lain
d. Interdependent merupakan kemampuan seseorang
mengenal pola-pola tentang kasih sayang, cinta yang
dilakukan melalui hubungan secara interpersonal pada
tingkat individu maupun kelompok.

31
5. Dalam proses penyesuaian diri individu harus
meningkatkan energi agar mampu melaksanakan
tujuan untuk kelangusungan kehidupan,
perkembangan, reproduksi dan keunggulan
sehingga proses ini memiliki tujuan untuk
meningkatkan respons adaptif.

Kesimpulan Roy mengemukakan bahwa individu


sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual sebagai
satu kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping
untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan
sehingga individu selalu berinteraksi terhadap
perubahan lingkungan.
32
Tujuan keperawatan membantu untuk
beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan fisiologis , konsep diri, fungsi
peran dan hubungan interdependensi
selama sehat dan sakit. Kebutuhan yang
dimaksud Roy antara lain:
1. Kebuthan fisiologis dasar
2. Pengembangan konsep diri positif
3. Penampilan peran sosial
4. Pencapaian keseimbangan antara
kemandirian dan ketergantungan
33
3. Teori VIRGINIA Handerson

Mengembangkan model keperawatan The


Activities of Living.
Model tersebut menjelaskan bahwa tugas
perawat adalah membantu individu dengan
meningkatkan kemandiriannya secepat
mungkin.
Perawat menjalankan tugasnya secara mandiri,
tidak tergantung pada dokter. Akan tetapi
perawat tetap menyampaikan rencananya pada
dokter sewaktu mengunjungi pasien.
34
Nilai yang dimiliki diantaranya:
1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang
kehidupan.
2. Dalam melaksanakaan aktivitas sehari-hari individu
akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga
menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh pola asuh,lingkungan dan
kesehatan
3. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu
dapat dkelompokkan menjadi tiga kelompok
diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas,
belum dapat melaksanakan aktivitas dan tidak dapat
melakukan aktivitas.
35
Kebutuhan dasar manusia menurut
Handerson terdiri dari 14 komponen yaitu:
1. Bernafas secara normal
2. Minum dan makan sesuai dengan kebutuhan
3. Eliminasi secara normal
4. Bergerak dan memelihara postur tubuh
5. Tidur da istirahat
6. membuka & memakai pakaian
7. Mempertahankan suhu tubuh normal
8. Memelihara kebersihan tubuh dan berhias
diri

36
9. Mencegah kecelakaan dan bahaya
10. Komunikasi
11. Beribadah
12. Bermain dan rekreasi
13. bekerja
14. Belajar atau memuaskan
keingintahuan

37
Hubungan Model Keperawatan - Paradigma

1. Manusia
Individu sebagai kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, jiwa dan raga adalah satu kesatuan.
Lebih lanjut lagi, individu dan keluarganya
dipandang sebagai unit tunggal. Setiap manusia
harus berupaya untuk mempertahankan
keseimbangan fisiologi dan emosional.

38
2. Lingkungan
Henderson mendefinisikan lingkungan sebagai
seluruh faktor eksternal dan kondisi yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
manusia.

3. Sehat dan sakit :


Sehat adalah kualitas hidup tertentu yang oleh
Henderson dihubungkan dengan kemandirian.
Karakteristik utama dari sakit adalah ketergantungan
dan berbagai tingkat inkapasitas individu (pasien)
untuk memuaskan kebutuhan manusianya.

39
menganggap bahwa sehat adalah
kemandirian dan sakit adalah
ketergantungan dapat dipandang sebagai
simplifikasi. Dapat juga dikatakan bahwa
sakit adalah keterbatasan kemandirian.

40
4. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu
individu, baik apakah ia sakit atau sehat, dalam
peran tambahan atau peran pendukung.
Tujuan dari keperawatan adalah untuk membantu
individu memperoleh kembali kemandiriannya
sesegera mungkin,
Namun demikian, keputusan Henderson untuk
meningkatkan kemandirian dan hanya melakukan
sesuatu untuk pasien, jika ia tidak dapat
melakukannya maka sendiri tidak disetujui oleh
profesi sebagai prinsip dasar asuhan
keperawatan sebelum Henderson menjelaskan
lebih lanjut.
41
Prinsip Dasar Model Keperawatan
Menurut Henderson
a. Fungsi unik perawat.
b. Upaya pasien ke arah kemandirian.
c. Asuhan keperawatan berdasarkan
kebutuhan dasar manusia
d. Perencanaan yang akan diberikan

42
4. TEORY BETTY NEUMAN

Lahir pada tahun 1924 disebuah


pemukiman pertanian tidak jauh dari
Lowell, Ohio.
Memperoleh pendidikan pada People
Hospital School of Nursing sekarang
General Hospital Akron di Akron, Ohio
tahun 1947.

43
Melanjutkan pendidikan di Universitas of
california di Los Angles dengan jurusan
Psikologi.
Menyelesaikan gelar sarjana mudanya
pada tahun 1957.
Pada tahun 1966 dia mendapat gelar
Master dibidang Kesehatan Mental,
konsultan kesehatan masyarakat pada
University of California ia melanjutkan
Program Administrasi Pendidikan Tinggi di
Ohio University.
44
Konsep yang dikemukakan oleh Betty
Newman adalah konsep Healt care
system yaitu model konsep yang
menggambarkan aktifitas keperawatan
yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat
garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resistan dengan sasaran
pelayanan adalah komunitas.

45
Garis pertahanan fleksibel ketersediaan
dana pelayanan kesehatan, iklim dan
pekerjaan,dll
Garis pertahanan normal:
1. Ketersediaan pelayanan
2. Adanya perlindungan status nutrisi secara
umum
3. Tingkat pendapatan
4. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan
5. Sikap masyarakat terhadap kesehatan

46
Garis pertahanan resisten meliputi:
1. Ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Tingkat pendidikan masyarakat
3. Transportasi
4. Tempat rekreasi
5. Cakupan imunisasi di daerah yang ada

47
5. TEORY JEAN WASTON

Terkenal dengan teori pengetahuan manusia


dan merawat manusia.
Pandangan ini memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan manusia
yang saling berhubungan diantaranya :
1. kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup)
yang meliputi:
a. kebutuhan makanan dan cairan
b. Kebutuhan eliminasi dan ventilasi

48
2. Kebutuhan Psikofisikal (kebutuhan
fungsional):
a. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
b. kebutuhan seksual
3. Kebutuhan psikososial ( kebutuhan untuk
integrasi)
a. kebutuhan untuk berprestasi
b. Kebutuhan organisasi
4. Kebutuhan intra dan interpersonal
(kebutuhan untuk pengembangan):
a. Kebutuhan aktualisasi diri

49
Berdasarkan 4 kebutuhan tersebut
Waston memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna yang
memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan ,manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik
fisik, mental dan spiritual

50
6. TEORY IMOGENE KING
Lahir pada tahun 1923.
Meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari st.
Johns Hospital of Nursing di st. Louis tahun 1945.
Tahun 1948 menerima Bachelors of Science in
Nursing Education dari st. Louis University,
Meraih gelar Doctor of Education bidang pendidikan
dari Teachers College, Universitas Columbia di
New York tahun 1961. Meraih gelar Ph.D, dari
Southern Illinois University di tahun 1980.

51
King memahami model konsep dan teori
keperawatan dengan menggunakan
pendekatan system terbuka dalam
hubungan interaksi yang konstan dengan
lingkungan,
Terkenal dengan model konsep
interaksi

52
Dalam mencapai hubungan interaksi, King
mengemukakan konsep kerjanya yang
meliputi :
1. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem
personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal
konsep yang relevan adalah persepsi (perception),
diri (self), pertumbuhan dan
perkembangan (growth and development), citra diri
(body image), ruang (space), dan waktu (time).

53
a. Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek,
orang dan kejadian-kejadian. Persepsi berbeda dari satu
orang ke orang lain dan hal ini tergantung dengan
pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan
status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal
atau dialami oleh semua, selektif untuk semua
orang, dansubjektif atau personal.

b. Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi
benda-benda dan orang lain. Diri adalah individu atau
bila seseorang berkata AKU. Karakteristik diri adalah
individu yang dinamis, sistem terbuka dan orientasi pada
tujuan.

54
c. Pertumbuhan dan perkembangan (growth and
development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan
perilaku manusia. Perubahanini biasanya terjadi dengan
cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun
individu itu bervariasi, dan sumbangan fungsi genetik,
pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh
kembang dapat didefinisikan sebagai proses diseluruh
kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial
untuk mencapai aktualisasi diri.

d. Citra diri (body image)


King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana
orang merasakan tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk
penampilanya

55
e. Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya
konsep ruang, personal atau subjektif, individual,
situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan
situasi, jarak dan waktu, transaksional, atau berdasarkan
pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk
semua arah, didefinisikan sebagai area fisik yang disebut
territory dan perilaku orang yang menempatinya.

f. Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu
kejadian dengan kejadian yang lain, merupakan
pengalaman unik setiap orang

56
2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal
terbentuk oleh interaksi antar manusia. Interaksi
antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep
yang relevan dengan sistem interpersonal adalah
interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress.
a. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah
laku yang dapat diobservasi oleh dua
orang atau lebih didalam hubungan timbal
balik.

57
b. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai
proses dimana informasi yang diberikan dari
satu orang ke orang lain baik langsung maupun
tidak langsung, misalnya melalui telepon,
televisi atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah
verbal, non verbal, situasional, perceptual,
transaksional, tidak dapat diubah, bergerak
maju dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan
maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide
satu orang ke orang lain. Aspek perilaku
nonverbal yang sangat penting adalah
sentuhan. Aspek lain dari perilaku adalah jarak,
postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan
gerakan tubuh.
58
c. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu
mempunyai realitas personal berdasarkan persepsi
mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai
pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam
waktu.

d. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana
seseorang pada suatu saat sebagai pemberi dan disaat
yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama
peran yaitu, peran berisi perilaku yang di harapkan
pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial,
prosedur atau aturan yang ditentukan oleh hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, dan hubungan antara 2 orang atau lebih
berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus
59
e. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan
yang dinamis dimanapun manusia berinteraksi
dengan lingkungannya untuk memelihara
keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan
perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan
informsi antara seseorang dengan lingkungannya
untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang
dinamis sehubungan dengan sistem terbuka yang
terus-menerus terjadi pertukaran dengan
lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi
yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, individual, personal, dan
subjektif.

60
3. Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem
pembatas peran organisasi sosisal, perilaku, dan
praktik yang dikembangkan untuk memelihara
nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara
praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep
yang relevan dengan sistem sosial adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan
pengambilan keputusan.
a. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan
dan aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan
formal dan informal seseorang dan kelompok untuk
mencapai tujuan personal atau organisasi.

61
b. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa
wewenang itu aktif, proses transaksi yang timbal
balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari
pemegang mempengaruhi definisi, validasi dan
penerimaan posisi di dalam
organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
c. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan
sumbangan personal, esensial dalam organisasi,
dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi,
dinamis dan orientasi pada tujuan.
d. Pembuatan Keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan
untuk mengatur setiap kehidupan dan pekerjaan,
orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan
berorientasi pada tujuan
62
e. Status
Status bercirikan situasional, posisi
ketergantungan, dan dapat diubah.
King mendefinisikan status sebagai posisi seseorang
didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya
dengan kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak
istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.

63
Manusia sebagai makhluk yang berorientasi
terrhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan
sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang
akan datang dan sebagai makhluk sosial manusia
akan hidup bersama dengan orang lain yang akan
berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan hal tersebut, maka manusia memiliki 3
kebutuhan dasar yaitu :
a. kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada
saat diperlukan dan dapat digunakan.
b. Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk
mencegah penyakit.
c. Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat
membantu/merawat diri mereka sendiri.

64
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King
mengemukakan pendekatan teori yang terdiri dari
komponen berikut ini :
a. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang
terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan
respon dari individu.
b. Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama
yang saling mempengaruhi antara perawat dan
klien yang terwujud dalamkomunikasi.
c. Transaksi merupakan kondisi dimana antara
perawat dengan klien terjadi suatu persetujuan -
dalam rencana tindakan keperawatan yang
akan dilakukan.
65
feedback
Perawat

Aksi Reaksi Interaksi Transaksi

Klien
feedback

66
7. TEORY HILDEGARD PEPLAU

Di lahirkan di reading pennisylvia


merupakan keluarga imigran dari jerman.
Peplau memulai karir keperawatan pada
tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah
perawat Pottstown, PA school.

67
Di Bennington college vermant ia mendapat
gelar bachelor degree jurusan psikologi
interpersonal pada tahun 1943.
Mendapatkan gelar master dan doctor dari
universitas kolumbia jurusan ilmu
pengajaran.
Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis
di wiliam Alanson white institute new York.
Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas
pertamanya pada psikiatri keperawatan di
fakultas ilmu pendidikan.
68
Model konsep dan teori keperawatan yang
dijelaskan oleh peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri
sendiri dan orang lain yang menggunakan
dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral yaitu klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit (sumber kesulitan), dan
proses interpersonal.

69
Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri
dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu
berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman.
PERAWAT
Perawat berperan mengatur tujuan dan
proses interaksi interpersonal dengan pasien
yang bersifat pertisipatif, sedangkan pasien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan.

70
Peran Perawat :

1. Mitra kerja
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang
dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra
kerja, hubungan P-K merupakan hubungan
yang memerlukan kerja sama yang harmonis
atas dasar kemitraan sehngga perlu dibina
rasa saling percaya, saling mengasihi dan
menghargai antara perawat dan klien.

71
2. Nara sumber (resources person)
memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan
tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan
bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang
akurat, jelas dan rasional kepada klien dalam suasana
bersahabat dan akrab.

3. Pendidik (teacher)
merupakan kombinasi dari semua peran yang lain.
Perawat harus berupaya memberikan pendidikan ,
pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama
dalam mengatasi masalah kesehatan.

72
4. Kepemimpinan (Leadership)
mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus
mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan
masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan
partisipasi.

5. Pengasuh pengganti (surrogate)


membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat
merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan
sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan
guna untuk membantu memenuhi kebutuhannya.

73
6. Konselor (consellor)
Meningkatkan pengalaman individu menuju
keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif,
instruktif dan produktif. Perawat harus dapat
memberikan bimbingan terhadap masalah
klien sehingga pemecahan masalah akan
mudah dilakukan

74
Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh
kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang
sekarang.
Ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan
psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu.

75
Dalam model peplau ansietas merupakan
konsep yang berperan penting karena
berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Dalam keadaan sakit biasannya tingkat
ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat
pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan
bahwa kondisi klien semakin membaik.

76
Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses
interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang
lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan yang lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu
hubungan.

77
Proses interpersonal memiliki 4 tahap
1. Tahap orientasi perawat dan klien
melakkan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi proses
pengumpuland data
2. Fase identifikasi peran perawat apakah
sudah melakukan /bertindak sebagai
fasilitator yang memfasilitasi ekspresi
perasaan klien serta melaksanakan asuhan
keperawatan.

78
3. Fase eksplorasi perawat telah membantu
klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien
4. Fase resolusi Perawat berusaha untuk
secara bertahan kepada klien untuk
membebaskan diri dari ketergantungn
kepada tenaga kesehatan dan
menggunakan kemampuan yang dimilikinya
agar mampu menjalankan secara mandiri

79
8. TEORY JOHNSON

Pendekatan perilaku dimana individu


dipandang sebagai sistem perilaku yang
selalu ingin mencapai keseimbangan dan
stabilitas,baik dilingkungan internal
maupun dilingkungan eksternal, juga
memiliki keinginan dalam mengatur dan
menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkannya.

80
Komponen sub sistem yang membentuk
sistem perilaku menurut Johnson adalah:
1. Ingestif sumber dalam memelihara
integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan
2. Achivement Tingkat pencapaian prestasi
melalui keterampilan yang kreatif
3. Agresif bentuk mekanisme pertahanan diri
/ perlindungan dari berbagai ancaman yang
ada dilingkungan
4. Eliminasi Bentuk pengeluaran segala
sesuatu dari sampah atau barang yang tidak
berguna secara biologis
81
5. Seksual Digunakan dalam pemenuhan
kebutuhan saling mencintai dan dicintai
6. Gabungan / tambahan merupakan bentuk
pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif
dengan penyesuaian dalam kehidupan
sosial,keamanan dan kelangsungan hidup
7. Ketergantungan Merupakan bagian yang
memebentuk sistem perilaku dalam
mendapatkan bantuan, kedamaian,
keamanan serta kepercayaan.

82
9. TEORY MARTHA E . ROGERs

Dikenal dengan nama Konsep manusia sebagai


unit.
Berasumsi bahwa manusia merupakan satu
kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan
yang berkembang secara alamiah yaitu
keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian
sistem ketersediaan sebagai satu kesatuan
yang utuh serta proses kehidupan manusia
berdasarkan konsep hemodinamik yang terdiri
dari integritas, resonansi dan helicy

83
Integritas berarti individu sebagai satu
kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat
dipisahkan dan saling mempengaruhi satu
dengan yang lain.
Resonansi proses kehidupan antara individu
dengan lingkungan berlangsung dengan
berirama dengan frekwensi yang bervariasi
Helicy merupakan terjadinya proses
interaksi antara manusia dengan lingkungan
akan terjadi perubahan baik perlahan-lahan
maupun berlangsung dengan cepat

84
10. TEORY FLORENCE NIGHTINGALE
Florence Nightingale lahir di Florence,
Italia pada 12 Mei 1820
Perawat pada masa itu perawat dianggap
pekerjaan hina karena:
a. Perawat disamakan dengan wanita tuna susila atau
"buntut" (keluarga tentara yang miskin) yang
mengikuti kemana tentara pergi
b. Profesi perawat banyak berhadapan langsung
dengan tubuh dalam keadaan terbuka,
c. Perawat masa itu lebih sering berfungsi sebagai
tukang masak.

85
konsep Nightingale menempatkan
lingkungan sebagai fokus asuhan
keperawatan dan perhatian dimana
perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit merupakan proses awal
untuk memisahkan antara profesi
keperawatan dan kedokteran.

86
Nightingale tidak memandang perawat
secara sempit yang hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan,
tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang
kuat.
Melalui obsevasi dan pengumpulan data
Nightingale menghubungk antara status
kesehatan klien dengan factor lingkungan
dan sebagai hasil yang menimbulkan
perbaikan kondisi hygiene dan sanitasi
selama perang Crimean. 87
11. TEORY FAYE ABDELLAH

Difokuskan dalam pemberian asuhan


keperawatan bagi manusia kebutuhan
secara fisik, emosi, intelektual,sosial dan
spiritual bagi para pasien maupun
keluarga.
Kebutuhan manusia:
1. Mempertahankan kebersihan dan
kenyamanan fisik
2. mempertahankan aktifitas,latihan fisik,
istirahat dan tidur yang optimal.
88
3. Mencegah kecelakaan , cedera atau trauma
lain serta adanya infeksi
4. Mempertahankan mekanika tubuh
5. Memfasilitasi masukan oksigen keseluruh sel
tubuh
6. Mempertahankan nutrisi
7. Mempertahankan eliminasi
8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit
9. Mengenali respon fisiologis tubuh terhadap
kondisi penyakit baik patologis maupun
fisiologis
89
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi
regulasi
11. Mempertahankan fungsi sensorik
12. Mengidentifikasi dan menerima
ekspresi,perasaan , reaksi positif dan
negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya
hubungan timbal balik antara emosi dan
penyakit kronik.
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan
nonverbal
15. Memfasilitasi perkembangan hubungan
interpersonal
90
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal
yang progresif
17. Menghasilkan / mempertahankan lingkungan yang
terapeutik
18. Memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu yang
memiliki kebutuhan fisik ,emosi dan perkembangan
yang berbeda
19. Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai
sehubungan dengan keterbatasan fisik dan emosi
20. Menggunakan sumber di komunitas sebagai
sumber bantuan dalam mengatasi masalah yang
muncul dari penyakit.
21. Memahami peran dan masalah sosial sebagai
faktor yang mempengaruhi dalam munculnya
penyakit.

91
12. TEORY IDA ORLANDO

Difokuskan pada perilaku klien menurut


kebutuhan
Memandang pemenuhan kebutuhan klien
adalah dalam rangka mengatasi masalah
stres, meningkatkan kepuasan /
mendorong pencapaian kesehatan optimal
Tiga konsep penting perilaku klien,
reaksi perawatan dan tindakan
keperawatan.
92
13. TEORY MYRA LEVINE

Memandang klien sebagai makhluk hidup


terintegrasi yang saling berinteraksi dan
beradaptasi terhadap lingkungannya.
Intervensi keperawatan adalah suatu
aktivitas konservasi dan konservasi energi
Pendekatan asuhan keperawatan
ditunjukkan pada penggunaan sumber-
sumber kekuatan klien secara optimal.

93

Anda mungkin juga menyukai