Anda di halaman 1dari 8

Anatomi

Anatomi
Pemeriksaan nervi facialis
Fungsi motorik
1. m. frontalis: diperiksa dengan cara mengangkat alis ke atas
2. m. sourcilier: diperiksa degan cara mengerutkan alis
3. m. piramidalis: diperiksa degan cara mengangkat dan mengerutkan hidung ke
atas
4. m. orbikularis okuli: diperiksa dengan cara memejamkan kedua mata dengan
kuat
5. m. zigomatikus: diperiksa dengan cara tertawa lebar sambil memperlihatkan
gigi
6. m. relever komunis: diperiksa degan cara memoncongkan mulut ke depan
sambil memperlihatkan gigi
7. m. businator: diperiksa dengan cara menggembungkan kedua pipi
8. m. orbikularis oris: diperiksa dengan cara menyuruh penderita bersiul
9. m. triangularis: diperiksa dengan cara menarik kedua bibir ke bawah
10. m. mentalis: diperiksa dengan cara memoncongkan mulut tertutup rapat ke
depan.
Pemeriksaan nervi facialis
Sinkinesis
Sinkinesis menentukan suatu komplikasi dari paresis fasialis yang
sering kita jumpai. Dalam hal ini otot-otot tidak dapat digerakkan satu
persatu atau tersendiri, selalu timbul gerakan bersama.
Hemispame
Hemispasme merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada
penyembuhan paresis fasialis yang berat
Chvostek
Gejala Chvostek dibangkitkan dengan jalan mengetok N. VII. Ketokan
dilakukan dibagian depan telinga. Bila positif, ketokan ini menyebabkan
kontraksi otot yang disarafinya. Pada tetani didapatkan gelaja Chvostek
positif, tetapi ia dapat juga positif pada orang normal. Dasar gejala
Chvostek ialah bertambah pekanya nervus fasialis terhadap rangsang
mekanik.
Pemeriksaan nervi facialis
Fungsi pengecapan
Untuk memeriksanya penderita disuruh menjulurkan lidah, kemudian kita
taruh pada lidahnya bubuk gula, kina, asam sitrat atau garam (hal ini
dilakukan secra bergiliran dan diselingi istirahat). Bila bubuk ditaruh,
penderita tidak boleh menarik lidahnya kedalam mulut, sebab bila lidah
ditarik kedalam mulut, bubuk akan tersebar melalui ludah ke bagian lainnya,
yaitu kesisi lidah lainnya atau kebagian belakang lidah yang persarafannya
diurus oleh saraf lain. Penderita disuruh menyatakan pengecapan yang
dirasakan dengan isyarat, misalnya 1 untuk rasa manis, 2 untuk rasa pahit, 3
untuk rasa asin dan 4 untuk rasa asam

Produksi kalenjar ludah


Dengan anamnesis (mengunyah makanan di rongga mulut yang sehat) atau
palpasi dengan jari (selaput lendir rongga mulut yang terlibat gangguan akan
terasa lebih kering/ sedikit dari pada yang sehat).[9]
Pemeriksaan nervi facialis

Schrimer atau nasolacrimal refleks


Cara pemeriksaan dengan meletakkan kertas hisap atau lakmus lebar 0,5 cm,
panjang 5-10 cm pada dasar konjungtiva

Stapedial refleks
Pemeriksa menempatkan ujung kedua stetoskop masing-masing pada telinga
kanan dan kiri, kemudian dengan perlahan-lahan diafragma stetoskop
diketuk dengan ujung jari. Bila ada kelumpuhan otot stapedius, maka
penderita akan berusaha dengan cepat untuk melepaskan ujung stetoskop
pada telinga yang terganggu (karena mendengar suara yang keras sekali)

Anda mungkin juga menyukai