Tahun 2006
KASI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN IRIGASI
SISTEMATIKA PP No 20 Tahun 2006
TENTANG IRIGASI
I. KETENTUAN UMUM
II. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI
III. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN IRIGASI
IV. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
V. PARTISIPASI MASYARAKAT PETANI DALAM PENGEMBANGAN
DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI
VI. PEMBERDAYAAN
VII. PENGELOLAAN AIR IRIGASI
VIII. PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI
IX. PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI
X. PENGELOLAAN ASET IRIGASI
XI. PEMBIAYAAN
XII. ALIH FUNGSI LAHAN BERIRIGASI
XIII. KOORDINASI PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI
XIV. PENGAWASAN
XV. KETENTUAN PERALIHAN
XVI. KETENTUAN PENUTUP
Bab II Bab V
PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI
Pasal 4
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi bertujuan mewujudkan
kemanfaatan air dalam bidang pertanian.
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi diselenggarakan secara
partisipatif, terpadu, berwawasan lingkungan hidup, transparan,
akuntabel, dan berkeadilan.
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dilaksanakan di seluruh
daerah irigasi.
Pasal 5 dan 6
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang dilaksanakan oleh
Pemerintah, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupaten/kota, dan
badan usaha, badan sosial, atau perseorangan melibatkan semua pihak
yang berkepentingan dengan mengutamakan kepentingan dan peran serta
masyarakat petani
PENGEMBANGAN DAN
PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI
Pasal 7
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dilaksanakan dengan
pendayagunaan sumber daya air yang didasarkan pada keterkaitan antara
air hujan, air permukaan, dan air tanah secara terpadu dengan
mengutamakan pendayagunaan air permukaan.
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi dilaksanakan dengan
prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengembangan dan pengelolaan,
dengan memperhatikan kepentingan pemakai air irigasi dan pengguna
jaringan irigasi di bagian hulu, tengah, dan hilir secara selaras
Pasal 8
Pedoman pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi yang dilakukan
secara partisipatif ditetapkan dengan peraturan Menteri setelah
berkoordinasi dengan instansi terkait
Berkaitan dgn. Pengembangan & Pengelolaan Irigasi Partisipatif
MAKSUD,
TUJUAN, Dengan adanya wewenang, tugas dan tanggungjawab pengelola irigasi
FUNGSI dengan mengutamakan partisipasi, aspirasi, kebutuhan,
kepentingan masyarakat petani untuk mendukung
produktivitas usaha tani guna meningkatkan produksi pertanian
dalam rangka ketahanan pangan serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
Dengan keberlanjutan sistem irigasi. (PASAL 4)
KEANDALAN
PRASARANA
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN
KEBERLANJUTAN
SYSTEM IRIGASI
KEANDALAN DILAKSANAKAN
P3A MELALUI :
KEANDALAN
AIR KEBERLANJUTAN SISTEM IRIGASI DITENTUKAN OLEH
KEANDALAN AIR, PRASARANA DAN MASYARAKAT
(PASAL 6)
KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
IRIGASI
Pasal 9
Kelembagaan pengelolaan irigasi meliputi instansi pemerintah yang
membidangi irigasi, perkumpulan petani pemakai air, dan komisi
irigasi
Pasal 10
Para petani pemakai air wajib membentuk perkumpulan secara
demokratis pada setiap daerah layanan/petak tersier atau desa.
Perkumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
gabungan P3A pada daerah layanan/blok sekunder, gabungan
beberapa blok sekunder atau satu daerah Irigasi.
Gabungan P3A sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
membentuk induk P3A pada daerah layanan/blok primer, gabungan
beberapa blok primer atau satu daerah Irigasi
KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
IRIGASI
Pasal 9
Kelembagaan pengelolaan irigasi meliputi instansi pemerintah yang
membidangi irigasi, perkumpulan petani pemakai air, dan komisi
irigasi
Pasal 10
Para petani pemakai air wajib membentuk perkumpulan secara
demokratis pada setiap daerah layanan/petak tersier atau desa.
Perkumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
gabungan P3A pada daerah layanan/blok sekunder, gabungan
beberapa blok sekunder atau satu daerah Irigasi.
Gabungan P3A sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
membentuk induk P3A pada daerah layanan/blok primer, gabungan
beberapa blok primer atau satu daerah Irigasi
KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
IRIGASI
Pasal 11
Untuk mewujudkan keterpaduan pengelolaan sistem irigasi pada setiap
provinsi dan kabupaten/kota dibentuk komisi irigasi.
Dalam sistem irigasi lintas provinsi, dapat dibentuk komisi irigasi
antarprovinsi.
Dalam sistem irigasi yang multiguna, dapat diselenggarakan forum
koordinasi daerah irigasi.
Pasal 12
Keanggotaan komisi irigasi terdiri dari wakil pemerintah
kabupaten/kota dan wakil nonpemerintah yang meliputi wakil
perkumpulan petani pemakai air dan/atau wakil kelompok pengguna
jaringan irigasi dengan prinsip keanggotaan proporsional dan
keterwakilan
KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
IRIGASI
Komisi Irigasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas :
merumuskan kebijakan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kondisi dan fungsi jaringan Irigasi;
merumuskan rencana tahunan penyediaan, pembagian, dan pemberian
air Irigasi yang efisien bagi pertanian dan keperluan lain;
merekomendasikan prioritas alokasi dana pengelolaan Irigasi melalui
forum musyawarah pembangunan;
memberikan pertimbangan mengenai izin alih fungsi lahan beririgasi;
merumuskan rencana tata tanam yang telah disiapkan oleh Dinas dan
instansi terkait dengan mempertimbangkan data debit air yang tersedia
pada setiap daerah Irigasi, pemberian air serentak atau golongan,
kesesuaian jenis tanaman, serta rencana pembagian dan pemberian
air;
KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
IRIGASI
merumuskan rencana pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan Irigasi
yang meliputi prioritas penyediaan dana, pemeliharaan, dan
rehabilitasi;
memberikan masukan dalam rangka evaluasi pengelolaan aset
Irigasi;
memberikan pertimbangan dan masukan atas pemberianj izin alokasi
air untuk kegiatan perluasan daerah layanan jaringan Irigasi dan
peningkatan jaringan;
memberikan masukan atas penetapan hak guna pakai air untuk
Irigasi dan hak guna usaha untuk Irigasi kepada badan atau
perorangan;
membahas dan memberi pertimbangan dalam mengatasi
permasalahan daerah Irigasi akibat kekeringan, kebanjiran, dan
akibat bencana alam lain;
memberikan masukan dan pertimbangan dalam proses penetapan
kebijakan Irigasi;
memberikan masukan dan pertimbangan dalam upaya menjaga
keandalan dab keberlajutan sistem Irigasi.
MATRIKS KOMISI IRIGASI
RUANG KOMISI IRIGASI (KI)
LINGKUP PROVINSI ANTAR PROVINSI KABUPATEN/KOTA
WILAYAH KERJA D.1. 1000-3000,> 3000 DI. Lintas prov DI < 1000,1000-
Ha 3000,>3000 Ha
PEMBIAYAAN APBD Prov Dan Kab / Kota ybs pada Satker Di Sekretariat Berada
PANITIA IRIGASI >< KOMISI IRIGASI