Latar Belakang Perencanaan wilayah dan kota (PWK) adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan kepentingan publik, khususnya di lingkungan kota dan wilayah. Salah satu pengaturan kepentingan publik tersebut adalah pengaturan ruang sebagai wadah untuk menampung kegiatan publik, baik latar belakang penyusunan, proses penyusunan, dan produk-produk rencana tata ruang. Peraturan perundang-undangan penataan ruang terkait PWK adalah peraturan yang mengatur latar belakang diperlukan bagi penyusunan, proses penyusunan, dan legisalasi produk-produk rencana penataan ruang. Kedudukan Peraturan Latar Belakang Peraturan dibutuhkan sebagai landasan Sebelum proses penyusunan untuk menyusun rencana terkait dengan rencana tata ruang. penataan ruang.
Proses Penyusunan Peraturan dibutuhkan sebagai pengarah
Pada saat proses penyusunan pelaksanaan penyusunan rencana terkait rencana tata ruang. dengan penataan ruang.
Penetapan Legalisasi Produk rencana terkait dengan PWK
Setelah proses penyusunan dipergunakan sebagai dasar untuk rencana tata ruang. menyusun peraturan terkait penataan ruang.
Penegakkan Peraturan dibutuhkan untuk mendukung
Legalisasi implementasi rencana-rencana tata Setelah proses penyusunan ruang. rencana tata ruang. Peraturan terkait Penataan Ruang Peraturan Umum Penataan Ruang Peraturan umum penataan ruang adalah peraturan yang terkait dengan pengaturan penyediaan ruang untuk publik (penduduk) di lingkungan kota dan wilayah secara umum. Peraturan umum penataan ruang bersifat mengatur dasar-dasar secara umum penyediaan ruang untuk kegiatan publik. Bidang PWK
Bidang PWK terkait dengan pengaturan ruang-ruang untuk
menampung publik (penduduk) dan kegiatan yang dilakukannya, di dalam lingkungan kota dan wilayah. Pengertian Tata ruang merupakan bentuk dari susunan pusat- pusat permukiman dan sistem jaringan sarana prasarana pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat (struktur ruang) yang peruntukannya terbagi bagi ke dalam fungsi lindung dan budidaya (pola ruang). Penataan ruang adalah proses perencanaan dari tata ruang, pemanfaatannya danpengendaliannya, yang dilakukan secara sistemik. Tujuan penataan ruang adalah mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskanwawasan nusantara dan ketahanan nasional. Produk Penataan Ruang Rencana Tata Ruang Nasional diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP) Rencana Tata Ruang Provinsi diatur dengan Perda Provinsi Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota diatur dengan Perda Kabupaten/Kota Jangka Waktu Rencana Tata Ruang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota berlaku untuk jangka waktu 20 tahun dan ditinjau setiap 5 tahun sekali, dengan pengecualian dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang derkaitan dengan bencana alam skala besar dan atau perubahan batas Negara, wilayah provinsi dan atau kabupaten ditinjau lebih dari 1 kali dalam 5 tahun. Bentuk Tindak Pidana dan Hukumannya -1 Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsi ruang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000. Jika tindak pidana diatas mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.500.000.000. Jika tindak pidana diatas mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 5.000.000.000. Bentuk Tindak Pidana dan Hukumannya -2 Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000. Jika tindak pidana di atas mengakibatkan perubahan fungsi ruang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda pal ing banyak Rp. 1.000.000.000. Jika tindak pidana di atas mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.1.500.000.000. Jika tindak pidana di atas mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp.5.000.000.000. Bentuk Tindak Pidana dan Hukumannya -3 Setiap orang yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000. Setiap orang yang tidak memberikan akses terhadap kawasan yang perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000. Setiap pejabat pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000. Selain sanksi pidana pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian secara tidak dengan hormat dari jabatannya. Dalam hal tindak pidana dilakukan oleh suatu korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda. Selain pidana denda korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan berupa: pencabutan izin usaha; dan/atau pencabutan status badan hukum. Peraturan Umum Peraturan Umum Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725). Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833). Peraturan Pendukung Peraturan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tingkat Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393). Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5160). Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional. Peraturan Pelaksana Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, beserta Rencana Rincinya. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah. Peraturan Pelaksana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2014 tentang Tata Cara Peran Masyarakat dalam Perencanaan Tata Ruang Daerah. Pedoman Penyusunan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Perda tentang RTRW Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/Prt/M/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 17/Prt/M/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 18/Prt/M/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten. Pedoman Penyusunan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009 tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah. Terima Kasih