Anda di halaman 1dari 31

By

By :: Ns.Oci
Ns.Oci EN.,S.Kep,MMR
EN.,S.Kep,MMR

oci/komdewlansia 1
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PADA
PADA KLIEN
KLIEN DEWASA
DEWASA

Orang dewasa sudah mempunyai sikap &


pengetahuan tertentu tdk mudah utk
merubahnya
Pengetahuan yg selama ini dianggapnya benar
& bermanfaat belum tentu mudah digantikan
dg pengetahuan baru
Kepada orang dewasa tdk mudah diajarkan
sesuatu utk merubah tingkah lakunya dg cepat
Orang dewasa belajar kalau ia sendiri ingin
belajar, terdorong atau tdk puas lagi dg
perilakunya sekarang
oci/komdewlansia 2
Segi psikologis, orang dewasa dlm situasi
komunikasi mempunyai sikap-sikap tertentu, yaitu :
1. Komunikasi adalah suatu pengetahuan yg
diinginkan oleh orang dewasa itu sendiri tdk
diajari ttp dimotivasi
2. Komunikasi adalah suatu proses emosional &
intelektual sekaligus, manusia mempunyai
perasaan & pikiran
3. Komunikasi adalah hasil kerja sama antara yg
saling memberi & menerima, belajar, bertukar
pengalaman, saling mengungkapkan reaksi &
tanggapannya mengenai suatu masalah
oci/komdewlansia 3
SUASANA KOMUNIKASI

1. Suasana hormat menghormati


Pendapat pribadinya dihormati, boleh turut berfikir
& mengemukakan pikirannya
2. Suasana saling menghargai
Segala pendapat, perasaan, pikiran, gagasan,
sistem nilai yg dianut perlu dihargai
3. Suasana saling percaya
Bahwa apa yg disampaikan itu benar adanya
4. Suasana saling terbuka
Terbuka utk mengungkapkan diri & terbuka utk
mendengarkan orang lain alternatif dpt dicapai
oci/komdewlansia 4
MODEL-MODEL KONSEP KOMUNIKASI DAN
PENERAPANNYA PADA KLIEN DEWASA

1. MODEL SHANON & WEAVER


Sumber informasi menghasilkan suatu pesan utk
dikomunikasikan dari seperangkat pesan yg
dimungkinkan
Model ini menyoroti problem penyampaian pesan
berdasarkan tingkat kecermatannya
Dpt diterapkan pada komunikasi interpersonal
Keuntungan : sumber informasi jelas & kompeten,
pesan langsung kpd penerima tanpa perantara
Kerugian : tdk ada hubungan transaksional antara
pemberi & penerima & tdk ada feedback
oci/komdewlansia 5
PENERAPANNYA TERHADAP KOMUNIKASI KLIEN
DEWASA :

Klien akan lebih mudah utk menerima


penjelasan yg disampaikan karena
tanpa adanya perantara yg dpt
mengurangi kejelasan informasi
Tidak ada hubungan transaksional
antara klien-perawat & tidak feed back
utk mengevaluasi tujuan komunikasi
oci/komdewlansia 6
2. MODEL KOMUNIKASI LEARY

Ditekankan pada hubungan interaksional dua


orang, dimana antara individu saling
mempengaruhi & dipengaruhi
Leary : tingkah laku klien dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar
Pesan komunikasi dpt terjadi dlm dua dimensi :
dominan-submission, hate-love
Klien ditempatkan pada peran submission yaitu
dlm keadaan selalu patuh & profesi kesehatan
selalu mendominasi peran
oci/komdewlansia 7
PENERAPANNYA TERHADAP KOMUNIKASI KLIEN
DEWASA :

Peran dominan oleh perawat hanya mungkin dilakukan


dlm keadaan darurat/akut utk menyelamatkan
kehidupan klien klien harus patuh thd segala yg
dilakukan perawat
Peran love yg berlebihan tdk boleh diterapkan thd klien
dewasa, karena dpt mengubah konsep hubungan
profesional yg dilakukan lebih kearah hubungaj pribadi
Pada komunikasi ini perlu diterapkan kondisi empati,
congruen (sesuai dg situasi & kondisi), reinforcement
positif
Hasil yg diharapkan : adanya saling pengertian &
koping yg lebih efektif
oci/komdewlansia 8
3. MODEL INTERAKSI KING

Memberikan penekanan pada proses komunikasi


antara perawat-klien
King menggunakan sistem perspektif : bagaimana
profesional kesehatan (perawat) memberi bantuan
kepada klien
Model ini meyakinkan bahwa interaksi P-K secara
simultan membuat keputusan ttg keadaan mereka &
orang lain & berdasarkan persepsi thd situasi
Interaksi : proses dinamis yg meliputi hubungan timbal
balik antara persepsi, keputusan & tindakan P-K
Transaksi : hubungan relationship antara P-K selama
berpartisipasi
Feedback : menunjukkan pentingnya arti hubungan P-K
oci/komdewlansia 9
PENERAPANNYA TERHADAP KOMUNIKASI KLIEN
DEWASA :

Model ini sesuai utk klien dewasa karena


mempertimbangkan faktor-faktor intrinsik &
ekstrinsik klien dewasa yg pada akhirnya
bertujuan utk menjalin transaksi
Adanya feed back :
Menguntungkan karena utk mengetahui
sejauhmana informasi yg disampaikan dpt
diterima jelas oleh klien
Mengetahui ada tdknya persepsi yg salah thd
pesan yg disampaikan
oci/komdewlansia 10
4. MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN

Difokuskan pada transaksi antara profesional


kesehatan-klien, terdapat 3 faktor utama :
1. Hubungan relationship dikondisikan utk
hubungan interpersonal, bagaimana seorang
profesional dpt meyakinkan orang tersebut
2. Transaksi merupakan kesepakatan interaksi
antar partisipan di dlm proses komunikasi
3. Konteks adalah komunikasi kesehatan yg
memiliki topik utama ttg kesehatan klien &
biasanya disesuaikan dg tempat & situasi
oci/komdewlansia 11
PENERAPANNYA TERHADAP KOMUNIKASI KLIEN
DEWASA :

Model : perawat memperhatikan karakterisitik dari klien


yg akan mempengaruhi interaksinya dg orang lain
Transaksi yg dilakukan terjadi secara
berkesinambungan, tdk statis & ada umpan balik
Komunikasi ini juga melibatkan orang lain yg
berpengaruh thd kesehatan klien
Konteks komunikasi disesuaikan dg tujuan & jenis
pelayanan yg diberikan
Diupayakan agar perawat menerima klien sebagaimana
manusia seutuhnya & perawat harus dpt menerima
setiap orang berbeda satu dg yg lain
oci/komdewlansia 12
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PADA
PADA KLIEN
KLIEN LANSIA
LANSIA

1. KARAKTERISTIK LANSIA
Usia pertengahan : 45-59 tahun
Usia lanjut : 60-70 tahun WHO
Usia lanjut usia : 75-90 tahun
Usia tua : diatas 90 tahun

PERUBAHAN YG TERJADI PADA LANSIA


Aspek fisik
Aspek visual Menghambat proses
Aspek pendengaran penerimaan, interpretasi
Aspek emosi &
komunikasi
oci/komdewlansia 13
Perubahan emosi yg sering nampak adalah :
Tdk percaya thd diagnosa, gejala, perkembangan
serta keterangan yg diberikan petugas
Mengubah keterangan yg diberikan sedemikian
rupa, sehingga diterima keliru
Menolak membicarakan perawatannya di RS
Menolak ikut serta dlm perawatan dirinya secara
umum, khususnya tindakan yg langsung
mengikutsertakan dirinya
Menolak anjuran/nasehat. Misalnya : istirahat
baring, berganti posisi dll
oci/komdewlansia 14
2. PENDEKATAN PERAWATAN LANSIA DALAM
KONTEKS KOMUNIKASI

a. PENDEKATAN FISIK
Mencari informasi ttg kesehatan
obyektif, kebutuhan, kejadian yg
dialami, perubahan fisik organ tubuh,
tingkat kesehatan yg masih bisa dicapai
& dikembangkan, penyakit yg dpt
dicegah progresifitasnya
oci/komdewlansia 15
b. PENDEKATAN PSIKOLOGIS
Sifat : abstrak & mengarah pada
perubahan perilaku membutuhkan
waktu yg lama
Perawat berperan sbg : konselor,
advokat, suporter, interpreter,
penampung masalah2 rahasia yg
pribadi & sbg sahabat yg akrab

oci/komdewlansia 16
c. PENDEKATAN SOSIAL
Dilaksanakan utk meningkatkan ketrampilan
berinteraksi dg lingkungan
Implementasi : diskusi, tukar pikiran, bercerita,
bermain, atau kegiatan2 berkelompok

d. PENDEKATAN SPIRITUAL
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin
dlm hubungannya dg Tuhan atau agama yg
dianutnya, terutama bila klien dlm keadaan sakit
atau mendekati kematian

oci/komdewlansia 17
3. TEKNIK KOMUNIKASI PADA LANSIA
a. ASERTIF d. RESPONSIF
b. FOKUS e. SUPPORTIF
c. KLARIFIKASI f. SABAR & IKHLAS

4. HAMBATAN BERKOMUNIKASI DG LANSIA


a. Agresif
Berusaha mengontrol & mendominasi lawan bicara
Meremehkan orang lain
Mempertahankan haknya dg menyerang orang lain
Menonjolkan diri sendiri
Mempermalukan orang lain di depan umum, baik
dg perkataan atau tindakan
oci/komdewlansia 18
b. Non Asertif
Menarik diri bila diajak bicara
Merasa tdk sebaik orang lain (rendah diri)
Merasa tdk berdaya
Tdk berani mengungkapkan keyakinan
Membiarkan orang lain membuat keputusan
utk dirinya
Tampil diam (pasif)
Mengikuti kehendak orang lain
Mengorbankan kepentingan dirinya utk
menjaga hubungan baik dg orang lain
oci/komdewlansia 19
Perawat dituntut mampu mengatasi hambatan-
hambatan tsb, caranya adalah sbb :
Selalu mulai komunikasi dg mengecek fungsi
pendengaran
Keraskan suara (jika perlu)
Dptkan perhatian klien sebelum berbicara.
Pandanglah klien sehingga klien dpt melihat mulut
perawat
Atur lingkungan shg menjadi kondusif utk
berkomunikasi
Ingat kelemahan orang tua dlm hal komunikasi

oci/komdewlansia 20
Jangan berharap utk berkomunikasi dg cara yg
sama dg orang yg tdk mengalami gangguan
Berbicara dg pelan & jelas, gunakan kalimat pendek
dg bahasa yg sederhana
Bantulah dg kata-kata anda dg iyarat visual
Serasikan komunikasi verbal & komunikasi dg
verbal
Ringkaslah hal-hal yg penting
Berilah klien waktu yg banyak utk bertanya &
menjawab pertanyaan perawat

oci/komdewlansia 21
Biarkan klien membuat kesalahan, jangan
menegurnya secara langsung, tahan
keinginan anda
Jadilah pendengar yg baik
Arahkan ke suatu topik
Jika mungkin ikutkan keluarga atau yg
merawat dlm ruangan bersama perawat

oci/komdewlansia 22
5. TEHNIK DALAM PERAWATAN LANSIA
PADA REAKSI PENOLAKAN
Beberapa langkah yg bisa dilaksanakan utk menghadapi klien
lansia dg reaksi penolakan :
a. Kenali segera reaksi penolakan klien
Jangan menyokong penolakan klien, ttp berikan perawatan
yg cocok bagi klien & bicarakan sesering mungkin
b. Orientasikan klien lansia pada pelaksanaan perawatan diri
sendiri
Libatkan klien dlm perawatan dirinya (waktu, macam &
tempat perawatan), berikan pujian
c. Libatkan keluarga atau pihak terdekat dg tepat
Melibatkan keluarga dlm membantu klien menetukan
perasaan2nya & luangkan waktu utk menerangkan kondisi
klien serta hal2 yg dpt dilakukannya
oci/komdewlansia 23
6. PENERAPAN MODEL KOMUNIKASI PADA LANSIA

a.MODEL KOMUNIKASI SHANNON WEAVER


Tujuan : adanya perubahan perilaku lansia dari
penolakan menjadi kooperatif diperlukan
keterlibatan anggota keluarga sbg transmister
utk mengenal lebih jauh ttg klien
Kelebihan : melibatkan anggota keluarga atau
orang lain yg berpengaruh
Kekurangan : memerlukan waktu yg cukup
lama, tdk dpt melakukan evaluasi, tdk ada
feed back
oci/komdewlansia 24
b. MODEL SMCR
Kelebihan : komunikasi akan efektif
bila kondisi lansia masih sehat,
belum banyak mengalami penurunan
(fisik/psikis)
Kekurangan : klien tdk memenuhi
syarat seperti yg ditetapkan,
memrlukan poses yg lama &
tergantung kondisi klien
oci/komdewlansia 25
c. MODEL KEYAKINAN KESEHATAN
Menekankan pada persepsi klien utk
mencari sehat, menjauhi sakit,
merasakan adanya ancaman/manfaat
utk mempertahankan kesehatannya
Kelebihan : lansia yg mengetahui adanya
ancaman kesehatan akan dpt bermanfaat
& sbg barier dlm melaksanakan tindakan
pencegahan penyakit
Kelemahan : tdk semua lansia merasakan
adanya ancaman
oci/komdewlansia 26
d. MODEL LEARY
Individu saling mempengaruhi & dipengaruhi, dimana
respon seseorang dipengaruhi oleh bagaimana orang
tsb diperlakukan
Seorang perawat diharapkan berada pada rentang
love yg banyak karena sifat sosial perawat sangat
dibutuhkan oleh lansia
Lansia membutuhkan perhatian yg lebih dlm
berkomunikasi utk mengungkapkan perasaannya
perawat lebih banyak mendengar apa yg diungkapkan
Kelebihan : terjadi interaksi atau hubungan relationship
hubungan perawat-klien lebih dekat sehingga masalah
lebih dpt terselesaikan
Kelemahan : perawat lebih dominan & klie bersikap
patuh
oci/komdewlansia 27
e. MODEL TERAPEUTIK
Mendorong melaksanakan komunikasi
dg empati, menghargai & harmonis
Kelebihan : lansia akan lebih paham dg
apa yg dibicarakan & kopingnya lebih
efektif
Kelemahan : kondisi empati kurang
cocok diterapkan pada klien lansia
dg penolakan

oci/komdewlansia 28
f. MODEL INTERAKSI KING
Perlu adanya kesepakatan sebelum
mengadakan interaksi dg klien
Perawat harus mempunyai persepsi yg
sama ttg hal-hal yg akan
dikomunikasikan
Kelebihan : komunikasi dpt sesuai dg
tujuan
Kelemahan : klien dg reaksi penolakan
sulit utk melakukan komunikasi

oci/komdewlansia 29
g. MODEL KOMUNIKASI KESEHATAN
Komunikasi yg berfokus pada transaksi antara
profesional kesehatan-klien yg sesuai dg
permasalahan kesehatan klien
Pandangan sistim komunikasi lebih luas,
mencakup relationship, transaksi & konteks
Kelebihan : dapat menyelesaikan masalah klien
lansia dg tuntas, klien merasa lebih dekat dg
perawat & merasa sangat diperhatikan
Kelemahan : membutuhkan waktu yg lama utk
menyelesaikan permasalahan, fasilitas dlm
memberikan pelayanan harus lengkap
oci/komdewlansia 30
oci/komdewlansia 31

Anda mungkin juga menyukai