Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT DAN KOMITMEN

PROFESIONAL TERHADAP PERILAKU AUDITOR


(Studi Kasus Kantor Akuntan Publik DI Wilayah Se DKI Jakarta)

AZMAR ADAM AMIR


NIM: 2012120435
LATAR BELAKANG RISET

Akuntan Publik dalam menjalankan profesi diatur


oleh suatu kode etik akuntan publik yang merupakan
tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan
pedoman untuk berhubungan dengan klien, sesama
anggota profesi dan masyarakat. Dengan berpegang
pada kode etik, akuntan publik dapat memberikan
keyakinan kepada klien, pemakai laporan keuangan atau
masyarakat tentang kualitas jasa yang diberikan melalui
serangkaian pertimbangan etika sebagaimana diatur
dalam kode etik.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh pengalaman auditor terhadap
perilaku auditor?
2. Bagaimana pengaruh komitmen profesional
terhadap perilaku auditor?
3. Bagaimana pengaruh pengaruh pengalaman auditor
dan komitmen profesional terhadap perilaku
auditor?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman auditor
terhadap perilaku auditor
2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen profesional
terhadap perilaku auditor
3. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman auditor
dan komitmen profesional secara simultan terhadap
perilaku auditor
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk menambah ilmu
pengetahuan.
Penulis, Memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai etika
profesi, komitmen organisasi terhadap peningkatan profesionalisme akuntan
publik baik secara teori maupun praktek.

Manfaat Praktis
Bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) diharapkan dapat memberikan suatu
masukan yang bermanfaat untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan
kendala yang dihadapi dalam meningkatkan profesionalisme akuntan publik.
Bagi Pihak Lain Sebagai informasi dan gambaran yang lebih jelas yang
dapat digunakan untuk bahan penelitian bagi peneliti lain yang berminat dalam
bidang serupa.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Boynton (2013:5)
Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian
hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Abdul (2010:32)


Auditing adalah suatu proses sistematik untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang
berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah
ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang
berkepentingan.
JENIS JENIS AUDIT
1. Audit laporan keuangan berkaitan dengan memperoleh dan
mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan
maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-
laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan, yaitu Prinsip-Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum (GAAP).
2. Audit Kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan
apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai
dengan persyaratan, ketentuan, dan peraturan tertentu.
3. Audit operasional adalah suatu proses yang sistematis seperti
dalam audit laporan keuangan, audit operasional harus mencakup
langkah- langkah atau prosedur yang terstruktur dan diorganisasi.
JENIS JENIS AUDITOR
Auditor independen adalah para praktisi individual
atau anggota kantor akuntan publik yang
memberikan jasa auditing profesional kepada klien,
dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi
laba, organisasi nirlaba, badan pemerintah, maupun
individu perseorangan.
Audit internal adalah sebuah penilaian yang
sistematis dan objektif yang dilakukan auditor
internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-
beda dalam organisasi untuk menentukan apakah
KERANGKA BERPIKIR

Pengalaman
Auditor
Perilaku
Auditor
Komitmen
Profesional
HIPOTESIS
H1 : Pengalaman Audit secara signifikan tidak berpengaruh
terhadap perilaku auditor
H2 : Komitmen Profesional secara signifikan memiliki
pengaruh terhadap perilaku auditor
H3 : Pengalaman Audit dan Komitmen Profesional secara
simultan dan signifikan berpengaruh terhadap perilaku
auditor
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian : Kualitatif
2. Jenis Data : Data Primer (jawaban kuesioner yang dibagikan
kepada para auditor.
3. Populasi : 237 KAP di wilayah se DKI Jakarta.
4. Sampel : 10 KAP dari 80 auditor.
5. Teknik Pengambilan Sampel : metode sampling jenuh
6. Kriteria : Auditor KAP di wilayah se DKI Jakarta rata rata
memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun.
7. Pengukuran Variabel : Menggunakan Skala Likert.
HASIL PENELITIAN
Dari hasil uji hipotetsis diperoleh bahwa pengalaman auditor tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan responden pada penelitian ini sebagian besar masih
menjabat sebagai auditor junior dan belum memiliki pengalaman yang
cukup memadahi dalam menghadapi situasi konflik audit. Karena masa
kerja dari auditor junior tersebut belum di atas tiga tahun.
Hiptesis kedua menguji hubungan komitmen profesional dengan perilaku
auditor. Dalam hal ini komitmen profesional memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap perilaku auditor. Berarti komitmen profesi dapat
mempengaruhi perilaku akuntan publik.
Hasil penelitian hipotesis ketiga ini menunjukkan bahwa pengalaman
auditor dan komitmen profesional secara simultan dan signifikan
mempengaruhi perilaku auditor. Semakin internal locus of control yang
dimiliki seorang auditor, semakin banyak pengalaman yang dimilikinya,
memiliki komitmen profesional yang kuat serta mempunyai etika
profesional yang tinggi maka akan mempengaruhi perilaku auditor.
KESIMPULAN

Variabel pengalaman auditor memiliki tingkat signifikasi 0,175>0,05. Hal ini


membuktikan bahwa Ha1 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
pengalaman auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku
auditor, hal ini dikarenakan tingkat signifikan yang lebih besar dari 0,05.
Variabel komitmen profesional memiliki tingkat signifikasi sebesar 0,048>0,05.
Hal ini membuktikan bahwa Ha2 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel komitmen profesional memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
variabel perilaku auditor, hal ini dikarenakan tingkat signifikan yang lebih kecil
dari 0,05.
Variabel pengalaman auditor dan komitmen profesional memiliki F hitung
diperoleh sebesar 3.466 dengan tingkat signifikan 0,036. Hal ini membuktikan
bahwa pengalaman auditor dan komitmen professional berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap perilaku auditor. Hal ini dikarenakan tingkat
probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05.
SARAN

1. Peneliti yang akan datang dapat memperbanyak sampel dan


memperluas wilayah penyebaran kuesioner di daerah DKI Jakarta.
2. Penelitian mendatang dapat menambahkan variabel independen
atau menggunakan variabel intervening ataupun variabel
moderating untuk memperoleh hasil yang berbeda
3. Penyebaran kuesioner sebaiknya dilakukan pada waktu yang
panjang, sehingga kuesioner dapat terkumpul semua.
4. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan metode
pengumpulan data yang lain seperti wawancara langsung sehingga
responden dapat dengan jujur menjawab pertanyaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Saiful Pengambilan Keputusan Auditor dalam Situasi Konflik
Audit Suatu Kasus (Pada KAP Di Surabaya), Tahun 6 No. 1,
Arthavidya, 2011

Andi Supangat. (2007). Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung:


Pustaka

Arens, Alvin et. All, Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Jilid 1, Edisi
kesembilan, Indeks, Jakarta, 2013.

Arens, Alvin, James Lobbecke, Auditing Pendekatan Terpadu, Buku


satu, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 2003.

Asih, Rike Dewi Pengaruh Interaksi Locus of Control Auditor dan


Struktur Audit Terhadap Kinerja Auditor (Studi Pada KAP di Kota
Surabaya dan Malang), Vol. 3 No. 2 September, Jurnal Ilmiah
Bidang Manajemen dan Akuntansi, 2009

Anda mungkin juga menyukai