Anda di halaman 1dari 20

TRANSFORMATOR

TRANSFORMATOR
Transformator (trafo) adalah alat yang
digunakan untuk menaikkan (step-up) atau
menurunkan (step-down) tegangan bolak-
balik (AC). Menurut Rijono (1997:1)
Transformator adalah suatu alat listrik
yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian
listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui
suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik.
BENTUK DASAR TRANSFORMATOR
Berdasarkan Gambar
tegangan AC yang bervariasi
diperlukan untuk
menghasilkan fluks magnet
yang bervariasi pada inti besi
sehingga energi listrik dari
suatu kumparan ditransfer
ke kumparan yang lain.
Kumparan yang menerima
daya dari pensuplai disebut
kumparan primer, sedangkan
kumparan yang memberikan
daya pada beban disebut
kumparan sekunder.
PRINSIP KERJA TRANFORMATOR
Prinsip kerja transformator didasarkan
pada induksi bersama. Induksi bersama
terjadi ketika medan magnet disekitar satu
penghantar memotong melintang
penghantar yang lain. Yang menginduksikan
tegangan didalamnya. Efek ini dapat
ditingkatkan dengan membentuk
penghantar-penghantar menjadi lilitan dan
kumparan pada inti magnet bersama.
Sebuah transformator terdiri
dari sebuah inti besi, yang
dilengkapi dengan belitan
atau kumparan primer (Np)
dan kumparan sekunder
(Ns). Kumparan primer Keterangan persamaan:
adalah kumparan yang
dihubungkan dengan sumber Vp = Tegangan primer
tegangan (energi yang akan (volt)
dipindahkan) bolak balik,
maka pada kumparan Np = Jumlah lilitan primer
sekunder tersebut akan Vs =Tegangan
mengalir arus listrik, jadi sekunder(volt)
kumparan sekunder ini ialah Ns = Jumlah lilitan
tempat hasil pemindahan sekunder
tegangan atau arus.
KONSTRUKSI TRANSFORMATOR
DAYA
A. BAGIAN UTAMA
1. Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan
fluks yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-
lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi)
yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus
eddy (eddy current).
2. Kumparan Transformator
Kumparan terdiri dari suatu penghantar (Coductor) dan isolasi yang
menpunyai tegangan tembus yang tinggi dan tahan terhadap suhu
yang tinggi pula. Pada transformator terdapat kumparan primer dan
kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan
tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul
fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian
sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada
kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat
transformasi tegangan dan arus.

3. Minyak Transformator
Transformator ini memiliki kumparan-kumparan yang intinya
direndam dalam minyak transformator. Hal ini karena minyak
transformator mempunyai sifatsebagai media pemindah panas
(disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya
tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi.
Minyak transformator harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
Kekuatan isolasi tinggi.
Penyalur panas yang baikberat jenis yang kecil, sehingga
partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan
cepat.
Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan
kemampuan pendinginan menjadi lebih baik.
Titik nyala yang tinggi, tidak mudah menguap yang dapat
membahayakan.
Tidak merusak bahan isolasi padat.
Sifat kimia yang stabil.
4. Bushing
Bushing adalah isolator yang terletak di atas tangki transformator dan
menghubungkan kumparan transformator dengan instalasi di luar
transformator , misalnya dengan terminasi kabel atau saluran yang menuju ke
pemutus tenaga.
Jarak yang kecil antara konduktor yang bertegangan tinggi dengan bagian
tangki transformator terletak di bushing transformator.

5. Tangki dan Konservator


Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak
transformator berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Apabila
transformator mempunyai beban yang tinggi atau kenaikan suhu udara luar,
maka minyak trafo akan mengembang.
Pengembangan minyak ini diterima oleh konservator expansion tank. Udara
diatas permukaan minyak didalam konservator terdesak keluar melalui
silicagel dan alat pernapasan udara (air breather) apabila minyak trafo dingin,
maka udara dari luar akan masuk melalui alat pernapasan, silicagel dan
kembali ke konservator. Tinggi rendahnya minyak didalam konservator dapat
dilihat dalam gelas pendingin yang menempel pada konservator tersebut.
B. PERALATAN BANTU
1. Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat
rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut
mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak
isolasi transformator. Maka untuk mengurangi adanya kenaikan
suhu yang berlebihan tersebut pada transformator perlu dilengkapi
dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan panas
keluar transformator.
Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupaudara,
gas, minyak dan air. Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan
cara alamiah (natural) dan tekanan/ paksaan (forced). Minyak isolasi
transformator selain merupakan media isolasi juga berfungsi
sebagai pendingin. Pada saat minyak bersirkulasi, panas yang
berasal dari belitan akan dibawa oleh minyak sesuai jalur
sirkulasinya dan akan didinginkan pada siripsirip radiator.
2. Tap Changer (Perubah Tap)
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan
dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer
dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam
keadaan tak berbeban (off load), dan tergantung jenisnya.

3. Alat Pernapasan
Pernapasan trafoadalahpemuaian dan penyusutan minyak trafo
yang mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dan masuk
dari dalam tangki akibat dari pengaruh naik turunnya beban trafo
maupun suhu udara luar.
Permukaan minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara
luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak trafo, maka
untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara
luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroskopis (Silika).
4. Indikator
Untuk mengawasi selama transformator
beroperasi, maka perlu adanya indicator yang
dipasang pada transformator. Indikator tersebut
adalah sebagai berikut:
Indikator suhu minyak
Indikator permukaan minyak
Indikator sistem pendingin
Indikator kedudukan tap, dan sebagainya
GANGGUAN PADA TRANSFORMATOR
A. GANGGUAN DALAM
Gangguan dalam (internal faults) adalah
gangguan yang disebabkan karena adanya
gangguan yang terjadi di dalam transformator,
gangguan itu antara lain:
Terjadi busur api yang kecil dan pemanasan lokal
yang dapat disebabkan oleh:
Cara penyambungan konduktor yang tidak baik.
Kontak-kontak listrik yang tidak baik.
Kerusakan isolasi antara inti baut.
1. GANGGUAN PADA SISTEM
PENDINGIN
Sebagaimana diketahui, banyak transformator
tenaga menggunakan minyak transformator
sebagai isolasi yang sekaligus merupakan bahan
pendingin. Suatu kenyataan adalah bahwa
terjadinya suatu gangguan atau kerusakan di
dalam transformator, maka dalam minyak itu
akan terbentuk sejumlah gas.
2. GANGGUAN HUBUNGAN SINGKAT
Pada umumnya gangguan ini dapat dideteksi
karena akan selalu timbul arus maupun
tegangan yang tidak normal/tidak seimbang.
Jenis gangguan ini antara lain, hubung singkat
antarbelitan, yaitu hubung singkat antara
kumparan dengan tanah, hubung singkat dua
fasa, dan kerusakan pada isolator
transformator.
B. GANGGUAN LUAR
1. HUBUNG SINGKAT LUAR 2. BEBAN LUAR (OVERLOAD)
Hubung singkat jenis ini terjadi Transformator daya dapat beroperasi
di luar transformator daya, secara terus menerus pada beban
misalnya: hubung singkat di nominalnya. Apabila beban yang dilayani
bus, hubung singkat di feeder lebih besar 100 %, transformator daya akan
mendapat pemanasan lebih. Kondisi ini
dan gangguan hubung singkat
memungkinkan tidak segera menimbulkan
di sistem yang merupakan kerusakan pada transformator daya, tetapi
sumber bagi transformator apabila berlangsung secara terus-menerus
daya tersebut. Gangguan ini akan mengakibatkan umur isolasi
dapat dideteksi karena bertambah pendek. Keadaan beban lebih
timbulnya arus yang sangat berbeda dengan keadaan arus lebih. Pada
besar, mencapai beberapa beban lebih, besar arus hanya kira-kira 10
ratus kali arus nominalnya. % di atas nominal dan dapat diputuskan
setelah berlangsung beberapa puluh
menit. Sedangkan pada arus lebih, besar
arus mencapai beberapa kali arus nominal
dan harus secepat mungkin diputuskan
(Sumanto, 1996).
TIPE-TIPE PENDINGIN
TRANSFORMATOR
Sistem pendingin trafo dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.ONAN (Oil natural Air Natural)
Sistem pendingin ini menggunakan sirkulasi minyak dan sirkulasi udara
secara alamiah. sirkulasi minyak yang terjadi pada radiator disebabkan
oleh perbedaan berat jenis antara minyak yang dingin dengan minyak yang
panas.

2. ONAF (Air Natural Air Force)


Sistem pendingin ini menggunakan sirkulasi minyak secara alami
sedangkan sirkulasi udaranya secara buatan yaitu menggunakan
hembusan kipas angin yang digerakkan oleh motor listrik. pada umumnya
operasi trafo dimulai dengan ONAN atau dengan ONAF tetapi hanya
sebagian kipas angin yang berputar. apabila suhu trafo meningkat, maka
kipas angin lainnya akan berputar secara bertahap.

3. OFAF (Oil Force Air Force)


Pada sistem pendingin ini, sirkulasi minyak pada radiator digerakkan
menggunakan kekuatan pompa, sedangkan sirkulasi udara menggunakan
kipas angin

Anda mungkin juga menyukai